expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>>

27 September 2018

Memilih Hunian untuk Tumbuh Kembang Anak Optimal Bersama Famila Urban





Sejak lahir, Fadly dan Fara sudah tinggal di rumah sekarang, rumah peninggalan nenek dari pihak ibu saya. Bahkan saya sendiri sudah tinggal di sini sejak usia 3 tahun hingga hari ini. Lama kan....


Posisi rumah yang persis berada di depan jalan raya yang dilewati angkot, membuat suasana rumah cebderung berisik. Belum lagi bengkel motor dan toko aluminum di depan rumah, selalu mengeluarkan suara bising bila berkegiatan. Untuk yang tak terbiasa, pasti merasa rumah kami sangat gaduh dan berisik.


Keuntungannya tinggal dekat jalan raya, akses ke mana -mana mudah, tak perlu jalan jauh atau melewati gang. Turun angkot langsung pagar rumah *sombong😂😁


Cuma ya itu, aktivitas jalan baru sepi menjelang tengah malam. Baru bisa beristirahat dengan nyaman. Begitu fajar mulai nampak, suara lalu lalang kendaraan mulai rame. Jangan kan untuk naik sepeda di jalan raya, main ke luar pun mereka berdua saya larang, ngeri lalu lalang angkot.


Akibatnya teman mereka di sekeliling rumah tidak banyak, jarang main ke luar rumah. Paling hanya beberapa teman sekolah yang sering main bersama. Terkesan membatasi ruang gerak anak-anak ya jadinya. Padahal saya hanya parno saja dengan lalu lalang kendaraan yang lewat.


Lalu bagaimana idealnya sebuah tempat tinggal bagi anak?  Apakah lingkungan mempengaruhi tumbuh kembang anak, kebutuhan dalam belajar dan bereksplorasi?

Sabtu 22 September 2018 lalu, bertempat di Indonesia Properti Expo 2018, saya hadir dalam sebuah talkshow yang bertajuk "Pengaruh Lingkungan  Tempat Tinggal terhadap Tubuh Kembang Anak".


Hadir sebagai narasumber, Zata Ligouw, Editor in Chief Lolamagz.id, Reynitta Poerwito, Bach. Of Psych., M.Psi, Psikologis Klinis dari Eka Hospital, BSD, dan Teguh Suhanta, Manager Realty Familia Urban.




Dalam acara tersebut, Zata berbicara mengenai pengaruh lingkungan tempat tinggal pada anak. Menurutnya lingkungan tempat tinggal yang buruk bisa membuat anak merasa gak nyaman.  Zata sendiri mengakui lebih nyaman memilih landed house, agar lebih bebas beraktivitas fisik bersama anak-anak. Ia yakin aktivitas fisik sangat membantu tumbuh kembang kemampuan motorik ke tiga buah hatinya.


Zata juga sempat bercerita bagaimana bully yang diterima anaknya, bagaimana cara menghadapi, dan solusi dari masalah tersebut.



Mengapa tempat tinggal penting bagi tumbuh kembang anak?


Menurut Reynitta, anak - anak pasti memiliki masalah berbeda satu dengan lainnya. Ada yang merasa cepat bosan, sulit fokus, aktif dalam berbagai aktivitas. Hal ini tak jarang mengakibatkan anak menjadi sulit tidur dan beristirahat.


Permasalahan di atas bisa saja karena minim atau bahkan tidak adanya fasilitas yang dapat menunjang kecerdasan anak, atau bahkan orang tua terlalu sibuk memahami keputusan mental anak dan menginginkan hasil yang instan. Du..du... saya gitu gak ya?


Semua orang tua pasti ingin yang terbaik bagi anaknya. Menjadi anak yang pintar dan cerdas dengan nilai - nilai yang gemilang. Kalau orang tua ingin anaknya cerdas dan termotivasi dalam belajar, dibutuhkan usaha - usaha lebih untuk mencapai keinginan tersebut. Ada 3 faktor penunjang kecerdasan anak dari orang tua, antara lain :

  1. Observasi. Mengamati kegiatan dan memperkenalkan aktivitas yang dapat mengindentifikasi kecerdasan.
  2. Stimulasi. Memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan berbagai macam kegiatan yang disukainya.
  3. Evaluasi. Mengevaluasi potensi dan kemampuan anak dari pencapaian yang diraihnya. Serta hambatan - hambatan yang ditemuinya selama proses pembelajaran.
Ketiga faktor di atas bisa berasal dari lingkungan tempat tinggal. Bagaimana pun lingkungan tempat tinggal memberi pengaruh  dan peranan dalam tumbuh kembang anak.


Adapun tugas utama orang tua/pengasuh/pendidik adalah untuk menciptakan atau menyediakan lingkungan yang positif, agar dapat menunjang perkembangan anak dan berusaha untuk mengawasi serta menghindari pengaruh lingkungan negatif yang dapat merusak atau bahkan menghambat perkembangan potensi anak.


Lingkungan yang negatif/ buruk dapat memberi tekanan pada anak sehingga anak dapat stress. Apalagi di usia balita, di mana anak butuh lebih banyak belajar dan bereksplorasi pada sekitarnya. Anak membutuhkan lingkungan yang aman dan dapat dipercaya untuk membantu timbuh kembangnya. Mengapa? Karena bermain atau bereksplorasi di luar rumah jauh lebih penting ketimbang asyik memegang gadget. Banyak hal yang bisa dilihat, dipegang dan dirasakan ketika bermain di luar rumah. 


