expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>>

17 November 2016

Melawan Diri Sendiri di#USiaCantik





Saat duduk melamun sendiri seperti pagi ini, saya sering terpikir, pencapaian apa yang sudah saya peroleh dalam beberapa tahun terakhir ini. Beberapa waktu yang lalu, di group whatssapp SMA saya, teman – teman bercerita betapa saat kami sekolah dulu, semua terasa menyenangkan. Gak perlu memikirkan cicilan, pekerjaan bahkan gak perlu memikirkan uang sekolah anak. Yaiyalah wong saat SMA adalah masa – masa menikmati hidup tanpa rasa khawatir. Uups...khawatir juga sih kalau gak lulus UMPTN *ketauan umurnya hihihihi

Salah satu sahabat saya jaman SMA pun nyeletuk “Apa kabar loe Sal?masih suka manjat – manjat pohon? Kerjaan loe apa sekarang?” dengan pertanyaan yang bikin suasana grup whatssapp saya dipenuhi dengan icon tertawa. Ya, saat sekolah dulu mereka mengenal saya tomboy. Mirip cowok kalau teman – teman saya bilang. Bahkan saya hanya punya 1- 2 sahabat cewek yang benar – benar dekat. Lainnya teman dekat saya selalu cowok. Kebiasaan saya dan genk cowok ini setiap istirahat selalu naik pohon jambu di depan kelas kami.  Jambu airnya yang besar dan manis memang disukai siapapun di sekolah. Guru yang protes melihat apa yang kami lakukan, lama – lama bosan menegur. Hihihi soalnya setiap kami dapat jambu yang besar, beliau kerap kali kami beri hasil jarahan.

Urusan manjat berikutnya adalah pagar di samping jalan menuju sekolah. Setelah kamar mandi, ada pintu kecil yang bisa menghubungkan kami dengan pagar samping sekolah. Kala itu, saya sekolah masuk siang hingga sore hari. Dan disetiap sabtu sore, sebelum pulang, murid – murid diwajibkan untuk mengikuti upacara bendera. Suatu ketika, ada pertandingan basket antara klub yang diadakan sore itu bertepatan jam upacara bendera. Kami pun berembuk untuk pulang lebih dulu, karena sudah yakin kalau meminta ijin ke sekolah untuk ikut pertandingan basket, pasti tidak akan diijinkan. Jalan keluarnya cuma kabur lewat jalan kecil itu. Setelah mengatur siasat, kami pun kembali ke kelas masing – masing.  Sebelum pergantian bel istirahat terakhir, ternyata beberapa teman saya sudah pergi lebih dulu. Hanya tinggal 2 teman cowok saya, yang sudah dipesankan untuk menemani saya kabur sore itu. Lalu mengikuti arahan ketua genk, jalan kabur terbaik adalah lewat pintu kecil samping sekolah, kedua cowok ini mengajak saya kabur lewat jalan itu.  Dengan bantuan beberapa buah kursi kelas  yang sedikit reot, ditambah setumpuk keberanian, dan sejumput kenekatan, saya dan teman – teman memanjat pagar di samping sekolah dan melompat ke luar. Yeaaayyy berhasil... dengan bukti rok saya robek di bagian dengkul plus dengkul beset – beset ketika jatuh ke tanah.

Kala itu, tanpa memikirkan akibat apa yang akan saya terima, entah jatuh – patah kaki atau paling apes ketauan guru, rasanya itu sesuatu yang hebat dilakukan. Keren Man! Padahal kalau dipikir sekarang, ini sesuatu yang nekat dan gila. Untung saja saya tidak apa – apa.




Seiring bertambahnya waktu, ada beberapa hal yang cukup nekat yang saya lakukan. Semua itu berhenti di satu titik, ketika saya melahirkan Fadly. Proses melahirkan Fadly yang terasa begitu horor, dan mencekam untuk saya, ditambah listrik padam hingga 12 jam setelah saya keluar dari ruang operasi membuat saya begitu down, stress dan alhasil menjadi penakut. Apa – apa jadi takut. Belum – belum yang terbayang hal – hal yang mengerikan. Mengendarai motor sendiri takut, diajak ikut arung jeram takut, bahkan ikut berseluncur turun di salah satu wahana air di Jakarta pun saya memilih untuk kabur. Ya ampun, kenapa jadi cemen begini ya...

