expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>>

30 September 2015

Citarasa Pulau Jawa di Signature Restaurant Hotel Indonesia Kempinski





Saya bangga menjadi orang Indonesia. Yah bagaimana gak bangga, Indonesia penuh dengan budaya  yang luar biasa. Suku bangsa, bahasa, tarian, baju adat dan makanan tentunya. Dari Sabang sampai Meurauke, makanan khas berbagai daerah di Indonesia menjamur, bukan hanya satu dua tapi tak terhingga. Satu jenis makanan, bisa saja berbeda pengolahannya walaupun bahan yang digunakan sama.  Seperti Nasi Uduk Jambi yang nyaris mirip dengan ‘bu lemak dari Aceh. Atau Semur yang mirip – mirip dengan Selat Solo dan lainnya.


Dan betapa beruntungnya saya dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia  yang ke-70, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta merayakan keanekaragaman makanan khas Indonesia dengan menghadirkan berbagai ragam kuliner Indonesia dari 5 pulau di Indonesia. Wiih bikin ngiler gak tuh.. Beragam menu khas kuliner Indonesia ini dapat kita temui di Signature Restaurant yang berada di lantai dasar Hotel Indonesia Kempinski.  Hidangan yang ada nantinya akan di persiapkan oleh Chef yang berbeda. Hidangan Sumatra akan dipersiapkan oleh Chef Marco Lim dan Chef Partogi Samosir di minggu pertama (05 – 11 Agustus). Di minggu kedua (12 – 18 Agustus), hidangan pulau Jawa akan dipersiapkan oleh Chef Budiyana Ramelan dan Chef Widodo. Selanjutnya Chef Ketut Sumerata akan menyiapkan hidangan dari pulau Bali dan Lombok di minggu ketiga (19 – 25 Agustus). Minggu ke empat (26 Agustus – 01 September), sajian khas pulau Kalimantan akan di persiapkan oleh Chef Meliana Christanty. Dan terakhir,  aneka kuliner Sulawesi dan Maluku nan eksotis akan di persiapkan secara khusus oleh Chef Petty Elliott di minggu ke lima (02 – 08 September).

Saya berkesempatan mencicipi kuliner dari Pulau Jawa. Biarpun bukan asli dari jawa, tapi saya  sangat cinta budaya dan kulinernya. Sebut saja semur, rawon, tahu campur, gudeg, dan bakwan Malang Ternyata beberapa dari kuliner favorit saya ada loh di Signature Restaurant.


Begitu saya memasuki ruangan Signature Restaurant, suasana yang cozy dan nyaman terasa sekali. Berbagai foto Presiden RI 1, Bapak Soekarno terpampang dengan jelas. Bahkan foto – foto suasana Jakarta tempo dulu juga terpajang di sana. Terasa homey menurut saya.  

Jakarta tempo dulu dan Pak Karno


Suasana resto yang nyaman
Signature Restaurant didekorasi secara khusus, bersuasana khas Indonesia yang terasa  begitu kita  menjejakkan kaki di  Signature Restaurant,  dimana kita akan di sambut dengan dekorasi seperti payung dan patung khas Bali, sepeda onthel, sepasang Ondel-ondel dan beberapa patung khas Jawa lainnya. Selain itu nampak terhampar  kain batik, kain ulos, dan beberapa ukiran kayu yang berada pada beberapa titik di dalam Signature Restaurant , serta pot - pot tembikar sebagai wadah masakan yang memberikan kesan Indonesia sekali.

Dekorasi yang Indonesia banget

Hidangan pembuka  tersedia salad dan olahan sayur-sayuran khas pulau Jawa seperti Selat Solo, Urap Sayur, Asinna Sayur, Tahu Guling Klaten, Kupat Tahu Magelang, Rujak Buah dan Pecel. Nah loh saya baru tahu kalau Selat Solo itu termasuk hidangan pembuka alias appertizer. Hihihihi selama ini ngehnya ya lauk :D











Berbagai hidangan pembuka yang menggugah selera...yummy



Dari beberapa propinsi di Pulau Jawa, masakan Jawa Barat pada umumnya terasa  manis disertai sedikit rasa asam, serta lebih banyak menggunakan  santan. Seperti pepes ikan, empal gepuk, tahu gejrot dan gulai labu  siam yang dihidangkan. Oh namun jangan lupa harus ada lalapan ya. Untuk masyarakat Sunda, makan tanpa lalapan dan sambal itu gak afdol loh :p



Gulai Labu Siam yang manis

Nah kalau hidangan dari Jawa Tengah terasa ringan dan manis serta lebih banyak menggunakan gula jawa. Seperti Gudeg, Tongseng Kambing, Ayam Bakar Kecap, Opor Bebek, Selat Solo, Kupat Tahu Magelang, dan Pindang Patin. Masakan Pulau Jawa pada umumnya gurih dan sedikit manis menggunakan kecap dan gula jawa. Hal inilah yang membedakan kuliner khas Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.