Bermain di luar rumah sangat penting bagi anak karena dapat meningkatkan motivasi dalam belajar, membangun rasa percaya diri terutama dalam hal bersosialisasi, melatih sensor motorik, belajar secara aktif, serta menyehatkan fisik dan membentuk pola pikir yang kreatif. 

Orang tua perlu tahu bahwa ;
  • Anak - anak belajar dari semua kegiatan yang mereka lakukan
  •  Mereka melakukan sesuatu karena mereka mau/ingin 
  • Secara alami mereka memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. 
  •  Tidak membatasi mereka dalam belajar ( di dalam ruang kelas)


 Reynitta juga mengatakan sebaiknya orang tua mesti tahu dan bijak dalam memilih lingkungan tempat tinggal agar anak tidak merasa stress dengan lingkungannya. Lingkungan yang baik akan berdampak pada percaya diri, kesehatan dan juga semangat anak.


Lingkungan sangat berpengaruh pada stres level anak, seperti jumlah waktu bermain di luar mempengaruhi tinggi/rendahnya streaa level pada anak. Untuk anak sehat, level cortisol ( hormon stress) meningkat di pagi hari, dan kemudian menurun secara bertahap pada siang hingga malam hari.


Stres pada anak membahayakan, anak bisa saja terkena anxiety, depresi, penyimpangan kepribadian, narkoba bahkan hingga terkena gangguan psikotis. Mendengar penjelasan ini, saya jadi teringat sebuah novel yang berjudul 24 wajah sang pembunuh, di mana Billy si tokoh utama memiliki kepribadian ganda karena perlakuan yang tidak menyenangkan dari lingkungan sekitar dirinya. 

Untuk itu sudah sewajarnya jika orang tua menciptakan lingkungan minim stress untuk anak. Selain memiliki hunian yang menunjang anak untuk belajar dan bermain di luar, orang tua juga perlu untuk menciptakan lingkungan di dalam rumah yang minim stress, yaitu :
  • Berikan waktu tidur yang cukup pada anak
  • Menjadi role model yang baik
  • Biasakan  untuk mengkomunikasikan perasaan
  • Mendukung kebutuhan mentalnya, seimbangkan dengan ekspektasi
  • Luangkan waktu untuk berolahraga bersama
  • Berikan perhatian yang tidak terbagi
Dengan demikian anak akan selalu merasa diperhatikan, senang dan bahagia, sehingga tumbuh kembangnya berjalan dengan baik.


Memilih Hunian yang Mendukung Tumbuh Kembang Anak





Rumah nenek yang kami tempati, akhirnya resmi akan dijual. Tenru saja hal ini menjadi pr bagi saya dan suami untuk mencari tempat tinggal yang aman, nyaman, memberikan dampak positif bagi tumbuh kembang anak-anak. 


Dalam benak saya, rumah yang ideal menurut kriteria adalah dekat dengan fasilitas publik, tak jauh dari mesjid/mushola dan sekolah anak, tidak terlalu dekat dengann jalan raya, memiliki area hijau, area bermain bagi anak, tetangga yang ramah dan lingkungan yang asri serta adem.


Dalam hal ini Familia Urban dari PT Timah Properti, Tbk, kembali menghadirkan konsep hunian "Green Spaces" dan " Walkable Neighborhood". Green Spaces merupakan area hijau yang memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai penghijauan kawasan agar Familia Urban memiliki kualitas udara yang baik. Konsep Walkable Neighborhood diwakilo dengan banyaknya pedestrian dan brandgang, konsep ini membuat penghuni Familia Urban dapat melakukan banyak aktivitas dengan berjalan kaki sehingga dapat bersosialisasi dengan penghuni lainnya yang didukung dengan area yang teduh.



Dengan lokasi yang tak jauh dari gerbang tol bekasi timur, kawasan seluas 176 hektar ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat berteduh, tetapi tinggal di Familia Urban akan mendapatkan srbuah rumah yang sesungguhnya, di mana penghuni dapat menyatu dengan alam, dengan fasilitas ruang terbuka hijau, jalur pedestrian yang aman, serta tempat tinggal yang berhalaman agar anak dapat beraktivitas fisik serta bersosialisasi antar penghuni. Apalagi kedepannya akan dipasang CCTV dan keamanan 24 jam, menambah kenyamanan dan keamanan tinggal di Familia Urban.


Familia Urban sendiri dikembangkan dengan pendekatan kenyamanan bagi penghuninya dan berkonsep landed house (rumah tapak), dimana  28% lahannya digunakan untum kawasan residential. Selebihnya untuk CDB 11%, ruko 5%, Fasum Fasos 3%, greenery 11 %, pond 9%, main boulevard 11%, dan jalan kawasan 22%.



Terbayang tinggal di sini akan membuat bonding anak dan orang tua semakin terjaga, hubungan dengan pasangan pun semakin harmonis. Banyak kegiatan yang bisa dikerjakan bersama anak dan pasangan. Bersepeda berkeliling Familia Urban, bermain ke hutan ( iya, di sini akan dibangun hutan kota) berbelanja ke pasar (akan ada pasarnya juga loh) hingga berolahraga bersama.


Dengan tagline "Back To Lovely House", Familia Urban menawarkan hunian yang ramah anak di Bekasi. Familia Urban dapat diakses melalui empat akses tol utama yaitu Jati Asih, Bekasi Barat, Bekasi Timur dan Tambun. 


