expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>>

02 July 2015

Because That's Why We Love You Bapak...





foto by Zwitsal

Sekali – kali cerita tentang pak suami,boleh donk yaaa…..



Saya dan suami berkenalan 10 tahun yang lalu. Sejak awal saya melihat suami adalah tipe laki – laki yang suka dengan anak kecil, gak jijik-an dan mau ikut serta membantu mengurus anak. Kenapa hal ini yang menjadi point plus saya dalam memilihnya? karena salah satu hal menjadi orang tua yang ideal bagi saya  adalah adanya keterlibatan peran ayah dalam pengasuhan anak. Masa sih bikin berdua, yang ngurus saya doank, ogah donk :D Dan suami saya kandidat yang memenuhi kriteria tersebut.


Pengisi acara Lauching Zwitsal Baby Shampoo dan Bath foto by zwitsal


Ketika anak pertama kami, Fadly lahir, suami saya tanpa ragu membantu mengurus dan merawat bayi kami. Mulai dari memandikan, menggantikan baju/diaper, memberikan susu, menyendawakannya, mengajaknya bermain hingga menidurkannya. Saya yang saat itu masih merangkap ibu bekerja sangat terbantu dengan peran serta suami dalam mengasuh Fadly. Seperti yang dijelaskan oleh Ibu Anne Gracia, seorang praktisi Neurosain Terapan, dalam konferensi pers Kampanye Zwitsal “Suamiku, Ayah Luar Biasa!” pada 29 Maret 2015 lalu yang mengatakan bahwa “Keterlibatan seorang Ayah dalam merawat bayi sejak masa awal kelahirannya akan memaksimalkan perkembangan fungsi indra, gerak dan kecerdasan kognitif pada anak. Peran ayah juga memberikan manfaat yang sangat besar secara psikologis, tidak hanya bagi bayi namun juga bagi ayah dan keluarganya”. 


Demo memandikan bayi foto by zwitsal



Apa yang disampaikan Ibu Anne Gracia itu benar sekali seperti yang saya alami. Dengan keterlibatan suami dalam mengurus dan mengasuh Fadly membuat suami dan  Fadly memiliki kedekatan yang luar biasa bahkan melebihi kedekatan Fadly dengan saya. Selain itu campur tangan suami dalam mengasuh Fadly membuat saya merasa tidak berjalan sendiri, namun didampingi. Sehingga setiap kali ada permasalah mengenai pola asuh, kesehatan atau apapun yang berkaitan dengan Fadly dan Fara, suami juga tahu dan dapat sama-sama mencari jalan keluarnya. 

lebih asik potong rambut sama Bapak


mulai dari mengikat rambut - mengajari berenang - menidurkan, bapak serba bisa



Untuk urusan memandikan bayi, saya banyak belajar dari suami. Hahaha terbalik ya. Tapi memang kenyataannya demikian. Suami saya berani memandikan Fadly di usia 3 minggu dan berani memandikan Fara diusia 6 hari J Mulai dari menyiapkan air  mandi yang hangat, handuk, hingga membasuhkannya dengan sabun, shampoo dan air dilakukan suami saya sendiri. Saya cukup duduk manis menunggu Fadly dan Fara diberikan ke saya untuk disusui. Hal ini selalu dilakukan suami saya di setiap weekend atau kapanpun dia ada waktu. Ternyata memandikan bayi yang dilakukan oleh suami dapat menstimulasi sistem vestibular bayi, serta merupakan momen  ceria yang indah dan menyenangkan antara suami dan si kecil.  Wah apa tuh sistem Vestibular? Yaitu sistem keseimbangan pada bayi. Selain sistem Vestibular, ada juga sistem taktil (perabaan), proprioseptif (gerak antar sendi), auditori (pendengaran), offactory(penciuman).  Ke 5 dari 7 (termasuk sistem penciuman dan pendengaran) sistem motorik  tersebut perlu mendapatkan stimulasi dari para ayah agar tercapainya kecerdasan majemuk. Menurut Pyramid of Learning (Willoam & Schellenberger), kematangan sistem saraf pusat dan perkembangan optimal 7 sistem sensorik menjadi dasar tercapainya perkembangan kognitif, gerak dan fungsi sensor yang berujung pada tercapainya kecerdasan majemuk. Ibu Rika Sandi, Brand Manager Zwitsal  dalam acara peluncuran produk terbaru Zwitsal Classic Baby Bath dan Zwitsal Classic Baby Shampoo menyampaikan, “Zwitsal  mengerti bahwa peran aktif orang tua, termasuk ayah, memiliki kontribusi yang besar untuk mendukung tahap perkembangan kecerdasan si Kecil. Hal ini sesuai dengan kampanye Zwitsal “Suamiku, Ayah Luar Biasa” untuk memberikan edukasi betapa pentingnya manfaat keterlibatan ayah dalam merawat sikecil. Pantas saja ya kedua anak saya sangat menikmati waktu mandi bersama suami. Mereka bebas berlama – lama bermain air, tertawa bersama bermain busa sabun, wah pokoknya beda jika mandi dengan saya yang serba cepat agar tidak masuk angin.

