expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>>

31 March 2016

Mengenal Ernawaty Lilys





Hai teman....


Ketemu lagi di Kamis Inspirasi. Kalau Kamis lalu saya membahas mbak Muna Sungkar, kali ini saya membahas seseorang peremuan muda yang produktif dan aktif dalam dunia kepenulisan. Sosok perempuan muda ini di mata saya adalah seorang ibu yang luar biasa. Bagaimana tidak di usia 24 tahun, beliau sudah menghasilkan begitu banyak karya kepenulisan. Hihihihi saya umur segitu lagi ngapain yaaa?

Namanya Ernawaty Lilys. Ibu dari Fatih dan Fay ini adalah lulusan Sastra Jepang yang aktif diberbagai komunitas penulis dan blogger. Memiliki prinsip; menulis, kirim lalu lupakan ini sudah memiliki 4 buah buku dan 7 antologi. Itu belum termasuk antologi puisi, artikel di beberapa media massa dan artikel di media online.



Selain berkomunitas dan aktif menulis, mbak Erna dan suami juga senang membantu teman/kerabat yang sedang berkesusahan. Dan bantuan mereka tidak tanggung – tanggung, mereka berdua pernah membantu teman suami yang terlilit hutang ke rentenir. Ini bukan pekerjaan yang mudah ya, mengingat jika berurusan dengan uang pasti merupakan hal yang sensitif. Dan benar saja sih, menurut mbak Erna, beberapa yang mereka bantu tidak mengingat mereka kembali ketika senang. Ironis ya...

Mba Ernawati sendiri mulai aktif di dunia blogger sejak 2015 lalu. Namun kiprahnya di dunia tulis menulis sudah tak terbantahkan lagi. Bergabung di Forum Lingkar Pena di tahun 2007 silam, Mbak Erna baru terjun di industri buku sejak 2008. Walaupun memiliki dua anak berusia balita (3 dan 1tahun), hal ini tidak menghambat produktifitas mbak Erna. Sambil urus anak, momong dan nyusuin, beliau awal 2016 ini sudah menerbitkan satu buah buku yang berjudul ”Cerita Seru dan Fakta Unik Tentang Burung”. Ketika ditanya dari mana ide penulisan buku ini didapat, jawabannya dari kedua anaknya yang memang senang sekali dibacakan cerita ketika tidur, khususnya cerita tentang dunia binatang. Hanya butuh waktu seminggu untuk penulisannya, sampai kemudian dikirimkan ke penerbit dan langsung diterima. Tuh siapa bilang ibu rumah tangga sibuknya cuma di dapur dan urusan printilan rumah saja. Nih buktinya ibu rumah tangga bisa loh menerbitkan buku.





Karya mba Ernawati Lilys




Ketika ditanya, “apa sih mbak rahasianya bisa dalam waktu singkat naskahnya dilirik penerbit?”. Mbak Erna bilang ada beberapa tips yang mesti dilakukan jika ingin naskah kita cepat dilirik penerbit;

  1. Siapkan naskah terlebih dahulu lakukan self editing agar tulisan enak dibaca, rapi dan cantik. Lalu buat Pdfnya.
  2. Buat form pengiriman naskah.
  3. Kirim ke Penerbit, lalu lupakan dan menulislah kembali.
  4. Banyak berdoa.
  5. Upgrade diri dengan terus belajar teknik menulis dan tetap semangat menulis walaupun belum dilirik penerbit. Rejeki nanti pasti menghampiri selama konsisten.


Selain itu mba Erna juga sempat memberikan tips menulis bagi yang ingin belajar menulis cerita anak;

  1. Berisi kalimat pendek saja, cukup 6 -10 kata agar anak tidak mudah bosan.
  2. Gunakan kata dan kalimat yang mudah dimengerti anak.
  3. Usahakan menyelipkan unsur yang mengajarkan pesan moral atau kebaikan.
  4. Jika menulis buku pelajaran, pastikan sumber bahan tulisan jelas dan kredibel.
  5. Dan tulisanlah dari sudut pandang anak agar mudah dipahami anak -anak.


