expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>>

06 September 2022

Belajar Memahami Kekalahan Dari Funi Evos #Thankyourlosses








Di rumah kami, setiap weekend adalah waktunya abang Fadly dan bapak mabar alias main game bareng. Kebetulan duo cowok di rumah sama-sama menyukai game mobile legend. Tak jarang keduanya main hingga larut malam, bahkan sampai adzan subuh berkumandang. Ini karena tim yang main bersama mereka kalah terus, gak terima kalah jadi sampe lupa waktu deh main gamenya.

 

Dulu pas awal-awal tahu Mobile legend, saya mengira permainan ini lebih disukai cowok-cowok aja. Ternyata banyak juga teman-teman cewek saya yang ikutan main Mobile legend. Buat saya sendiri lebih suka menonton mereka yang mabar dibanding mainnya. Rasanya seru aja melihat komentator di game Mobile Legend atau sering disebut caster, mengomentari jalannya suatu pertandingan dengan rusuhnya.

 

Abang Fadly sendiri memang bercita – cita menjadi pemain pro player suatu hari nanti. Sementara pak suami yang sadar kalau usianya sudah gak muda lagi, tetap semangat untuk ikut tournament Mobile legend sana sini. Menurutnya selagi masih ada kesempatan kenapa gak dicoba. Meskipun sering kali kalah, pak suami gak putus asa untuk tetap terus mencoba.

 

Hal ini juga yang dialami oleh Fanny Cynthia, salah satu pro player dari GPX Team. Dalam salah satu kesempatan, Fanny mengungkapkan bahwa jangan pernah menyerah dengan kekalahan, karena dari kekalahan kalian bisa bangkit jadi lebih baik #thankyourlosses. Fanny sendiri mengakui bahwa ia sering kali menjadi runner-up, gak cuma sekali, bahkan hingga delapan kali😅. Sementara ia juga pernah mendapat juara empat sebanyak satu kali yang ia anggap itu sebagai sebuah kekalahan juga.

 

Fanny bilang kalau ia yakin semua kekalahan itu merupakan proses ia dan teamnya untuk terus belajar dan mencari tahu apa saja kekurangan dan kelemahan mereka. Untuk bisa di posisi sekarang, Fanny bahkan pernah dibully, dibilang cupu dan sebaiknya gak usah main Mobil legend karena sering kalah.

 

 

Fanny gak nyerah, gadis cantik berusia 23 tahun ini bahkan menganggap bully-an dan komentar negative tadi ia jadikan motivasi untuk bangkit dan mempertajam skillnya. Fanny pun pernah bermain hingga 800-an match demi mempelajari hero andalannya, Selena. Dan usaha Fanny pun gak sia-sia, ia berhasil menjadi  salah satu pro player wanita yang cukup disegani. Fanny juga sempat bergabung di Evos Lynx sebelum menaungi GPX Ladies yang sekarang.

 

Saya dan pak suami berharap semoga demikian juga dengan Fadly. Apabila suatu hari nanti ia memang menekuni olahraga e-sport khususnya Mobile legend ini dan serius berkeinginan menjadi pro player, kami berharap Fadly tidak patah semangat ketika menerima kekalahan. Justru kekalahan yang ia terima dapat dijadikan sebagai cambuk motivasi diri agar lebih baik lagi.

 

Abang Fadly dan teamnya di kejuaraan Polsek Cipayung

 

Terkadang kita lupa, keberhasilan pasti selalu diikuti dengan kegagalan, karena kegagalan merupakan proses untuk menjadikan kita lebih baik lagi. Tidak banyak orang yang mau menceritakan kegagalannya, makanya saya takjub juga ketika Fanny menjawab beberapa pertanyaan fansnya saat live sebelum mabar minggu lalu mengenai kekalahan yang pernah ia terima.

 

Tak lupa Fanny juga menceritakan bahwa menjadi seorang pro player pun tidak hanya berdiam diri, perlu kerja keras dan disiplin untuk selalu meng-upgrade diri dan skill, mempelajari hero yang ada dan lainnya. Jadi gak ada tuh yang namanya santai atau leha-leha, selalu saja ada hal yang baru yang bisa dipelajari.

 

Rasanya apa yang disampaikan Fanny mengenai kekalahan, gak hanya menmbahas game Mobile legend saja, tetapi membahas hal yang juga dialami oleh kebanyakan orang, kalah. Kalau kamu bagaimana, #Thankyourlosses versi kamu seperti apa?

 

 

 


© Cerita Keluarga Fauzi
Maira Gall