expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>>

14 August 2020

Efek Covid-19 Bagi Kami

 

Agustus 2020, tepat 5 bulan sudah Covid-19 berdampingan dalam kehidupan kita sehari – hari. Banyak rencana yang gagal, tertunda maupun berubah. Tak sedikit yang mengalami kehilangan pekerjaan maupun orang-orang tercinta. Suasana muram menyelimuti dunia.

 

Bagaimana kondisi saya sekeluarga? Alhamdulillah kami mampu bertahan dan berusaha sekuat tenaga untuk tetap sehat dan waras. Di bulan pertama, dampak finansial belum terasa, masih ada tabungan yang bisa dicolek sedikit demi sedikit. Memasuki bulan ketiga, kami sempat oleng. Tidak ada pemasukan, usaha yang kami jalani sejak November mulai menurun, hingga nyaris tak ada pelanggan. Dengan berat hati, uang yang semula kami niatkan untuk liburan bersama dan membeli hewan kurban, akhirnya kami gunakan sebagai penyambung hidup.

 

Berat, tapi saya yakin semua orang mengalami kesulitan di pandemi ini. Tetangga sebelah rumah mengaku khawatir dan resah karena tak mampu membayar sewa rumah yang ditempati. Sementara salah satu ibu teman duoF bercerita kalau penghasilan suaminya terkena potongan sebesar 40%, padahal ia membutuhkan uang tersebut untuk membeli kuota bagi anaknya yang bersekolah dari rumah. Tak sedikit kepala keluarga yang harus kehilangan pekerjaan saat pandemi. Banyak juga perusahaan yang gulung tikar, tak mampu membayar biaya operasional sementara pemasukan tak ada.

 

Kondisi ini juga membuat saya cemas. Telebih lagi ketika menonton TV dan mendengar berita mengenai bertambahnya jumlah pasien covid yang semakin hari semakin bertambah. Awalnya saya mencari tahu mengenai Covid-19 agar lebih waspada dan  up to date mengenai perkembangan Covid di Indonesia. Lambat laun setiap selesai menonton TV, membaca berita atau info yang berseliweran di WA grup, saya selalu merasa cemas, sakit kepala, jantung berdebar, terkadang malah nafas terasa sesak. Ujung- ujungnya selama hampir dua bulan saya susah tidur dan mengalami keputihan yang cukup menganggu.

 

Demikian juga dengan pak suami dan Fadly, anak saya. Mereka berdua mengalami susah tidur. Kalau saya tertidur lalu tengah malam terbangun dalam kondisi kaget seperti dikejar sesuatu dan susah tidur kembali, pak suami dan Fadly merasa sulit lelap memejamkan mata. Mata sudah mengantuk, ingin mengajak tidur. Tapi badan masih terjaga, selalu siaga. Hal ini berlangsung selama berminggu – minggu.

 

Dari sebuah artikel yang saya baca, rasa cemas dianggap normal apabila masih dapat dikendalikan dan hilang setelah faktor pemicu cemas teratasi.  Tetapi berbeda jika rasa cemas menetap atau memburuk dan dapat menganggu aktivitas sehari – hari, hal ini dapat dikatakan sebagai gangguan kecemasan atau anxiety disorder.

 

Setiap orang dalam hidupnya pasti pernah merasa cemas ketika menghadapi atau berada dalam situasi yang menakutkan. Misalnya ketika pindah sekolah, menjalani operasi, memulai pekerjaan baru, mendapat musibah atau menantikan kelahiran bayi.  Dalam hal ini saya cemas apalagi Covid-19 ini menimpa saya, suami atau anak-anak saya.

 

Gangguan kecemasan sendiri terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

  1. Gangguan Kecemasan Sosial
Kondisi ini ditandai dengan munculnya ketakutan tak wajar saat berinteraksi dengan orang lain. Terlebih saat pandemi ini, begitu melihat kerumunan, saya langsung otomatasi menghindar sejauh mungkin. Dan pulang dari luar, langsung masuk kamar mandi untuk mandi.

