expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>>

29 July 2010

Della Sabrina, Target 600 Botol ASIP!

Subhanallah, ga ada kata yang pantas untuk perjuangan ibu ini. Pas ngebaca kisah ini, gw kok serasa mengecil dan kerdil serta berlinang air mata. Masya Allah, perjuangan dan pengorbanan gw untuk Fadly ga ada apa2nya dibandingkan Bunda yang satu ini. Semoga Allah memberi kemudahan di setiap langkahnya, dan semoga menjadi haji yang mabrur....amin

=====================================================================================

Membaca judul diatas, mungkin Mommies terkejut. Saya juga demikian saat mengetahui target yang sedang dikumpulkan oleh Della Sabrina, 26 tahun, istri dari presenter Irfan Hakim ini.

Hebat! Itulah yang pendapat saya tentang ibunda dari Aisha Maydina Hakim (2 tahun) serta si kembar BhaVna Rakana Hakim dan BhiYan Raina Hakim yang dilahirkan secara normal ini. Della, demikian sapaan akrabnya, saat ini tengah mengejar target 600 botol ASIP (Air Susu Ibu Perahan) karena ia akan menunaikan ibadah haji yang telah direncanakannya sebelum ia hamil 2 putri kembarnya.

Banyak ibu yang kewalahan mengejar stok ASIP, apalagi untuk bayi kembar. Tapi Della yakin, ia pasti bisa!

Apa yang menyebabkan begitu gigih memberikan ASI selama nanti pergi haji?

Karena si kembar kan usia 5 bulan saat naik haji nanti. Dan hanya ASI saja makan/minumnya, tidak ada yang lain. Jadi saya berusaha untuk memenuhi kewajiban saya sebagai ibu untuk memberikan ASI Eksklusif bagi mereka. ASI kan hak asasi bayi.

Sejauh ini sudah terkumpul berapa banyak?

Dari target 600 botol, sekarang baru terkumpul 124botol x 125cc. Masih ada 4 bulan lagi untuk mengumpulkan sisanya :)

Kalo melihat target yang luar biasa itu, apakah pernah terbersit rasa pesimis dalam hati?

Nope, tidak pernah pesimis. Karena saya YAKIN pasti bisa :)

Menyusui sikembar sambil nyetok ASIP aja saya bisa kok, padahal banyak juga tuh yang meragukan saya, tapi nyatanya kalau kita yakin dan terus berusaha, pasti ALLAH akan membantu mewujudkannya :)

Bagaimana bisa me-manage ngumpulin ASIP padahal baby-nya kembar yg tentu kebutuhannya 2x lipat dan Full Time Mom (FTM) yang konon lebih sulit menyiapkan ASIP?

Menurut saya sebenarnya sama saja sih ya, mau anaknya kembar, atau cuma satu. ASI akan selalu cukup, kuncinya hanya RAJIN menyusui dan RAJIN memompa/memerah asip, karena produksi ASI itu kan by demand, kalau sering kita susui dan sering kita perah, pasti payudara akan terus memproduksi ASI. Tapi kalau kita malas menyusui, udah gitu malas memompa, otomatis produksi ASI pun menurun, karena “permintaan” ASI-nya kan sedikit. Jadi payudara menyesuaikan.

Kapan saja memerah ASI-nya?

Saya memerah ASI sebelum, saat, dan setelah menyusui si kembar. Kalau sesi menyusui mereka berbarengan, biasanya saya memompa sebelumnya atau setelah mereka menyusui. Kalau kebetulan sesi menyusuinya satu persatu, jadi saya sambil menyusui sambil memerah di payudara yang lainnya.

Ada asupan khusus untuk memicu produksi ASI nggak?

