Udah lama ga ketjan di bioskop berdua pacar. Terakhir nonton kira-kira setahun lalu, itupun lupa judulnya apa ya :D Nah pas banget Sabtu lalu, setelah acara gathering blogger, sorenya pak suami ngajakin Nobar satu film dokumenter yang menang di 2 festival. Jadi penasaran film dokumenter seperti apa sih JALANAN ini.....
Jalanan ini merupakan sebuah film tentang Indonesia, musik jalanan, asmara, penjara, politik, seks, korupsi, hamparan sawah, globalisasi, dan patah hati! :D
Dikisahkan ada 3 orang pengamen jalanan; Boni - Bambang 'HO' Mulyono - Titi Juwariyah yang dalam kesehariannya mencari nafkah dengan ngamen. Mereka yang terbiasa menghadapi kerasnya kehidupan Jalanan Jakarta bertutur mengenai keseharian, pengalaman dan cara pandang mereka terhadap Ibu Kota.
Boni adalah seorang kepala keluarga yang sudah bertahun-tahun mengais rejeki dengan cara mengamen dan tinggal di kolong jembatan bersama sang istri dan beberapa teman. Boni ini biarpun berwajah preman,tato di sana sini, tapi hatinya baik, suka menolong dan ga kenal kata menyerah. Menurut Boni, hanya 'istana'nya saja yang tidak akan pernah kehabisan air dalam kondisi apapun. Tapi sampai satu ketika Boni dihadapkan pada satu kenyataan yang bikin Boni harus rela menerimanya....
Bambang Mulyono atau biasa dipanggil HO yang berpenampilan seram dengan rambut gimbal adalah seseorang yang ga menyerah dengan nasib. Ho sadar betul dengan kondisi dia, ga banyak cewek yang mau untuk jadi pacarnya. HO malah ga percaya dengan cinta, sampai satu ketika ada seorang perempuan yang cocok dihatinya. Tonton aja deh gimana cara HO menyatakan perasaannya pada sang pujaan hati...bikin ngikik dan apaadanya...
Lalu ada Titi, seorang ibu dengan 3 anak yang tinggal berjauhan. Kisah hidup Titi ini bikin gw mrembes mili, sebagai Ibu, Titi tegar banget. Ngelakuin apa saja demi anak-anaknya, demi keluarganya. Dipisahkan dengan anaknya, diragukan oleh keluarga, hingga diusir oleh suami dihadapi Titi dengan tabah. Pokoknya discene Titi ini gw beberapa kali mewek ngebayangi klo itu gw, bisa ga ya gw setabah itu :) cadas deh pokoknya...
Yang bikin salut, film ini dikerjakan selama 7tahun (cmiiw) oleh Daniel Ziv dan mendapat penghargaan Winner Best Documentary BUSAN 2013 dan ASIA PACIFIC SCREEN AWARD in competition 2014.....keren yak. Dalam film ini ada scene yang memaparkan kondisi politik, ekonomi bahkan tentang Jakarta yang dilanda banjir.
Film ini hanya bisa ditonton di XXI tertentu dan Blitz. Mumpung masih ada di bisokop,buruan nonton ya....
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
No comments
Post a Comment
Tanda sayang