Vaksin itu kan Produk Yahudi!Saya ga imunisasi anak-anak karena vaksinnya terbuat dari enzim babi, bagian tubuh manusia yang diberi racunVaksin itu tidak ada manfaatnya bagi tubuh, melumpuhkan generasi. Asi yang memberikan imunitas.
Pernah baca artikel, dengar ceramah atau diskusi dengan
tema-tema di atas?Atau ada teman blogger yang tidak mengimunisasikan anaknya?
Apa alasannya?
Tahu tidak kalau vaksin yang ada dan dipergunakan di
Indonesia adalah vaksin yang diproduksi di Indonesia, dibuat oleh 100% orang
Indonesia dan 99% muslim. Pernah dengar Biofarma? Atau Rumah Vaksin? Yang satu
adalah perusahaan vaksin sedangkan satunya lagi adalah rumah vaksinasi yang
menyediakan vaksin dengan harga terjangkau.
Bicara soal imunisasi, sebenarnya imunisasi itu apa sih?
Dalam blognya, dr. Piprim menuliskan bahwa Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan
kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpajan pada
penyakit tersebut ia tidak menjadi sakit. Kekebalan yang diperoleh dari imunisasi
dapat berupa kekebalan pasif maupun aktif. Imunisasi yang diberikan untuk
memperoleh kekebalan pasif disebut imunisasi pasif, dengan cara memberikan
antibodi atau faktor kekebalan kepada seseorang yang membutuhkan. Contohnya
adalah pemberian imunoglobulin spesifik untuk penyakit tertentu, misalnya
imunoglobulin antitetanus untuk penyakit tetanus. Contoh lain adalah kekebalan
pasif alamiah antibodi yang diperoleh janin dari ibu. Kekebalan jenis ini tidak
berlangsung lama karena akan dimetabolisme oleh tubuh. Kekebalan aktif dibuat
oleh tubuh sendiri akibat terpajan pada antigen secara alamiah atau melalui
imunisasi. Imunisasi yang diberikan untuk memperoleh kekebalan aktif disebut
imunisasi aktif dengan memberikan zat bioaktif yang disebut vaksin, dan tindakan
itu disebut vaksinasi. Kekebalan yang diperoleh dari vaksinasi berlangsung
lebih lama dari kekebalan pasif karena adanya memori imunologis, walaupun tidak
sebaik kekebalan aktif yang terjadi karena infeksi alamiah. Untuk memperoleh
kekebalan aktif dan memori imunologis yang efektif maka vaksinasi harus
mengikuti cara pemakaian dan jadwal yang telah ditentukan melalui bukti uji
klinis yang telah dilakukan. Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah terjadinya
penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tersebut pada
sekelompok masyarakat (populasi), atau bahkan menghilangkannya dari dunia
*sumber dari sini*
Pemahaman saya yang awam, imunisasi bertujuan untuk pencegahan
dari penyakit - penyakit yang berbahaya sehingga berdampak kecacatan atau bahkan kematian. Lalu dari mana datangnya anggapan untuk
menolak imunisasi dengan alasan tidak halal? Apakah sudah ada bukti konkrit nya?
Dalam arti mereka yang mengklaim kalau vaksin-vaksin tersebut haram adalah
orang – orang yang sudah lihat langsung pembuatannya, mengerti cara
pembuatannya, atau mereka – mereka yang terlibat dalam pembuatan vaksin tersebut. Paling tidak mereka memang belajar mengenai
vaksin. Sudah menjadi rahasia umum kalau program vaksinasi/imunisasi di Tanah
Air sering kali diterpa kampanye hitam dari kelompok antivaksin. Kelompok ini
menyebarkan isu –isu atau berita –berita bohong dan palsu yang tidak berdasar
pada temuan atau data –data ilmiah. Yang
saya tahu, mereka yang mengklaim vaksin – vaksin haram bukan orang yang
kompeten di bidangnya. Ada ahli hukum yang mempelajari ilmu herbal, lalu ada juga montir pesawat, dan
lainnya. Dan info yang beredarpun menjadi tidak benar, tidak ada bukti klinis
yang mendukung. Lalu masyarakat awan
yang menerima pun menelan info yang ada mentah-mentah. Apalagi kita tahu,
konsep halal haram di Indonesia ini sangat sensitive, senggol bacok deh
pokoknya, padahal ulama Internasional tidak ada yang melarang imunisasi.
