expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>>

25 September 2017

Rambut Bebas Rontok dan #KuatLawanPolusi dengan P3K



Mewarisi rambut tebal, ikal dan mengembang,  membuat saya saat sekolah dulu lebih memilih potongan rambut ala Demi Moore, pendek. Hal ini dikarenakan rambut saya yang agak sulit diatur dan mudah lepek. Solusinya ya harus keramas tiap hari.



Saat bekerja dan menikah, saya memberanikan diri mulai memanjangkan rambut. Rutinitas harian saya sebelum beraktivitas adalah keramas. Bikin sebel aja rambut gampang banget lepek dan mudah kotor. Ditambah setelah hamil dan melahirkan Fadly Fara, rambut saya mudah patah alias rontok. Lengkap ya kegalauan urusan rambut. Apalagi ketika fase menyusui, rambut rontok sempat membuat saya stress dan tak berani keluar rumah. Lebay sih, tapi saya merasa saya mulai botak.


Beberapa artikel yang saya baca menyebutkan bahwa kerontokan rambut masih normal jika tidak lebih dari 100 helai per hari. Nah kalau sudah lebih, baru deh boleh was - was. Tapi kan siapa juga yang rajin menghitung rambut yang rontok. Hahaha sudah keburu stress duluan melihatnya. Apa sih yang menjadi penyebab rontoknya rambut? :


  • Rambut rontok dialami oleh pria yang berusia di atas 50 tahun  maupun wanita dalam masa menopouse. Perubahan hormon dihydrotestosterone (DHT) ini diduga kuat sebagai alasan rontoknya rambut.
  • Pola makan dan asupan gizi yang buruk akan membuat rambut lebih tipis dan mudah rapuh.
  • Stress
  • Penggunaan obat -obatan pada pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi, atau pada orang yang menderita depresi, diabetes, down sindrom dan pada penderita autoimun.
  • Penggunaan zat kimia yang terlalu sering seperti coloring, smoothing, dan proses lainnya pada salon membuat rambut mudah patah.
  • Polusi debu dan asap.



Point terakhir bikin miris, pasalnya tinggal di Jakarta gak mungkin bebas polusi. Apalagi sekarang setiap keluar rumah, saya selalu  menggunakan ojek online, polusi menjadi teman setia rambut saya😥. Hal ini saya ketahui ketika saya menghadiri acara #KuatLawanPolusi by Pantene pada 19 September 2017 di Senayan City lalu.



    Polusi bikin keki

Tinggal dan beraktivitas di Jakarta, debu - asap menjadi teman setia ke manapun kita pergi. Menggunakan ojek online atau kendaraan roda dua menjadi salah satu solusi untuk tiba tepat waktu di sebuah acara. Konsekuensinya tubuh terpapar polusi.


Kebanyakan orang lebih concern pada perawatan kulit dan muka, padahal sebuah studi komputansi yang dilakukan P&G pada tahun 2014 di Singapura, tercatat bahwa rambut kita 3x lebih banyak terpapar polusi dibandingkan kulit.


Partikel polusi itu sangat kecil, mudah masuk melalui hijab, topi bahkan helm sekalipun. Jadi buat teman - teman yang menggunakan hijab gak membuat mereka bebas dari polusi. Partikel polusi itu berukuran sekitar 2,5 mikron atau 20x lebih kecil dibanding serat rambut. Tuh jadi gampang banget kan untuk polusi debu dan asap menempel di rambut kita.



Saya dan mbak Diah Woro hepi banget dapat P3K


Dalam acara tersebut, hadir Saint Tiu, Principal Scientist P&G Hair Care Asia Pasifik yang menjelaskan mengenai penelitian yang dilakukan pada rambut. Dari beberapa sample rambut yang diberi paparan polusi selama 28 hari, menunjukkan :
  1. Berat rambut bertambah 3% karena polusi yang  menempel di rambut. 
  2. Kehalusan rambutpun berkurang 20% karena kotoran yang menempel di rambut.


Hal ini tentu saja mengakibatkan rambut menjadi semakin berat, kasar dan mudah rontok. Itulahsebabnya mengapa kita wajib menjaga dan merawat rambut dari paparan polusi. Caranya dengan menggunakan secara teratur rangkaian produk Pantene Hair Fall Control yang terdiri dari sampo dan kondisioner 3 Minutes Miracle Hair Fall Control.



Pantene memiliki micro-bubble technology yang ukurannya jauh lebih kecil dibanding partikel polusi. Sehingga mampu membersihkan polusi yang menempel dan melindungi rambut dari partikel polusi.




