expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>>

23 June 2016

Sri Rahayu dan Hobi





Di rumah, saya selalu berusaha untuk menyiapkan hidangan bagi suami dan anak-anak. Biasanya durasi saya berada di dapur antara 2 – 5 jam per hari. Tetapi itu gak setiap hari terjadi. Sesekali saya juga perlu membeli makanan matang di sekitaran rumah.


Terkadang, memasak dengan durasi 2 – 5 jam perhari sukses membuat saya nyap – nyap kanan kiri kalau anak – anak tidak menghabiskan makanannya. Namun kejadian ini bisa dihitung dengan jari. Biasanya hidangan ludes tak bersisa.


Di Kamis Inspirasi kali ini, saya akan berkenalan dengan seorang ibu yang sanggup memasak selama 20 jam nonstop tanpa jeda. Iya, sosok perempuan ini ternyata sudah menikmati hobinya memasak sejak SD. Namun yang unik, beliau tidak suka memasak di kala ramai orang atau memasak untuk hajatan. Makanya begitu sang suami menyarankan untuk membuka usaha katering, perempuan cantik ini menolaknya. Tetapi seiring waktu dan karena saat itu, sosok perempuan ini banyak menulis buku kuliner, akhirnya membuat ia memutuskan untuk terjun ke bisnis kuliner sebagai branding dirinya dan untuk menunjang bukunya.


Dia adalah Sri rahayu. Seorang ibu dengan dua orang putra yang gagah yang menjadi sumber kekuatan dalam hidupnya. Mbak Sri sebenarnya merupakan lulusan dari UNIBRAW jurusan sosial ekonomi dan pertanian. Sempat menjadi pedagang sayur organic, memiliki toko online dan lainnya, kini mbak Sri memantapkan diri menekuni hobinya. Penyuka pink, biru dan merah hati ini meyakini memasak merupakan cara yang paling efektif untuk mengusir sepi.




Dari kegilaannya memasak, seorang teman sempat membuatkan mbak Sri sebuah puisi yang ditayangkan di harian Banjarmasin post. Hihihi sepertinya mbak Sri ini cucok kalau bertemu dengan alhmarhum nenek yang memang hobi memasak. Pasti mereka berdua bisa ngobrol ngalor ngidul tentang variasi masakan Indonesia.


Selain sebagai hobi, memasak membuat mbak Sri dapat mengawasi asupan nutrisi kedua puteranya. Kalau si sulung Farhan lebih memilih dalam soal makan (picky eater), dan hal ini membuat mbak Sri ekstra kreatif untuk memikirkan menu – menu yang mau dikonsumsi Farhan. Sebaliknya Favian adalah anak yang gampang makan. Namun begitu mbak Sri gak ingin kecolongan lagi seperti ketika Farhan kecil yang lebih menyenangi masakan dengan penyedap MSG yang banyak dan membuat amandel Farhan harus dioperasi. Saat ini mbak Sri menjalankan usaha katering Dapur Sehat Bunda dengan berbagai variasi menu. Beliaupun membuka usaha lauk kering siap santap olahan dengan merek MS alias Mbak Sri yang menyediakan kentang balado, abon, ikan bakar madu dan lainnya

Buat yang di Bali dan ingin mencicipi masakan mbak Sri, bisa deh kepoin akun socmednya di :

     dapurummufarhan.blogspot.co.id (untuk intip resep kreasi mbak Sri)
Facebook : Sri Rahayu
Instagram : @sri.rahayu.sp

1 comment

  1. Terima kasih mba Saly Fauzi. Ulasannya detil. Hihihi saya memang kalau sudah masak suka lupa waktu tapi alhamdulillah tidak lupa sholat. Terutama kalau saya lagi dikejar orderan..

    ReplyDelete

Tanda sayang

© Cerita Keluarga Fauzi
Maira Gall