Nah yang ingin berkenalan lebih lanjut dengan ibu muda yang cantik ini sila kepoin akun media sosialnya di
Twitter : @ernawatililys
Instagram : @ernawatililys


sampai ketemu di sosok inspiratif berikutnya yaaa....




Sumber Foto : blog dan facebook Ernawaty Lilys








25 March 2016

Belajar Di manapun, Kapanpun dengan Siapapun bersama Ruangguru.com




Setiap kali Fadly ulangan, baik itu UTS maupun UAS, saya selalu panik dan was-was. Takut Fadly gak bisa menjawab soalnya, takut Fadly gak teliti, dan takut hal-hal yang gak penting lainnya. Yang biasanya terjadi adalah saya selalu membuat rangkuman soal - soal sesuai materi yang sudah dipelajari Fadly di sekolah. Soal - soal tersebut saya tulis tangan dan diisi serta dipelajari Fadly. Setelah selesai biasanya saya dan Fadly akan membahas nomor berapa dan soal apa yang sulit bagi Fadly. Hihihi dasar ya ibu - ibu, siapa yang ulangan, siapa yang deg-deg an, siapa yang belajar. Bener gak?


Banyak teman - teman sekelas Fadly yang akhirnya menyerahkan pemahaman membahas soal kepada guru les. Nyaris semua teman sekelas Fadly les. Namun entah mengapa saya dan Fadly sama - sama belum tertarik mengirimkan Fadly les. Fadly lebih memilih belajar bersama saya, sedangkan saya belum menemukan guru dan tempat les yang cocok dan sesuai dengan Fadly. Mungkin saat ini kami berdua memang belum membutuhkan guru les. Tapi ketika kelas 6 nanti, Fadly pasti butuh. Dan tidak ada salahnya kalau saya mencari informasi tempat les mulai dari sekarang.

Gathering KEB dan Ruangguru.com, seruu!


Beruntung saya berkenalan dengan Ruangguru.com. Sebuah startup yang merupakan penyedia layanan pendidikan berbasis teknologi. Dirilis ke publik pertama kali pada April 2014, hingga saat ini Ruangguru.com sudah meraih berbagai penghargaan baik di dalam negeri maupun di mancanegara. Ruangguru.com memfokuskan diri kepada penyediaan jasa guru privat berkualitas baik online maupun offline, konten persiapaan ujian, dan sistem manajemen belajar terpadu. 

Foto by IG Ruangguru





Tidak hanya itu, Ruangguru.com juga menyediakan platform persiapan ujian yang memudahkan siswa mengakses ribuan bank soal secara gratis. Dan juga menyediakan berbagai jenis ujian seperti Ujian semester, Ujian Nasional, dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi. Platform tersebut bernama tes.ruangguru.com


Wah kok saya tau ya tentang Ruangguru.com? Iya donk, karena Rabu 23 Maret 2016 kemarin, saya dan emak - emak blogger diundang untuk gathering dan diskusi bersama  Co Founder dan CEO Ruangguru.com, Iman Usman. Mas Iman sudah berkecimpung di dunia pendidikan sejak berusia 10 tahun. Lulusan Fisip UI terbaik ini baru berusia 24 tahun dan memiliki prinsip belajar, dapatkan dan lalu kembalikan kepada lingkungan sekitar agar bermanfaat. 'Learn, Earn and Return'. Dalam waktu dekat, mas Iman bersama temannya, Adamas Belva Syah Deva akan segera melaunching aplikasi Ruangguru di playstore android dan apple. Saat ini, aplikasi tersebut masih dalam bentuk Beta dan sudah bisa diunduh dari playstore dan android. Namun karena masih dalam tahap trial and error, so its for free! Selanjutnya kedepan akan berbayar (premium). Jadi anak-anak bisa les dari rumah dipandu oleh guru online. Yang jelas sih jadi jauh lebih murah dan lebih hemat waktu, ya gak sih?ibu-ibu juga bisa ikutan sekalian belajar kan... *gakmaurugi #Ibubijak


