expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>>

16 December 2020

Mendukung Upaya Pemerintah Mencegah Penyebaran Covid19 sebagai Peran Serta Masyarakat

Foto by : @viviadriantylestari





“InsyaAllah kita akan kembali sekolah tatap muka mulai Januari nanti ya ibu – ibu. Setiap kelas akan diisi oleh 10 – 15 orang siswa per sesi. Tetap dengan menggunakan protocol kesehatan ya ibu-ibu”.

 


Masih terngiang-ngiang di telinga, hasil rapat yang diumumkan bapak kepala sekolah adik Fara, bahwa kegiatan belajar tatap muka di sekolah akan dimulai awal tahun nanti. Dan tepat dua minggu setelah hasil rapat yang diam-diam diprotes orang tua siswa, muncul video yang kemudian menjadi viral di TV Nasional bahwa Puskesmas Kecamatan Ciracas membawa hampir seratus pasien positif covid-19 ke wisma atlet, Jakarta. Berita ini tentu saja dijadikan dasar penolakan sekolah tatap muka oleh komite sekolah Fara. Banyak orang tua yang akhirnya minta polling yang sempat diadakan untuk kemudian dibatalkan saja, mengingat Ciracas menjadi zona hitam covid-19.

Hingga saat ini kesadaran masyarakat untuk melaksanakan 3M bukannya makin kuat dan kencang, justru yang terlihat malah semakin kendor. Sepertinya AKB atau adaptasi kebiasaan baru dijalankan masyarakat masih setengah hati. Masih banyak warga yang lalu lalang tanpa mengenakan masker atau kumpul – kumpul dengan jarak dekat tanpa ragu. Jadi jika pasien positif covid-19 bertambah banyak ya gak heran kan….

 


Sabtu 12 Desember bertempat di Yayasan Bangun Kecerdasan Bangsa, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat melaksanakan talkshow edukasi  dan penyerahan bantuan donasi kepada Yayasan Bangun Kecerdasan Bangsa.  Yayasan Bangun Kecerdasan Bangsa (YBKB) merupakan sebuah organisasi yang diinisiasi oleh para pemuda yang memiliki rasa kepedulian social dalam menggali, membina, dan mengembangkan potensi masyarakat dalam berbagai bidang. Berbagai program telah diselenggarakan oleh YBKB, meliputi bidang pendidikan, social budaya, agama, dan hokum dengan sasaran kepada anak dan kaum muda

 

Acara dihadiri oleh dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Puskesmas Pasar Rebo, pihak YBKB, dan Komunitas Blogger Crony.

 

Yuki Wirabagja, Kepala Pengembangan YBKB menyampaikan selamat datang kepada peserta yang hadir  dan ucapan terima kasih atas upaya penyebar luasan informasi dan dukungan materil bagi pencegahan Covid-19 di Yayasan tersebut. Perwakilan dari Sudinkes Jakarta Timur, yaitu dr. Nurwirah Verliyanti, MKM Kepala Seksi Promosi Kesehatan Sudinkes Jakarta Timur menyampaikan bahwa situasi kasus Covid-19 di Jakarta Timur sudah sangat memprihatinkan,  dimana pasien Covid-19 semakin bertambah ditangani tenaga kesehatan dan kasus Covid-19 dari kluster keluarga menjadi paling banyak dari Jakarta Timur jika dilihat dari data DKI Jakarta. Oleh karenanya, beliau sangat menghimbau peserta dari Yayasan dan komunitas blogger selaku mitra untuk terus membantu dalam penyebar luasan informasi pencegahan Covid-19 di lingkungannya dan masyarakat yang lebih luas, dengan tidak bosan untuk tetap melaksanakan protocol kesehatan. 

 

Dalam kesempatan tersebut, dr. Nurwiyah juga mengklarifikasi mengenai pemberitaan yang sempat viral di dunia maya, bahwa ditemukan sebuah RT yang kesemua warganya terpapar covid-19. dr. Nurwiyah menjelaskan kalau video yang beredar itu adalah pasien positif covid-19 yang berada di dalam satu kecamatan, yaitu Kecamatan Ciracas.

 

Dalam sambutannya, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO, mengatakan bahwa upaya penggerakan masyarakat terkait pencegahan Covid-19 tidak bisa dilakukan oleh sektor kesehatan sendiri, namun wajib didukung oleh mitra potensial dalam pelaksanaannya di seluruh Indonesia. dr. Imran menyampaikan bahwa peran mitra sangat penting dalam mendukung upaya pemerintah, menyebarluaskan informasi yang benar tentang Covid-19. Beliau menegaskan bahwa apa yang kita sama – sama lakukan saat ini merupakan  bagian dari upaya kita menjaga hubungan kita dengan Allah SWT sebagai pencipta (Hablumminallah), sesama manusia (Hablumminannas) dan lingkungannya. 

 


 

 

Penggunaan media yang tepat guna juga sangat mendukung dalam upaya penyampaian pesan pencegahan Covid-19 yang tepat guna, dimana beliau mencontohkan seperti halnya penggunaan komik sangat komunikatif bagi anak-anak. Pentingnya 3M sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19. Karena saat ini pandemic masih berlangsung dan masyarakat diminta untuk disiplin memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Langkah ini memang terlihat simple/sederhana namun kita harus selalu menerapkan 3M ini dalam kehidupan sehari-hari. 

 

Setelah sambutan dr. Imran acara dilanjutkan dengan pemberian bantuan secara simbolis kepada pihak Yayasan, dimana bantuanyang diterima secara lengkap berupa; 2 set sarana cuci tangan bagi orang dewasa dan anak, thermo gun, penyemprotan disinfektan, masker medis, masker kain untuk orang dewasa, masker kain untuk anak, hand sanitizer, sabun cair, face shield, tempat makan isi piringku, serta beberapa media KIE cegah Covid-19.

 


 

 

Di akhir acara, dr. Imran juga tak lupa  menyampaikan bahwa pentingnya peran serta masyarakat untuk memahami bahwa ketika masyarakat menerima vaksin Covid-19, protokol kesehatan 3M masih perlu terus dilakukan, karena vaksin tidak 100 % melindungi masyarakat, namun dapat meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat dan membentuk kekebalan di masyarakat atau yang disebut dengan herd immunity. Dan kedepan masyarakat diharapkan semakin berdaya dalam menerima dan memahami informasi yang benar akan pencegahan Covid-19 dan mendukung hal tersebut dalam hal pelaksanaannya, bukan hanya bagi diri sendiri namun juga bagi orang di sekitarnya.


 

 

dr. Imran juga mengingatkan kita untuk mencari informasi yang tepat dan benar serta berasal dari sumber terpercaya. Hingga saat ini hoax mengenai kesehatan banyak beredar dan dipercaya masyarakat. Untuk itu butuh kerjasama dari komunitas dan segenap lapisan masyarakat untuk memeranginya. Jangan luka tetap melakukan Prilaku Hidup Sehat, Memakai Masker, Mencuci Tangan dengan sabun dan air mengalir, serta Menjaga Jarak minimal 1,5 meter dengan lainnya. Ayo Pakai Masker, JanganKasih Kendor!.

 

 

 

 

 

 

 

1 comment

Tanda sayang

© Cerita Keluarga Fauzi
Maira Gall