expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>>

25 February 2016

Nostalgia Bersama Oshin




Di rumah saya, televisi diprogram sedemikian rupa untuk tidak menayangkan sinetron Indonesia, apapun judulnya. Selain karena tayangan tersebut bukan tontonan bagi anak, di kacamata saya, sinetron Indonesia hanya menjual mimpi dan janji. Tak jarang kata – kata dan adegan yang tak pantas didengar, namun ditayangkan viral.

Rupanya Waku – Waku Japan memahami kegelisahan pemirsa di Indonesia. Chanel yang menghadirkan beragam konten Jepang untuk masyarakat Indonesia dengan bahasa selama 24 jam ini menampilkan kondisi Jepang melalui tayangan budaya masing – masing daerah di Jepang. Apalagi seperti yang kita ketahui beberapa waktu belakangan ini, demam drama Korea begitu menghantui masyarakat Indonesia. Waku – Waku Japan berusaha untuk memperbesar booming Jepang melalui berbagai promosi yang menampilkan pesona Jepang dan bayangan tentangnya.



Untuk memenuhi permintaan pemirsanya, Waku – Waku Japan menghadirkan OSHIN, sebuah drama melankolis yang cukup eksis di tahun 80-90's an. Hayoo anak 80's – 90's mana suaranya? Oshin adalah drama yang bercerita mengenai seorang anak yang lahir di keluarga petani miskin Yamagata. Oshin kecil ditukar dengan sekarung beras untuk menjadi pembantu. Oshin merupakan implementasi wujud perang dan perdamaian, sosok gadis dan ikatan keluarga yang kuat yang gigih walau menerima berbagai cobaan di jaman peralihan dari masa era Meiji ke Showa. Oshin adalah drama yang mengandung nilai budi pekerti, pelajaran hidup dan cerita persahabatan anak manusia.


Oshin (おしん?) sendiri adalah serial televisi Jepang yang ditayangkan NHK dari 4 April 1983 sampai 31 Maret 1984, menceritakan perjalanan hidup Shin Tanokura (田倉 しん Tanokura Shin) dalam era Meiji sampai awal 1980-an. Ia dipanggil "Oshin", dan harus bekerja keras dari sejak kecil sampai dewasa, namun kemudian berkat usahanya menjadi pemilik waralaba toko swalayan yang kaya. Pada 1984, seri ini dibuat menjadi film anime oleh Sanrio.* 


 


Bertempat di The Lounge XXI, Plasa Senayan, Kamis 2016, dalam acara Media Gathering, Waku Waku Japan menghadirkan Ayako Kobayashi, salah satu pemeran Oshin kecil. Dalam media gathering tersebut, Ayako banyak menceritakan suka duka memerankan tokoh Oshin. Masih ingat tidak adegan ketika Oshin kecil harus dipisahkan dari ibunya?adegan tersebut berada di sungai, di mana Oshin dipaksa untuk naik perahu. Ternyata dalam adegan tersebut ada sekitar 80 kru dan 100 staf yang mengawasi. Kebanyakan dari mereka bersembunyi di balik selimut agar tidak kelihatan. Selain itu perahu (atau getek) yang ada diikatkan pada sebuah truck craine agar perahu tidak hanyut. Ayako bercerita saat itu arus sungai deras sekali. Dia sendiripun ketakutan. Namun ayako tidak menyangka bahwa adegan itu menjadi adegan dramatis dan dikenal banyak orang.






Adegan berkesan berikutnya yaitu adegan ketika Oshin kecil melarikan diri dalam badai salju. Dalam adegan tersebut, salju yang ada merupakan salju tiruan yang dihembuskan oleh kipas angin raksasa. Salju tiruan yang menerpa mukanya membuat Ayako kesakitan. Tidak hanya itu, Ayako juga mengalami kesulitan mempelajari aksen Yamagata, karena Ayako sendiri berasal dari Tokyo yang dialeknya berbeda dengan Yamagata. Kira – kira sama seperti kita juga ya, yang memiliki beragam bahasa daerah. Pasti kesulitan memahami bahasa daerah yang bukan daerahnya.




Ini merupakan kunjungan Ayako ke 3 ke Indonesia sejak ditayangkannya serial drama Oshin pada tahun 1983-1984 di TVRI. Serial sebanyak 297 episode ini nantinya akan ditayangkan selama setahun penuh di Waku Waku Japan. Selain serial Oshin, setiap pukul 20.00 sampai 21.00 nantinya juga akan ada drama yang bertemakan perempuan antara lain Ama Chan dan Bon Appetit. Jadi jangan lupa, pastikan channel tv kamu diWaku Waku Japan mulai Senin 29 Februari 2016 pukul 20.00. Mari bernostalgia bersama Oshin..




*sumber : wikipedia


















 

11 comments

  1. Ya ampuun mau ada lagi ya Oshin ? huaaa kangennn ini tontonan jaman baheullaaa bangettt. Sediih dan menyentuh ya filmnya mak

    ReplyDelete
  2. saya ayako kobayashi pemeran film oshin,
    jadi ingat iklan micin..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha dia datang ke Indonesia buat suting micin yaa

      Delete
  3. Waaa...aku suka oshin. Pantengin ah senin besok

    ReplyDelete
  4. Dulu mewek melulu nonton Oshin.
    Ceritanya memang bagus. Jauh lah sama sinetron kita. Jauh lebih bagus Oshin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gak bisa dibandingin ya mba, sarat nilai kehidupan kalau Oshin. Lah sinetron kita?

      Delete
  5. Saya suka nonton Waku-waku Japan juga, gak sabar mantengin OShin :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jangan lupa senin besok pantengin ya mba

      Delete
  6. duluwaktu smp, tiap sore hari nunggu Oshin di TVRI
    filmnya sangat inspiratif

    ReplyDelete

Tanda sayang

© Cerita Keluarga Fauzi
Maira Gall