Foto by  IG Ruangguru



Mobile Application Ruangguru

Mobile Application Ruangguru merupakan on-demand live tutoring mobile application dari Ruangguru.com. Aplikasi ini nantinya memungkinkan siswa dan guru terhubung secara langsung, dapat berkonsultasi semua pelajaran secara cepat, mudah, dan efektif, kapanpun dan di manapun siswa dan guru berada. Mobile Application Ruangguru dikembangkan antara lain untuk ;

1. Memenuhi keterbatasan waktu para siswa untuk belajar.
2. Di jaman yang serba instan ini, siswa cenderung ingin    solusi yang cepat dan instan. Ruangguru diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
3. Selain itu, jarak dan waktu tempuh guru dan siswa juga bisa menjadi hambatan. Macet terkadang menjadi penyebab siswa untuk enggan les di tempat yang jauh dari rumah. Guru pun belum tentu berada dekat dengan tempat siswa.
4. Siswa sulit menemukan guru yang berkualitas kapanpun mereka butuhkan. Nah kalau ini problem saya, mencari guru les yang sesuai dan cocok untuk Fadly.

Kelebihan Mobile Application Ruangguru sebagai berikut:
1.  Mudah digunakan, kapanpun dan di manapun oleh siswa.
2. Guru yang berkualitas dapat diakses secara online. Selama tahap uji coba, kita dapat berkomunikasi dengan para guru dari jam 06.00 - 22.00 wib.
3. Siswa dapat memberikan feedback dari cara mengajar guru dan kinerja ruangguru.
4. Aplikasi ini dapat digunakan GRATIS hingga 15 April 2016

Nah pas gathering kemarin, saya dan emak - emak blogger sempat ikutan mencoba aplikasi tersebut. Buat saya sih simpel dan mudah digunakan. Pilihan soalnya juga cukup mumpuni. Kita bisa memilih soal yang ingin dibahas sesuai dengan jenjang pendidikan. Selain itu nantinya akan ada evaluasi akhir untuk setiap siswa. Namun karena masih dalam proses penyempurnaan (aplikasi masih dalam bentuk beta) jadi masih ada bug yang mengganggu jalannya aplikasi tersebut. Tapi saya percaya kedepannya pasti jauh lebih baik lagi.

Lalu bagaimana cara menggunakan Mobile Application Ruangguru? sila simak video berikut yaa....








Foto by IG Ruangguru



Bagaimana? mudah kan penggunaannya? mungkin ada beberapa kendala mengingat Mobile Application Ruangguru masih dalam tahap uji coba terbatas. Mudah - mudahan dalam waktu dekat segera disempurnakan dan siap untuk diluncurkan ke masyarakat luas.

Emak Blogger dan Tim Ruangguru.com Foto by IG Ruangguru
 

Dengan hadirnya Mobile Application Ruangguru ini, saya berharap aplikasi ini dapat membantu kegalauan para ibu seperti saya untuk membantu buah hatinya belajar. Nggak perlu ribet - ribet lagi buat soal untuk Fadly, tinggal unduh dan klik aplikasi ruangguru, beres deh! Dan satu lagi yang bikin hepi, kita bisa belajar di manapun, kapanpun dan dengan siapapun. Cihuuuy kan....











22 March 2016

Ketika Anak Beranjak ABG




Ketika anak – anak di usia bayi-balita, saya yakin bahwa semakin usia mereka bertambah, semakin mudah saya mendidik dan mengawasi mereka. Mereka akan mengerti apa yang saya dan bapaknya inginkan. Tetapi kenyataannya di usia Fadly saat ini (8tahun), saya mulai kesulitan berkomunikasi dengannya. Banyak hal – hal yang sudah kami sepakati, pelan -pelan mulai dilanggar Fadly.