Kondisioner 3 Minutes Miracle Hair Fall Control Pantene juga memiliki pollution shield technology yang mampu melindungi dari akar hingga ke ujung rambut agar bebas dari polusi.


Untuk membuktikannya, saat acara dihadirkan eksperimen yang menggunakan 2 manekin yang memiliki rambut panjang. Manekin sebelah kiri menggunakan brand X, sedangkan manekin sebelah kanan menggunakan Pantene Hair Fall Control. Lalu bersamaan diletuskan masing - masing sebuah balon yang berisi  serbuk putih, yang menggambarkan polusi asap dan debu. Terlihat pada manekin kiri, ada serbuk putih yang menempel. Sebaliknya pada manekin sebelah kanan, tidak ada serbuk putih yang menempel. Hal ini membuktikan bahwa Pantene Hair Fall Control mampu melindungi rambut dari partikel polusi sekaligus membuat rambut menjadi lembut.


Eksperimen pada 2 manekin


Saat acara berlangsung, hadir pula ambassador Pantene Indonesia, Raline Shah. Raline mengakui ia adalah tipe perempuan yang malas menjaga dan merawat rambut walaupun rambutnya berminyak dan mudah lepek. Raline juga mengatakan bahwa ia jarang ke salon untuk perawatan rambut. Ia hanya mempercayakan rambutnya kepada Pantene karena formula pro-Vitamin membuat rambutnya tetap sehat, gak greasy, dan mengembang. Rambut yang sehat itu adalah rambut yang kuat kulit dan rambutnya.



Saint Tiu - Raline - Febrina

Raline juga berbagi keseruan ketika ia harus syuting di daerah Tanjung Priok, daerah yang terkenal panas dan berdebu. Raline bilang, styrofoam yang digunakan untuk syuting sampai bolong kena sinar matahari. Raline pun selama di sana sampai harus 2x keramas sangking panasnya cuaca. Di iklan Pantene, rambut Raline tetap sehat dan bersinar ya walaupun terkena polusi.


Communication Manager P&G Indonesia, Febrina Herlambang, menjelaskan bahwa Pantene selalu berinovasi mengikuti perkembangan lingkungan. Salah satunya sebagai perintis inovasi yang melindungi rambut dari efek polusi. Selama acara kami berada dalam dome transparan yang khusus dibangun di The Space Senayan City. Meskipun di luar sana matahari sedang terik - teriknya, tapi kami yang berada di dalam dome terlindungi. Seperti Pantene yang melindungi rambut dari polusi.


Saya sendiri sudah menggunakan Pantene Hair Fall Control sejak beberapa bulan lalu. Ketika itu sebuah forum kecantikan menawarkan membernya untuk mencoba, saya pun ikut mendaftar dan dikirimi sample Pantene Hair Fall Control. Selama ini saya agak kesulitan mencari sampoo yang membuat rambut saya mengembang namum mudah diatur dan lembut. Psst tahu gak, kalau dulu saya harus setiap hari keramas, bahkan jika udara panas bisa 2x keramas. Sejak menggunakan Pantene Hair Fall Control, rambut saya bisa tetap lembut hingga 2 - 3 hari. Namun tetap saja saya nyaria setiap hari keramas, wanginya Pantene Hair Fall Control bikin hepi. Rambut tetap wangi seharian.


Dan kemarin ketika menghadiri acara #KuatLawanPolusi by Pantene, saya mendapat goodie bag berupa P3K alias Pertolongan Pantene Pada Kerontokan. Isinya bag P3K berupa sampo Pantene Hair Fall Control dan 3 Minutes Miracle Hair Fall Control dan masker.  Yeaaay...ini dua - duanya saya pergunakan di rumah. Saya suka ...saya suka...😘😘




Terima kasih Pantene Indonesia 😍😍








07 September 2017

#BloggerKesehatanGoesToSemarang Part 2; KunLapTik ke Puskesmas Sidorejo Kidul dan B2P2VRP





Hallo Semarang!


Hari kedua saya dan teman teman di Semarang, diisi dengan kunjungan ke dua tempat berbeda. Setelah menyelesaikan sarapan hari itu, saya dan teman teman bergegas menaiki bus yang akan membawa kami ke Kecamatan Tingkir, salah satu kecamatan yang berada di Kota Salatiga. 



Perjalanan ke sana memakan waktu lebih kurang 1,5 jam. Ini kali pertama saya ke Kota Salatiga, sepanjang jalan saya dan teman - teman asik mengabadikan keindahan alam yang tergampar di depan mata. Oiya bus yang kami lewati melalui jalan tol. Pemandangan antara gunung, hamparan sawah, barisan pephononan yang hijau, seakan membius mata dan lensa kamera kami. Sebagian dari kami mengabadikan keindahan alam ini, sebagian lainnya berbincang dan tidur selama perjalanan. 