Entahlah, mungkin ini yang dinamakan naluri ibu, naluri induk binatang yang selalu ingin menjaga dan memastikan anaknya aman dan sentosa. Setiap ingin melakukan sesuatu yang menantang adrenalin, saya selalu teringat anak – anak dan suami. Terbayang jika saya tiada, bagaimana dengan mereka. Bagaimana dengan anak – anak saya nantinya?


Rupanya ketakutan saya dalam beberapa hal menular ke Fadly. Ooo tidak...seperti saya, Fadly rupanya takut dengan ketinggian. Naik flying fox saat outbound, biang lala bahkan alap – alap di dufan, Fadly menjerit ngeri. Huhuhu bagaimana mau naik Kora kora  atau panjat tebing ya ‘nak....

Hal ini tentu berakibat ke tumbuh kembangnya. Dan entah mengapa, saya merasa ini kesalahan saya. Harusnya sebagai ibu saya memberinya contoh yang baik. Paling tidak untuk beberapa alasan, ketakutan saya akan ketinggian, anjing, dan kegelapan (ketika listrik padam) bisa hilang sedikit demi sedikit. Hahaha iya, saya yang dulu tomboy ternyata takut juga dengan anjing dan gelap.

Tetapi, tahun lalu, bersama dengan beberapa teman, tanpa disengaja, saya terpaksa melawan rasa takut saya akan ketinggian. Saat itu saya ikut serta dalam sebuah acara kemping di daerah Puncak. Di sana teman – teman mencoba flying fox yang disediakan panitia acara. Jujur awalnya saya ingin memilih untuk tidak ikut serta. Hahaha asli bikin jiper nyali ketika tahu flying fox tersebut memiliki tinggi 8m dengan panjang lintasan 280m. Begitu lihat ke bawah, sungai dengan bebatuan menghampar di bawahnya.   Tapi hati kecil saya berkata “duh cupu bener sih, kapan lagi mau coba”. Dengan membaca segenap doa yang saya hafal, sayapun nekat untuk ikut terbang seperti burung, mencoba flying fox.

Sepanjang lintasan saya sempat berteriak, lalu terbawa  terbahak – bahak begitu menyentuh tanah. Kenapa?rupanya saat saya meluncur turun, di bawah sekelompok anak TK berteriak menyoraki saya agar terus semangat dan tidak takut turun. Ya ampun malunya hahaha ... di usia 35 tahun yang kata orang #UsiaCantik lah saya malah kalah sama murid – murid TK yang juga ikutan flying fox. Hahaha umur gak menjamin ya, tua itu pasti, soal nyali urusan nanti hahhaha....Ish tapi  meskipun begitu, hal itu pencapaian terbesar juga loh buat saya. Rasanya seperti bebas merdeka ketika melayang di udara. Ternyata diusia yang tak lagi abege *gak mau dibilang tua, saya mampu melawan ketakutan saya. 

Aslinya takut ini. Foto by Rahab Ganendra

Omong – omong soal umur, Oktober ini usia saya genap 38 tahun. Usia dimana kecantikan kulit mulai butuh pengakuan, dan tentu saja butuh perawatan kulit. Kalau beberapa puluh tahun yang lalu saya kepingin kulit wajah saya lebih putih, sehingga saya acap kali mencoba berbagai krim pemutih wajah yang mengakibatkan  jerawat dan minyak berlebih di wajah.  Diusia ini saya ingin kulit wajah saya jauh lebih sehat, pori – pori lebih kecil dan kerutan di wajah menghilang. Kepenginnya sih tetap terlihat awet muda. Huhuhu siapa sih yang gak mau dibilang awet muda. Hayoo perempuan mana yang gak mau dibilang awet muda, tak sesuai umur?

Ternyata, menerima warna kulit wajah saya yang gak mungkin berubah putih, merupakan salah satu bentuk self healing tersendiri bagi saya. Bagaimana mau terlihat awet muda, kalau kulit wajah tidak dirawat sungguh – sungguh agar senantiasa terlihat sehat.

