Assalamualaikum teman,
Alhamdulillah, akhirnya kita tiba di hari yang Fitri, setelah sebulan lamanya Ramadan menyertai kita. Antara sedih karena Ramadan berakhir, dan senang karena lebaran artinya kumpul - kumpul keluarga, saya menikmati Ramadan tahun ini.
Ramadan tahun ini keluarga kami benar - benar berempat melewatinya, plus adik saya yang tinggal bersama kami. Fadly dan Fara tahun ini berpuasa bersama. Kalau Fadly sih ini sudah tahun ketiganya puasa hingga Magrib. Sedangkan Fara, ini pertama kalinya belajar puasa, jadi masih gak full puasanya. Hanya sampai jam 10 pagi. Gpp ya, pelan - pelan belajar, wong Fara juga umurnya baru 4,5thn.
Kalau Ramadan tahun lalu, saya masih ditemani si mbak asisten yang membuat saya hanya mengerjakan 1 - 2 tugas domestik rumah tangga. Sehingga saya memiliki banyak waktu untuk datang ke sebuah event. Namun tahun ini, saya benar - benar menyeleksi event yang saya datangi karena saya tidak ingin ketinggalan berbuka puasa bersama duoF. Kalaupun saya pergi berarti hidangan berbuka puasa sudah tersedia dan sebisa mungkin rumah sudah beres. Sebelum pergi saja tenaga saya terkuras habis.
Dari awal Ramadan, saya sengaja mencari suplemen untuk penambah stamina. Hihi gak mau seperti Ramadan tahun lalu yang bawaannya gampang lemes, mudah lelah, dan jadi gampang kena flu. Waktu itu sih pas sakit masih ada si mbak yang bantu beres rumah dan pegang anak-anak. Lah kalau sekarang sakit siapa yang nyiapin sahur? Dilema jadi ibu ya, kalau bisa gak boleh sakit. Keluarga bakalan keteteran kalau 'ibu' sakit.
Selama Ramadan, saya tidak mengkonsumsi nasi ketika malam hari. Saya menggantinya dengan Vermit dan buah |
Hal ini gak cuma saya saja yang mengalami, ternyata beberapa sahabatpun mengalami hal yang sama. Seperti mbak Tanti Amelia, yang mengeluhkan staminanya yang sempat drop diawal-awal puasa. Badan terasa nyeri, bahkan nyeri sendipun sempat menyapa. Duh kebayangkan mau beraktivitas rasanya gimana gitu. "Kalau nyeri sendi menyapa, boro boro mau keluar rumah, jalan ke dapur atau kamar mandi aja sakit banget Sal..." begitu curhatnya sabtu siang ketika kami bertemu di suatu event. "Udah coba minum suplemen mbak?" tanya saya padanya. "Udah,tapi aku kok ragu ya, takut ketagihan gitu. Memang ada suplemen yang aman dikonsumsi secara rutin Sal?kamu minum suplemen apa?" hihihi pertanyaannya borongan ya.
Saya ceritakan saja kepadanya bahwa sejak awal puasa lalu, saya rutin mengkonsumsi Vermint untuk menjaga stamina saya selama Ramadan. "Beneran aman?"tanya mbak Tanti lagi. "Iya mbak, beneran aman" jawab saya.
Vermint terdiri dari ekstrak Lumbricus Rubella, asam amino essensial dan non essensial, namun bukan bahan kimia, sehingga tidak menimbulkan efek samping dan aman dikonsumsi untuk jangka waktu yang lama. Vermint tidak merusak / mengganggu fungsi ginjal, hati lambung dan saluran pencernaan.
Alhamdulillah selama sebulan mengkonsumsi Vermint, badan saya tidak mudah lelah, tidak sering mengantuk dan tetap fit sepanjang hari.
Kalau mbak Tanti mengeluhkan nyeri sendinya mudah kambuh selama Ramadan, lain lagi dengan Myria. Myria sama seperti saya, mencari suplemen kesehatan yang aman dikonsumsi harian agar aktivitas yang segambreng tetap bisa dijalani. Dan ketika bertemu dengannya sayapun mengajaknya untuk mencoba Vermint. "Jangan lupa konsumsi saat sahur dan berbuka puasa ya Myr, biar bisa tetap beraktivitas", ujar saya mengingatkannya ketika kami kembali bersua di sebuah acara.
Konsumsi Vermint saat sahur dan berbuka untuk menjaga stamina tetap prima |
Idul Fitri 1437H
Mohon maaf lahir batin ya teman.
Bagaimana libur lebarannya? Masih tetap fit kan?
Kalau saya alhamdulillah tetap fit dan terjaga staminanya selama libur lebaran tahun ini. Setelah begadang selama puasa dan sesekali ikutan nonton Piala Eropa hingga kurang tidur, alhamdulillah saya melewati Lebaran tanpa kurang apapun juga. Hanya beberapa hari sebelum Lebaran, saya bertemu dengan salah satu kakak ipar saya, mbak Dewi. Ia dan keluarga berencana menghabiskan libur lebaran ini di kampung halaman. "Duh aku bingung, ini anak-anak ngajak mudik naik mobil. Gak kuat aku". Ujar lagi menceritakan kegalauan hatinya menjelang mudik. Mbak Dewi trauma karena 2 tahun yang lalu mudik via jalur darat, begitu tiba di tujuan malah sakit dan tidak bisa berlebaran bersama keluarga. Rugi yaaa....
Lalu saya menyarankan mbak Dewi untuk mengkonsumsi Vermint selama libur lebaran. Dan kemarin pagi ia menelpon saya, mengabari bahwa mereka sekeluarga tiba dengan selamat ditujuan. "Sally, makasih ya Vermintnya. Alhamdulillah badanku gak sakit-sakit, gak pegel, gak bikin senewen selama perjalanan. Aku minum 2x sehari, gak apa-apa kan ya?" ujarnya. Hihi sukurlah kalau cocok mbak...
Nah itu cerita saya dan beberapa sahabat setelah mengkonsumsi Vermint saat Ramadan dan libur lebaran ini. Bagaimana ceritamu?