Jamannya masih single, saya dan
pak suami yang kala itu masih berstatus kekasih hati, sering kali menghabiskan
malam minggu atau malam libur berdua nongkrong seharian. Biasanya yang kami
cari adalah tempat makan atau café yang
menawarkan aneka makanan baik makan besar ataupun sekedar kue – kue cemilan
yang harganya sesuai kantong.
Kriteria tempat nongkrong favorit
kami adalah makanannya enak, suasananya menyenangkan, harga yang terjangkau, pelayanannya
ramah dan memuaskan, parkir kendaraan
yang memadai, plus lokasi yang mudah diakses dari mana saja. Pokoknya setiap
kami menemukan satu tempat nongkrong baru, tempat tersebut harus memenuhi kriteria
di atas.
Trus kalau udah jadi emak babeh
gini gak bisa nongkrong lagi dunk?siapa bilang???nongkrong mah teteup, malahan kriteria
tempat nongkrong di atas ditambah harus yang family friendly alias bisa bawa
duo krucil juga. Nah pas banget nih Sabtu 5 September 2015 lalu, saya dan
Blogger Crony diundang datang mengunjungi sebuah Warung di bilangan Blora,
Jakarta Pusat. Weiit!Warung??semacam Warung kopi pinggir jalan? Eiitts jangan
ketipu sama namanya, Warung yang ini semacam tempat nongkrong asik di Jakarta Pusat.
dinding yang kece-able untuk foto |
Adalah Waroeng Mee, salah satu tempat
nongkrong Jakarta yang menyediakan berbagai kuliner enak di Jakarta. Sebut saja kue cubit, roti bakar, kebab,
cimol, churos, cireng, burger, sosis, hotdog, bakso, aneka olahan nasi, dan menu
yang terunik adalah berbagai olahan mie instan dengan aneka topping yang
rasanya aduhaaii bikin kalap dan lupa sama diet *buang timbangan*
silakan pesan menunya |
Waroeng Mee sendiri baru dibuka pertengahan Juni lalu, namun
antusias pengunjung yang datang sepengamatan saya tak pernah sepi. Menurut mas
Hendy Setiono, pemilik dan juga sekaligus owner Kebab Baba Rafi, niat awalnya membuka
Waroeng Mee karena melihat
belakangan ini muncul tren orang yang suka berbagi foto – foto makanan unik di
akun social medianya. Selain itu, mas Hendy sering melihat beberapa temannya
memposting foto mie instan sebelum tidur di akun Path ataupun instagram miliknya.
Dan dari dua hal ini membuat mas Hendy berkeinginan menjual menu mie instan
dengan memodifikasinya, sehingga mie instan naik kelas dan menjadi sesuatu yang
baru.
Mba Nilam dan Mas Hendy |
Kalau untuk Kebab rafi sendiri
sudah tak asing lagi kan ya?. Kebab yang saat ini sudah memiliki kurang lebih 1200 outlet dan hadir di 8 negara,
pada awal hanya bermodalkan 4 juta dan sebuah gerobak. Siapa sangka, keputusan
mba Nilam Sari yang adalah juga istri
mas Hendy untuk berjualan kebab menjadi berkah dan mendunia. Hebat ya mereka
berdua, walaupun suami istri, namun bisnis kuliner ini dijalankan dengan professional
dan seriusss… wajib dicontek nih kiat-kiatnya berbisnis bareng pasangan.
Kembali ke Waroeng Mee. ….Di Waroeng Mee, harga yang ditawarkan untuk semangkuk mie instan dengan berbagai
macam toping pilihan, cukup bersahabat di kantong, mulai dari IDR 12 ribu untuk
mie instant original baik disajikan berkuah maupun goreng, hingga IDR 40 ribu
untuk menu Mee Sunribs yaitu mie kuah saus telur asin dipadu dengan iga cabai
hijau plus telur.,…yummy kan *lap iler*
Churos - Mee Abang Bersalju - Mee Eggy Village - Nasi Kader |
Untuk aneka menu roti bakar mulai dari harga IDR 18 ribu hingga IDR 35 ribu untuk satu porsi Roti Bakar Waroeng Mee yang terdiri dari roti bakar dengan topping ovomaltine, fruity pebbles, marshmallow dan oreo. Wort it ya dengan harga segitu mengingat toppingnya tidak hanya 1 melainkan 4 kombinasi rasa yang saat ini juga cukup hitz. Lalu aneka jajanan gaul seperti kue cubit (IDR 25 ribu), frozen banana (IDR 22 ribu), Cimol(IDR 15 ribu), Churos (IDR25 ribu), Kebab dan Burger Baba Rafi (IDR 19 ribu), Hotdog Baba Rafi (IDR 18 ribu), Sosis panggang (IDR 18 ribu), Cireng (IDR 10 ribu), dan bakso (IDR 20 ribu).