Caranya dengan mencoba Revitalift Dermalift dari L’oreal Paris Skin Expert, produk yang tepat untuk usia saya. Produk ini menjadi pilihan saya karena #Loreal Dermalift terbukti dapat memahami setiap perempuan untuk mengapresiasi #usiacantik mereka. Mengandung tanaman Centella Asiatica, Pro -  retinol A, dan Dermalift Technology yang dapat mengurangi kerutan sebanyak 27% dan meningkatkan kekencangan sebanyak 35% di 8 zona utama wajah (dahi, di antara alis, kontur mata, kerutan ujung luar mata, pipi, garis senyum, rahang dan leher).
Biarin deh kulit saya tetap begini adanya, asalkan kerutan – kerutan di wajah berkurang, sukur – sukur menghilang dan kulit tetap kencang. Kalau ditanya, mau gak kembali ke kehidupan di usia 20-an? Hahaha tentu tidak. Saya bahagia dengan apa yang sudah saya capai sekarang. Termasuk memiliki tanda penuaan di kulit. Wajah menua gak usah dilawan, cukup disukuri dan berikan perawatan yang tepat seperti Revitalift Dermalift dari L’oreal Skin Expert Paris.  


Menikmati usia baru di tahun ini, akan semudah saya menikmati rasa deg – degan ketika meluncur turun dari flying fox. Deg – deg an yang bikin nagih. Melawan ketakutan diri sendiri. Lagian di #Usiacantik sudah sepatutnya menikmati hidup kan? Kalau teman – teman bagaimana? Yuk ceritakan kisah usia cantik teman – teman atau kisah usia cantik perempuan terdekat, dan ikutin blog competition yang diadakan BloggerPerempuan. Tunjukkan cantikmu di #usiacantik .















49 comments

  1. Pengen pakai juga. Harganya kira-kira berapa tuh?

    ReplyDelete
  2. Buat perempuan, merawat kulit memang sangat penting. Biar suami makin sayang. :)

    ReplyDelete
  3. Wajah yang cerah, bukan berarti putih. Dengan wajah cerah terawat, disertai hati bersih, tentu kecantikan akan terpancar. L'oreal sepertinya banyak membantu kaum hawa. :)

    ReplyDelete
  4. anak saya takut kalo di kamar mandi mba, harus saya jagain di depan pintu, masih sayacaritahu penyebabnya nih. PR banget. btw, saya juga lagi pakai produk ini nih, alhamdulillah cocok karena ga ada masalah kulit yang berarti. biasanya kalo nyoba produk baru itu ada aja masalahnya, ya berminyak lah, atau merah-merah. ini sih nggak

    ReplyDelete
  5. Setuju. Cantik diindentikkan dengan putih itu kerjaannya iklan dan kapitalisme modern. Padahal, semua orang istimewa dengan apa yg mereka miliki. Lahh..yang putih aja rajin berjemur biar bisa tetap sehat karena pigmen mereka kurang

    ReplyDelete
  6. Waduuw, manjat tembok sekolah? Duh kebayang tomboi dan bandelnya.
    Sekarang mah bisa feminim ya Mba Saly.

    ReplyDelete
  7. Eh bener lho mba, aku juga heran kenapa ya setelah melahirkan aku jadi lebih takut. Dulu masih berani traveling sendiri bahkan paralayang sendiri dengan modal nekat.

    ReplyDelete
  8. Wew udah ketahuan nih kalo tomboy, meskipun begitu tetep mbk Saly yang cakep en Smart ini finally the best conquer herself melawan phobia ketinggian ya.Pengalaman yang tidak terlupakan.

    ReplyDelete
  9. Wah klo naik flying fox, atau mainan seperti kora2 dll itu aku nggak berani *mama2 penakut :D Waktu di Bali aja kepaksa naik parasailing, di atas nggak menikmati malah doa terus dan pengin cepet2 turun hahaha.
    Makin sukses di usia cantik ya :)

    ReplyDelete
  10. Aku ngerasa semakin kesini definisi cantik bagi seorang wanita bukan lagi masalah fisik, namun lebih kepada perhatiannya kepada orang orang yang ada disekelilingnya.

