Pagi itu saya bergegas menuju stasiun Tanjung Barat, berniat naik transportasi umum kereta commuter line. Cara ini merupakan rute tersingkat untuk sampai di Wisma Indocement, Jakarta. Senin, 19 Maret 2018, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk., kembali mengajak saya dan teman - teman blogger untuk melihat salah satu anak perusahaannya, PT Pionirbeton Industri (Pionirbeton/PBI).
Setelah mendapat posisi enak di kereta, ndilalah keretanya malah mogok gak mau jalan. Ternyata di stasiun Manggarai dan Gambir ada gangguan sinyal. Mendengar pemberitahuan melalui speaker, bikin saya ciut nyali. “Yah bakalan telat deh, huhu semoga teman - teman masih mau nungguin”, doa saya dalam hati. Tak berapa lama kereta pun mulai berjalan, dan seperti dugaan saya, kereta tiba di stasiun Sudirman nyaris jam 9. Bergegas saya segera menuju Wisma Indocement, titik kumpul kami hari itu.
Setelah semua peserta lengkap, bus segera menuju lokasi pertama yang kami kunjungi, yaitu Bacthing Plant Pionirbeton Industri yang berada di Kota Kasablanka. Kami disambut hangat oleh Bapak Hasyim.
PT Pionirbeton Industri
PT Pionirbeton Industri berdiri pada tahun 1996, diawal merupakan joint venture antara PT Superbeton Perkasa ( anak perusahaan PT Indocement Tunggal Tbk) dengan Pioneer International Holding Pty Limited yang berasal dari Australia. Di tahun 2002, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk mengakusisi 100% perusahaan ini, dan mengubah namanya menjadi PT Pionirbeton Industri.
Pionirbeton saat ini memiliki 38 batching plant di Pulau Jawa dan Bali. 18 batching plant sendiri berada di Jabodetabek, antara lain berada di Kota Kasablanka, Sudirman, Pulogadung, Jati Asih, Cikaang, Karawang, Cikampek, Kelapa Gading, Bandara Soekarno Hatta, Plant Kamal, Puri Mall, BSD, Legok, dan Cikupa. Batching lainnya berada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Batching Plant sendiri sifatnya cair, maksudnya jika tidak dibutuhkan, akan dibongkar untuk selanjutnya akan dibuat di tempat yang membutuhkan. Batching Plant ditempatkan di lokasi yang strategis, di mana permintaan tinggi. Hal inilah yang membuat PionirBeton menjadi leader di pasar beton dalam negeri.
|
Sumber foto : Indocement |
Ish teman - teman sudah tahu apa itu batching plant? Batching Plant ialah tempat mencampur atau memproduksi bahan baku ready-mix concrete atau beton siap-pakai dalam skala besar. Batching Plant digunakan agar produksi ready-mix concrete tetap dalam kualitas yang bagus dan sesuai standar.
Di sebuah batching plant terdapat silo, belt conveyor, bin, storage bin, timbangan, dosage pump dan tempat penampungan air.
Menurut Pak Hasyim dari sebuah batching plant menghasilkan 180 kubik/ jam beton. Sedangkan pada pengirimannya, satu concrete mixer truk atau truk molen bermuatan 8 kubik. Pionirbeton memproduksi beton siap pakai atau ready-mix concrete, dengan cara mencampur ordinary Portland cement (OPC) dengan bahan - bahan campuran yaitu pasir, batu dan air.
Pionirbeton berupaya untuk memperkuat kualitas beton high grade guna mendukung pembangunan infrastruktur yang tengah digalakkan pemerintah belakangan ini. PionirBeton saat ini fokus pada proyek infrastruktur dan efek berantainya pembangunan perumahan, kawasan industri dan gedung bertingkat. Namun tidak menutup kemungkinan untuk membeli beton secara eceran. Jika perumahan di sekitar tempat tinggal kita butuh beton untuk membuat/memperbaiki jalan, bisa kok beli ke Pionirbeton, nanti pihak PBI akan datang untuk mengukurnya.