Bapak dan Ibu dokter memberikan sharing di bus 1 |
Ketika Rumah Vaksinasi mengundang saya minggu 11 Januari 2015
lalu untuk mengunjungi BioFarma, salah satu perusahaan vaksin di Indonesia
dan di Asia Tenggara, saya sangat senang
sekali. Nah ini kesempatan langka yang
sayang dilewatkankan. Saatnya masyarakat
awam diberi kesempatan untuk mengetahui
mengenai tempat pembuatan vaksin. Bersama dengan beberapa dokter anak, dokter
umum, bidan, tenaga kesehatan lainnya,
dan masyarakat umum seperti saya, kami mengunjungi BioFarma di Pasteur Bandung. Undangan yang saya terima menyebutkan meeting
point di Mesjid At Tin pukul 5.30 pagi. Setelah registrasi, saya dan fadlun
(blogger yang saya ajak menemani) ditempatkan di bus 1 bersama dr. Piprim dan
dsa lainnya. Waah seru nih saya dapat kesempatan langka bisa bertatap muka
langsung dengan beliau. Selama dalam perjalanan Jakarta Bandung, dr. Piprim,
dr. Mukhlis, dr. Santi, dr. Yanti, dan dr. Yulher bergantian sharing mengenai
sepak terjang mereka dalam mengkampanyekan imunisasi. Bapak dan Ibu dokter ini juga meminta kepada
semua pihak khususnya pemerintah dlam hal ini Kementrian Kesehatan, ulama,
tenaga medis dan masyarakat pada umumnya
untuk sama – sama mengkampanyekan
imunisasi. Sudah terbukti sejauh ini, dengan adanya PIN banyak anak Indonesia
yang terbebas dari Polio, Disentri,
Campak dan sebagainya. Penjelasan yang
logis, dengan kalimat yang sederhana dan mudah dimengerti membuat perjalanan
Jakarta Bandung tidak terasa lama, bahkan rasanya waktu sharing di bus kurang
lama hahahahaha.
Alamat Rumah Vaksinasi |
Sesampainya di Biofarma, saya disuguhi pemandangan yang asri
dan sejuk. Ya, Biofarma dengan luas 9 ha, memiliki lebih kurang 1300
karyawan adalah perusahaan pelopor vaksin di Indonesia. Biofarma sudah
mengekspor ke lebih dari 123 Negara di dunia, dimana 47 diantaranya
adalah Negara Islam. Biofarma
mengakomodir 100% kebutuhan vaksin di
Indonesia, sudah diakui WHO dan telah menyediakan hampir 50% vaksin polio di dunia.
Berarti bukan perusahaan abal –abal donk ya, bukan perusahaan Yahudi donk ya wong salah satu lokasi pabrik dan kantornya ada di
Pasteur, Bandung dan karyawannya 100% orang Indonesia. Inshaa Allah juga produk
– produk vaksinnya juga tidak mengandung
babi, racun, atau hal – hal yang merugikan umat Islam wong karyawannya 99%
adalah muslim. Jadi hal apa lagi yang
kita ragukan?
Ada 3 vaksin yang dikabarkan mengandung enzim babi, namun ketiga
vaksin tersebut telah mendapat sertifikat halal. Ketiga vaksin tersebut adalah
Meningitis, Rotavirus, dan PV13. Bahkan NU telah mengeluarkan fatwa bahwa
vaksin meningitis tidak mengandung enzim babi, boleh disuntikkan pada calon TKI,
jemaah Haji dan Umrah karena Saudi Arabia termasuk daerah risiko
tinggi untuk meningitis, sehingga sesuai dengan surat dari kerajaan Saudi
Arabia bahwa setiap jemaah haji, tenaga kerja dan umroh harus mendapat
imunisasi meningitis untuk mendapatkan visa (Sumber ; Surat edaran Direktur
jenderal Protokol dan konsuler, Departemen Luar Negeri. Nota D iplomatik dari
Ke Dubes Saudi Arabia Jakarta no: 588/PK/VI/06/61)
Sambutan dari Rumah Vaksinasi - Biofarma |
Setelah sambutan dan pemaparan dari
Biofarma, lalu dilanjutkan dengan penjelasan pentingnya imunisasi oleh dr.Piprim. Disini
dr. Piprim membahas imunisasi dari sudut pandang medis dan agama. Menurut saya,
penjelasannya beliau logis – masuk akal, mudah dicerna dan sudah pasti jelas
dunk sumbernya. “Cari hubungan sebab akibat dahulu, jangan hanya menyalahkan
vaksin. Kalaupun memang KIPI, selidiki dulu apa dan bagaimana penyebabnya, ga
bisa langsung menyimpulkan itu karena vaksin” ujar beliau. Semua Imunisasi adalah wajib, merupakan program pemerintah,
namun pemerintah sendiri terkendala dalam persediaannya. Untuk itu lah beliau
mendirikan Rumah Vaksinasi agar semua program imunisasi dapat dijangkau oleh segenap
lapisan masyarakat. Sehingga tidak ada lagi alasan karena harga yang mahal, anak - anak kita tidak diimunisasi.Setelah pembahasan
dari dr. Piprim, kita semua dijamu makan siang dan sholat di mesjid yang ada
dalam lingkungan Biofarma. Lalu dilanjutkan tour keliling Biofarma mulai dari
museum, lalu masuk ke dalam ruangan pabrik, lapangan sepak bola dan berakhir di
depan pohon sawo dimana dibawahnya terdapat abu dari salah satu peneliti Jepang
yang meminta abunya ditaruh di depan gedung Polio, Dr. Konosuke Fukai. Puas
sudah tour edukasi hari ini, ya belajar, ya silaturahmi semua didapat.