 
kalau lagi berduaan ya begini


Fadly mempunyai jadwal mandi bersama disetiap weekend dengan suami hingga Fadly berusia 6thn. Sedangkan Fara hingga saat ini 3thn9bln sesekali masih mau dimandikan suami terutama ketika saya tidak ada di rumah. Waktu kebersamaan yang mereka habiskan bersama suami berbeda. Fadly punya jadwal tetap nonton berdua suami ketika film – film kesayangannya ditayangkan di bioskop *dan saya mlipir ga diajak.. Selain itu setiap kali Fadly mendapat PR matematika dari Sekolah, suami lah yang dinanti, sebab belajar matematika dengan ibu (saya) berarti berakhir dengan peperangan hahahaha. Suami juga tidak mau ketinggalan dalam acara Sekolah Fadly, entah itu porseni dan pentas seni saat TK, bahkan pengambilan rapot selalu  diusahakan untuk hadir. Suami ingin semaksimal mungkin untuk hadir dalam moment penting bagi Fadly. 

 
makan - main - jalan2 lebih aman sama bapak

Nah sedikit spesial dengan Fara. Sejak Fara lahir, suami adalah tameng saya dalam menghadapi keraguan dalam keluarga besar kami. Kalau boleh flash back, ketika melahirkan Fadly saya sempat terkena baby blues. Suami lah yang pelan – pelan membantu saya melaluinya. Namun saya tidak ingin hal ini terulang lagi saat melahirkan Fara. Suami dan saya berdiskusi panjang lebar. Mulai dari siapa yang harus menemani saya di Rumah Sakit sampai urusan perawatan bayi. Dan hebatnya, suami saya melakukan semua itu sendirian. Mulai dari menemani saya tanpa ragu ketika saya melahirkan dan dirawat di rumah sakit, mengurusi semua keperluan dan kebutuhan saya ketika di Rumah Sakit,hingga membantu saya mgurus Fara ketika awal – awal pulang dari Rumah Sakit. Name it; membeli pembalut, mencucikan baju kotor penuh darah, membersihkan ari –ari bayi tanpa jijik. Dan puncaknya adalah ketika saya memberikan Asi. Suamilah orang pertama yang memberi dukungan tanpa kenal lelah pada saya. Ikut menemani bangun malam, memijat pundak saya ketika  saya mengeluh pegal setelah menyusui, mengambilkan saya minum, membawakan makanan kesukaan saya, dan menjadi juru bicara saya ketika keluarga besar kami meragukan kemampuan saya memberikan asi.  

 
I love you Bapak

Fara punya me time bersama suami tiap sabtu dan minggu sore. Tak lain dan tak bukan adalah berkeliling sekitaran rumah, naik motor bersama lalu dilanjutkan dengan makan burger kesukaan mereka. Saya?hahaha lagi-lagi melipir memberi kesempatan bagi mereka menghabiskan waktu berdua. Fara punya moment “kesel sama bapak” , pura – pura ngambek namun sebenarnya itu cara Fara untuk menarik perhatian suami padanya. Dan saya merasa beruntung, karena mereka berdua, Fadly dan Fara sama – sama dekat dengan suami. Karena saya percaya, peran serta suami dalam kehidupan Fadly Fara sama besarnya dengan peran serta saya dalam kehidupan mereka berdua. Jadi ungkapan yang menyebutkan anak laki – laki lebih dekat dengan ibu, tidak berlaku dengan Fadly dan suami. 