Ada satu produk unggulan Pionirbeton Industri yaitu fastcrete, beton yang siap pakai dalam waktu 12 jam. Beton jenis ini disenangi Pemda DKI karena dapat langsung digunakan.
Harga jual perkubik sebesar 740.000 rupiah. Namun untuk beton fastcrete, harga jual bisa mencapai 4x lipat dari harga normal. Belinya di mana? Bisa pesan ke toko3roda.com atau bisa juga hubungi ke 0800 1037632 untuk info lebih lanjut.
|
Salah satu produk Pionirbeton |
Beberapa proyek yang tengah digarap oleh Pionirbeton antara lain Distric 8 Senopati, Menteng Park Apartment, Sedayu City Apartment, Gold Coast PIK Apartment, PIK Office Tower, Jalan Tol Lido Bocimi, Menara Jakarta dan Sky Train Bandara Soekarno Hatta dan lainnya.
Pionirbeton adalah pemasok beton tunggal (single concrete supplier) memasok dengan total volume beton kurang lebih 275.000 m³ di proyek District 8 Senopati yang memiliki luas 4,8 hektar terdiri dari 10 premium tower untuk perkantoran, apartment dan hotel di SCBD.
Pengiriman beton dilakukan pada kuater ketiga tahun 2014 sampai tahun 2017. Pengiriman dilakukan dari beberapa batching plant di Jakarta, terutama dari Sudirman dan Kasablanka, batching plant yang saya dan teman teman kunjungi hari itu.
Selain proyek tersebut di atas, Pionirbeton juga menjadi pemasok beton untuk seksi 1 Tol Lido Bocimi, ruas Ciawi - Cigombong sepanjang 15,35km. Proyek tersebut dikerjakan akhir 2015 lalu dengan kontraktor PT Waskita dan PT Posco E&C Indonesia. Volume pasokan beton dari Pionirbeton mencapai 150.000 m³ dari kebutuhan yang diprediksi mencapai 350.000 m³.
Pionirbeton telah membangun 2 batching plant di lokasi Ciawi dan Lido yang merupakan lokasi strategis karena berada di 2 titik penghujung proyek seksi 1. Pengiriman beton dilakukan menggunakan mixer truk untuk konstruksi struktur jalan dan jembatan seperti; borpile, pilecup, pier (pilar), box tunnel (terowongan) serta konstruksi perkerasan beton (riqid concrete pavement).
Oiya, selama di batching plant Kasablanka, Pak Hasyim mengajak kami berkeliling ke sekitar batching plant. Sebelumnya kami tentu saja diminta mengenakan safety jacket dan helmet agar terlindungi. Setiap karyawan/kontraktor/tamu wajib menggunakan Alat Pengaman Diri (APD) selama beraktivitas di dalam batching plant. Iya, selama di lokasi, truk berukuran besar dan truck molen (mixer truk) mondar mandir lewat. Agar tak terjadi hal yang tidak diinginkan sebaiknya kita mengamankan diri terlebih dahulu. Pak Hasyim bilang, setiap truk yang masuk ke lokasi batching plant akan ditimbang. Rata - rata truk yang ada memiliki kapasitas hingga 8 ton.
Selanjutnya kami bergeser ke bangunan sebelah yang merupakan area curing. Di sini kami ditunjukkan alat penguji beton. Setiap materi beton yang akan digunakan dalam proyek, akan diuji terlebih dahulu. Tiap contoh diberi label untuk proyek mana, dibuat kapan dan lainnya. Selama tidak ada keretakan, berarti beton lulus uji coba. Tenang saja, selama dikerjakan ahlinya, beton produksi Pionirbeton ada garansinya kok.
|
Alat uji beton |
|
Beton yang sudah diuji |
|
Cetakan beton |
Untuk mendinginkan suhu beton, ada sejumlah es batu berbentuk balok yang siap dimasukkan ke dalam truk untuk dicampur. Hahaha siang - siang lihat tumpukan es jadi salah fokus deh😂😂😂.