Saya ingin, sampai kapanpun saya tetap bisa menjadi sahabat Fadly. Dan saya yakin ini bukan pekerjaan yang mudah dan menjadi PR bagi saya dan pak suami. Kami ingin di usia remajanya nanti, Fadly tetap menganggap kami teman/sahabatnya, tetap bertukar cerita dengan kami. Sebisa mungkin tak ada hal yang disembunyikan dari kami. Huhuhu semoga menjadi nyata.





Demi menambah wawasan saya dalam parenting, Sabtu 19 Maret 2016 bertempat di Gedung Dewan Pres, Kebon Sirih, Jakarta, saya mengikuti Workshop Anakku Beranjak ABG yang diadakan oleh Kampung Keluarga bersama Komunitas Cinta Keluarga. Workshop kali ini dengan narasumber Ibu Rani Razak atau yang familiar dipanggil Buni. Menurut beliau;

  1. Memiliki anak remaja jauh lebih sulit daripada mengurus anak balita.
  2. Remaja hanya butuh didengar.
  3. Orang tua cuma butuh kunci mulut agar tidak bereaksi berlebihan pada anak.
  4. Sebenarnya permasalahan anak dan orang tua sejak dulu hingga kini sama saja, yang berubah hanya eranya saja.
  5. Di jaman reformasi, remaja berpikiran kritis dan diplomatis. Ini tentu terkadang tak sesuai dengan kemamuan orang tua.



Sebenarnya ketika kita remaja apa sih yang kita rasakan dan kita inginkan? Pengekangan dan larangan sepihak dari orang tua?Kebebasan?pulang malam?ingin bisa nyetir mobil?atau sederat hal – hal lainnya yang menurut kita gak asik dan bikin kesel. Ya gak sih? Saat remaja dulu, saya paling sebel kalau nenek saya sudah menasehati saya tentang jam malam dsbnya. Apalagi kalau tahu saya main basket seharian, pulang ke rumah pasti sudah siap dengerin omelan nenek yang rasanya gak berhenti – berhenti, bak kaset yang diulang setiap hari. Duh gak banget ya saya kala itu.


Banyak orang tua yang berpikir, ketika anak sudah di usia remaja, tugasnya mendidik sudah selesai. Orang tua lalu sibuk sendiri, ingin eksis misalnya. Dan tanpa disadari kehilangan waktu bersama anak. Akibatnya anak mencari tempat lain untuk curhat. Hiihiii serem banget ya ...







Seseorang dikatakan remaja ketika dia berusia 12 hingga 18 tahun, di mana pada saat usia 15 tahun merupakan puncak kegalauan. Saat itu permasalahan yang dihadapi antara lain; matrealisme, keluarga dan sekolah. Semakin ke sini tantangan bagi anak – anak semakin berat. Remaja merupakan korban dari sistem masyarakat modern kapitalis yang diciptakan oleh masyarakat kapitalis materialis. Contohnya saja berita mengenai remaja yang terlibat seks komersial demi memenuhi gaya hidup mereka. Di sini, keluarga tidak berfungsi dengan baik sebagai benteng pertahanan yang kuat bagi anak dalam menghadapi nilai – nilai negatif yang datang dari luar. Lebih mengerikan lagi jika ternyata alternatif keluarga/orang tua bagi anak – anak modern sudah tergantikan oleh televisi, pembantu maupun teman sebayanya. Bagaimana dengan sekolah?menurut Buni, sekolah juga bukan tempat untuk menitipkan anak – anak. Beliau menganjurkan jika memang ingin menyekolahkan anak ke boarding school atau pesantren sebaiknya ketika anak sudah berusia lebih dari 15 tahun.

Lalu solusinya bagaimana?