Kunjungan ke Puskesmas Sidorejo Kidul di Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga

Kunjungan Lapangan Tematik (KunLapTik)  diadakan oleh Kementerian Kesehatan guna untuk meninjau bagaimana pelayanan Puskesmas Siderejo Kidul dan prasarana yang dimilikinya. Bus yang kami tumpangi akhirnya berhenti di kantor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Begitu turun, suasana panas menyergap kami, namun udara sejuk, barisan pepohonan yang tertata apik di kantor kecamatan, membuat suasana berbeda yang kami temui. Kantor Kecamatan yang bersih, apik dan hijau menyambut rombongan kami. 


Rombongan kami diterima oleh ibu Camat Tingkir, ibu Nunuk Dartini, S.Pd, Msi beserta staff dan jajarannya. Wah saya merasa seperti pejabat dari kantor pusat *halah* sambutan beliau ramah dan menyenangkan. Psst tahu gak, kami dijamu dengan cemilan yang enak dan mengenyangkan. 


Ibu Camat tak lupa memperkenalkan jajaran staffnya, lalu selanjutnya disusul pemaparan dari ibu dr. Desi Vebriana Pananingrum. Beliau menjelaskan perkembangan Puskesmas Sidorejo Kidul yang dipimpinnya. Puskesmas Sidorejo Kidul memiliki 2 gedung, di mana di gedung pertama merupakan pelayanan untuk orang sakit (dokter umum, dokter gigi, laboraturium, dan lainnya). Sedangkan di gedung ke dua ditujukan bagi pelayanan untuk orang tidak sakit, seperti klinik ibu dan anak, aula dan ruang UMKM.





Pos pelayanan kesehatan di sini terbagi atas Puskesmas, Pustu, Posyandu Balita, Posyandu Lansia, Pusling, Poskestren, dan Pos UKK.  Dengan jumlah SDM sebanyak 45 orang, Puskesmas Sidorejo Kidul beroperasi mulai Senin - Kamis pukul 07.40 - 12.00, dan Jumat - Sabtu pukul 7.30 - 10.00 Wib. 


Puskesmas Sidorejo Kidul ini istimewa, karena memiliki beberapa pelayanan kesehatan yang hanya ada di sini, seperti Kelas Laktasi,  Kelas Ibu Hamil & Balita. Tidak ketinggalan ada beberapa klinik konseling lainnya seperti klinik konseling gizi yang buka setiap Senin dan Rabu pukul 08.00 pagi. Lalu ada klinik konseling TB/Kusta, yang hadir di setiap Rabu pukul 08.00 Wib, konseling Sanitasi setiap hari Kamis jam 8.00, dan klinik konseling Penyakit Jiwa yang hadir di Selasa setiap minggu 1 dan ke 3, pada pukul 8.00 hingga selesai.



Yang menjadi perhatian saya di Puskesmas Sidorejo Kidul, mereka memiliki kelas Laktasi. Hal ini disebabkan tingginya persentasi bayi yang tidak mendapat ASI ekslusif. dr. Desi berharap dengan adanya Kelas Laktasi ini dapat mengubah pola pikir para ibu dan calon ibu untuk lebih tahu pentingnya pemberian ASI bagi tumbuh kembang bayi. Sehingga diharapkan angka kesehatan masyarakat Sidorejo Kidul ini selalu sehat, dan semakin meningkat dari waktu ke waktu.


Rasanya gak afdol kalau tidak mengunjungi Puskesmas Sidorejo Kidul ini. Maka saya dan seluruh rombongan bergerak menuju Puskesmas yang letaknya berada di dekat pemukiman penduduk.  Begitu memasuki halaman Puskesmas, suasana sedikit lenggang, karena pasien yang ada sudah tidak banyak lagi. Saya dan beberapa teman menuju ke gedung kedua. Nampak tempat sampah di beberapa tempat, gak heran kalau Puskesmas ini apik, rapi dan bersih. Hahahaha sebagai bahan perbandingan, ya tentu saja Puskesmas di lingkungan tempat tinggal saya yang selalu penuh, dan cenderung kotor dan berbau (toilet). Puskesmas Sidorejo Kidul ini apik, ada ruangan untuk pemeriksaan anak yang di dalamnya terdapat interior yang kids friendly, ada screening HIV dan pemeriksaaan test Jiwa. 