Awalnya saya beli suplemen, tapi cuma seminggu pertama saja saya minum. Karena saya orang yang paling males minum obat/vitamin. Saya mendingan disuruh makan sayur/buah aja daripada disuruh minum obat/vitamin. Dan saat saya nggak minum suplemen, ternyata produksi ASI malah semakin banyak juga tuh. Berarti sebenarnya yang bekerja adalah KEYAKINAN kita, kalau kita YAKIN bahwa ASI kita banyak, pasti banyak. Kalau kita YAKIN dengan minum suplemen makin banyak, itu pun akan memperbanyak ASI juga. Jadi ASI hanyalah permainan pikiran, ciptakan pikiran positif dan keyakinan, Insya ALLAH itu saja sudah cukup untuk meningkatkan produksi ASI.

Pernah ada omongan miring/ yang sinis tentang keinginan kamu ini?

Tentu saja banyak yang pesimis dan sinis sama saya, bahkan ada yang bilang, “ASI udah basi dong kalau disimpen 5 bulan gitu! Nilai gizinya pasti berkurang kalau dibekukan.” Tapi saya nggak pernah dengerin mereka, karena saya tau, walaupun nilai gizi ASIP beku akan berkurang, tapi tetap saja masih jauuuh lebih baik daripada susu formula merk manapun.

Dukungan suami seperti apa?

Suami sangat mendukung sekali, dia belikan saya freezer 6 rak khusus untuk menyimpan ASIP. Dia belikan saya genset supaya ASIP terus beku saat pemadaman listrik, dia kasih saya semangat setiap hari untuk terus memerah dan menyusui, berapapun hasil ASIP-nya dia selalu bilang “Bunda hebaaaat!”. Dan tentu saja, dari sekian materi yang dia berikan untuk mendukung ASI Eksklusif, supportnya lah yang paling penting dari segalanya :)

Aisha sudah disapih? Bagaimana sikap kakak ke adik-adiknya?

Aisha self weaning saat umur 22 bulan, pada saat saya sedang hamil 7 bulan. Tapi sekarang kalau ada ASIP lebih dari 125cc, lebihnya suka diminta sama Aisha untuk diminum :p Aisha sayang banget sama adik-adiknya, dia selalu mau ikutan bantu merawat adik-adiknya. Kalau si adik lagi nangis, Aisha langsung panggil saya “Bundaaaa, adek neneen!” haha.. dia kasih tau saya kalau adiknya mau nenen :p

Ada kekhawatiran meninggalkan anak-anak dalam waktu yg cukup lama?

Tentu saja khawatir pasti ada, ditinggal sebentar ke supermarket aja kita khawatir kok, apalagi ditinggal selama 25 hari ke tempat yang sangat jauh. tapi Insya ALLAH anak-anak nanti akan aman, dirawat oleh keluarga kami.

Khawatir si kembar nanti nggak mau menyusu langsung lagi nggak?

Iya, itu yang saya agak-agak takut. Saya takut nanti begitu saya pulang, merekang gak mau nyusu langsung. Makanya dari awal saya sudah konsultasi sama konselor laktasi di rumah sakit tempat saya melahirkan. Menurut mereka, bayi-bayi itu pintar, mereka tidak akan pernah lupa sama bundanya, asalkan selama ditinggal pergi, jangan diberi ASIP menggunakan dot, lebih baik pakai gelas saja. Ya Bismillah, semoga berhasil nanti :)

Apa yang ingin Della sampaikan ke ibu-ibu dengan usaha Della mengumpulkan ASIP ini?

Apapun yang kita lakukan, asal kita percaya dan yakin, pasti akan berhasil.. and it works for breastfeeding too :)

________________

sumber : dari sini

Thank you untuk mommies Daily dan untuk nenglita

11 July 2010

Fadly lagi...fadly lagi... (Biar Foto Bicara 6...)

Serius banget ya.....:D




Ini bikin iri Ibu...huhuhuhu Fadly......


Lagi asik baca bareng Bapak....seru ya 'nak

Oi,...temen Fadly klo di rumah Nenek...udah ganjen nih....


Hayooo,...pada berani gaaa????

