expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>>

30 June 2016

Optimalkan Blog dan Sosial Media sebagai Bisnis Digital







Hari gini kalau gak kenal internet, FB, berbagai platform sosial media, blog dan e-commerce sepertinya gak kekinian ya...Kalau lagi jalan - jalan, perhatiin deh orang - orang yang gak lepas dari smartphone atau tabletnya untuk berinternet ria. Apalagi nih sejak ada e-commerce untuk belanja online dan aplikasi transportasi online membuat hidup semakin mudah, ya 'kan? Khusus soal belanja online, banyak hal yang membuat saya penasaran. Dan di acara Sapa Blogger bersama MyRepublic saya mendapatkan jawabannya.



Digital Business Your Way

Begitu mendapat undangan acara ini, saya bersemangat sekali. Mengingat pembicaraan saya dan suami beberapa hari lalu yang membahas mengenai membuka usaha berbasis digital, rasa - rasanya saya perlu mengorek segenggam ilmu di acara Digital Business Your Way. Hadir dalam acara tersebut 3 orang nara sumber yang memang expert dibidangnya, antara lain Rosiana Halim (Bobobobo.com), Frans Fernando (Tokopedia.com) dan Helma Kusuma (Freelancer.com). Ketiga nara sumber  tersebut berbagi pengalamannya bagaimana memanfaatkan sosial media untuk membantu kita mengoptimasi blog dan akun sosial media yang ada sebagai media bisnis digital.



Nara sumber pertama, Rosiana Halim yang membawakan materi mengenai e-commerce Bobobobo.com. Ada yang sudah kenal Bobobobo? Bobobobo merupakan sebuah premium lifestyle, dengan berbagai merchant yang luxury. Mulai dai fashion, living product, hingga  travel agent. Bobobobo menawarkan 3 jenis produk berbeda; shop - holiday and treat. Saat ini Bobobobo sudah memasuki tahun ke 3 dalam industri e-commerce. Saya jadi penasaran, bagaimana Bobobobo  bisa tetap eksis sebagai luxury e-commrece ditengah persaingan dan perkembangan e-commerce lainnya?

Courtesy by Caroline Adenan


Menurut mbak Rosiana ada 3 hal yang membuat Bobobobo tetap eksis: 
  1. Have to understand Your Market
  2. Products must be unique
  3. Optimize it
Walaupun baru 3 tahun eksis di Indonesia, Bobobobo sudah bisa bekerjasama dengan beberapa brand luar  karena Bobobobo menginvestasikan webnya sebagai pemikat pengunjung/calon pembeli. Bobobobo ingin websitenya berbeda dari e-commerce lainnya. Bobobobo membuat websitenya dalam bahasa Inggris, karena orang Indonesia lebih suka mengasosiasikan bahasa Inggris lebih dahulu. Dan Bobobobo membeli beberapa produk luar untuk selanjutnya dipasang di web. Untuk website, Bobobobo konsisten menggunakan background dengan warna abu - abu. Oiya, selain investasi di promosi, Bobobobo juga tetap menjaga komunikasi, relasi dan hubungan baik dengan para merchant. 


Lalu apa dunk syarat menjadi merchant di Bobobobo? apakah Bobobobo hanya menerima product yang premium brand saja`?Ternyata tidak tuh. Bobobobo juga menyediakan produk untuk berbagai market, jadi jangan khawatir yaa.... Nah untuk menjadi merchant di Bobobobo, berikut adalah syarat yang harus dipenuhi :
  1. Kamu menjual apa?produkmu apa?Tentukan branding productmu
  2. Setelah disetujui, baru deh janjian bertemu dengan pihak Bobobobo
  3. Berapa jumlah kesediaan produksi produk yang ditawarkan?Bobobobo memiliki kebijakan dalam hal ini.
  4. KW?palsu? Big No No...Bobobobo tidak menjual product KW atau palsu.

Jangan khawatir, Bobobobo juga menyediakan berbagai promo dengan diskon yang menggiurkan kok. Sila intip aja di webnya, banyak fashion atau aksesoris yang bikin mupeng :D 

Courtesy by Caroline Adenan



Narasumber berikut adalah Frans Fernando, SEO Spesialist dari Tokopedia.com. Sepertinya mas Frans cukup eksis ya di beberapa acara blogger hihihi. Tapi kali ini mas Frans membahas How To Optimize Your Blog (as Blogger) To Be Great Influencer?

