expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>>

25 April 2017

Berubah Gendut Selama Hamil? #SMiLeinAja yuk




Bulan depan, Fadly genap berusia 9 tahun. Tak terasa, jagoan saya beranjak besar. Rasanya baru kemarin perut saya dibelah agar saya bisa menemuinya. Masih teringat kisah dibalik persalinan Fadly yang hingga hari ini cukup #SMiLeinAja.

Setelah dua bulan menikah, saya dinyatakan positif hamil. Perasaan senang, kaget, takut semua jadi satu. Bahkan saya sempat sedih, karena rasanya gak siap (baca : baru nikah kok sudah harus ngurus bayi).  Sejujurnya saya masih ingin ke mana – mana berdua. Hepi jalan – jalan kaya orang pacaran tanpa perlu dirusuhi anak. Tapi rencana Allah pastilah indah.


Bulan pertama kehamilan, perut jadi bengah, seringnya kaya masuk angin. Jadilah saya berteman akrab dengan minyak gosok yang ke mana- mana selalu ikut serta. Makan, jangan ditanya. Saya mampu menghabiskan sate padang dan bubur ayam 2 porsi sekali makan.





Berat badan pun naik tanpa diminta. Gak tanggung – tanggung 20kg. Rasanya badan kaya pabrik air. Ke mana-mana bawannya berat. Oiya, teman – teman tahu donk, perempuan hamil pasti perutnya besar kan...tapi kalau ada yang ngeledekin bahwa kita gendut/besar padahal sedang hamil, bikin illfiil dan sedih gak?Iya saya mengalaminya, beberapa kerabat dan teman saat bertemu selalu bilang saya gendut padahal dia tahu saya tengah berbadan dua.

Ternyata urusan berat badan yang naiknya banyak ini benar – benar membuat saya stress. Saya gak nyaman dengan bentuk badan saya sendiri.  Kelihatannya sepele namun sempat membuat saya menyalahkan kondisi yang saya alami. Padahal di saat banyak perempuan ingin hamil, saya malah marah dan menyalahkan perut yang membuncit. 


Ketika saya berkeluh kesah kepada suami, dia bilang “#SMileWithMe  sayang, jangan perdulikan kata orang. Yang terpenting sekarang kamu dan bayi kita dalam keadaan sehat”. Huhuhu jadi susah deh mau baper.

Tadinya saya beranggapan bahwa saya akan melangsing setelah Fadly lahir. Ternyata saya keliru. 3 bulan setelah Fadly lahir, berat badan saya nyaris gak berubah. Hal ini berimbas ke kesiapan jiwa dan raga saya untuk menyusui Fadly. ASI saya nyaris gak keluar. Fadly cuma sempat mencicipi ASI saya selama 2 minggu ...hiks๐Ÿ˜ญ

๐Ÿ’•๐Ÿ’•๐Ÿ’•๐Ÿ’•๐Ÿ’•

Sejak itu saya belajar mencintai badan saya, sebesar apapun itu. Belajar menerima kondisi badan tanpa perlu menyalahkan siapapun. Selama saya sehat, mampu beraktivitas tanpa hambatan dan suami tak protes, buat apa juga mendengarnya omongan orang. #HadapiTantanganDenganSenyuman saja, insya Allah bisa ikhlas menerimanya.


Dan ya, Oktober 2011, saya kembali melahirkan bayi perempuan cantik. Berat badan saya ketika hamil ke dua tidak jauh berbeda ketika hamil Fadly, tetap naik hingga menyentuh angka 80-an kg. Namun kali ini saya sudah siap menikmati semua perubahan yang terjadi pada tubuh saya. Badan bertambah melar, orang di sekitar mulai asyik berkomentar, saya cukup #SMiLeinAja . Tantangan gak usah dilawan, cukup hadapi dengan senyuman, terbukti ampuh setelah persalinan Fara. ASI saya lancar keluar di hari ke 2 setelah operasi cesar. Fara pun minum ASI ekslusif hingga berusia 20 bulan. Selama saya menyusui Fara, tubuh saya menyusut 25kg hingga timbangan saya menyentuh kepala 6. Aah hepi rasanya, gak perlu stress mikirin berat badan, cukup hadapi semua dengan senyuman.



Sekarang, kedua buah hati saya beranjak besar. Apakah badan saya semakin menyusut? Ternyata tetap tidak. Hihihi bagaimana mau melangsing wong makanan mereka yang gak habis, pasti disodorin ke ibunya sambil bilang “aku gak habis nih bu. Ibu yang habisin yaa..kan kata ibu kalau makanan gak habis mubazir, temannya setan”๐Ÿ˜€๐Ÿ˜€๐Ÿ˜€๐Ÿ˜€. 



Oiya , teman – teman sudah tahu #SinarmasMSIGLife belum? Sila cek di sini ya untuk tahu informasi kece lainnya, dan jangan lupa semua tantangan, #SMiLeinAja

website    : www.sinarmasmsiglife.co.id
Facebook  : sinarmasmsig
Twitter     : sinarmasmsig
Instagram : sinarmasmsiglife
Youtube    : user/SMiLe140485

2 comments

  1. Wah kalau banyak makan semasa baru hamil malah lebih enak ya, haha... Cuma mungkin tingkat emosi akan lebih tinggi juga ya ketika ada yang hahah heheh bilang gendut dan sejenisnya. Sekarang udah langsing ini, Mba. Moga sehat2 terus ya, Mba :)

    ReplyDelete
  2. Hahhahaahaaa mari Smile ajaaa.. Gendut tapi tetap eksis yaaa

    ReplyDelete

Tanda sayang

© Cerita Keluarga Fauzi
Maira Gall