** Foto ini banyak mendapat kecaman, pernyataan dan pertanyaan karena gaya Fadly yang engga banget ketika di foto. Sodara2...ini asli mainan plastik yang dibeli Bapaknya di salah satu gerai toko satu harga. Awalnya Fadly takut....lama2 malah suka dan seneng ketika tau bakalan difoto. Huhuhuhu klo beneran gw juga takut kali :D


01 July 2010

Koin Cinta untuk Maliq tersayang......

Semoga belum terlambat. Tetangga dan teman keluarga Fauzi sekalian, ini adalah anak ke 3 teman kantor saya di Pabrik buku dulu. Jika tetangga dan temans keluarga Fauzi ada yang berkenan membantu mereka,.....dengan segala kerendahan hati saya pribadi mengucapkan terima kasih yang tak terhingga. Semoga Allah Swt membalas budi baik bapak/ibu sekalian.





Maliq Fawwas Koestiyawan lahir di Jakarta, RS Hermina tgl 21 Mei 2010 Ruang Perina Lt 4 RS Hermina Jatinegara Jakarta Timur. Anak ketiga pasangan Budi Setiyawan dan Khusnul Pujiastuti menderita penyakit langka yang dinamakan Neonatal Hemochromatosis yaitu penyakit kelebihan zat besi akut. Kedua kakaknya sudah meninggal dengan kondisi yang hampir sama pada saat berumur 3.5 bulan dan 22 hari. Klinis dari anak kami yang pertama adalah perut dengan cites(bulat seperti balon), mata kuning, bilirubin tinggi, mudah bengkak/albumin, kulit menghitam,dan mengalami trombositpenia belum sampai terjadi perdarahan. Sementara klinis anak kami yang kedua hampir sama dengan anak kami yang pertama yaitu mata kuning, bilirubin tinggi, sepsis dengan indikasi MRSA. Bayi Maliq memilik kadar feritin/cadangan zat besi yang sangat tinggi diatas normal sebesar 4.821,2 (rujukan 7 – 140) ng/ml.

Perawatan yang sudah dilakukan saat ini terhadap bayi kami oleh pihak rumah sakit sesuai dengan petunjuk dari dr Damayanti,SPA dan dr Lia Pustika SPA selaku dokter hematologi adalah pemberian obat desferal untuk mengeluarkan kadar zat besi dalam tubuh bayi kami, dengan risiko juga jangan sampai terjadi infeksi yang dikhawatirkan akan memperberat proses jalannya pengobatan untuk pembuangan zat besi dalam tubuh bayi kami sampai mencapai standar normal kadar feritin dalam darah sebesar <500mcg. Dan proses perawatan ini membutuhkan beberapa lama waktu perawatan tergantung kondisi dari bayi kami tersebut bisa berhasil mengeluarkan zat besinya dan penuh resiko jika tubuh bayi kami ada kondisi yang tidak normal lainnya. Tentunya dengan proses pengobatan yang memakan waktu cukup lama, hal ini membuat kami sebagai orang tua dari bayi Maliq merasakan betapa berat beban yang kami tanggung menghadapi kondisi tersebut baik beban mental menghadapi kenyataan kondisi bayi kami dan beban material yang selalu harus kami sediakan tentunya.

Mohon bantuan solidaritas dan teman teman untuk membantu keluarga ini, berapapun sumbangan Anda akan sangat membantu. Sumbangan Anda dapat dikirimkan ke rekening Atas Nama :

Budi Setiyawan Rek. BCA cab. Singosari Malang a/c 368 140 4790

dan atau Rek. Mandiri cab. Wisma Bisnis Indonesia a/c 121 000 4592717

Atau Atas nama : Budi Setiyawan QQ Maliq Fawwas Koestiyawan Rekening Bank Mandiri KCP Jkt Gedung Bidakara a/c : 070-00-0606796-6

© Cerita Keluarga Fauzi
Maira Gall