Salah satu ruang anak





Kunjungan ke B2P2VRP


Hari beranjak siang, rombongan kamipun akhirnya berpamitan dan segera melanjutkan perjalanan berikut ke B2P2VRP, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan  Vektor dan Reservoir Penyakit.



B2P2VRP merupakan Badan Penelitian dan Pengembangan yang berada di bawah Kementerian Kesehatan. Di sini, yang menjadi fokus penelitian adalah hewan pembawa penyakit. B2P2VRP berdiri pada tahun 1976, sebagai  Unit Penelitian Biologi dan pemberantasan Vektor. Rombongan kami siang itu diterima oleh ibu Dra. Widarti, M.Kes, Ketua Panitia Pembina Ilmiah (PPi) B2P2VRP Salatiga, ibu Dra. Suskamdani, M.Kes, Kasubbid Kerjasama Jaringan dan Informasi B2P2VRP, serta ibu Lulus Susanti, SKM, MPH, Kasubbid  Pelayanan Teknis B2P2VRP



Misi B2P2VRP ialah untuk menjamin mutu Litbang untuk pengendalian penyakit, mendukung pelaksanaan program pelayanan uji laboraturium dan ikut serta dalam pemberdayaan masyarakat, serta meningkatkan kajian, evaluasi, dan diseminasi informasi hasil litbang.



B2P2VRP memiliki fasilitas dan laboraturium yang memadai, diantaranya;
  1. Laboraturium Mikrobiologi 
  2. Laboraturium Virologi
  3. Laboraturium Reservoir Penyakit dan Taksidermi
  4. Laboraturium Parasitologi
  5. Laboraturium Koleksi dan Referensi
  6. Laboraturium Epidemologi dan Data Informasi
  7. Laboraturium Pestisida Botani
  8. Laboraturium Hewan Coba


Kesemua laboraturium diatas aktif mendukung penelitian yang saat ini sedang dilaksanakan. Selain laboraturium, ada juga Wahana Ilmiah Dunia Vektor dan Reservoir Penyakit atau disingkat DUVER. Duver merupakan pusat informasi, dokumentasi, specimen serta display ekobionomi pengendalian vektor dan reservoir di Indonesia.

gerbang masuk ke B2P2VPR


Vektor adalah organisme yang bukan merupakan penyebab penyakit tetapi dapat menularkan, memudahkan agen penyakit dari satu hewan ke hewan lainnya, bahkan ke manusia, seperti nyamuk sebagai vektor beberapa penyakit, yakni demam berdarah dengeu (DBD), Chikungunya, Filariasis, Malaria dan lainnya. Sedangkan reservoir merupakan hewan yang terdapat kuman pathogen di dalam tubuhnya, hidup bersama dan tidak terkena penyakut, namun kuman pathogen tetap berbahaya bagi manusia, seperti tikus dan kelelawar. Dengan kata lain, di sini kita bisa melihat nyamuk, kelelawar, tikus dan lalat. 


Memasuki Duver, ada peta Indonesia yang dibuat menggunakan nyamuk, lalat dan serangga lainnya. Selain itu kita juga disuguhkan beberapa system penyebaran vektor, cara menangkap kelelawar, beragam model tikus dari berbagai ukuran dan bentuk. Selain itu ada juga taman buatan yang menunjukkan bagaimana cara menangkap nyamuk yang baik dan benar 😋 mulai dari menjadikan kaki kita sebagai umpannya, lalu disedot menggunakan pipa, sehingga nyamuk terperangkap. Lalu ada pula cara prngambilan nyamuk dan jentik menggunakan cawan kecil, agar nyamuk tidak mati atau rusak untuk diteliti. 




Kami dibagi dalam 4 kelompok untuk mengunjungi semua fasilitas yang ada di sini. Saya dan teman - teman sempat melihat tikus yang dikuliti untuk selanjutnya diteliti asal muasal dan penyebarannya. Begitu juga dengan nyamuk, kelelawar dan lalat, bagaimana mereka diawetkan, diambil DNAnya untuk diteliti lebih lanjut. Bahkan saya berkesempatan masuk ke dalam lab uji pestisida botani, dijelaskan bahwa obat pembasmi nyamuk yang beredar di pasaran, harus diuji dan diteliti di sini terlebih dahulu. Jadi jika ada obat seprot seragam yang mengklaim, nyamuk mati dalam 1 jam, hal tersebut sudah lulus uji di B2P2VRP loh.


