expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>>

18 April 2018

Menikmati Keindahan, Sejarah, Budaya dan Kuliner Yogyakarta di #MandiriJogjaMarathon2018



Hari minggu diisi dengan olahraga, sudah biasa donk. Tapi kalau hari minggu, diisi dengan event lari yang latar belakangnya  sawah, candi, diiringi dengan kesenian daerah dan ditemani oleh kuliner khas daerah tersebut, nah ini baru beda dari yang lain. 



Minggu 15 April 2018 kemarin, Bank Mandiri bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, juga didukung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman, Kepolisian Daerah Yogyakarta, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, turut mendukung kelancaran acara Mandiri Jogja Marathon 2018. 


Event ini merupakan kali keduanya diadakan di tempat yang sama,  Kawasan Pelataran Candi Prambanan. Tahun ini Mandiri Jogja Marathon diikuti oleh 8.000 peserta, yang sebagian besar berasal dari Jabodetabek, kota- kota lain di Indonesia, dan dari beberapa negara seperti Malaysia, Jepang, Kenya, Brunei Darussalam, Irlandia, India, China, Brazil,  Singapore, Filipina dan Australia.


Pagi itu, pukul 3.30 WIB, saya dan teman- teman blogger menuju lokasi menggunakan bus media yang sudah disediakan panitia.  Jalanan yang sepi, membuat bus yang kami tumpangi melaju dengan cukup kencang. Begitu tiba di Kawasan Pelataran Candi Prambanan, euforia sebuah event lari mulai terasa.


Peserta Mandiri Jogja Marathon pun mulai berdatangan, mengingat start untuk kategori Full Marathon akan dilakukan tepat pukul 4.45 WIB. Sebagian peserta lainnya berjalan - jalan di sekitar panggung utama, atau berfoto dengan latar belakang Candi Prambanan di waktu pagi. Terdengar dari pengeras suara, yang meminta peserta full marathon untuk segera menuju garis finish. Saya bersama seorang teman pun segera menuju lokasi yang dimaksud.



mandiri jogja marathon
Are you ready, guys...?



Di garis start, sekitar  2.000 orang sudah siap berlari untuk mengikuti full marathon. Untuk kategori ini, flags off dilakukan oleh Bapak Kartika Wirjoatmojo, atau yang akrab disapa pak Tiko, Direktur Bank Mandiri, didampingi beserta jajaran manajement bank Mandiri. Suara terompet memberi tanda bahwa bendera start mulai diangkat, dan pelari bergegas meninggalkan garis start. Rute untuk 42K ini melewati beberapa beberapa desa, antara lain Tirtomartani, Kalasan, Purwomartani, Sukoharjo, Widodomartani, Selomartani dan lainnya. Untuk cut off bagi full marathon selama 7 jam.

flags off oleh pak Tiko



Tepat pukul 05.30 WIB, flags off untuk Half Marathon dilakukan oleh ibu Rini Soemarno, Menteri BUMN, dengan 2.000 peserta yang turut serta ambil bagian. Dan bu Rini gak hanya hadir untuk flags off, beliau juga ikutan berlari. "Maunya sih di 10K, bukan sombong loh ya...tapi tahunya cuma dikasi 5K. Pemanasan dulu 3K, alhamdulillah selesai", ujar beliau ketika dikerubungi awak media seusai pemanasan. Tak hanya ibu Rini yang bersemangat lari, pak Tiko dan beberapa management Bank Mandiri pun bersiap untuk ikut ambil bagian dalam event ini.




Setelah semua peserta half marathon meninggalkan garis start, 30 menit berikutnya adalah kategori 10K yang juga diikuti oleh 2.000 peserta. Cut off untuk 10K adalah 2 jam, dengan jarak tempuh melewati 3 desa dan beberapa candi yang berada dalam kompleks Candi Prambanan. Di 10K, flags off dilakukan oleh Bapak Brigjen Polisi Ahmad Dofiri, Kapolda Yogyakarta. Di tahun sebelumnya, pak Dofiri dan ibu ikutan di 5K dan memperoleh podium. Tahun ini ibu Dofiri ikutan di 10K, meninggalkan sang suami.


mandiri jogja marathon
10K yang ikutan juga banyak


Disetiap kategori, ada teman - teman pacer yang ikut serta sebagai patokan waktu dan juga pengingat water station bagi peserta. Toilet portable, ambulance, water station dan pisang tersedia disetiap kilometernya. Penjagaan ketat juga dilakukan oleh satuan pengaman dan beberapa warga setempat untuk menjaga jalur lari tetap steril.