Sebagai makhluk tuhan, sudah menjadi kewajiban kita mengenalkan dan memperkuat anak – anak kita dengan pendidikan agama. Jadi ingat dengan almarhum nenek yang bilang, “ajarkan anakmu dengan agama sedini mungkin. Kelak agamalah sebagai benteng apapun yang dia lakukan”. Selain itu bangun Kedewasaan Anak, tanamkan pada remaja kita bahwa apapun yang kamu lakukan memiliki tujuan. Lalu ajarkan kemandirian, beri kesempatan mereka untuk belajar, dan mencoba rasa ingin tahu mereka. Beri kebebasan, biarkan anak mencicipi rasa kecewa, siapkan jaring pengaman emosi, ajarkan keterampilan hidup, berani mengambil resiko, berani melewati batas dan bertanggung jawab terhadap konsekuensinya. 





Perlu diingat juga, sebagai orang tua kita wajib mengevalusi diri, berubah terlebih dahulu, dengarkan perkataan anak dengan tenang, perhatian, tidak memotong dan menghakimi. Berikan kebebasan kepada anak selama anak tahu dan mengerti risikonya. Sebaiknya tidaklah mengekang kebebasan anak, demi cita-cita orang tua. Insya Allah semoga kedepannya nanti saya bisa mendidik, mengawasi dan tetap menjadi sahabat bagi Fadly, aamiin....


" Tidak ada orang tua yang sempurna, hanya ada orang tua yang mencintai anaknya dengan sempurna "






21 March 2016

Serunya bikin video time-lapse di smartphone!

 Hai teman,...


Pernah gak kamu melihat  video perubahan langit dari pagi, siang, sore, malam, dengan sangat cepat? Gimana? Keren banget ya. Waktu yang lama dan berjam-jam, bahkan berhari-hari dipersingkat jadi beberapa menit, bahkan beberapa detik. Saya jadi penasaran lho, bikinnya gimana. Kayak videonya National Geographic ini nih.


Video time-lapse ini tentunya dibuat  secara profesional dengan kamera video yang serius. Tapi jangan sedih, sekarang kamu  juga bisa lho membuat video time-lapse pake smartphone. Seperti di smartphone Huawei Y6 yang ada fitur time-lapse-nya.

Tapiii, tetep biar hasilnya bagus dan berkonsep (ceileh), musti melakukan persiapanlah. Nah, saya menemukan beberapa tips penting untuk membuat video time-lapse.

  • Bikin konsep
Mau membuat video tentang apa? Pilih sesuatu tema yang menarik. Misalnya, aktivitas sehari-hari di kantin sekolah, atau berkaitan sama alam seperti metamorfosa ulat jadi kupu-kupu, atau proses mekarnya bunga, atau aktivitas di sebuah tempat umum yang ada keramaian, seperti di stasiun kereta api.


  • Gunakan tripod
Jadi, kamera smartphone ini akan merekam sebuah objek dalam waktu yang lama. Nggak mungkin dong kamu pegangin terus selama berjam-jam.  Fungsinya tripod ini juga supaya kamera bisa merekam dengan stabil, tanpa goyangan, karena pasti akan mempengaruhi hasil akhirnya.

  • Cari angle yang tepat dan posisi yang sama

Angle dan posisi yang sama akan membantu pemirsa merasakan perubahan dan perbedaan yang terjadi dalam video tersebut.

  • Pastikan baterai dalam keadaan full
Smartphone akan dipakai selama berjam-jam, jadi pastikan baterainya dalam keadaan full, dan siapkan powerbank untuk berjaga-jaga jika low-batt.



Menurut saya bakalan asyik banget lho bikin video time-lapse dengan smartphone. Saya jadi penasaran dan pingin nyoba. Banyak banget deh idenya! Bisa ngerekam kegiatan pas lagi jalan  bareng keluarga, ngerekam keseruan aktivitas anak-anak, ngerekam acara yang saya datangi. Seru! Hahaha jadi excited nih saya!



Mungkin ini saatnya ceki-ceki smartphone keluaran Huawei ini. Konon harga Huawei Y6 cukup reasonable, cuma sejutaan! Haaaa....penasaran kaaaan!



17 March 2016

10 hal Tentang Muna Sungkar, sang MomTraveler





Hai, apa kabar semua?

