Di rumah saya, televisi
diprogram sedemikian rupa untuk tidak menayangkan sinetron Indonesia,
apapun judulnya. Selain karena tayangan tersebut bukan tontonan bagi
anak, di kacamata saya, sinetron Indonesia hanya menjual mimpi dan
janji. Tak jarang kata – kata dan adegan yang tak pantas didengar,
namun ditayangkan viral.
Rupanya Waku – Waku
Japan memahami kegelisahan pemirsa di Indonesia. Chanel yang
menghadirkan beragam konten Jepang untuk masyarakat Indonesia dengan
bahasa selama 24 jam ini menampilkan kondisi Jepang melalui tayangan
budaya masing – masing daerah di Jepang. Apalagi seperti yang kita
ketahui beberapa waktu belakangan ini, demam drama Korea begitu
menghantui masyarakat Indonesia. Waku – Waku Japan berusaha untuk
memperbesar booming Jepang melalui berbagai promosi yang menampilkan
pesona Jepang dan bayangan tentangnya.
Untuk memenuhi permintaan
pemirsanya, Waku – Waku Japan menghadirkan OSHIN, sebuah drama
melankolis yang cukup eksis di tahun 80-90's an. Hayoo anak 80's –
90's mana suaranya? Oshin adalah drama yang bercerita mengenai
seorang anak yang lahir di keluarga petani miskin Yamagata. Oshin
kecil ditukar dengan sekarung beras untuk menjadi pembantu. Oshin
merupakan implementasi wujud perang dan perdamaian, sosok gadis dan
ikatan keluarga yang kuat yang gigih walau menerima berbagai cobaan
di jaman peralihan dari masa era Meiji ke Showa. Oshin adalah drama
yang mengandung nilai budi pekerti, pelajaran hidup dan cerita
persahabatan anak manusia.
Oshin (おしん ) sendiri adalah serial televisi Jepang yang ditayangkan NHK dari 4 April 1983 sampai 31 Maret 1984, menceritakan perjalanan hidup Shin Tanokura (田倉 しん Tanokura Shin)
dalam era Meiji sampai awal 1980-an. Ia dipanggil "Oshin", dan harus
bekerja keras dari sejak kecil sampai dewasa, namun kemudian berkat
usahanya menjadi pemilik waralaba toko swalayan yang kaya. Pada 1984, seri ini dibuat menjadi film anime oleh Sanrio.*
Bertempat di The Lounge
XXI, Plasa Senayan, Kamis 2016, dalam acara Media Gathering, Waku
Waku Japan menghadirkan Ayako Kobayashi, salah satu pemeran Oshin
kecil. Dalam media gathering tersebut, Ayako banyak menceritakan suka
duka memerankan tokoh Oshin. Masih ingat tidak adegan ketika Oshin
kecil harus dipisahkan dari ibunya?adegan tersebut berada di sungai,
di mana Oshin dipaksa untuk naik perahu. Ternyata dalam adegan
tersebut ada sekitar 80 kru dan 100 staf yang mengawasi. Kebanyakan
dari mereka bersembunyi di balik selimut agar tidak kelihatan. Selain
itu perahu (atau getek) yang ada diikatkan pada sebuah truck craine
agar perahu tidak hanyut. Ayako bercerita saat itu arus sungai deras
sekali. Dia sendiripun ketakutan. Namun ayako tidak menyangka bahwa
adegan itu menjadi adegan dramatis dan dikenal banyak orang.
Adegan berkesan
berikutnya yaitu adegan ketika Oshin kecil melarikan diri dalam badai
salju. Dalam adegan tersebut, salju yang ada merupakan salju tiruan
yang dihembuskan oleh kipas angin raksasa. Salju tiruan yang menerpa
mukanya membuat Ayako kesakitan. Tidak hanya itu, Ayako juga
mengalami kesulitan mempelajari aksen Yamagata, karena Ayako sendiri
berasal dari Tokyo yang dialeknya berbeda dengan Yamagata. Kira –
kira sama seperti kita juga ya, yang memiliki beragam bahasa daerah.
Pasti kesulitan memahami bahasa daerah yang bukan daerahnya.
Ini merupakan kunjungan
Ayako ke 3 ke Indonesia sejak ditayangkannya serial drama Oshin pada
tahun 1983-1984 di TVRI. Serial sebanyak 297 episode ini nantinya
akan ditayangkan selama setahun penuh di Waku Waku Japan. Selain
serial Oshin, setiap pukul 20.00 sampai 21.00 nantinya juga akan ada
drama yang bertemakan perempuan antara lain Ama Chan dan Bon Appetit.
Jadi jangan lupa, pastikan channel tv kamu diWaku Waku Japan mulai
Senin 29 Februari 2016 pukul 20.00. Mari bernostalgia bersama Oshin..
*sumber : wikipedia
Ya ampuun mau ada lagi ya Oshin ? huaaa kangennn ini tontonan jaman baheullaaa bangettt. Sediih dan menyentuh ya filmnya mak
ReplyDeleteiya teh...pantengin senin besok ya teh
Deletesaya ayako kobayashi pemeran film oshin,
ReplyDeletejadi ingat iklan micin..
Hahahaha dia datang ke Indonesia buat suting micin yaa
DeleteWaaa...aku suka oshin. Pantengin ah senin besok
ReplyDeleteDulu mewek melulu nonton Oshin.
ReplyDeleteCeritanya memang bagus. Jauh lah sama sinetron kita. Jauh lebih bagus Oshin.
Gak bisa dibandingin ya mba, sarat nilai kehidupan kalau Oshin. Lah sinetron kita?
DeleteSaya suka nonton Waku-waku Japan juga, gak sabar mantengin OShin :D
ReplyDeleteJangan lupa senin besok pantengin ya mba
Deleteduluwaktu smp, tiap sore hari nunggu Oshin di TVRI
ReplyDeletefilmnya sangat inspiratif
wah oshin film jaman 90an itu kan?
ReplyDeleteNonton film engsub