expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>>

03 May 2016

Eni Martini, Penulis Horor yang Takut Horor






Hallo,



Ketemu lagi dengan Kamis Inpirasi yang lagi – lagi gak tayang di hari Kamis. Mohon maaf ya, ternyata konsistensi dan fokus saling bersinergi dengan mood buat saya. Terkadang ide dan keinginan menulis plus kantuk yang menyerang acapkali membuat saya lebih memilih tidur. Terlebih jika ada masalah/musibah yang sedang menghampiri, saya tidak langsung bisa menuangkan di dalam blog. Berbeda dengan sesosok perempuan cantik ini. Meskipun saat itu sedang ditimpa musibah kehilangan seseorang yang ia cintai, namun tetap membuatnya menghasilkan karya. Luar biasa ya...





Untuk pencinta novel romance, horor dan parenting pasti sudah tak asing lagi dengan sosok ini. Ya, dia adalah mbak Eni Martini. Belum lama ini saya bertemu dengannya di sebuah event, serasa teman lama yang sudah lama tak bersua. Sosok yang ceria, santun dan ramah ini tanpa sungkan menyapa saya dan meladeni permintaan berfoto bersama dirinya. Hihihi gak apa apa  ya mbak biar jadi artis beneran. Melihat sepak terjang di dunia penulisan, membuat saya bertanya – tanya bagaimana sih keseharian mbak Eni. Simak wawancara saya berikut yaa...



Saya (S) : “Hallo mbak, apa kabar? Boleh cerita gak rutinitas harian mbak Eni?


Eni (E): “ Hallo juga mbak, alhamdulillah kabar baik. Rutinitas harian?mm apa ya... saya urus 3 anak, ngerjain pekerjaan upik abu, OS buku (aku customer servicenya -marketingnya wkwkw...selebihnya dihandle suami), pekerjaan upik abu ini dibantu suami (operator mesin cuci, bantu – bantu dan handle anak, bersih – bersih rumah gantian). Lalu saya masih menulis dan sesekali ke supplier, ke acara blogger hanya saat tertentu 99% sih weekend, ketemu editor...."





S : "Beuh, 3 anak tanpa asisten mba?”*sungkem*



E: “iya, 3 anak. Ini aja aku nyambi mangku ASI dan nemenin si kakak ngejain tugas”.


Ibu dari Lintang, Pijar, Gibran (alm) dan Pendar ini gigih memberikan ASI dan MPASI rumahan bagi anak - anaknya disela - sela kesibukannya. 



S : “Sejak kapan tertarik dengan dunia tulis menulis?”



E : “ Sejak kecil karena ibuku kutu buku, suka mendongeng dan aku punya diary dari SD kelas 1, namanya diary : MELATI. Lalu seorang bocah naif itu menulis cerita pendek dengan pensil dan diposkan ke Bobo...tidak akan pernah sampai wong gak ada perangkonya hahahahah.....”



S : “Apa alasan mbak Eni menyukai dunia tulis menulis?”



E : “Aku gak tahu alasan menulis tapi mungkin untuk penghiburan waktu anak -anak, banyak hal yang gak bisa didapat tapi melalui tulisan aku bisa jadi apa saja”.



S : "Sejauh ini pencapaian yang sudah dicapai apa saja mba?"


E :”Pencapaian novel – novelku terbit 23 judul kayanya yang solo, difilmkan satu judul : TOILET 105. Kalau ngeblog aktif dalam arti terbuka ikut event lomba, event acara baru jalan 4 bulan, yang sudah aku raih : juara 1 beberapa GA, Juara Blog Competition Terpopuler Flipit, Juara II Blog Competition Softex.



S : "Mbak Eni sempat nulis novel dengan genre horor ya. Mengapa sempat tertarik menulis genre horor?"



E : Sebenarnya gak tertarik mbak. Aku ini super penakut. Magrib aja ke toilet takut karena dulu aku dikasih kelebihan bisa melihat makhluk – makhluk. Tapi penerbit minta dibuatkan, dan sukses dicetak ulang 3x, dan diminta PH untuk difilmkan. Jadi deh penerbit pesan lagi, trus terakhir kapok ah gak mau nulis horor lagi. Aku juga memang gak suka nulis dengan genre horor, makanya pake nama palsu : Martin Rose, Meliana Vendder. *hihihi udah kaya ayu ting ting, alamat eh nama palsu





Novel karya Mbak Eni


S : “Mana yang lebih sukar dalam penulisan; horor/romance/komedi/atau lainnya?”


E : “Buatku romansa lebih gampang, sesuai jiwa hahahah

Kalau horor kan butuh imajinasi yang gak cuma wajah hantu serem tapi deskripsi suasana yang kuat. Oiya, komedi juga oke, aku suka nulisnya. Dan novel komediku ada 3 kalau gak salah...



S : "Oke, terima kasih waktunya ya mbak, semoga lain waktu kita berjumpa lagi...”


E : " Iya, sama sama mbak..."





Beberapa judul novel mbak Eni


Nah itu deh wawancara singkat saya dengan mbak Eni. Ternyata salah satu buku horornya mbak Eni sudah difilmkan. Bahkan ada satu judul “Sekretaris Dodol Mencari Cinta“ yang niatnya akan difilmkan juga. Namun karena sesuatu hal, jadi batal deh. Belum rejeki ya 'mbak....



Mbak Eni sendiri mengakui lebih suka menulis novel genre romance maupun komedi daripada horor. Menurut mbak Eni, pernah satu ketika dia sedang menulis horor, tiba -tiba keluar sebuah paha mulus dari dalam layar laptopnya. Kontan mba Eni lari ketakutan. Dan berjanji untuk tidak menulis horor lagi...sungguh pengalaman yang mendebarkan.



Purple in Action :)




Itu sekelumit cerita saya tentang Mbak Eni Martin. Yang tertarik berkenalan dengan mbak Eni silakan kepoin cerita kesehariannya mbak En di www.duniaeni.com atau di @duniaeni dan FB Eni Martini.


Sampai berjumpa dengan  Kamis Inspirasi lainnya.....











3 comments

  1. hihihi, aku jadi geli membacanya, ternyata...

    ReplyDelete
  2. Salam kenal mba eni..

    Trims infonya mba sally..

    Unik juga..penulis horor takut horor.. Tapi karena latar belakangnya bisa liat mahluk yg aneh2..

    ReplyDelete

Tanda sayang

© Cerita Keluarga Fauzi
Maira Gall