expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>>

10 March 2015

Mari Lawan Narkoba!





Lagi-lagi kasus narkoba, entah di televisi ataupun  di lingkungan rumah. Ya lingkungan sekitar rumah. Jangan bilang aaahhh ini kan bukan seseorang yang kita kenal. Narkoba ga peduli ini seseorang yang kita kenal atau bukan.  Narkoba tidak peduli apakah ini tetangga, saudara, anak bahkan orang tua mu. Sudah banyak contoh nyata di sekitaran tempat tinggal saya yang tersangkut kasus narkoba.

Asal tahu saja,  jumlah penyalahgunaan narkoba di Indonesia semakin meningkat .  Sebagai perbandingan, pengguna  narkoba  pada tahun 2008 sebanyak 1.99%;  sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 2,56%  bertambah hingga 4 juta lebih. WOW Fantastic kan pertumbuhannya? Dengan kebutuhan narkoba yang sangat tinggi,  peredaran, produksi dan penyelundupan  Narkoba semakin meningkat. Menurut laporan UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime),  Indonesia menduduki ranking pertama dalam jumlah tersangka Narkoba di  ASEAN.

Pengguna narkoba terbanyak adalah remaja, dimana 90% dari kelompok  coba pakai narkoba adalah kelompok pelajar  dan 88% dari kelompok Pecandu adalah bukan pelajar . Nah coba bayangkan  kalau mereka adalah anak-ponakan kita. Mau jadi apa generasi penerus bangsa….


 Lalu apakah semua ini bisa dicegah? Ya narkoba dapat dicegah penyalahgunaannya. Untuk itu dibutuhkan kerjasama dari semua pihak. Tidak saja dari pemerintah,  instansi terkait namun peran serta lingkungan,  pemuka agama , tokoh masyarakat dan tentu saja KELUARGA.  Hal ini yang disampaikan dalam acara Workshop Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Lingkungan Masyarakat pada Selasa 24 Februari 2015 lalu yang diadakan oleh BNN. 

Tujuan pencegahan penyalahgunaan narkoba  jauh lebih luas yaitu untuk memastikan perkembangan anak-anak berlangsung secara sehat  dan aman, agar dapat mewujudkan  bakat dan potensi mereka dan bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat . Sedangkan Tujuan utama pencegahan penyalahgunaan Narkoba adalah untuk

  • Membantu  setiap orang, terutama anak-anak dan pemuda, untuk menghindari atau menunda permulaan penyalahgunaan,  atau
  • Kalau sudah pengguna, berusaha untuk berhenti; dan
  • Menghindari munculnya penyakit atau masalah, menjadi ketergantungan atau adiksi.


Pada kenyataannya hal ini tidak mudah jika kita hanya duduk diam berpangku tangan.  Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam hal ini mengajak segenap lapisan masyarakat untuk ikutserta memerangi dan melawan Penyalahgunaan Narkoba di sekitar kita. DR. Antar Merau Tugus Sianturi, AK, MBA, Deputi  Badan Pencegahan Narkotika Nasional berharap melalui UU NO 35/2009, diharapkan  dapat menumpas jaringan sindikat narkoba hingga ke akar-akarnya melalui pemutusan jaringan sindikat narkoba dalam dan/atau luar negeri dan penghancuran kekuatan ekonomi jaringan sindikat narkoba dengan cara penyitaan aset yang berasal dari tindak pidana narkotika melalui  penegakan hukum yang tegas dan keras.

Jadi ingat beberapa seminar parenting yang dibawakan oleh Ibu Elly Risman. Beliau terus menerus mengingatkan bahwa Keluarga sejatinya adalah pilar utama bagi tumbuh kembang anak, bagaimana seorang anak tumbuh, beradaptasi dan bersosialisasi tergantung dari Keluarganya. Dalam hal kasus narkoba ini banyak remaja yang justru mengkonsumsi narkoba dikarenakan lari dari permasalahan keluarga.  Entah karena sulit berkomunikasi dengan orang tua, pola asuh yang salah, orang tua yang sudah tidak tinggal bersama ataupun lingkungan pergaulan yang luput dari perhatian orang tua.  Namun tidak jarang orang tua malu ketika mengetahui dan mendapati anaknya sebagai pecandu narkoba. Banyak orang tua yang menutupi kenyataan tersebut. Padahal di sinilah peran serta orang tua dibutuhkan agar tidak ada lagi penerus bangsa yang menyia-nyiakan masa depannya. 

Mari sama-sama kita bergandengan tangan menghadapi bahaya narkoba yang merajalela. Jangan malu dan jangan ragu, segera laporkan jika ditemui adanya peredaran dan penyalahgunaan narkoba di sekitar kita. Kalau bukan kita yang peduli, lalu siapa lagi?





4 comments

  1. Ayooo..perangi narkoba...semangaaatt...
    Btw pernah ada tetangga rmh yg tiba2 diciduk polisi, gara2 jd pengedar sabu..gk nyangka sih...keliatannya cuma warung kopi biasa..eee ternyata...ada bgitunyaaa...
    Tfs ya mak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama mak, di sini juga banyak yang kaya gitu. Apalagi tempat tongkrongan abege alay, sering banget ada yang diciduk polisi.

      makasih udah baca ya mak...

      Delete
  2. Narkoba memang berbahaya, aku pernah terkena dampaknya dari salah satu orang terdekat. Semoga gak ada lagi yang jadi korban :)

    ReplyDelete
  3. Wah boleh dunk mba dishare ceritanya....makasih udah mampir

    ReplyDelete

Tanda sayang

© Cerita Keluarga Fauzi
Maira Gall