Opor bebeknya enak, gak bau bebek


Sedangkan  masakan Jawa Timur bercita rasa gurih dan pedas. Seperti Rawon Iga Kambing, Krengsengan Kambing, Bakwan Malang dan Ayam Lodho. Di sini saya baru pertama kali mencicipi Ayam Lodho. Penampakannya seperti opor dengan bumbu yang nyaris serupa, hanya saja proses pengilahannya yang menurut saya unik. Dan bumbunya pun hampir sama dengan bumbu opor, namun ayamnya dibakar terlebih dahulu, baru dibumbui hingga bumbu meresap, dimasak hingga ayamnya empuk dan lunak. Ayam Lodho merupakan  salah satu menu yang secara khusus dihadirkan oleh Chef Budiyana Ramelan dan Chef Widodo. Sebagai pelengkapnya, tersedia juga Nasi uduk dan Urapan Sayur plus sambal.




Untuk dessert, tersedia berbagai macam menu. Mulai dari es doger, berbagai jenis jajanan pasar , tape uli (favorit saya), ketan Sarikaya, Lapis Pepe dan beragam buah-buahan tropis yang biasa kita temukan di Indonesia. Hanya sayangnya, bir pletok, minuman asli Betawi yang saya kira akan hadir memeriahkan 5 Island in 5 weeks ternyata tidak ikut tersedia. Yowes, lain kali siapa tahu saja saya beruntung untuk mencicipinya.










Berbagai dessert yang menggoda *buang timbangan


Ada satu menu masakan yang membuat saya hampir saja kalap kalau gak inget timbangan yang terus bergeser ke kanan. Hidangannya terasa sangat enak dimulut, dan pastinya bikin saya ketagihan. Ya semur lidah Signature Restaurant benar-benar membuat saya ketagihan. Daging lidahnya yang empuk, seolah – olah meleleh di mulut, rasa manisnya yang pas juga disertai dengan olahan berbagai bumbu yang membuatnya gurih dan manis. Aaah ngetiknya saja sudah membuat air liur saya keluar….habis enak bangeeet sih. Selain itu bakwan malang, tahu gejrot dan soto tengklengnya juga tak kalah enaknya. Oiya, di Signature Restaurant, untuk tahu gejrot disediakan dalam 2 varian rasa loh, manis dan pedas untuk menyesuaikan citarasa para tamu yang datang untuk menikmati.

Menurut Chef Widodo yang saya temui, pada masakan Pulau Jawa ini tidak ada bumbu khusus yang digunakan. Hanya menggunakan bumbu dasar seperti bumbu putih, bumbu merah, dan bumbu kuning, hanya rawon saja yang menggunakan tambahan bumbu kluwek.  Saya senang sekali  berkesempatan berbincang dengan Chef Widodo yang ramah dan baik hati. Beliau tidak segan - segan menghidangkan saya berbagai menu yang menurut beliau juaranya, dan beliau juga tidak pelit ilmu, membagi rahasia dan resep dari masakannya. Hihihi lumayan deh, saya jadi dapat contekan resep buat dipraktekkin di rumah. 

Sekilas gak kelihatan itu lidah, duh enak bangeet


Ini makanan yang saya coba, dan diramu oleh Chef Widodo sendiri loh, kehormatan untuk saya



Terima kasih Signature Restaurant, terima kasih Hotel Indonesia Kempinski atas jamuannya. Semoga semakin sukses dan saya bisa mendapat kesempatan untuk kembali mencicipi beragam menu di sana....



Hotel Indonesia Kempinski Jakarta
Jl. MH. Thamrin 1, Jakarta
Phone : (021) 2358 3898
Twitter : @KempinskiJKT
Instagram: @KempinskiJKT













































7 comments

  1. Menunya banyak banget ya mbak, pasti enak2. Btw, ada tahu guling KLaten juga yaaa, saya juga suka banget. pas balik Klaten pasti beli. Salam kenal. Blognya sudah saya follow ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya malah baru tahu ada tahu guling Klaten. Biasanya malahan makan tahu campur Surabaya...


      salam kenal juga mba..

      Delete
  2. Replies
    1. Duh Cha...semur lidahnya membekas di hati...enaak bangeet

      Delete
  3. eh dulu, saya dapat emailnya
    tapi ga jadi2, soalnya waktunya bentrok terus sama jam kerja :)
    padahal asyik tuh bisa rame2 di grup kpk-kompasiana

    waktu itu mau ikut yang menu bali-lombok
    sampe sekarang masih ngiler saya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yah sayang banget gak ikutan mas...padahal kan bisa datangpas dinner atau pas weekend. Iya, mas Agung ngajakin bareng-bareng sama boss KPK...malahan seruu

      Delete
  4. Wah, keliatan mantap banget kak itu makanan e :D jajajja

    ReplyDelete

Tanda sayang

© Cerita Keluarga Fauzi
Maira Gall