Ada 4 hal penting yang dibahas mas Frans kali ini;
     1.  Advetorial sebagai potensi market
Banyak perusahaan atau brand yang menggunakan jasa tulisan blogger sebagai salah satu cara beriklan di dunia digital. 

      2.  Produk memiliki nilai untuk diendorse
Blogger menerima produk, menggunakannya dan menuliskan pengalamannya menggunakan produk tersebut.

    3. Niche
Seringkan kita baca/dengar bahwa blogger dengan niche tertentu dicari suatu brand/perusahaan. Psst..mas Frans bilang dengan memiliki niche tertentu, kesempatann untuk mendapat penawaran dari brand menjadi lebih besar. Tuh, apa niche blog kamu?

   4.  Keputusan Pembaca untuk membeli
Dari opini, pengalaman dan tulisan blogger terkadang menjadi faktor menentukan apakah product tersebut jadi dibeli atau tidak. Disinilah kekuatan tulisan si blogger. Namun blogger juga perlu belajar menulis secara soft selling, tidak berjualan terang -terangan. Hmmm...PR nih buat saya. Selain itu, seorang blogger dapat dibedakan menjadi Influencer (mempengaruhi orang) atau Finally (keputusan terakhir apakah orang akan beli atau tidak).

Tidak hanya itu, mas Frans juga meminta kita untuk mengaktifkan twitter, dan melihat follower brand tersebut. Siapa saja profile followernya. Jika ada info menarik tidak ada salahnya kita membantu untuk mengRT tweet - tweet tersebut. Brandpun akan melihat keaktifan kita kan?. Bangun branding dan image yang positif tentang kita, jadi gak boleh sering - sering nyinyir juga ya hihihihi. Dan yang terakhir adalah gunakan fitur search di twitter untuk mengetahui topic apa yang sedang ngetrend. Intinya sih sebisa mungkin harus eksis di akun socmed kita, bisa saja kan dikemudian hari brand mencari kita melalui sosial media. 



Narasumbert terakhir adalah Helma Kusuma, Country Manager dari Freelancer.com. Teman - teman ada yang sudah daftar? huhuhu saya donk baru tahu *ndeso. Namanya saja Freelancer.com, dimana di sini kita bisa mencari pekerjaan ataupun memasang lowongan pekerjaan. Seperti iklan lowongan pekerjaan di koran atau media cetak ya namun sekarang dalam  betuk digital. 


Coutesy by Caroline Adenan


Nah mba Helma kasi tips nih buat penulis pemula yang baru join dan ingin mencari pekerjaan  di freelancer, jangan fokus hanya mencari uangnya saja, tapi carilah referensi sebanyak - banyaknya. Untuk tahap awal, jangan pasang harga tinggi, pasang harga murah saja dulu. Biasanya bila 1 pekerjaan sudah didapat dan berhasil diselesaikan,  job - job selanjutnya bakalan banyak yang mampir. Hihhi beneran bikin mupeng yaaa...jadi kepengen nyobain juga.



Dari acara Digital Business Your Way ini, saya kok jadi kepikiran membuat sebuah usaha laundry kiloan yang dilakukan secara digital dan menggunakan aplikasi. Melihat perkembangan aplikasi transportasi online, sepertinya aplikasi laundry kiloan ini juga bisa dikerjakan. Marketnya adalah rumahtangga atau kost yang terletak di sekitar rumah dengan jarak 5 - 7km. Tinggal unduh aplikasi, masukkan berapa kilo jumlah cucian yang ingin dijemput untuk dicuci/setrika. Lalu tim laundry akan datang menjemput cucian dan mengantarkannya kembali sesuai kesepakatan. Mudah dan simpel kan? Huhuhu mudah - mudahan mimpi saya menjadi kenyataan yaa,...amiiin





2 comments

  1. Duh, lg2 soal niche :D

    ReplyDelete
  2. Serba digital dan serba monotize ya Mba hehehe, kalau nyoba produk sih pengen bangey apalagi handphone ya hehehe

    ReplyDelete

Tanda sayang

© Cerita Keluarga Fauzi
Maira Gall