Oh ya, ada satu moment yang sampai saat ini kami ingat setiap detailnya. Ketika itu Fadly berusia 2 bulan, kami sekeluarga pergi untuk menghadiri salah satu sepupu yang ulang tahun. Dalam perjalanan pulang rupanya Fadly BAB. Awalnya hanya baunya saja yang terdeteksi, lama – kelamaan ternyata diapersnya sudah tak mampu lagi menampung muatan BABnya. Dan sudah dipastikan, BABnya meluber sampai ke pakaian yang menggendong Fadly. Tidak hanya seputaran paha celana sipenggendong, bahkan hingga kemeja pun ikut terkena BAB yang meluber. Dan siapa yang menggendong Fadly?hahahahaha tak lain dan tak bukan adalah suami. Kalau ingat cerita ini, saya selalu berkomentar kalau Fadly sejak bayi sudah nyaman dengan pak suami, wong ga ragu untuk BAB saat digendongnya hahahaha.



Disela – sela pekerjaan kantor dan aktifitas lainnya, tak jarang suami pun dengan sukarela membantu saya mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Tanpa diminta terkadang suami membantu saya membersihkan rumah, memandikan anak-anak, menyuapi atau sekedar mengangkat jemuran. Dia melakukan dengan tujuan agar saya juga bisa mempunya waktu sendiri. Sungguh beruntungnya saya mendapatkan seorang ayah yang menyayangi anak – anaknya, melindungi mereka tanpa kenal waktu dan menjadi sosok panutan bagi anak –anak, seorang suami yang penuh pengertian dan menyayangi keluarganya sepenuh hati.


perang ekspresi


Dear suamiku tersayang,

Terima kasih untuk semua perhatian, kasih sayangmu kepada kami,

Semoga apa yang kamu lakukan untuk aku dan untuk anak – anak kita

Menjadi hal indah yang tak akan lekang oleh waktu

Menjadi cerita indah yang layak untuk dikenang selamanya

Dan semoga apa yang kamu lakukan ini menjadi teladan bagi anak – anakmu di kemudian hari

Because That’s Why We love You Bapak…

12 comments

  1. hebattt ayah juara ini mah.. bersyukur aku juga dianugrahi suami seperti suami dikau mak ^_^ anak2 juga kalo manggil "bapak" :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah...toss ah mak... anak yang dekat dengan ayah dampaknya besar banget dalam kehidupan mereka

      Delete
  2. mbakkk.. suaminya so sweet.. aku baru nikah 3 bulan, doain rukun2 terus ya mbakk..
    salam kenal juga mbak sally :))))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga mba,...semoga rukun selamanya sampai maut memisahkan...aminn

      Delete
  3. bapaknya multi talented anak2 lucu pinter ... kebayang deh bundanya yg lincah, lembut, sabar ssszzttt sedikit cerewet gak ? hihi, masya Allah "happy family" ... salam kenal mbak :)

    tulisannya menginspirasi :) .. o ya saya follow blog ini yaaa ... terimakasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih mba,..tapi saya ibu yang galak, disiplin, tegas, dan kalau udah berasap jadi kaya singa :D

      Delete
  4. Fadli dan Fara punya bapak hebat ya...Bapak yg hebat akan menghasilkan anak2 yg hebat jg.
    Salam buat keluarga ya, mba...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin..amin....makasih mak Kece... salam buat keluarga juga

      Delete
  5. wkwkwkwk... narsisnya itu loooh... bapak sama anak, persisss XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarya hampir setengah isi foto hape saya ya foto mereka dengan berbagai ekspresi mba, hobi banget foto di hape saya hahaha,...sampe bingung mau ditampilin yg mana, ga genah semua fotonya

      Delete
  6. bapak oji pasti terharu baca ppostingan ini.. aku aja terharu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bilangnya sih sampai berkaca - kaca, lah gw ga liat Ke....

      Delete

Tanda sayang

© Cerita Keluarga Fauzi
Maira Gall