Entah mengapa bulan ini saya berat sekali untuk duduk dan menghabiskan waktu di depan laptop. Ada saja alasannya. Mulai dari Fadly sakit, laptop yang dibawa pak suami wara wiri, hingga Fara yang mulai bisa protes kalau saya udah asik duduk di depan laptop dan melupakan ajakannya untuk main bersama. Namun mulai bulan ini hingga beberapa bulan ke depan, saya akan menuliskan beberapa profile yang menginspirasi saya. Ini jadi tantangan tersendiri buat saya. Doakan saya istiqomah yaa…


Untuk kamis ini, mari kita ulak ulik seorang ibu yang berprofesi sebagai pengajar namun masih sempat untuk ngeblong alias traveling mengelilingi penjuru negeri. Kecintaanya pada dunia traveling tak berhenti walaupun ia sudah menjadi seorang ibu. Justru hal inilah membuat sosok ibu ini mengangkatnya menjadi icon dengan alasan agar semakin banyak ibu yang bersemangat traveling karne banyak manfaatnya bagi ibu dan anak. Siapakah dia gerangan?

Si ibu yang mengispirasi saya ini bernama Muna Sungkar, atau lebih dikenal dengan nama momtraveler. Yuk kita intip 10 hal yang perlu diketahui tentang Ibu dari Nadia berikut ini;
  1. Dosen gaul yang perhatian dan menjadi idola mahasiswanya ini adalah dosen di Universitas Islam Sultan Agung, Semarang. Berprofesi sebagai dosen di Fakultas Komunikasi dan Bahasa ternyata bisa juga membuat mbak Muna KZL bin gemes ketika harus berbicara dengan penduduk Singapura. Hihihi berasa gagal mendengar akses aneh penduduk Singapore.


  2. Dalam setahun, Mbak Muna paling tidak 2x dalam setahun. Tapi untuk jarak dekat seperti Semarang, Solo atau Yogya, bisa sebulan sekali. 


  3. Sebagai seorang Momtraveler, suatu kebanggan tersendiri bagi Muna Sungkar untuk bisa traveling dengan membawa Nadia anaknya di usianya yang baru 4 tahun. Hebatnya lagi Mbak Muna dan Nadia sama-sama penderita Asthma *salute mba…


  4. Moment yang tak terlupakan traveling bersama anak lainnya yaitu ketika Mbak Muna sekeluarga traveling ala backpaker pertama kalinya ke luar negeri. Karena sesuatu hal mereka sempat ngemper di Changi Airport. Di moment itu mbak Muna meyakini dan belajar bahwasanya anak-anak itu tangguh, tinggal bagaimana orang tua menghadapi suatu keadaan.


  5. Tahu gak?ternyata untuk traveling itu mbak Muna tidak menyiapkan budget khusus. Namun Mbak Muna selalu menyisihkan gajinya untuk traveling. Nah nanti tinggal dilihat saja, budget tersebut mencukupi untuk traveling ke tempat jauh atau hanya cukup ke tempat yang dekat saja. 


  6. Berkat kegemarannya berburu tiket murah #ibubijak, tahun kemarin Mbak Muna sekeluarga bisa ke Malaysia dan Singapura dengan tiket yang murah meriah. Cukup dengan biaya kurang dari 1juta/orang bisa deh jalan-jalan ke negeri tetangga. Bahkan dengan kegemarannya berburu tiket murah, Mba Muna pernah mendapat tiket ke Lombok seharga 200ribu saja. Wiiih bikin ngiler gak sih?rahasianya....pantengin terus webnya maskapai AA dan Traveloka, siapa tahu pas beruntung dapat tiket yang bikin gak sabar angkat koper.


  7. Negara yang menjadi tujuannya dalam waktu dekat adalah Jepang. Doain ya...mbak Muna lagi nabung tuh biar bisa melihat sakura dari dekat :D


  8. Pasti teman-teman bertanya – tanya, bagaimana membagi waktu antara traveling dan mengajar? Kok bisa? Mbak Muna hanya mengambil jadwal mengajar 12 – 18 sks saja per semester, itu pun tidak full day agar waktu yang ada bsa dimanfaatkan untuk menulis dan blogging. Kalau ternyata kepepet mesti traveling, mahasiswa cukup ditugasi membuat paper saja hihihihi...