Dibanderol dengan harga mulai dari Rp  380 jutaan, di booth Timah Properti, Hal B No 39 - 40 di Indonesia Properti Expo 2018, banyak promo menarik yang ditawarkan hingga cashback. Sayang untuk dilewatkan ya... Buruan diintip ya, pameran properti ini berlangsung dati tanggal 22 - 30 September 2018 di JCC, Senayan, Jakarta.


Ah😄 saya pun jadi tergoda *kode ke pak suami



Mau Proteksi Diri dan Investasi yang #PastiDikasihLebih ? Prulink Generasi Baru dan Prulink Syariah Generasi Baru Jawabannya

PRUlink Generasi Baru dan PRUlink Syariah Generasi Baru

Masih ingat postingan saya mengenai serba serbi asuransi? Kali ini saya mau cerita sesuatu yang baru.



PT Prudential Life Assurance ( Prudential Indonesia) kembali meluncurkan tak hanya satu, tetapi dua produk terbarunya, Prulink Generasi Baru dan Prulink Syariah Generasi Baru. Bertempat di kawasan Wijaya, Jakarta Selatan, Kamis 20 September 2018 kemarin, acara peluncuran ini dihadiri Mr. Jens Reisch Presiden Direktur Prudential Indonesia dan Himawan Purnama, AVP Head of Product Development, Prudential Indonesia, beserta jajaran direksi lainnya.



Siang itu, setelah registrasi dan makan siang yang disediakan, kemudian Mr. Jens menyapa undangan yang hadir dengan pantun ala Betawi. Tentu saja seisi ruangan bertepuk tangan mendengar pantun yang dibawakan Mr. Jens.
Prulink generasi baru dan prulink syariah generasi baru
Mr. Jens ternyata jago juga berpantun


Dalam sambutannya Mr. Jens mengatakan kalau produk terbaru Prudential Indonesia merupakan salah satu upaya memahami dan mendengarkan kebutuhan masyarakat terhadap perlindungan.



Di sini dapat dikatakan jika tren industri masih menunjukkan minat terhadap unit link dan menjadi pendorong dalam asuransi jiwa.



Hal ini dibuktikan dengan kenaikan yang dialami Prudential Indonesia sejak pertama kali dikenalkan. “Kami bersyukur Prudential terus dapat memimpin pasar melalui produk- produk jiwa unit link kami”, ujar Mr. Jens.



Mr. Jens juga mengingatkan untuk selalu mencari tahu jenis asuransi mana yang perlu, cocok dan sesuai bagi kita.


Prulink Generasi Baru dan Prulink Syariah Generasi Baru


Produk terbaru dari Prudential Indonesia ini menawarkan beberapa fitur utama yang berbeda dari produk sebelumnya.  
  • PRUBooster investasi, pertama kali di pasaran, di mana nasabah akan mendapatkan alokasi investasi setiap tahunnya. 
  • PRUBooster Proteksi, nasabah dapat memilih agar uang pertanggungan setiap tahun meningkat tanpa perlu pernyataan kesehatan.  
  • Alokasi investasi terbentuk sejak hari pertama.  
  • Uang pertanggungan diberikan dua kali lipat apabila meninggal dunia karena kecelakaan.  
  • Tidak ada biaya administrasi 👏👏, apabila menggunakan eletronik dan autodebet rekening sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku.  
  • Beragam pilihan manfaat tambahan (riders), termasuk dua riders baru, PRUtotal dan permanent disablement, serta PRUcritical hospital cover, yang keduanya memiliki opsi konvensional maupun syariah, serta dana investasi sesuai toleransi risiko nasabah.

prulink generasi baru dan prulink syariah generasi baru
Wah ada cashbacknya juga loh....



Berdasarkan hasil survey, Prudential melihat masyarakat Indonesia masih menekankan kebutuhan mereka untuk persiapan memasuki masa pensiun, biaya rumah sakit, pendidikan anak, serta perlindungan sakit kritis.



Menurut Mr. Jens, produk unit link dengan ragam manfaat tambahan serta potensi hasil investasi jangka panjang dapat mencapai solusi tepat dalam memenuhi kebutuhan di tiap tahapan kehidupan yang berbeda.

prulink generasi baru dan prulink syariah generasi baru


 
Bersamaan dengan peluncuran ini, juga diperkenalkan dua dana investasi baru yang dapat dipilih, yaitu PRUlink Rupiah Global Low Volatility Equity Fund, di mana diharapkan akan memberikan kestabilan melalui saham global yang memberikan deviden tinggi, dan PRUlink Rupiah Global Emerging Market Equity Fund, yaitu berinvestasi pada perusahaan di pasar - pasar negara berkembang yang bertumbuh pesat untuk mengupayakan hasil investasi yang lebih tinggi di jangka panjang.



Hingga akhir 2017 lalu, Prudential Indonesia telah melayani lebih dari 2,3 juta nasabah yang didukung oleh lebih dari 227 ribu tenaga pemasar berlisensi. Perusahaan juga mencapai total aset sebesar 81,7 triliun.

prulink generasi baru dan prulink syariah generasi baru
 
 
Saat acara berlangsung, hadir salah seorang nasabah yang sudah lebih dulu mendapatkan produk #PRUlinkGenerasiBaru dan #PRUlinkSyariahGenerasiBaru ini. Ia yakin dan percaya dengan kedua produk tersebut bahwasanya ia #PastiDikasihLebih 😂💞















23 September 2018

M.Fadli, Walau dengan Satu Kaki, Semangat Mengharumkan Bangsa Tak Pernah Berhenti


asian para games 2018



Usai sudah gegap gempita kemeriahan Asian Games 2018. Perolehan medali di atas target serta sederet nama atlet masih menjadi buah bibir percakapan di manapun. Anthony Ginting, Jonathan Christie, Aries Susanti Rahayu, Lindswell Kwok hingga duo kakak beradik yang berjaya dalam cabor Jet Ski, Aqsa Sutan dan Aero Sutan Aswar.


