02 December 2023
Remaja Disabilitas dan Pemilu 2024
04 November 2023
Peran Media Melawan Stigma Kusta
Teman – teman tahu tidak bahwa di setiap hari Minggu terakhir di bulan Januari, seluruh dunia merayakan Hari Kusta Sedunia. Hal ini dilakukan sebagai upaya terciptanya pengahupasn diskriminasi terhadap pengidap kusta dan sebagai bentuk kepedulian atas kesehatan serta bahayanya penyakit kusta.
Indonesia sendiri merupakan negara dengan kasus kusta tertinggi ketiga di dunia selama 10 tahun terakhir. Ini menunjukkan bahwa disabilitas kusta belum mendapat dukungan 100% baik dari pemerintah maupun dari masyarakat dan Lembaga yang terkait. Kusta masih menjadi masalah berkesinambungan antara medis, social, ekonomi, dan budaya karena masih banyaknya stigma mengenai penderita kusta dan keluarganya di masyarakat.
Hal yang bisa kita lakukan sebagai masyarakat awam adalah membantu penyebaran informasi mengenai kusta dengan benar dan komperehensif kepada masyarakat sekitar, baik melalui media seperti media online, media social maupun media elektronik sehingga masyarakat luas dapat mengetahui apa itu kusta, bagaimana cara penularan dan pengobatannya.
Kali ini dalam talkshow Ruang Publik KBR yang berlangsung pada selasa 31 Oktober 2023 lalu, berkerjasama dengan NLR Indonesia mengangkat tema Peran Media dalam Menyuarakan Isu Kusta. Sebagai Narasumber hadir Ajiwan Arief Hendra, S.S - Redaktur Solidernews.com. Beliau mengatakan bahwa Solidernews.com yang berpusat di Yogyakarta merupakan salah satu media alternatif untuk fokus menyuarakan isu advokasi disabilitas Indonesia dengan harapan isu – isu disabilitas dapat semakin luas dijangkau, semakin luas diketahui oleh masyarakat luas sehingga stigma – stigma yang ada mengenai disabilitas dapat berkurang dan hilang.
Ajiwan juga mengatakan bahwa peran media sangat efektif sebagai corong dalam menyuarakan sosialisasi mengenai disabilitas dan kusta ke pelosok negeri. Advokasi dan edukasi melalui media dinilai dapat menjangkau ke seluruh Indonesia.
Solidernews.com berupaya hadir dalam berbagai kegiatan yang bekerjasama dengan NLR memberikan pelatihan – pelatihan penulisan dan jurnalistiksejak 2021. Selain itu Solidernews.com juga memberikan kesempatan kepada OYPMK untuk berkontribusi dan menulis pada Solidernews.com. Hingga saat ini ada 3 orang OYPMK yang berkontribusi di Solidernews.com untuk turut serta menyampaikan mengenai isu kusta dan menghasilkan puluhan tulisan yang sudah diupload di web Solidernews.com. Sejauh ini respon dari masyarakat cukup baik mengenai tulisan – tulisan yang sudah diunggah di Solidernews.com
Lalu bagaimana Solidernews.com menghadapi berita – berita hoax yang berkaitan dengan isu kusta? Mas Ajiwan mengatakan hal ini sebagai tantangan bagaimana Solidernews.com sebagai corong edukatif dan advokasi untuk memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat luas mengenai isu kusta dengan bahasa yang simple dan mudah dimengerti. Mas Ajiwan juga berharap masyarakat dapat memilah mana berita yang benar dan tidak dengan verifikasi berita tersebut pada Lembaga – Lembaga resmi.
Lebih lanjut mas Ajiwan menceritakan bahwa stigma mengenai penderita kusta OYPMK cukup banyak, seperti mengucilkan mereka dari masyarakat dan keluarga, alat – alat makan dan tempatnya beraktivitas dipisahkan, serta kurangnya memadai fasilitas Kesehatan bagi OYPMK. Diharapkan dengan adanya peran media untuk menyuarakan isu kusta, hal – hal tadi perlahan bisa menghilang sehingga OYPMK bisa dapat hidup berdampingan dalam masyarakat.
Sebagai penutup mas Ajiwan mengatakan bahwa Solidernews.com membuka kesempatan untuk masyarakat umum yang berminat untuk berkontribusi menulis dan menyuarakan isu disabilitas dan kusta.