2.     2.  Gangguan Kecemasan Menyeluruh

Gangguan kecemasan menyeluruh yang membuat pengidapnya merasa cemas dan takut berlebihan dalam jangka waktu yang lama. Pengidapnya seringkali ketakutan akan hal-hal yang bahkan belum tentu terjadi, seperti bencana alam, finansial, kesehatan,dan lainnya.

  1. Gangguan Panik

Terakhir, gangguan panik, yang membuat pengidapnya lebih sering merasa sedang berada dalam kondisi yang menakutkan. Mereka seperti merasakan adanya teror terus-menerus, meski hal tersebut sebenarnya tidak terjadi.

 

Lalu apa saja sih tanda – tanda anxiety disorder?

  • Sulit Tidur

Sulit tidur dianggap normal apabila seseorang sedang tertimpa masalah, tertekan, cemas dan merasa depresi. Tetapi jika kita mengalami kesulitan tidur selama berhari-hari karena perasaan khawatir tanpa sebab, bisa jadi kita telah mengidap anxiety disorder. 

  • Rasa Trauma

Rasa trauma muncul pada diri pengidap anxiety disorder. Para pengidap akan berusaha untuk menghidari semua hal yang memicu munculnya rasa trauma. 

  • Rasa Tegang pada Otot

Seseorang yang mengidap gangguan kecemasan akan sering mengalami tegang otot di beberapa bagian tubuhnya, seperti misalnya otot rahang yang mengeras dan sering mengepalkan tangan hingga gemetar tanpa disadari.

  • Sering Panik

Serangan panik juga menjadi salah satu gejala dari gangguan kecemasan, diikuti oleh jantung yang berdebar kencang, keluarnya keringat dingin pada tubuh, juga nyeri di bagian dada dan perut.

  • Rasa Takut yang Tidak Wajar

Rasa takut yang berlebihan dan tak wajar ini akan menuju ke arah fobia. Sebenarnya, fobia menjadi tanda anxiety disorder yang cukup serius, karena para pengidapnya cenderung merasa takut secara berlebihan terhadap suatu hal.

 

Kalau teman – teman mengalami salah satu dari kelima tanda diatas, sebaiknya segeralah mencari informasi sebanyak mungkin atau bertanya pada dokter lewat fitur live chat, seperti di aplikasi Halodoc untuk mendapatkan solusi terbaik. Hari gini daripada harus ke rumah sakit yang bikin tambah deg-degan karena Covid, lebih baik memanfaatkan fitur live chat, aman.

 

PT. Media Dokter Investama atau yang lebih dikenal dengan Halodoc merupakan sebuah aplikasi kesehatan yang bertujuan memberikan kemudahan bagi semua orang untuk dapat mengakses layanan kesehatan dari mana saja dan kapan saja, berbekal smartphone. Selain member kemudahan penggunanya melalui fitur Chat Dokter Sekarang meliputi dokter umum dan dokter spesialis, Halodoc juga memiliki sejumlah  fitur keren seperti Cek Covid-19, Beli Obat dan Vitamin, Cari Rumah Sakit dan Klinik, hingga sejumlah artikel kesehatan yang membahas aneka permasalahan kesehatan. 

 

Buat saya, fitur Chat Dokter Sekarang sangat membantu saya yang parno jika harus ke fasilitas kesehatan. Gangguan susah tidur yang kami alami sekeluarga memang menuju kearah anxiety disorder. Sukurlah saya segera berkonsultasi dengan psikiater yang ada pada aplikasi Halodoc seperti mampu diatasi.

 

Selain memudahkan penggunanya melalui fitur Tanya Dokter dan Chat Dokter Sekarang, Halodoc juga menyediakan fitur Pharmacy delivery, pembelian obat yang akan diantar dalam waktu 60 menit.  

 

Semoga kita semua bisa tetap waras dan mampu bertahan menghadapi Covid-19 yang tak tahu kapan usainya. Jangan lupa pake masker, rajin – rajin cuci tangan dan selalu menghindari kerumunan ya teman – teman.

 

Stay safe everyone.

 

© Cerita Keluarga Fauzi
Maira Gall