Sepak terjang mereka masih mewarnai perbincangan mengenai Asian Games, sepertinya masyarakat Indonesia dan Asia masih susah move on. Menurut pengakuan bapak Triawan Munaf, hingga saat ini masih banyak orang - orang yang mengucapkan selamat atas keberhasilan Indonesia sebagai tuan rumah, terutama ketika ke Korea ketika  mendampingi Presiden, baru - baru ini.👏👏


Tapi tunggu dulu, teman - teman tahu tidak, dalam hitungan hari kita kembali mengadakan event olahraga yang juga tidak kalah serunya, ASIAN PARA GAMES.

Asian Para Games merupakan acara multiolahraga internasional pertama yang diselenggarakan di Asia. Di mana melibatkan atlet dengan berbagai disabilitas. Asian Para Games berlangsung dari tanggal 6 - 13 Oktober 2018, di Jakarta.


Ada 18 cabor yang nantinya akan dipertandingkan. Atletik, badminton, bowling, renang hingga catur. Dari 18 cabor ada sekitar 582 nomor yang akan diperebutkan 3.000 atlet dari 42 negara yang ikut serta. Kontingen Indonesia sendiri akan  berjumlah sekitar 300 atlet yang ikut serta.


Berkenalan dengan Muhammad Fadli Immamudin



asian para games 2018

Bagi teman - teman yang menyenangi dunia balap motor Indonesia, nama Fadli tentu sudah tak asing lagi. 7 Juni 2015 di Sirkuit Sentul, Fadli menjadi juara Asia Road Race Championship. Dan ditengah selebrasi, ia melihat beberapa penggemar melambaikan tangan beberapa ratus meter dari garis finish. Fadli pun menepi dan membalas lambaian tanggan mereka. Tak ada yang menduga, momen tersebut menjadi malapetaka baginya.


Di saat yang bersamaan pembalap Thailand melaju dengan kencang dan menghantam kaki kiri Fadli. Fadli pun terpental dari motor. Seorang saksi mata mengatakan, dari Tribun VIP, ia melihat sepatu sebelah kiri yang dikenakan Fadli mental hingga 50m.



Fadli yang kaget dan terduduk memegangi lututnya, sadar jika ia mengalami kecelakaan yang sangat serius. Hari - hari setelahnya, menjadi hari - hari berat penuh perjuangan bagi Fadli. Banyak patahan - patahan di kaki kiri Fadli, dan ia menjalani serangkaian perawatan serius.


asian para games 2018

Fadli menuturkan bahwa ia sempat menjalani pencangkokan dari kaki kanan untuk kaki kirinya. Dalam prosesnya, kaki kanan dan kiri menempel selama beberapa minggu.

Dirasa tak ada perkembangan bagi kaki kirknya, tulang yang ada mulai saling bersambung, tidak dengan saraf - sarafnya. Fadli pun memutuskan untuk mengamputasi kaki kirinya.

Jika ia tak melakukan hal tersebut, Fadli akan tetap memiliki kaki kiri, namun tak berfungsi. Ia tak ingin berada dalam kesedihan yang berlarut, dan memutuskan memulai lembaran baru dalam hidupnya tanpa kaki kiri.


Setelah memutuskan untuk mengamputasi kaki kirinya, Fadli tak langsung pulih seperti sedia kala. Butuh waktu sekitar 6 bulan di mana ia hanya mampu berbaring di tempat tidur. Rupanya kondisi tersebut tak membuatnya menyerah dan patah semangat, ia ingin kembali beraktivitas seperti sedia kala, Fadli bertekad kuat untuk bisa pulih.

Apalagi beberapa minggu setelah kecelakaan anaknya lahir. Fadli mengakui kalau sang anak adalah penyemangatnya, ia bertekad harus bisa kembali berjalan sebelum anaknya bisa berjalan.

Mengendarai mobil, motor, dan sepeda tetap bisa ia lakukan. Bahkan dengan kaki palsunya, Fadli mampu bertarung imbang melawan teman-tannya yang memiliki kondisi tubuh normal.


Mental seorang juara dalam diri Fadli, ternyata tak menguap sedikit pun. Fadli mampu kembali ke dalam kancah kompetisi olahraga. Ketua PB IPSI, bapak Raja Sapta Oktohari kemudian menawari Fadli untuk ikut kejuaraan Asia Para Cycling. Maka sejak awal tahun 2017 lalu, ia pun berlatih dengan intensif untuk menghadapi kejuaran tersebut.


Fadli kini sudah berdamai dengan keadaan dirinya. Kecelakaan dua tahun lalu tak meninggalkan trauma dalam diri. Bahkan ia mengakui, satu hari ia sempat berjumpa dengan pembalap Thailand yang menabraknya. Si pembalap merasa kikuk dan canggung, tapi Fadli tak ada dendam dan perasaan lainnya, ia merasa biasa - biasa saja.

Ambisi dan mimpi Fadli mengajarkan saya, bahwa jangan pernah melepaskan mimpi yang ada di dalam kepala kita. Keterpurukan bukan vonis keabadian. Setiap manusia harus bisa bangkit, berdiri dan keluar dari balik bayangan, agar dapat kembali bersinar.