  9. Selama berprofesi sebagai dosen, Mbak Muna Sungkar merasa prestasinya biasa – biasa saja, karena ia belum tertarik menjadi dosen dengan jabatan struktural. Menurutnya terlalu besar tanggung jawabnya dan membauat ia tidak bisa sefleksibel mungkin traveling. Namun sebagai momtraveler, Mbak Muna sudah menerbitkan 7 buku antologi dan 2 buku solo. Salah satu buku terbarunya mengenai traveling terbit akhir tahun lalu.


  10. Dan kalau mau lebih jauh lagi mengenal dan SKSD dengan dosen cantik ini sila kepoin beliau di

Nah itu deh hasil obrolan bareng Mbak Muna Sungkar via Whatssapp. Mudah-mudahan saya berkesempatan suatu hari nanti untuk bersua langsung dengan dirinya. Semoga apa yang dicita-citakan, memetik sakura di negaranya tercapai ya 'mbak. Sukses selalu untuk Mbak Muna....

10 March 2016

Cukup Satu Tetes Sabun Gel Concentrate, Kuman Hilang Mandipun Menjadi Senang




Setiap kali Fadly mandi, saya pasti nyanyiin lagu kebangsaan alias mrepet mengingatkan Fadly untuk berhemat sabun. Fadly kalau mandi dengan sabun cair pasti bersih.. termasuk si botol sabunnya juga ikutan bersih. Kalau pakai sabun batang, selesai mandi pasti si sabun batang berada di dalam tempat sabun, dalam keadaan tak berdaya terendam air. Sabun batang yang terendam air bikin lembek dan akhirnya gak bisa dipake lagi. Pyuuuh....boros kan. Bikin emaknya senewen kalau belanja bulanan. Maunya nih sebagai #Ibubijak bisa donk menghemat semua pengeluaran rumahtangga.

Hihihi kok kesannya emaknya pelit banget ya. Ya kalau sabunnya dipakai secara wajar, gak jadi masalah. Tapi yang terjadi biasanya sabun cair berceceran di lantai kamar mandi dan membuat lantai menjadi licin. Akhirnya jadi membahayakan lainnya kan...

Ternyata urusan galau – menggalau didrama anak mandi ini gak cuma saya saja loh. Ersamayori juga merasakan hal yang sama *hihihi sok nyamain deh. Echa (Ersa Mayori) cerita kalau di rumah, dia paling susah menyuruh anak -anaknya mandi. Loh kok saya tahu? Tahu donk karena Sabtu lalu saya menghadiri launching Lifebuoy Clini-Shield10 di Cilandak Town Square dan Echa cerita mengenai pengalamannya sebagai ibu dengan dua anak yang susah disuruh mandi tapi suka banget mainin sabun, persis kaya Fadly. Menurut Echa, anak -anak menganggap rutinitas mandi malas untuk dilakukan. Sehingga sebagai ibu kita dituntut kreatif untuk menciptakan suasana mandi yang menyenangkan bagi anak. Nah tantangannya, anak – anak sering main-main ketika mandi dan tidak dapat menakar penggunaan sabun yang tepat, seringnya malahan berlebihan dan jadi boros.

Ersamayori dan Mba Indriani sebagai narasumber siang itu

“Salah satu hal yang diinginkan oleh para ibu adalah sebuah sabun mandi yang dapat menghadirkan sebuah pengalaman mandi yang dapat menyenangkan bagi anak, sekaligus mampu membersihkan dan melindungi tubuh dari kuman. Saat ini, jenis sabun yang tersedia di pasaran adalah sabun cair dan sabun batang dengan kelebihan masing-masing, namun belum dapat mengakomodasi kebutuhan konsumen tersebut sehingga banyak yang menggunakan sabun cair dan sabun batang secara bersamaan untuk mendapatakan manfaat yang diinginkan”, ujar Indriani, Senior Brand Manager Lifebuoy pada acara tersebut.

