expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>>

17 March 2016

10 hal Tentang Muna Sungkar, sang MomTraveler





Hai, apa kabar semua?

Entah mengapa bulan ini saya berat sekali untuk duduk dan menghabiskan waktu di depan laptop. Ada saja alasannya. Mulai dari Fadly sakit, laptop yang dibawa pak suami wara wiri, hingga Fara yang mulai bisa protes kalau saya udah asik duduk di depan laptop dan melupakan ajakannya untuk main bersama. Namun mulai bulan ini hingga beberapa bulan ke depan, saya akan menuliskan beberapa profile yang menginspirasi saya. Ini jadi tantangan tersendiri buat saya. Doakan saya istiqomah yaa…


Untuk kamis ini, mari kita ulak ulik seorang ibu yang berprofesi sebagai pengajar namun masih sempat untuk ngeblong alias traveling mengelilingi penjuru negeri. Kecintaanya pada dunia traveling tak berhenti walaupun ia sudah menjadi seorang ibu. Justru hal inilah membuat sosok ibu ini mengangkatnya menjadi icon dengan alasan agar semakin banyak ibu yang bersemangat traveling karne banyak manfaatnya bagi ibu dan anak. Siapakah dia gerangan?

Si ibu yang mengispirasi saya ini bernama Muna Sungkar, atau lebih dikenal dengan nama momtraveler. Yuk kita intip 10 hal yang perlu diketahui tentang Ibu dari Nadia berikut ini;
  1. Dosen gaul yang perhatian dan menjadi idola mahasiswanya ini adalah dosen di Universitas Islam Sultan Agung, Semarang. Berprofesi sebagai dosen di Fakultas Komunikasi dan Bahasa ternyata bisa juga membuat mbak Muna KZL bin gemes ketika harus berbicara dengan penduduk Singapura. Hihihi berasa gagal mendengar akses aneh penduduk Singapore.


  2. Dalam setahun, Mbak Muna paling tidak 2x dalam setahun. Tapi untuk jarak dekat seperti Semarang, Solo atau Yogya, bisa sebulan sekali. 


  3. Sebagai seorang Momtraveler, suatu kebanggan tersendiri bagi Muna Sungkar untuk bisa traveling dengan membawa Nadia anaknya di usianya yang baru 4 tahun. Hebatnya lagi Mbak Muna dan Nadia sama-sama penderita Asthma *salute mba…


  4. Moment yang tak terlupakan traveling bersama anak lainnya yaitu ketika Mbak Muna sekeluarga traveling ala backpaker pertama kalinya ke luar negeri. Karena sesuatu hal mereka sempat ngemper di Changi Airport. Di moment itu mbak Muna meyakini dan belajar bahwasanya anak-anak itu tangguh, tinggal bagaimana orang tua menghadapi suatu keadaan.


  5. Tahu gak?ternyata untuk traveling itu mbak Muna tidak menyiapkan budget khusus. Namun Mbak Muna selalu menyisihkan gajinya untuk traveling. Nah nanti tinggal dilihat saja, budget tersebut mencukupi untuk traveling ke tempat jauh atau hanya cukup ke tempat yang dekat saja. 


  6. Berkat kegemarannya berburu tiket murah #ibubijak, tahun kemarin Mbak Muna sekeluarga bisa ke Malaysia dan Singapura dengan tiket yang murah meriah. Cukup dengan biaya kurang dari 1juta/orang bisa deh jalan-jalan ke negeri tetangga. Bahkan dengan kegemarannya berburu tiket murah, Mba Muna pernah mendapat tiket ke Lombok seharga 200ribu saja. Wiiih bikin ngiler gak sih?rahasianya....pantengin terus webnya maskapai AA dan Traveloka, siapa tahu pas beruntung dapat tiket yang bikin gak sabar angkat koper.


  7. Negara yang menjadi tujuannya dalam waktu dekat adalah Jepang. Doain ya...mbak Muna lagi nabung tuh biar bisa melihat sakura dari dekat :D


  8. Pasti teman-teman bertanya – tanya, bagaimana membagi waktu antara traveling dan mengajar? Kok bisa? Mbak Muna hanya mengambil jadwal mengajar 12 – 18 sks saja per semester, itu pun tidak full day agar waktu yang ada bsa dimanfaatkan untuk menulis dan blogging. Kalau ternyata kepepet mesti traveling, mahasiswa cukup ditugasi membuat paper saja hihihihi...


  9. Selama berprofesi sebagai dosen, Mbak Muna Sungkar merasa prestasinya biasa – biasa saja, karena ia belum tertarik menjadi dosen dengan jabatan struktural. Menurutnya terlalu besar tanggung jawabnya dan membauat ia tidak bisa sefleksibel mungkin traveling. Namun sebagai momtraveler, Mbak Muna sudah menerbitkan 7 buku antologi dan 2 buku solo. Salah satu buku terbarunya mengenai traveling terbit akhir tahun lalu.


  10. Dan kalau mau lebih jauh lagi mengenal dan SKSD dengan dosen cantik ini sila kepoin beliau di

Nah itu deh hasil obrolan bareng Mbak Muna Sungkar via Whatssapp. Mudah-mudahan saya berkesempatan suatu hari nanti untuk bersua langsung dengan dirinya. Semoga apa yang dicita-citakan, memetik sakura di negaranya tercapai ya 'mbak. Sukses selalu untuk Mbak Muna....

16 comments

  1. Aku suka baca blognya mbak Muna, keren ya dia :)

    ReplyDelete
  2. Makasih mbak review dan doanya. Sukses jg buat mbak sally dan keluarga :)

    ReplyDelete
  3. smoga mbak Muna bisa berkunjung ke JEpang, Amiinnnn hhee

    ReplyDelete
  4. wah, nambah lagi ni info tentang bu dosen, keren

    ReplyDelete
  5. blognya juga udah kufolow ya mb

    ReplyDelete
  6. sy juga beberapa kali baca blognya mba muna, cerita jalan2nya sangat menginspirasi :)

    ReplyDelete
  7. Salah satu yang ingin aku tiru dari seorang Muna Sungkar adalah mempunyai buku solo

    ReplyDelete
  8. saya juga pengen bisa bertemu dengan Mbak Muna secara langsung :)
    semoga impian-impian Mbak Muna segera terwujud yah, amin..

    ReplyDelete
  9. Untung mahasiswanya mau ngerjain paper hihihi

    ReplyDelete
  10. tambah info lagi tentang mbak Muna...
    ah jadi mama Nadia bisa puyeng juga dengar logat Singlish ya

    ReplyDelete
  11. keren nih, bisa jalan2 terus, tak terpaku tempat, kepingin deh kyk gini :)

    ReplyDelete
  12. emg enak banget yaa kalo bisa jalan2 terus

    ReplyDelete
  13. Keren banget bisa bawa anak keluar negri pengen juga euy

    ReplyDelete
  14. kren banget nih wanita begini, moga2 ntar pnya istri yg bisa bgini yg satu hobi sama2 suka traveling bersama anak2 :D

    ReplyDelete
  15. jadi ngintip blog nya mbak muna nih....

    ReplyDelete
  16. wah kemana-mana bareng. keluarga bahagia memang

    ReplyDelete

Tanda sayang

© Cerita Keluarga Fauzi
Maira Gall