    ReplyDelete
  11. Iyaa mba sally..cantik itu punya definisi yg luas dan unik..btw, di foto ini mba sally ayu bgt deh.haha..ilang kesan jaggernya 😋

    ReplyDelete
  12. akuu hobi manjat pohon juga. pas udah emak2, naek pohon rambutan kok gemeteran yak haha. takut jatoh, celaka, trus anak2 sama siapa??? ternyata begitu ya naluri ibu. bukan cemen kaan *nyari pembelaan*

    ReplyDelete
  13. Hihihi...kebayang serunya main samaa genk cowok. Sampe manjat pohon dan pagar pula...:))
    Duh ngebayangin waktu Mbak melahirkan, khawatir juga ya...kenapa listrik bisa mati selama itu? Apa gak ada genset,Mbak?

    ReplyDelete
  14. Temen Mba Sally pasti kaget deh sekarang Mba Sally modiis & cantik...

    ReplyDelete
  15. Jiaa.. Baru tau Mba Sally takut naik flying fox,orangnya keliatan seterong gitu, hehe.. Btw msh kliatan tomboy mu Mba, tapi kalo sekarang yang versi cantiknya :) :D

    ReplyDelete
  16. Teryata banyak juga yang takut ketinggian ya. Hehehhe. Sama kayak aku mbaa, kadang keder kalau naek pesawat. Hihii

    ReplyDelete
  17. sy jg takut ketinggian...kerasa banget klo lewat jembatan penyebrangan..xixixi
    Dbtw..i usia cantiknyajd makin cantik nih :)

    ReplyDelete
  18. Ih sama banget, mbak. Saya dulu pemberani. Apa pun selalu nekad. Sekarang, segala sesuatu dipikirin. Takut ada apa2 dengan saya, kasian anak-anak. Mungkin karena sudah #usiacantik ya. Yang dipikirin sudah gak lagi diri sendiri.

    ReplyDelete
  19. Saya juga dulu hobi manjat pohon XD tp skrg malah ga berani, jd emak2 nyali kemana? Wkwkw

    ReplyDelete
  20. sebenarnya jaman kecil dulu aku juga tomboi loh, teman main kebanyakan cowok dan sama kayak sally doyan manjat-manjat hihi:D

    ReplyDelete
  21. Mbk Sally cantik. Kelihatan tomboy tapi keibuaan loh. Ah, aku juga zaman kecil suka naik pohon, manjat dan lainnya

    ReplyDelete
  22. akkkkkkkkkkkk pangling cantiknyaaaa :*

    ReplyDelete
  23. Tos Sally! Gue dulu tomboy & sering banget naik2 genteng, pohon, pagar, berjiwa preman & malakin orang.. Tapi kok ngga ada yg percaya ya? Hihihihi *masalah elo aja san* Cantik itu tidak hanya diliat dari luarnya saja, kekayaan ilmu, banyak teman, asik diajak ngobrol menurut aku jg termasuk cantik. Nah kalau urusan menjaga kecantikan, baru deh serahin sama Loreal Dermalift Revitalift, yang udah teruji & jago untuk merawat kulit wajah para #usiacantik seperti kita :D

    ReplyDelete
  24. Saya banget sih ini, Sal. Jadi pengen mengenang masa lalu. Saat itu gak pusing mikirin anak dan lain sebagainya. Yang dipusingin adalah kenapa kulit saya hitam dan rambut saya ikal. Soalnya waktu itu, kulit putih dan rambut lurus udah paling kece, deh hehehe.

    Tapi, saya bersyukur dengan apa yang dijalani sekarang ^_^

    ReplyDelete
  25. Waah nggak nyangka Mbak Sally dulu tomboy Mbak.Suka panjat panjat pohon.

    ReplyDelete
  26. Aku suka sama quote Mbak, "Menerima diri sendiri apa adanya" :). Saat itulah kita juga berdamai dengan diri sendiri ;)

    ReplyDelete
  27. betul banget mbak Sally, intinya itu menerima diri sendiri dulu, kalau diri sendiri masih blom bisa menerima, pastinya orang lainpun sama :)super sekali mbak ^_~

    ReplyDelete
  28. bertambahnya usia harusnya juga dibarengi dengan bertambahnya rasa syukur ya kan mbak. Tulisan2 begini makin membuat saya bersyukur lho, meski belum masuk usia cantik. Teman2 saya yg dulunya tomboy, banyak sekali terlihat perubahannya. Ya kayak mbak gini, lebih anggun dan matang