Seorang Fadli menggangap kecelakaan tersebut adalah cobaan yang mampu ia lewati dengan baik. Fadli tetap terus memotivasi dirinya, ia ingin satu hari nanti ia bisa kembali berlari, setelah sekarang mampu kembali berjalan bahkan bersepeda.

"Jika ada motivasi dan impian yang dituju, maka akan menimbulkan semangat untuk terus berjuang"
 - M. Fadli -

asian para games 2018


Juara sejati bukan hanya berkalung medali, tapi mereka yang memberi inspirasi.

Tak hanya sepak terjang Fadli, akan ada kurang lebih 300 atlet difabel Indonesia yang akan mengharumkan nama bangsa. Selamat berjuang di Asian Para Games 2018, Manusia Hebat Indonesia! Segenap doa dan dukungan rakyat Indonesia mengiringi perjuanganmu. Semangat!


19 September 2018

Serba Serbi Asuransi



Beberapa hari ini, saya lagi asyik belajar literasi keuangan. Hihi walaupun masih belum fasih dan ngelotok, tapi gpp ya sedikit kan nanti lama-lama jadi bukit 😏 * yakalik


Kalau kemarin belajar urusan keuangan rumah tangga, sekarang giliran saya belajar mengenai apa itu asuransi. Biar gak horor dengar kata asuransi dan jadi males cari tahu. Mungkin gara-gara beberapa agent asuransi yang salah memberikan edukasi ke calon kliennya, jadi salah persepsi deh tentang asuransi.

Apa itu Asuransi?

Asuransi merupakan tindakan atau perlindungan finansial dan proteksi diri yang ditujukan bagi jiwa, properti, kesehatan dan lainnya. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti sakit keras, kematian, kehilangan ataupun kerusakan, kita akan mendapatkan penggantian.

Dalam acara workshop bersama Prudential kemarin yang berlangsung di Prudential Center, Jakarta, peserta yang hadir diajak sharing mengenai Unit Link serta manfaatnya.

Di sesi pertama, yang dibawakan oleh Himawan Purnama, AVP Head of Product Development of Prudential. Dalam presentasinya, mas Himawan bilang kalau asuransi itu merupakan perjanjian dua pihak , dimana pihak yang satu berkewajiban untuk membayar iuran (premi) dan pihak lainnya berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran, apabila terjadi sesuatu di kemudian hari yang menimpa pihak pertama, baik itu diri maupun barang miliknya, sesuai dengan perjanjian yang dibuat.

Dalam konsep dasar asuransi, perusahaan bertindak sebagai pengelola atau si penanggung. Sedangkan nasabah membayar premi pada perusahaan sesuai dengan jumlah yang disepakati. Apabila suatu hari nasabah mengalami kondisi sesuai dengan perjanjian, perusahaan akan memberikan sejumlah manfaat kepada nasabah.

Asuransi sendiri terdiri dari asuransi jiwa dan asuransi umum. Nah asuransi umum ini ada banyak loh ;
  • Asuransi property
  • Asuransi kendaraan
  • Asuransi perjalanan
  • Asuransi engineering
  • Asuransi rangka kapal
  • Asuransi Cargo
  • Asuransi Kecelakaan
  • Asuransi Kemalingan, dll


Belakangan ini sedang booming asuransi syariah, di mana asuransi syariah berprinsip berbagi resiko bersama, tolong menolong, dana dikelola secara Tabarru, diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah dan jenis investasinya berbasis syariah.

Sedangkan asuransi konvensional berprinsip risk transfer, akad jual-beli, perusahaan sebagai penanggung resiko, dan keuntungan menjadi milik perusahaan.  Diawasi oleh internal manajemen perusahaan dan investasi bisa berbasis syariah dan bukan berbasis syariah.






Mengenal Asuransi Jiwa

Asuransi Jiwa terbagi dua, Tradisional dan Unit Link. Pada asuransi jiwa berjangka, mendapat manfaat meninggal dengan periode jangka pendek. Untuk asuransi jiwa seumur hidup, memberikan manfaat meninggal dengan periode jangka panjang (seumur hidup). Dan asuransi jiwa dwiguna memberikan manfaat meninggal dan tabungan.


Point terakhir menarik ya, apa sih asuransi jiwa dwiguna itu? Jadi nasabah dipaksa menabung selama periode yang sudah ditetapkan. Waktunya bisa saja 10 atau 20 tahun, asuransi yang ada dimasukkan ke investasi dan proteksi. Jadi melindungi jiwa sambil menabung.

Lalu unit link itu apa? Waiya, ini sering kali begitu mendengar unit link, yang terbayang adalah sales yang akan menghantui kita😂😂😂 enggak deh 😘🙈

 




Asuransi unit link berbeda dari asuransi jiwa lainnya. Asuransi  unit link berfokus pada asuransi jiwanya, proteksinya, namun tidak melupakan investasinya.


Di asuransi jiwa unit link, nasabah membayarkan uang  (premi) kepada perusahaan sebagai pengelola. Uang atau premi tersebut dikumpulkan dalam bentuk unit, dan nantinya digunakan untuk pembayaran proteksi nasabah apabila membutuhkannya.

Naini yang membuat asuransi jiwa unit link berbeda dari asuransi lainnya. Jika asuransi lainnya hanya bermanfaat ketika kita tiada melalui ahli waris, di unitlink nasabahnya pasti dikasih lebih,  kita bisa menikmati hasil kerja keras dan investasi yang ada. Asal gak salah pilih investasi loh ya😂😂😂

Semoga harapan saya  semakin banyak masyarakat yang melek literasi, terkabul.