Berkeliling PT Biofarma |
Beberapa hal yang saya catat khusus
berkaitan tour edukasi Rumah Vaksinasi – Biofarma ini;
- Butuh kerja sama kemenkes dengan pemuka agama dalam hal ini ulama untuk membantu menyebarluaskan info halal tidak nya imunisasi.
- Tenaga medis juga harus diberi pemahaman yang mendalam mengenai vaksinasi
- Dosis dan cara pemakaian yang tidak tepat justru membahayakan.
- Masih banyak tenaga medis yang tidak tahu cara penggunaan vaksin yang tepat
- Cari hubungan sebab dan akibat, jangan hanya menyalahkan vaksin saja
- Penggunaan obat herbal tidak dilarang SELAMA sudah ada penelitian ilmiahnya
- Semua imunisasi wajib, program pemerintah imunisasi terkendala persediaan vaksin.
- Bayi yang lahir prematur boleh diimunisasi,namun BB bayi minimal 2kg. Bayi prematur dianjurkan untuk diberikan Vit K sebelum imunisasi Hep B.
- Pemberian imunisasi ga usah terlalu saklek, jika belum imunisasi bisa disusul secepatnya selama jarak pemberian antara 1 vaksin dengan vaksin lainnya minimal 4 minggu.
- Rubella, MMR, Varisela, Hep B dan Tetanus adalah imunisasi wajib bagi ibu hamil
- Cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai imunisasi. Informasi yang akurat bisa didapatkan di IDAI , RumahVaksinasi, FB GroupGesamun, www.stopantivaks.blogspot.com atau FB Group Room For Children.
Terima kasih untuk Rumah Vaksinasi, Biofarma, atas undangan, perkenalan dan jamuannya yang menyenangkan. Semoga kita dapat bertemu kembali.
Jangan lupa untuk sesegara mungkin mengimunisasi anak - anak kita agar terhindar dari penyakit - penyakit berbahaya. Masa sih kita mau bersusah payah memberikan Asix, MPASI rumahan, menyiapkan dana pendidikan dan mencari sekolah terbaik untuk buah hati, tetapi untuk imunisasi yang penting bagi kesehatan anak tidak kita lakukan. Untuk informasi ketersediaan vaksin,harga, layanan dan jadwal imunisasi sila follow/like FB Rumah Vaksinasi dan FB Biofarma.
Jangan lupa untuk sesegara mungkin mengimunisasi anak - anak kita agar terhindar dari penyakit - penyakit berbahaya. Masa sih kita mau bersusah payah memberikan Asix, MPASI rumahan, menyiapkan dana pendidikan dan mencari sekolah terbaik untuk buah hati, tetapi untuk imunisasi yang penting bagi kesehatan anak tidak kita lakukan. Untuk informasi ketersediaan vaksin,harga, layanan dan jadwal imunisasi sila follow/like FB Rumah Vaksinasi dan FB Biofarma.
Dan Semoga dikemudian hari dengan adanya Rumah Vaksinasi makin banyak anak Indonesia
yang terlindungi dari penyakit berbahaya dan mematikan.
Coba donk sekali2 kita para blogger diundang ke BioFarma buat menyaksikan proses pembuatan vaksinnya secara langsung. Supaya polemik tentang vaksinasi ini tidak berkepanjangan dan masyarakat juga mendapatkan informasi yang berimbang.
ReplyDeleteIya, sayangnya kemarin tuh pas hari minggu..jadi ga ada proses produksi. Mudah2an Biofarma berkenan mengundang kembali di hari kerja, biar kita bisa lihat proses produksinya....
DeleteMr.Pler ada kontak perwakilan para blogger yang dapat dihubungi?
ReplyDeletemas Hafizh ,
Deletebisa via saya mas, email ke keluarga.fauzi@gmail.com atau ke hp 085891922077
Halo Bpk. Hafizh, Salam kenal :)
DeleteSilakan langsung menghubungi penulis di atas aja pak. Sang empunya blog ini. Da saya mah apah atuh, cuma pengunjung saja :D
Saya setuju banget mak dengan vaksin. Yang bilang vaksin produk yahudi, haram, bla bla bla... Itu hanya ingin melemahkan generasi muslim saja :(
ReplyDeleteMakasih udah mampir kak....
Deletetoss ah..