"Dalam dunia kesehatan masyarakat, binatang bisa menjadi perantara penularan penyakit, yang dikenal dengan istilah kelompok vektor dan reservoir. Cara agar kita dapat terhindar dari penyakit terkandung dalam tubuh reservoir dan ditularkan oleh vektor adalah dengan menjaga kebersihan, utamanya menghilangkan sarang atau tempat perkembangbiakan hewan tersebut"
 - Dra. Widarti, M.Kes - 



Dibutuhkan kesadaran untuk mengendalikan vektor dan reservoir dengan cara menekan, mengurangi, atau menurunkan tingkat  populasi vektor agar tidak membahayakan kesehatan kita. Jangan lupa selalu gunakan sepatu boot saat membersihkan bak sampah, atau selokan/parit dan selalu mencuci tangan selepas membersihkan rumah atau jika ingin memegang makanan. 



Sumber : web B2P2VPR

05 September 2017

Sharp Helsio Automatic Cookware, Memasak Rendang Tanpa Air Semudah Menjentikkan Jari





Sebagai seorang ibu, memasak adalah salah satu kegiatan favorit saya untuk keluarga. Saya percaya, dari hasil masakan saya, timbul rasa cinta, kenangan akan rasa bagi kedua buah hati saya. Tetapi, ada juga saat - saat tertentu, saat di mana saya lagi gak mood masak, namun saya tetap ingin memberikan rasa cinta kepada keluarga. Mau nya sih punya alat masak yang serba bisa, gak pake ribet, cemplang cemplung, jadi dan enak.

Ketika saya kecil dulu,  aroma masakan nenek selalu membekas di hati. Udara yang panas ketika pulang sekolah, tidak saya hiraukan. Berjalan secepat mungkin karena perut sudah minta diisi. Di benak saya hanya lah aroma masakan nenek yang teringat. Saya pun ingin anak - anak saya kelak demikian.


Tetapi sejatinya memasak membutuhkan ekstra waktu dan tenaga. Contohnya saja memasak rendang, butuh waktu dan tenaga yang cukup menguras. Ini seperti pengalaman mama mertua saya, yang suka sekali memasak rendang. Jika lebaran tiba, beliau pasti akan menyuguhkan masakan favorit keluarga, rendang buatan beliau. Namun untuk menghadirkan sepiring rendang tersebut, butuh waktu 3 jam untuk memasaknya.


Saya pun demikian, memiliki sebuah slowcooker membantu saya ketika memasak rendang atau sop daging. Tetapi waktu masak yang sangat lama, terkadang membuat saya tak sabaran. Jika ingin dinikmati oleh keluarga saat makan siang, berarti pagi - pagi sekali saya sudah harus menyiapkan bahan - bahan untuk selanjutnya dimasak dengan slowcooker.



Tetapi satu sore, di halaman Signature Park Grande, saya menemukan perangkat masak yang ajaib. Yap, hari itu saya mendatangi keramaian di dalam tenda merah kuning dengan umbul - umbul bertuliskan SHARP COOKING BATTLE. Halaman Signature Park ini menjadi meriah dengan adanya tenda tersebut.



Suasana kolam renang yang teduh, asri dan tenang


Signature Park Grande berada di Jl MT. Haryono, Cawang, merupakan konsep hunian one stop living, berada di daerah strategis Jakarta. Hunian ini memiliki 2.600 unit strata title, pusat bisnis dan komersial, serta pusat lifestyle di atas lahan seluas 4,4 ha. Apartemen dibanderol mulai harga 900 juta/unit, meliputi  dua menara hunian (tower), The Light dan Green Signature, di mana masing - masing tower memiliki swimming pool tersendiri.


Apartemen ini berada di daerah strategis yang ditunjang oleh akses transportasi publik, seperti trans jakarta, dan yang akan jadi sebentar lagi, LRT, akan melintasinya. Ini tentu menjadi point plus tersendiri bagi Signature Park Grande.



Sharp Cooking Club


Selama ini yang terpatri dibenak saya, Sharp hanya identik dengan pendingin udara, tevelisi, kulkas saja. Saya malah baru tahu kalau Sharp juga memiliki  komunitas bagi pencinta masak. SCC atau Sharp Cooking Class, adalah wadah untuk berbagi informasi, tips dan trik seputar memasak menggunakan produk Sharp.


Dan tanggal 26 Agustus lalu, SCC mengadakan gathering pertama dengan menghadirkan Chef Deny Gumilang, Master Chef Indonesia. Di sini kita dapat melihat erpiawaian Chef Deny menggunakan beberapa peralatan memasak dari Sharp, antara lain Sharp Helsio, Sharp Apple Rice Cooker dan Sharp Slow Juice.