Bahkan menurut studi tentang Habit and Attitude yang dilakukan oleh Unilever, 89% konsumen menginginkan sabun yang memiliki manfaat antara lain, wangi yang segar, busa melimpah dan disaat yang sama juga dapat melindungi tubuh dari kuman. Selain itu sabun tersebut haruslah yang mudah dibilas tanpa meninggalkan sisa dan pastinya hemat penggunaan air.

Superdrop dan gerakan senam cukup satu tetes


Lifebuoy Shower Gel Concentrate menjawab kebutuhan ibu – ibu Indonesia dengan memghadirkan pengalaman mandi yang berbeda, menggabungkan kebaikan sabun cair dan sabun batang dalam satu kemasan. Busa yang melimpah, wangi yang menyegarkan, mudah dibilas dan tidak licin setelah dibilas serta menghilangkan kuman cukup dengan satu tetes penggunaan.

“Hah?bener bu bisa cuma satu tetes?memang cukup bu?” itu pertanyaan Fadly ketika saya memberikan Lifebuoy Shower Gel Concentrate saat dia mandi sore.”Cobain aja bang, nantikan kamu tahu cukup atau engga. Lifebuoy Shower Gel Concentrate ini inovasi pertama di dunia loh. Cara pakainya juga gampang bang, cukup pencet tubenya satu tetes (2-3ml), trus gosok di tangan hingga busanya melimpah, sabun ke seluruh badan kamu, dan bilas deh. Mudahkan?”ujar saya padanya.

Lifebuoy Shower Gel Concentrate


Dengan muka penasaran Fadlypun mencoba Shower Gel Concentrate Lifebouy berwarna hijau, warna kesukaannya. Selesai mandi, saya lihat Fadly cengar cengir keluar kamar mandi dan memberikan sabun ini ke saya sambil berkata, “baunya enak deh bu. Busanya banyak bisa buat main gelembung tapi dipakenya gak ribet ya bu. Beneran cukup Satu Tetes. Canggih nih sabun. Mulai besok aku pake sabun ini aja deh bu, biar ibu gak marahin aku mainin sabun lagi, boleh ya bu”.Hihihi ada yang semangat mandi jadinya....

Dengan hadirnya Lifebuoy Clini-Shield10 ini membuat saya terbantu untuk melindungi keluarga. Cukup dengan satu tetes dapat melindungi keluarga saya dari kuman 10x lebih baik karena mengandung bahan alami Active Naturol Shield yang merupakan temuan terbaru ilmuwan Unilever untuk perlindungan kuman. Selain itu, Lifebuoy Clini – Shield 10 ini juga wangi, praktis, hemat dan mudah dibawa ke mana pun karena kemasannya dalam bentuk tube yang tidak gampang tumpah. Oiya, Lifebuoy Clini-Shield10 ini tidak cocok untuk bayi, ya. Sabun ini peruntukkan bagi anak mulai usia 3 tahun ke atas dengan dua varian wewangian. Yang berwarna merah dengan wangi klasiknya sabun Lifebuoy dan yang hijau dengan wewangian yang menyegarkan.

Memang segini cukup bu?

Aneka games yang bisa dilakukan, tak ketinggalan selfie donk


Acara siang itu ditutup dengan makan siang dan foto bersama. Sayang Fadly dan Fara tidak ikut serta karena masih dalam masa pemulihan setelah 3 minggu mereka berdua sakit bergantian. Padahal di sana tersedia berbagai arena permainan yang sayang dilewatkan. Semoga dengan menggunakan Lifebouy Clini – Shield 10 membuat anak – anak saya terlindungi kuman 10x lebih baik dan gak gampang sakit. Terima kasih Lifebuoy.....














© Cerita Keluarga Fauzi
Maira Gall