18 October 2023
Yuk Lakukan Sesuatu Untuk Mengatasi Perubahan Iklim
“Bu, gerah banget ya bu, aku sampe ganti kaos lagi karena keringetan”, keluh Fara suatu sore. Waktu kira² pukul 16 wib tapi matahari tetap saja berdiri dengan gagahnya. Pasalnya cuaca panas begini gak hanya melanda Jakarta, tetapi berlangsung disebagian besar wilayah Indonesia bahkan dunia, dan diperkirakan akan berlangsung hingga akhir Oktober 2023.
Dari website BMKG dijelaskan bahwa suhu maksimun di Indonesia mencapai kisaran antara 35,4 hingga 38 derajat celcius pada siang hari. Hal ini disebabkan oleh minimnya tingkat pertumbuhan awan terutama pada siang hari, sementara tingkat kelembapan di semua wilayah justru tergolong rendah.
Di satu sisi sih senang karena cuaca panas membuat cucian cepat kering, tetapi cuaca yang begini justru membuktikan bahwa perubahan iklim benar terjadi. Faktanya saat ini terjadi peningkatan suhu global yang disebabkan oleh efek rumah kaca, naiknya suhu dan tinggi permukaan lautan akibat mencairnya es di kutub utara, serta berkurangnya lapisan gletser di pegunungan.
Tentunya hal ini berdampak bagi makhluk hidup, mulai dari berkurangnya pasokan pangan, pepohonan yang mengering, sumber air yang mulai berkurang, kebakaran hutan di beberapa tempat hingga polusi udara yang tak kunjung usai karena banyaknya karbon yang tertanam di atmosfer.
Apa saja yang dapat kita lakukan untuk menangani perubahan iklim? Kita dapat meningkatkan mitigasi dan melakukan adaptasi dengan cara :
- Memanfaatkan energi terbarukan dengan melakukan dekarbonisasi di seluruh pembangkit tenaga listrik di tahun 2050.
- Tidak menggunakan bahan bakar kendaraan yang menggunakan fosil.
- Beralih menggunakan bahan bakar rendah karbon di 2050.
- Melakukan berbagai efisiensi energi di sektor industri.
- Pengembangan dan perbaikan jaringan irigasi.
- Manajemen pengelolaan bencana alam terpadu.
- Mengelola sampah dan limbah dengan bijak.
- Reboisasi.
- Membuat sumur resapan, menghemat air dan memperbaiki sistem drainase.
Selain itu kita juga dapat melakukan beberapa kegiatan berikut agar dapat membantu mengatasi perubahan iklim :
- Hemat energi di rumah dengan cara menggunakan peralatan listrik yang hemat energi, menggunakan lampu LED serta meminimalisasi penggunaan listrik.
- Menggunakan transportasi umum, naik sepeda atau jalan kaki akan mengurangi emisi gas rumah kaca — sekaligus meningkatkan kesehatan dan kebugaran.
- Mengganti sumber energi di rumah.
- Perbanyak konsumsi sayur.
- Memilih transportasi yang ramah lingkungan.
- Tidak membuang – buang makanan.
- Kurangi, gunakan kembali, perbaiki & daur ulang.
- Pilih produk yang ramah lingkungan.
- Hemat air
- Menanam pohon atau tumbuhan hijau disekitar rumah.
Selama beberapa bulan cuaca panas menemani membuat saya sadar jika kita dapat melakukan sesuatu #UntukmuBumiku. Selama #BersamaBergerakBerdaya kita dapat membantu mengatasi perubahan iklim. Mulai saja dari diri sendiri, dari hal – hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, memilih berjalan kaki atau menggunakan transportasi umum atau bahkan sekedar mengganti lampu – lampu yang ada di rumah menggunakan lampu LED. Sesederhana itu, mulai dari hal – hal kecil, mulai dari diri sendiri dan mulai dari hari ini.
Hal – hal tadi juga perlu kita sebarluaskan, mengajak #MudaMudiBumi untuk melakukan hal – hal tersebut agar anak cucu kita nanti masih bisa hidup tenang dan damai di bumi. Sebagai #TeamUpForImpact saya percayaa apa yang kita lakukan hari ini untuk bumi, manfaat dan dampaknya akan dinikmati oleh anak cucu kita nanti. Jadi kalau bukan kita yang menjaga bumi, siapa lagi?
“Yuk share mimpi kamu terhadap penanganan isu perubahan iklim dan perlindungan hutan!”
Sumber :
- https://pu.go.id/berita/upaya-mitigasi-dan-adaptasi-terhadap-perubahan-iklim
- https://indonesia.un.org/id/175273-penyebab-dan-dampak-perubahan-iklim#Tindakan_individu