Sharp Helsio

Memiliki penampakan menyerupai slowcooker, awalnya Helsio ini saya tebak adalah sejenis slowcooker keluaran Sharp. Proses memasak yang meminimalisasi penggunaan air dan minyak, membuat makanan jauh lebih sehat. Karena vitamin yang ada pada bahan makanan tetap terjaga pada saat proses memasak.


Memiliki berbagai keunggulan, Helsio memudahkan kita menjadi seorang chef di rumah. Fitur automatic cooking, automatic heat dan automatic stirring, dapat berjalan secara maksimal. Keseluruhan fitur tersebut dibantu oleh dua sensor yang dibenamkan, steam sensor dan temperatur sensor. Helsio sendiri dapat mengatur tingkatan saat memasak (tinggi - sedang -rendah), dan memiliki fitu pengaduk otomatis sehingga membuat masakan menjadi enak tanpa perlu sering - sering diaduk. Kelebihan lainnya, kita dapat mengatur waktu penyajian sesuai yang kita inginkan. Helsio dapat mengaduk 330 pola gerakan memutar yang dapat disesuaikan dengan 115 menu, memiliki stainless di bagian dalam dan aluminium di bagian luar. Listrik yang digunakan 800 watt saat memasaka dan 50 - 70 watt saat menghangatkan.




Yang saya suka, Helsio ini mengusung konsep memasak tanpa air, karena air yang digunakan merupakan air yang berasal dari daging atau sayuran yang dimasak. Rahasianya terdapat pada mesin masak otomatis yang dilengkapi steam circulation technology, berbentuk kerucut berjumlah banyak di bagian atas. Sehingga ketika kita memasak, udara yang keluar akan dikembalikan ke dalam kuali untuk dimasak. Harga yang ditawarkan untuk produk ini berkisar tujuh juta rupiah.


Si merah yang cantik




Saat cooking demo, Chef Deny memasak rendang tanpa menggunakan air sama sekali. Semua bahan yang tersedia tinggal dicemplang cemplung saja. Chef Deny memilih waktu memasak rendang 90 menit, tanpa diperbolehkan dibuka tutupnya. Dan rendang yang dihasilkan, sama enaknya seperti rendang buatan ibu mertua saya yang asli Padang 😂. Memasak rendang semudah menjentikkan jari😙.


Slow Juicer

Chef Deny selanjutnya mendemonstrasikan juicer kepunyaan Sharp ini. Teknologi juicer ini mengambil sari buah atau sayur tanpa meninggalkan sisa. Menghasilkan lebih banyak juice dengan hasil cairan juice yang lebih kental, sehingga kandungan nutrisi yang didapat jauh lebih banyak ketimbang juicer yang sudah beredar di pasaran. Sow juicer ini sudah tersedia di pasaran dengan harga 1,8 juta rupiah.

Chef Deny menjelaskan cara kerja slow juicer





Cooking Battle  Challenge bersama Apple Rice Cooker

Acara yang ditunggu - tunggu peserta yang hadir, yaitu cooking battle. Panitia ternyata sudah menaruh kertas keberuntungan di bawah kursi. Jadi siapa peserta cooking battle yang beruntung, adalah orang yang menduduki kursi tersebut. Ooo oo... rupanya kursi saya memiliki kertas tersebut, namun karena badan sedang gak fit, potongan kertas tersebut saya berikan ke Amel, teman blogger yang hadir juga pada hari itu.



Coking challenge kali itu adalah memasak menggunakan Apple Rice Cooker, merupakan rice cooker dengan desain yang stylish, modern dan harganya cukup terjangkau, 470k. Berkapasitas 1,8 liter untuk memasak nasi, Apple Rice Cooker dapat menghangatkan nasi hingga 72 jam tanpa membuat nasi tersebut menjadi kering. Nasi pun tetap lezat saat dikonsumsi.


Cooking Battle Challenge kali ini, ada 3 grup berpasangan yang akan memasak nasi goreng, dan menghiasnya untuk dinilai dewan juri. Dengan berbagai kreativitas, peserta cooking challenge mengolah bahan yang ada untuk menjadi nasi goreng yang enak, sehat dan lezat.




Oiya untuk teman blogger yang ingin menyaksikan demo cooking dengan product Sharp, datang saja ke Best Denki setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu selama bulan September, mulai pukul 15.00 - 16.00.  Untuk info lebih lengkap bisa dilihat di http://www.bestdenki.co.id

03 September 2017

#BloggerKesehatanGoesToSemarang Part 1; Serba Serbi Pelaksanaan GERMAS






”Sampai bertemu besok di bandara ya"

Itu pesan terakhir  di wa grup, saling mengingatkan agar besok tak telat tiba di bandara. Yap, saya dan 14 teman blogger dari komunitas blogger crony, selama 3 hari ke depan, diberi kesempatan untuk duduk bersama mendengarkan penjelasan dan kesiapan kota Semarang dan Propinsi Jateng khususnya, dalam menghadapi Germas, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.