    ReplyDelete
  29. Kita punya hoby yang sama dan kini harus dikubur. Bertambahnya usia membuat kita semakin bijak memilih prioritas kegiatan

    ReplyDelete
  30. samaaa gak pengen balik lagi ke usia 20an hahaha... udah nyaman seperti sekarang aja

    ReplyDelete
  31. Ya ampuun.. komenku yang pertama jadi ilang..ckckc.. pasti karena terseret arus sinyal hihihi

    Mbak.. Saal..emang kamumah orangnya energik banget,ga keliatan usianya udh 38 lho.. ah akumah bantu doa aja ya, semoga segala usaha dan pencapaiannya bisa segera terwujud, amiin

    ReplyDelete
  32. Waaah, kebayang naik flying fox disorakin anak tk wkwkwkwkw...betul banget usia boleh nambah tapi teuteup cantik haruus, eh nggak nyangka mba sally dulunya tomboi, sekarang cakep banget, lho

    ReplyDelete
  33. Ehh..saking tomboinya Mba Sally hobi manjat pohon jambu ya..hehe.. Kalo aku waktu SD hobi manjat pohon jambu di dpn rumah.. Btw, penampakan mba Sally di usia cantik nampak lebih matang..

    ReplyDelete
  34. Biarpun sudah memasuki #usiacantik, tetep harus berkarya ya mbak. Seneng liat perempuan-perempuan yang semangat berkaryanya tak pernah mati.

    ReplyDelete
  35. Wah ternyata dulunya tomboy yaa, ga kelihatan mbak, sekarang cantik banget.

    ReplyDelete
  36. Ahaha masa mudamu luar biasa Mbak Sally.
    Daan kerennya masih nyoba flying fox di usia cantik. Kalo saya .... ih, nggak deh apalagi kalo tahu bakal disoraki anak TK :D

    ReplyDelete
  37. dan memang penghalang kita hanya diri sendiri ya mbaa..semangat selalu di usia cantik :)

    ReplyDelete
  38. Ternyata... Mbak Sally pernah bandel juga saat masih remaja. Hahahaha.... duh saya berasa diajak reuni saat baca sampai situ.

    lawan perubahan memang diri kita sendiri. Saya ikut menyemangati diri setelah baca ini

    ReplyDelete
  39. Ahh ibu aku juga pakai revitalift ini kak di usia cantiknya. 😊

    ReplyDelete
  40. Tomboi juga ya Mbak Sal jaman remajanya hehe :D

    ReplyDelete
  41. Kalau aku tukang manjat pohon itu jaman SD mba,,, sering dikonciin pintu gara-gara ketahuan manjat, banyak banget kenakalan kecil yang aku kangenin,hehehe.

    Beberapa tahun kedepan aku bakal masuk ke #usiacantik ini nih mba,, hehehe

    ReplyDelete
  42. Aduh ak tadi ngebayangin kak sally manjat puun jambu air, ngakak banget deh.... Hihihihi.... :D

    ReplyDelete
  43. Wahh produknya bisa jadi referensi nih kalau nanti memasuki usia cantik. Nice post kak ^.^
    Www.pesonacleopatra.com

    ReplyDelete
  44. Wahh produknya bisa jadi referensi nih kalau nanti memasuki usia cantik. Nice post kak ^.^
    Www.pesonacleopatra.com

    ReplyDelete
  45. Ih kamu.. Metal gitu kok malah jadi emen. Hehehhehe.. Ayok kapan2 kita flying fox bareng yuk. :)

    ReplyDelete
  46. Hihi aku takut ketinggian juga mba sal..

    ReplyDelete
  47. Daku jg takut ketinggian....

    Usia tambah emang merubah banyak hal

    ReplyDelete
  48. Setelah bahas di grup dulu itu loh kak, aku juga jadi lebih lebih lebih ngasih nutrisi buat kulit hahaha soalnya emang waktu tuh berjalan terus ya ^^


    www.rahmabrilianita.com

    ReplyDelete
  49. Toossss sall, aku juga takut ketinggian. Tapi untungnya ga nular ke anak2. Yg ada mereka yg nyemangatin emaknya kalau mulai takut ketinggian :)

    ReplyDelete

Tanda sayang

© Cerita Keluarga Fauzi
Maira Gall