Dan tepat pukul 6.30 WIB, giliran peserta dikategori 5K yang siap untuk berlari. Dengan cut off 1 jam, flags off dilakukan oleh Bapak Ardan, Komisaris Bank Mandiri. Oiya di 5K ini, tidak hanya ibu Rini, pak Tiko dan pak Dofiri yang ikutan berlari, juga ada Lovina, gadis cilik kelas 1 SD asal Cikarang yang ikutan berlari bersama ibunya. Duh, Lovina aja bisa, lah saya kapan ikutannya 🙈🙈🙈.


mandiri jogja marathon
5K yang banyak peminatnya



mandiri jogja marathon
Lovina si runner cilik

Menurut pak Tiko, Yogya sebagai kota budaya, adanya Mandiri Jogja Marathon 2018 ini diharapkan bisa mengangkat dan mempromosikan kekayaan budayanya hingga ke taraf Internasional. Sehingga hal ini dapat meningkatkan angka kunjungan wisata ke Yogyakarta pada khususnya dan Indonesia, pada umumnya. Beliau juga berharap agar dapat terus meningkatkan kualitas Mandiri Jogja Marathon agar semakin banyak pelari yang ikut serta dan hadir di Yogyakarta.


5K dari atas podium



Lomba lari internasional ini menempuh rute  yang memperlihatkan keindahan alam dan kekayaan budaya lokal dengan melewati beberapa desa dan tiga tujuan wisata utama di Yogya, yaitu Candi Prambanan, Candi Plaosan dan Monumen Taruna. Penyelenggaraan tahun ini juga melibatkan banyak sekolah, sanggar, komunitas seni dan kelompok - kelompok lainnya untuk aktif pada Mandiri Jogja Marathon.



mandiri jogja marathon
Asik ya, setelah berlari lalu foto2 kece dengan latar candi



mandiri jogja marathon
Pegal setelah berlari? ada salonpas booth yang bantu merilekskan kakimu


Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu Rini Soemarno, yang mengatakan bahwa event Mandiri Jogja Marathon ini sebagai sport tourisme, salah satu cara menggaet wisatawan. Hal ini terlihat di sepanjang lomba, banyak peserta yang memanfaatkan pemandangan candi sebagai spot foto, dan merupakan sebuah pemandangan yang mewah dan megah, berlari dengan latar belakang Candi Prambanan.


mandiri jogja marathon
Taufiq yang finish di 5K dan mendapat medali


Untuk memacu pengembangan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi bagi Provinsi Yogyakarta dan sekitarnya, serta mengangkat dan mempromosikan kekayaan budaya dan produk lokal, Mandiri Jogja Marathon menghadirkan banyak kesenian daerah yang turut menemani para pelari. Ada kesenian karawitan di km 12, Badui ,di km 9 dan 26, lalu ada juga para penari Jathilan di km 6, 22 dan 40,  Keroncong di km 34, Gejog Lesung di km 35 dan Barongan di km 38. Tak hanya itu, barisan kuliner tradisional dan kuliner keraton dipersiapkan di sekitar area panggung utama. Ada jaddah tempe, cenil lepis, sate klatak, gudeg mandar dan lainnya. Bank Mandiri sebagai penyelenggara membeli lebih dari 8 ribu pisang lokal asli dari berbagai penjual di wilayah Yogyakarta sebagai camilan para pelari.


mandiri jogja marathon
lari bersama komunitasmu....seruuu

mandiri jogja marathon
Lari bareng pasangan juga gak kalah seru..


Untuk kelancaran transaksi, Bank Mandiri telah menyiapkan jaringan pembayaran non tunai, sebagai upaya memasyarakatkan  cashless society yang telah dicanangkan pemerintah. Pantas saia terlihat di food zone sekitaran panggung utama, beberapa booth Mandiri Fiesta Point untuk pembelian e- money.



mandiri jogja marathon
Belanja menggunakan e-money



mandiri jogja marathon
Ada Transformer di Booth Mandiri Finance

mandiri jogja marathon
Suasana food zone setelah finish, rame!

Dan kategori bergensi, full marathon pada Minggu 15 April 2018 lalu dimenangkan oleh pelari asal Kenya, baik di nomor putera maupun puteri. Di kategori full marathon putera dimenangkan oleh Geoffery Birgen dengan catatan waktu 2: 21:55. Sedangkan dikategori puteri dimenangkan oleh Kigen Sain Alim dengan catatan waktu 2:53:35 Setelah itu seluruh peserta lomba dihibur oleh beberapa band dan aneka kuis di panggung utama.


mandiri jogja marathon
Finisher pertama di full marathon, runner asal Kenya


Usai sudah keseruan hari itu, terima kasih untuk kesempatan mengikuti keseruan Mandiri Jogja Marathon 2018 ini yaa Jadi Mandiri, sampai ketemu di event berikutnya.....





































































1 comment

  1. Gelaran di area candi seperti ini bagus dilaksanakan, secara ngga langsung mengajak lapisan generasi dan usia lebih mencintai peninggalan situs cagar budaya ribuan tahun silam.

    ReplyDelete

Tanda sayang

© Cerita Keluarga Fauzi
Maira Gall