Senin pagi itu, saya bergegas menuju terminal 3, terminal baru khusus penerbangan dengan Garuda Indonesia. Kami sepakat untuk bertemu di ATM Center, mengingat luasnya terminal 3 dan ini pengalaman pertama saya, begitu turun dari damri, saya bertanya dengan petugas di sana. Hihi ya namanya juga pengalaman pertama jadi kalau nyasar, wajar kan. Aji mumpung deh, mumpung bisa jalan kaki, keliling terminal biar sehat.


Akhirnya, modal tanya sana sini, jalan kaki dorong barang, saya pun bertemu teman - teman. Lumayan deh pagi - pagi udah olahraga, aktivitas fisik 30 menit sehari kan 💪. Well oke, setelah registrasi, mendapatkan tiket, shalat subuh, saya dan teman teman bergegas naik ke pesawat. Dari tempat boarding ke gate, lumayan juga jalan kakinya. Hahaha gpp, jalan kaki kan salah satu aktivitas fisik, luamayan bakar kalori.


Jam menunjukkan pukul 7 pagi, rombongan blogger Jakarta akhirnya tiba di Ahmad Yani. Setelah menyelesaikan urusan dengan bagasi, kami pun langsung diangkut menuju hotel Santika, yang berada di jantung kota Semarang.


Tiba di hotel, kami bergegas menitipkan koper dan barang bawaan lainnya. Lalu segera menuju ballroom hotel Santika untuk mengikuti rangkaian acara pada hari itu. Sebelumnya kami disuguhkan sarapan soto, kue jajanan pasar dan teh - kopi. Sebelum acara dimulai, beberapa blogger dari Semarang dan sekitarnya berdatangan. Kamipun berkenalan dan bercengkrama dengan mereka.


Tema acara temu blogger kesehatan kali ini "Hidup Sehat Bersama GERMAS", dihadiri oleh 30 orang teman teman blogger Jabodetabek dan Bandung, dan 20 teman teman blogger yang berasal dari seputaran kota Semarang. Acara ini dihadiri oleh Bpk. Arvian Nevi, SKM, DEA (Kasie Pencegahan Penyakit Tidak Menular, Dinkes Provinsi Jawa Tengah), dr. Widoyono, MPH (Kepala Dinas Kota Semarang), Dr.dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD, KGEH (Ketua Perhimpunan Ahli Penyakut Dalam (PAPDi) Dki Jakarta), Indra Rizon, SKM, M.Kes (Kepala Bagian Hubungan Media & Lembaga ),  dan dr. Yulianto Prabowo, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah).  Pembicara yang hadir pada siang itu lengkap dan sarat informasi penting bagi kita.




Ada mas Anjari juga selaku moderator







Sehat itu mudah dan murah, selama dikerjakan dengan sunguh sungguh, menjaga pola makan, sering melakukan aktivitas fisik, menjauhi stress dan asap rokok. Namun pada kenyataannya, yang kita lakukan sebaliknya. Jarang makan makanan berserat, lebih suka naik kendaraan dibanding jalan kaki untuk jarak dekat, merokok, minum alcohol, dan kebiasaan lainnya.


Satu lagi kebiasaan masyarakat kita, jarang memeriksakan kesehatan secara rutin. Jujur loh, kapan terakhir ke klinik atau rumah sakit untuk check up? Sayapun demikian, dibenak terpatri kalau check up hanya jika terasa sakit. Padahal seharusnya mencegah lebih baik daripada mengobati kan?


dr. Ari menjelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan wajib dilakukan secara rutin, minimal 6 bulan sekali. Hal ini perlu dilakukan untuk mengevaluasi apakah ada gangguan kesehatan kronis atau tidak. dr Ari bilang kalau kita sudah merasakan gejala suatu penyakit, sebenarnya kita sudah mengidap penyakit tersebut.



Yang mengerikan adalah penyakit yang tanpa gejala seperti kolesterol tinggi, peningkatan kadar lemak jahat, peningkatan kadar gula darah, perlemakan hati dan hepatitis kronis, aneia, jantung koroner, hipertensi dan lainnya. Mengapa demikian?, Karena kita lebih sering mengkonsumsi makanan yang tidak sehat.


Kadar kolesterol dalam darah tinggi, akan mengakibatkan menupuknya pembuluh darah di jantung, otak, dan lainnya yang kemudian ditimbun di hati dan empedu, sehingga menjadi batu empedu. Mereka mereka inilah yang akan terkena stroke, dan luput dari perhatian orang.