#PastiDikasihLebih












13 September 2018

Belajar Mengelola Keuangan Rumah Tangga bersama #IbuBerbagiBijak


#ibuberbagibijak


Tengah bulan gini, apa yang bikin pusing kepala? Yes, keuangan rumah tangga. Tanggal gajian masih jauh, tapi uang di tangan makin menipis. Itu kalau pegawai yang setiap bulan pasti terima gaji. Bagaimana dengan pekerja paruh waktu yang gajinya gak pasti? *Merem, tutup muka*



Zaman pak suami masih sebagai pekerja kantoran, gaji yang saya terima, saya kelompokkan ke dalam berbagai pos alokasi pengeluaran. Dan post yang selalu tekor adalah pengeluaran lain-lain. Niat hati dibatasi, tetap saja kalau sudah ke mall, lapar mata lihat sana sini. Terlebih jika ke mall, suasana hati lagi kesal, belanja adalah obatnya. Terus udahannya sampai rumah baru nyesel😢😭😂.

 

Jadi gak salah donk, sebagai perempuan, sebagai seorang ibu, kita pun mesti belajar literasi keuangan. Kan katanya ibu adalah menteri keuangan, segala keputusan yang berkaitan dengan keuangan rumah tangga diatur, dikelola dan diawasi oleh ibu.


Dalam acara workshop #IbuBerbagiBijak yang diadakan VISA bertempat di RPTRA Kopi Gandaria, Pasar Rebo, Jakarta Timur, bapak Riko Abdurrahman, Presiden Direktur PT. Visa World Indonesia mengatakan bahwa hasil survey OJK di tahun 2016 silam menunjukkan bahwa tingkat literasi  dan inklusi keuangan pada perempuan atau ibu sangat rendah. Hanya berkisar di 25,5% , sedangkan laki -laki sebesar 66,2%.


OJK  sangat mengapresiasi  dan mendukung program Ibu Berbagi Bijak yang diselenggarakan tiap tahun oleh Visa. Harapannya sesudah mengkuti  program ini, perempuan Indonesia memiliki wawasan dan pengetahuan mengenai keterampilan dalam pengelolaan keuangan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga.


Selain pak Riko, hadir mbak Prita Hapsari Ghozie, Finansial Educator, ECO & Chief Financial Planner ZAP Finance. Saya sering nih dengerin sesi siarannya mbak Prita di sebuah radio tiap selasa, tapi ini kali perdananya saya mendengar langsung penjelasan beliau.


Mbak Prita bilang ada 3 hal yang harus dilakukan agar keuangan aman...

1. Finansial Check Up

Hayo cek ricek lagi, apakah keuangan kita bermasalah. Apakah ada cicilan atau hutang yang wajib dibayar? Memiliki cicilan atau hutang sah saja selama tidak melebihi 30% dari pemasukan kita. Lalu sebaiknya kita tidak menggunakan kartu kredit untuk belanja kebutuhan harian. Sebaiknya cicilan atau hutang dibuat sebagai modal usaha (pinjaman produktif) sehingga keuntungannya nanti dapat digunakan untuk membayar cicilannya.

2. Kelola Arus Kas dengan Bijak

Masih inget pelajaran akutansi zaman sekolah, di mana arus kas ialah aliran masuk dan keluar uang, dengan kata lain pemasukan dan pengeluaran. Pemasukan apa saja? Gaji, bonus, keuntungan usaha merupakan pemasukan. Dan pemasukan harus lebih besar daripada pengeluaran.

Saat acara mbak Prita bagi-bagi kertas, kayak mau ujian ya 😂. Di kertas tersebut dijelaskan pemasukan yang ada digunakan untuk apa saja, dan berapa persentasenya.


Sedekah, hutang, biaya hidup, gaya hidup, dana darurat, dan tabungan/investasi, merupakan alokasi pengeluaran yang perlu diketahui jumlahnya agar tidak melenceng dari pemasukan yang ada. Mbak Prita juga bilang, gak peduli berapapun penghasilan kita, yang penting bisa mengelolanya.  Kan gak mau besar pasak daripada tiang, yekan.


3. Merencanakan keuangan dengan baik

Pengeluaran bulanan  sudah kita alokasikan sesuai dengan pemasukan yang ada, tetapi keuangan tetap saja tidak balance, tambal sulam sana sini. Mbak Prita menyarankan dan mengajak ibu-ibu yang hadir untuk mencari penghasilan sampingan, membantu keuangan keluarga. Kira - kira apa yang bisa kita kerjakan?

3 cara menambah penghasilan rumah tangga

  • Bekerja secara aktif
  • Sebagai investor
  • Menjadi womanpreneur


Mbak Prita bilang, cari tahu apa hobi dan kegemaran kita, lalu kembangkan menjadi bisnis. Hal yang kita sukai, ketika dikerjakan malah menjadi fun.


Kenalan dengan Aditya Lugina dan Gammara

Narasumber berikutnya adalah seorang womanpreneur yang dibilang sukses. Memulai karirnya di 2010 silam dengan membuat  tas dan sepatu dari bahan kulit, Aditya Lugina mengubah bisnisnya, Gammara menjadi CV. Gammara Jaya Mondial, menggunakan bahan kulit berkualitas baik. Hingga saat ini Gammara merupakan vendor di Jepang, Perancis, Belanda, Uni Emirat Arab dan memiliki distributor di Tangerang.


Menurut mbak Lugina, ada 3 jurus jitu untuk membangun bisnis, antara lain...

