expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>>

14 December 2022

Mengenal Jorong Tabek, Kampung Seribu Bunga Peraih Kampung Berseri Astra



 

 

 

Libur tlah tiba…libur tlah tiba….hore.. hore.. hore….

Penggalan lagu di atas sudah pasti gak asing lagi di telinga kita, terlebih saat memasuki masa libur ini. Lagian siapa sih yang gak senang liburan? Gak terkecuali Fadly dan Fara tentunya.

 

Semalam mereka berdua sempat ngobrol ngalor ngidul, bagaimana rasanya liburan di kampong halaman nenek, di Solok, Sumatera Barat, yang hanya mereka tahu dari cerita nenek saja.

 

Keluarga besar pak suami memang berasal dari Solok. Selain mama mertua dan nenek pak suami, keenam bersaudara ini belum pernah menginjakkan kaki di Solok alias mudik. Mereka semua lahir dan besar di Jakarta, termasuk pak suami.

 

Nenek alias mama mertua sering menceritakan kisah – kisah masa kecilnya di Solok saat menginap di rumah. Bagaimana indahnya hamparan sawah membentang, air terjun dan aneka kegiatan yang mengasyikan bagi nenek kala itu. Rupanya hal ini membuat Fadly dan Fara penasaran dan berencana suatu hari nanti mereka akan berwisata ke sana. “Hihihi sabar ya ‘nak, kita nabung dulu biar bisa jalan – jalan ke sana.”

 

Karena penasaran, saya pun mencari tahu, ada apa saja di Solok. Dari beberapa artikel yang saya baca, ternyata salah satu Kampung di Solok didapuk sebagai Kampung Berseri Astra atau KBA pada tahun 2016. Jorong Tabek namanya, di tahun 2015 sempat mengalami musibah kebakaran, dan pelan – pelan melakukan transformasi perubahan sehingga mendapat predikat Kampung Berseri Astra.

 

Jorong Tabek  dikelilingi  oleh perbukitan dan semak belukar, kumuh  dan jauh dari kata bersih. Tetapi sejak musibah kebakaran itu, pelan – pelan Jorong Tabek, Nagari Talang Babungo, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat pun bangkit berbenah diri. 

 

Masyarakat Nagari Talang Babungo mulai menyulap Jorong Tabek menjadi asri dan indah. Jalan di sekitar Jorong Tabek ditanami aneka bunga – bunga yang cantik seperti menyerupai taman bunga yang mengelilingi kaki - kaki bukit Talang Babungo. Bahkan tak ada sejengkalpun tanah yang kosong dari tanaman bunga, gak salah deh kalau Jorong Tabek kemudian dijuluki Kampung Seribu Bunga.

 

Jalan – jalan yang ada pun diperbaiki  kemudian dicor dan dibuat senyaman mungkin bagi kendaraan yang lewat. Sementara masyarakat berupaya untuk tetap menjaga keaslian alam dan menjaga kultur budaya yang ada.

 

Ada yang unik sejauh mata memandang, halte yang ada di sepanjang Jorong Tabek dibuat menyerupai Rumah Gadang Minangkabau di sela hamparan sawah dan pepohonan batang aren. Fungsi halte di sini gak sama dengan fungsi halte di Jakarta misalnya, yang digunakan sebagai tempat menunggu transportasi umum. Halte yang ada di Jorong Tabek digunakan untuk duduak bersama atau baiyo-baiyo selepas pulang kerja. Cocok juga buat tempat ghibah berjamaah ya kan 😄😂

 

Sebagai Kampung Berseri Astra, Jorong Tabek tentu saja memiliki sejumlah wisata alam dan paket desa wisata yang ramah di kantong yang tetap mempertahankan tradisi Keminangkabauan, serupa Minangkabau tempo dulu.

 

Pemerintah Nagari sudah menyiapkan 40 home stay yang siap melayani wisatawan baik local, nasional hingga ke Mancanegara. Wisatawan yang datang akan diajak berkeliling Jorong Tabek dengan berjalan kaki. Wisatawan juga dikenalkan bagaimana caranya menebang tebu dan gula.

 

Selain itu ada juga paket wisata sawah, dimana wisatawan diajak untuk ikut menanam padi, membajak sawah atau memanennya. Tidak ketinggalan wisatawan juga diperkenankan mandi ke aliran sungai, seperti zaman nenek kecil.

 

Jorong Tabek berpenduduk dua ratus ribu jiwa dan memiliki luas 5000m2 benar – benar mengalami perubahan dan pembaharuan. Jorong Tabek dibagi menjadi 11 zona, di mana satu zona diisi oleh 40 kepala keluarga. Jorong Tabek membangun gapura sebagai penanda tiap zona atau pembatas zona yang ada, berfungsi untuk membagi sistem kerja seperti menjaga kebersihan lingkungan terdekat,

 

 

Selain itu Jorong Tabek mengusung empat pilar untuk mengubah wajah desanya, menjadi desa yang asri dan indah. Yang pertama adalah pilar Pendidikan, Lingkungan, Kesehatan dan Kewirausahaan.

 

Pada pilar pendidikan, Astra memiliki sekolah binaan setingkat SD dan membina sebuah PAUD. Tak lupa juga Astra membantu seni budaya silet tuo untuk tetap eksis melalui pengadaan pakaian silat. Di pilar lingkungan, Astra menciptakan lingkungan yang asri dengan aneka bunga - bungaan yang ditanam disepanjang jalan Jorong Tabek dan pembangunan Gapura dan halte Rumah Gadang.

 

 


Sementara  pada pilar kesehatan, Astra turut membantu keberadaan Posyandu melalui pengadaan tempat tidur, timbangan dan peralatan lain yang diperlukan oleh PKK Jorong Tabek. 


Sedangkan di pilar kewirausahaan, Astra membantu masyarakat untuk menggerakan roda perekonomian melalui pabrik gula merah yang bahannya dari perkebunan tebu setempat.


Jorong Tabek tetap teguh memegang tradisi dan budaya Minang, salah satunya dengan cara  melestarikan keberadaan perguruan silat di setiap sudut Jorong. Semoga saja tradisi ini tetap berjalan selamanya yaa.

 

 

Sumber artikel dan foto :

https://batampos.co.id/2018/09/24/meniru-jorong-tabek-nagari-talang-babungo-tidak-dilarang/ 

https://www.cendananews.com/2018/12/mengenal-daerah-tabek-kampung-terpencil-nan-kini-populer.htmlhttps://sikamek.sumbarprov.go.id/details/detil_budaya/37

 


 

 

 

 

7 comments

Tanda sayang

© Cerita Keluarga Fauzi
Maira Gall