Untuk itu sebaiknya rajin rajinlah periksa kesehatan rutin , agar gangguan kesehatan yang jika ada dapat dideteksi sejak dini. Jika memang ada, sesegara mungkin diiobati. Mencegah lebih baik.



Tadi di atas, saya menyebut tentang GERMAS. Teman - teman tahu tidak apa itu GERMAS? GERMAS adalah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang dicanangkan pemerintah. GERMAS merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama - sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.  GERMAS sendiri dilaksanakannya harus dari lingkungan terkecil yakni keluarga. Karena keluarga akan membentuk kebiasaan  baik.


Dengan adanya GERMAS ini, pemerintah dapat menekan bertambahnya penyakut menular dan penyakit tidak menular, dapat mengurangi angka kematian dan kecacatan, dan juga menghindari penurunan produktivitas penduduk. Kesemuanya akan berdampak pada penurunan angka pembiayaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.


Lalu GERMAS itu ngapain aja sih?  Mengkonsumsi sayur dan buah, melakukan aktivitas fisik 30 menit per/hari, tidak merokok dan minum alcohol, dan melakukan pemeriksaan fisik secara rutin pada tenaga kesehatan yang terpercaya dan tidak BAB sembarangan. Aktivitas fisik ini bisa dari jalan kaki, naik turun tangga, mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan lainnya. Bahkan peregangan yang bisa dilakukan di kantor, termasuk peregangan. Di Kementerian Kesehatan, setiap jam 10 dan 14, para pegawai selalu melakukannya. Lumayan kan, selain badan gak kaku, kita juga sudah melakukan aktivitas fisik.


Peregangan dulu ya genks....



Jateng Gayeng Dukung GERMAS


GERMAS ini tidak hanya didukung oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi pun semangat 45 mendukungnya. Seperti di Semarang, yang fokus dan konsisten mendukung GERMAS. Tidak hanya Semarang tentunya, Jawa Tengah pun mendukung pelaksanaan GERMAS, mengingat hasil sebuah statistik menyebutkan bahwa tingkat penyakit di Semarang naik dari tahun ke tahun.


Di Jawa Tengah sendiri, pemerintah daerahnya menyerukan Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng. Yang artinya lebih kurang, Jawa Tengah fokus pada kesehatan ibu hamil. Mengingat trend kematian ibu hamil cukup tinggi, dengan puncaknya terjadi pada April 2015, dengan angka kematian 124 kasus. Untuk itu pemerintah Jawa Tengah serius dan konsen terhadap kesehatan para ibu. Bagaimana kesehatan ibu hamil dan kondumsi makanannya menjadi perhatian utama.  Sehingga diharapkan angka kematian ibu dan  bayi dapat ditekan seminimal mungkin. Pemilihan slogan di atas, walaupun terkesan lucu dan saru, diharapkan dapat populer di masyarakat. Sehingga mudah diterima dan dilaksanakan dalam keseharian masyarakat.





Program selanjutnya adalah senam bersama di car free day, perbanyak ruang hijau publik/taman kota, memperbanyak jalur pejalan kaki, dan pemanfaatan pekarangan untuk penanaman sayur, buah dan ikan. Jadi bak heran ya, saat acara Pemerintahan pun, camilan yang dihadirkan berupa jagung rebus, ketela, kacang rebus dan berbagai buah-buahan. Menghadirkan menu sehat ini dalam berbagai kesempatan baik formal maupun non formal, merupakan salah satu kampanye Bapak Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, agar makanan tradisional tidak terlupakan dan masyarakat dapat hidup lebih sehat lagi.


Satu hal yang membuat saya iri dan bangga, Jawa Tengah sudah menerapkan kawasan bebas rokok, dan kota Semarang mendapatkan penghargaan Pastika Pratama dari Kementerian Kesehatan bulan Juli 2017 lalu dalam upayanya membuat kota Semarang bebas asap rokok. Perjuangan menghadirkan kawasan bebas asap rokok ini cukup berat, karena pola pikir masyarakat masih banyak yang belum sadar, belum tahu bahayanya merokok. Pelan - pelan masyarakat pun sadar dan peduli dengan kesehatan orang lain. Semoga  kesehatan masyarakat Jawa Tengah dan kota Semarang khususnya, semakin membaik dari waktu ke waktu. Dan penerapan GERMAS ini di semua lini dan di segenap lapisan masyarakat.



Salam sehat!
© Cerita Keluarga Fauzi
Maira Gall