1. Tentukan Goals atau sasaran/tujuan

Tentukan ide produk, bahan baku, perencanaan keuangan, modal, aset, dan omset. Lalu pikirkan bagaimana pemasaran, target pasar, promosi dan harga jualnya. Hal ini biar apa sodara-sodara? Biar  usaha yang kamu lakukan dapat survive, gak hangat-hangat tahi ayam aja 😂😂😂

2. Afirmasi

Ini kelihatannya sepele, tapi berdampak membentuk pola pikir yang positif. Kita jadi yakin akan kemampuan diri, gak mudah menyerah, berani ambil resiko, mandiri, kreatif dan inovatif.

3. Visualisasi

Sah saja membayangkan  kesuksesan kita meraih impian, sehingga kita harus menangkap peluang di semaksimal mungkin. Buat networking seluas mungkin di manapun, lalu lakukan yang kita sukai, hal lainnya insyaAllah akan mengikuti.


Mbak Lugina juga kasih tahu, kalau kita juga tetap harus melakukan management pada usaha kita. Jangan mentang-mentang bisnis kita sendiri, kita mengabaikan hal berikut ini :
1. Menggaji diri sendiri
2. Menabung untuk investasi dan pengembangan bisnis kita.
3. Disiplin dalam membuat anggaran belanja. Dahulukan yang penting.
4. Dan kelola cashflow  dengan bijak.

Acara hari itu ditutup dengan sesi tanya jawab dan sukses rame rebutan mau nanya plus sesi games yang seru karena pertanyaannya bikin ngikik. Iya, mbak Prita cari tahu, siapa diantara peserta workshop yang hadir masih menyimpan struk/bon belanjaan yang paling tua umurnya. Eh ternyata ada loh, ibu PKK yang masih menyimpan bon belanjaannya di tahun 2016😂😂😂😂.


#ibuberbagibijak


Huhu saya jadi pengen rikues sama mbak Prita dan Visa, next workshop boleh ya bahasannya mengenai mengatur keuangan ala pekerja paruh waktu. Teman-teman setuju gak?

12 September 2018

Berburu di Zona Kalap dan Umroh/Haji Gratis di Indonesia Internasional Book Fair (IIBF2018)


IIBF2018


Setelah hampir 10 tahun resign dari dunia penerbitan, ada banyak hal yang saya kangeni. Salah satunya adalah pameran buku. Selepas kuliah, saya mencoba bekerja di salah satu perusahaan penerbitan yang jaraknya tak jauh dari rumah. Saat itu saya yang punya kemampuan komputer pas-pas an , nekat melamar sebagai tenaga administrasi marketing.


Mulai dari membuat laporan keuangan, petty cash, membuat surat pesanan, mengurus retur pengembalian barang hingga mendisplay buku untuk pameran, saya yang mengerjakan. 10 bulan kerja di sana, saya pun pindah ke perusahaan.....penerbitan, yang kantor asalnya berada di Bandung.


7 tahun saya bekerja sebagai sekretaris penerbitan. Mulai dari urusan surat perjanjian kerja, royalti atau bahkan sekedar mengurus nomor isbn pun saya kerjakan. Itu di luar kegiatan-kegiatan tambahan seperti mengurus keperluan pameran hingga stand by di lokasi pameran sebagai kasir. 😂😂multi tasking kan...


Pengalaman perdana saya seputar pameran buku, di tahun 2002, mengikuti Indonesian Book Fair atau IBF kala itu. Ya display pameran, jadi kasir bahkan ikutan loading barang. Jangan ditanya bagaimana seru dan capeknya 🙈😂😁


Dan hari ini, segala kenangan manis tadi terulang kembali di kepala. Siang tadi, saya dan beberapa teman blogger berkesempatan diundang menghadiri acara pembukaan IIBF 2018 di Plenary Hall, Jakarta.



IIBF ya, jangan salah loh. Indonesia Internasional Book Fair 2018, sejak 2014 lalu merambah Internasional juga, gak mau kalah dengan Frankfurt Book Fair atau London Book Fair yang luasnya 6x lapangan sepak bola.


Di penyelenggaraan yang ke 37 tahun ini, IIBF 2018 berlangsung dari tanggal 12 - 16 September 2018. Diikuti oleh  62 peserta dari Indonesia dengan 110 stand. Tapi tidak hanya dari penerbit atau instansi dalam negeri yang ikutan, ada 17 negara -negara lain yang ikutan dengan 34 stand. Negara - negara tersebut antara lain ; Jerman, Turki, Inggris, Mesir, China, Jepang, Uni Emirat Arab, Singapura, Korea Selatan, Maroko, Thailand, Australia, Arab Saudi, Malaysia, Tunisia, India, dan Arab Saudi.



Ada apa di IIBF 2018


Begitu memasuki ruang Plenary hall, stand besar dan megah langsung menarik mata. Ternyata ini adalah stand dari negara Arab Saudi. Terlihat lalu lalang pria bergamis putih dan mengenakan sorban. Seorang teman mencolek saya dan berbisik "berasa kaya lagi umroh, gue" ujarnya  sambil tersenyum mana kala melintas beberapa peserta dari Arab Saudi. Iyes di stand ini, setiap harinya ada pengundian pemenang yang akan beruntung mendapatkan kesempatan Umroh dan Haji langsung dari Kedutaan Besar Arab Saudi. Proses pengundiannya berlangsung pada pukul 19.00 wib setiap harinya. Mana tau rejeki kan...tapi syaratnya harus hadir saat nama pemenang diumumkan ya😀👍.