Setiap truk mixer yang keluar batching plant dicuci untuk menghilangkan sisa material produksi beton siap pakai agar tidak tercecer di jalan atau tempat lain. Corong truk mixer (tempat keluarnya produk beton siap pakai) pun dilengkapi dengan penutup untuk menghindari tercecernya sisa produk di jalan.
Selain itu storage bahan baku beton siap pakai di batching plant pun dilengkapi dengan atap. Ha ini dimaksudkan untuk menurunkan tingkat penyebaran debu dan juga melindungi bahan baku dari terpaan air hujan.
Belt Conveyor di batching plant, ditutup dengan penutup untuk mengurangi polusi debu dalam transportasi bahan baku ke batching plant. Sisa beton siap pakai dikumpulkan di batching plant, untuk kemudian diambil oleh pihak ketiga, sehingga tidak ada yang dibuang sembarangan.
Pionirbeton juga melakukan aktivitas penghijauan di batching plant sebagai sekat alami untuk polusi debu dari aktivitas operasional harian. Selain itu Pionirbeton melakukan treatment khusus untuk air limbah yang dipakai dalam proses produksi sebelum dibuang.
Menara Jakarta
Lokasi ke dua yang kami datangi siang itu adalah Menara Jakarta. Sayang ketika kami tiba, proses pengecoran baru saja selesai. Sehingga kami tidak bisa masuk ke dalam lokasi.
Menara Jakarta terletak di Jl.H. Benyamin Sueb, dekat dengab PRJ Kemayoran, Jakarta. Proyek Superblock ini akan dibangun dengan enam tower oleh developer Agung Sedayu. Menara Jakarta dibangun di area seluas 4 hektar, mulai dibangun pada Agustus 2017 lalu dan direncanakan akan selesai di tahun 2020. Kebutuhan beton diperkirakan hingga 240.000 m³ beton siap pakai. Hingga November 2017 lalu Pionirbeton Industri sudah memasok 25.000 m³ beton siap pakai.
|
di depan menara Jakarta |
Automated People Mover System (APMS) Sky Train Bandara Soekarno Hatta
Dan lokasi tujuan kami yang terakhir hari itu adalah APMS Sky Train Bandara Soekarno Hatta. Proyek yang dimulai tahun 2016 ini direncanakan selesai di Q1 tahun 2018. Di sini, Pionirbeton memasok 90% beton siap pakai. Volume beton siap pakai yang dipasok mencapai 43.000 m³.
Kami diajak berkeliling terminal sky train yang sudah bisa digunakan dan sempat mencoba sky train dari stasiun ke terminal 1. Hahaha gak puas sih, habis cuma sebentar. Tapi lumayan deh udah gak penasaran dan norak😂.
|
Area yang menghubungkan sky train dan stasiun Bandara |
Lalu kamipun diajak menuju lokasi pengecoran. Begitu truk mixer tiba, beton cair siap pakai (ready-mixed concrete) diuji terlebih dahulu seperti di area curing batching plant Kota Kasablanka yang tadi. Kalau sudah sesuai standar, baru dicurahkan untuk proses pengecoran. Hal ini tentu saja untuk memastikan kualitas beton Pionirbeton Industri.
|
Proses pengeboran dan pengecoran |
Di sini kami melihat bagaimana proses pengeboran pondasi tiang lajur sky train Bandara Soekarno Hatta berlangsung. Menggunakan borpile, lokasi yang ada dibor sesuai kedalaman yang diinginkan ( bisa hingga 100m ke dalam tanah) lalu dimasukan chasing atau cetakan dan bahan baku beton siap pakai pun mulai dicurahkan. dan ini gak cuma satu tiang lajur loh, kebayang deh kalau butuhnya banyak. Gak mudah ya membuatnya.
Jalan - jalan seru hari ini menjadi sebuah pengalaman yang menarik untuk saya. Terima kasih untuk keseruannya hari ini ya Indocement dan Pionirbeton Industri. Sampai berjumpa kembali ….😍😘