Kue Cubit dan Kebab Baba Rafi |
Menu aneka olahan nasi juga tersedia. Sebut saja nasi Kader (IDR 27 ribu), nasi Cumi – cumi (IDR 23 ribu), nasi rising ribs (IDR 38 ribu), nasi Meet Knight (IDR 25 ribu), nasi Ayam Gokil (IDR 35 ribu), nasi Tebang (IDR 17 ribu), nasi Chick En Shine (IDR 28 ribu), nasi Dark Sausage (IDR 20 ribu), dan nasi Kill The Sun (IDR 17 ribu). Kalau mau tahu nasi di atas disajikan dengan lauk apa saja, sila datang ke sini ya…cobain sendiri deh, dijamin ketagihan hihihihihi….
Daritadi ngomogin makanan mlulu,
minumannya mana? Ada kok. Dan harganya ramah di kantong semua deh, dijamin.
Mulai dari aneka Juice, Susu aneka rasa, berbagai teh dan kopi tersedia mulai
dari IDr 4 ribu sampai dengan 20 ribu. Terjangkau dunk?
Red Berry - Banana Milk - Strawbery Juice - Bubble Gum Milk - Green tea milk |
Suasana Waroeng Mee sendiri benar
– benar unik dan enak dipandang, instagram-able banget deh buat di foto. Plus
di sekeliling ruangan dipenuhi dengan tulisan dan gambar yang menarik. Uniknya
lagi Waroeng Mee menyediakan props untuk foto dan menyediakan tongsis.
Wat??hari gini mana ada tempat nongkrong yang nyiapin tongsis. Biasanya juga
kita, para pengunjung yang bawa sendiri.
Penampakan Dapurnya Waroeng Mee |
Sabtu itu, selain mencoba kuliner Waroeng Mee dengan teman – teman blogger, saya juga mencobanya bersama keluarga. Pak suami yang kebetulan mesti mengantar adik ke Muara Angke, pulangnya saya minta untuk menjemput saya di Waroeng Mee. Begitu bertemu saya, Fadly langsung merengek bahwa dia kelaperan. “Oke bang, kita makan di sini saja, ibu traktir deh” ujar saya padanya. Tanpa babibu, Fadly, saya dan pak suami memilih beberapa menu untuk kami. Sambil menunggu pesanan datang, Fadly dan Fara meminta saya foto dengan menggunakan property yang ada. Hihihihi yang ada mereka tertawa sendiri melihat abang/adiknya berkumis .
Fozen Banana |
Eksis dulu ya 'neng |
Tak lama pesanan kami pun tiba.
Pak suami memesan Nasi Ayam Gokil , Saya memesan Mee Soda Hitam dan Kebab Baba
Rafi, Fara memesan Kue Cubit Campur – Campur dan Churos, dan Fadly memesan SubMarine
Long Bread. Untuk minuman kami memesan teh tarik, chocolate milk, red berry dan
bright lychee.
Minuman Pesanan kita |
Ada satu menu yang membuat kami sekeluarga takjub. Tak lain dan tak bukan adalah Submarine long bread (IDR 60 ribu). Mengapa?karena rotinya sepanjang 57 cm dan benar – benar besar daaaan panjang. Hahaha dan sempat membuat Fadly takjub melihat penampakanya. Iya, roti yang cocoknya dimakan oleh 5 -6 orang dewasa, dipesan oleh anak SD kelas 2 hahahhaha. Untung saja pak suami tak keberatan ikut makan dan sebagian lagi kami bawa pulang sangking besarnya. Pas order, saya meminta ke waitress untuk tidak memberi saus sambal pada Submarine Long bread pesanan Fadly, namun ternyata waitressnya mungkin kelupaan. Saya yang awalnya pesimis Fadly mau memakannya mengingat ada saus sambal di roti, ternyata dugaan saya keliru. Fadly tetap semangat mencobanya. “Pedes sih bu, tapi rasanya enak, aku jadi ketagihan lagi lagi lagi nih bu” ujarnya sembari tertawa . Rasanya? Coba saja bayangkan roti yang diisi telur, keju, smoked beef, sayuran, mayoinaise dan saos….pasti enak dunk. Gak perlu diragukan lagi rasanya.
Submarine long bread yang menabjukan... |
Ekspresi bapak dan abang makan Submarine long bread |
Overall Waroeng Mee sudah
termasuk tempat nongkrong pilihan keluarga saya. Rasa, harga, suasana,
pelayanan dan akses yang mudah dicapai sudah masuk criteria tempat nongkrong
pilihan saya. Namun saya berharap, ke depannya Waroeng Mee menyediakan tempat
khusus untuk non smoking area mengingat nongkrong juga bisa bersama anak – anak
seperti yang saya lakukan. Dan semoga setelah BSD dan Kelapa Gading, Waroeng
Mee juga bakalan hadir di Jakarta Selatan atau Depok biar saya makin sering –
sering nongkrong di Waroeng Mee hihihihi….
Buat yang penasaran dengan
Waroeng Mee, sila datang ke Jl. Blora No 36, Jakarta Pusat. Lokasinya
berdekatan dengan stasiun Sudirman dan Halte Tosari. Buka setiap hari.
“Hallo mas bro…. hallo mbak sis”
yuk ah ke Waroeng Mee lagi :D
ReplyDeletetempatnya enak banget
ReplyDelete