Pameran buku selalu identik dengan bursa buku murah. Di mana setiap penerbit berlomba - lomba memberikan diskon yang sukses bikin kantong saya jebol. Kali ini ada Zona Kalap, yang menawarkan berbagai diskon yang bikin saya makan tempe dan garem kalau semua buku yang ada dibeli. Yah kapan lagi lihat buku hingga 80% diskonnya, yekan...mana buku anak - anaknya nyaris lengkap dan menggiurkan. *Merem*


Bukan hanya buku anak, buku fiksi dan non fiksi pun hadir bersama di Zona Kalap. Saya yang datang di hari pertama pembukaan sudah pede dan yakin bahwa area ini pasti bakalan sepi, minimal nanti sore deh ramenya. Dugaan saya salah, jam 11.45 antrian mulai mengular, semua meja kasir akhirnya dibuka. 😂Siapa bilang minat literasi negara kita rendah?


Gak hanya buku, aneka stationary, boneka, mainan edukasi, semua diskon. Tuh siapa juga yang gak kalap, gak pandang usia. Wong mas - mas esmud juga kalap lihat gantungan kunci dan kartu remi yang dijual seharga 2 - 7 ribu rupiah.


Zona Kalap jadi program andalan IIBF 2018 ini, ada kurang lebih satu juta buku yang disiapkan. Mulai dari buku anak, fiksi, non fiksi, religi akan memuaskan hobi membaca kamu.


Hadiah doorprize sudah, Zona Kalap untuk bursa buku murah pun ada. Di IIBF 2018 juga menghadirkan Bursa Naskah dan Indonesia Right Fair. Bursa Naskah menjadi ajang pertemuan penulis dan penerbit, ekosistem yang bermanfaat dalam dunia literasi. Ajang pencarian naskah oleh penerbit ini diadakan pada Sabtu 15 September 2018 dari pagi hingga sore hari.


Untuk penerbit dan penulis yang ingin mengetahui perkembangan literasi internasional, ada Indonesia Right Fair (IRF), merupakan pameran hak cipta atau ajang transaksi hak cipta antar penerbit, dimana semua penerbit dapat mempromosikan dan memamerkan buku-buku unggulannya, untuk ditawarkan hak cipta terjemahannya pada penerbit lain. Tahun ini IRF berlangsung selama 3 hari dari tanggal 12 - 14 September 2018, dari pagi hingga sore.



Peresmian IIBF 2018 pada Rabu 12 September 2018 dihadiri oleh ibu Rosidayati Rozalina, Ketua Umum IKAPI, ibu Amalia Safitri, ketua panitia IIBF 2018, bapak Triawan Munaf, ketua BEKRAF serta Kepala Badan Pengembangan  dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, bapak Dadang Suhendar.



Pada penyelenggaraan IIBF 2018 tahun ini, BEKRAF, Perpusnas dan Pemprov DKI turut serta mendukung kelancaran event tahunan ini. Ibu Amalia bilang kalau selama acara IIBF ini berlangsung, ada 100 acara yang dikemas semenarik mungkin. Mulai dari talkshow, workshop, panel discussion, school competition, diskusi buku, wisata literasi, peluncuran buku dan lainnya. 😂 Bikin betah yaa...




Ibu Rosidayati Rozalina mengatakan beliau sangat senang dengan adanya 17 negara yang turut serta dalam IIBF 2018 ini.  "Dengan adanya penerbit asing yang datang, urusan pembelian hak cipta jadi lebih murah dibanding jika kita yang datang ke luar".  Harapan beliau, tahun ini lebih banyak lagi copy rights yang terjual.



Dalam acara peresmian ini, ada juga penganugerahan penghargaan IKAPI Award 2018 untuk kategori Literasi Promotor yang jatuh kepada Pustaka Bergerak.


Award selanjutnya adalah Book of The Years dan Writers of The Years, yang diberikan kepada Aroma Karsa karya Dee Lestari dan Bapak Rhenald Kasali sebagai Writer of The Years yang buku - bukunya mudah dipahami, ditulis secara sederhana walaupun itu adalah buku - buku sains dan akademis.



Dalam sambutannya, bapak Rhenald Kasali bilang ketidakhadiran akademis membuat suasana negara menjadi gak damai dan aman. Karena di era informasi ini, data bergerak semakin cepat. Demikian juga pengetahuan berkembang semakin cepat, sehingga jika tidak diimbangi dengan sains bisa saja menimbulkan berita - berita yanv tak jelas asal usul kebenarannya atau hoax.

"Ketidakhadiran akademis akan membuat manusia maunya benar sendiri tanpa mau mendengar" 
- Rhenald Kasali -


Mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, bapak Dadang menyampaikan bahwa Indonesia memiliki komunitas Gerakan Literasi Indonesia. Harapan beliau, kita gak boleh kalah dengan pameran buku di Jerman (Frankfurt Bookfair) dan Inggris (London Bookfair) yang terkenal dari tahun ke tahun.


Narasumber yang hadir terakhir sekaligus memukul lonceng tanda resmi dibukanya IIBF 2018, bapak Triawan Munaf. Beliau yang baru saja menemani Presiden Jokowi lawatan ke Korea bilang, hingga hari ini ia masih disapa dan diberi ucapan selamat atas kesuksesan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan Asian Games 2018.  Beliau juga berpesan jika IIBF 2018 ini adalah ekosistemnya literasi, penerbit dan penulis. Jika tidak ada ekosistem ini, bagaiman penulis bisa produktif, dan bagaimana penerbit bisa survive.



Nah teman - teman berencana ke sana, kan? Janjian Yuk!

© Cerita Keluarga Fauzi
Maira Gall