expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>>

10 December 2016

Doodle Di Atas Daluang, Apresiasi Budaya Bangsa Yang Kekinian












Hallo teman,

Apa kabar? Di sini ada yang suka menggambar? Biasanya suka menggambar apa? Saya merasa gak bakat dalam hal menggambar. Mewarnai saja terkadang masih blentang blentong tabrak warna gak karuan. Rasanya daripada disuruh menggambar, lebih baik saya menyanyi saja, dua album juga gpp deh *pasrah*😀😀.







Namun begitu Kriya Indonesia mengumumkan akan mengadakaan workshop Doodle di Daluang, saya pun jadi penasaran. Daluang itu apa  sih? Kalau doodle adalah teknik menggambar dengan mencoret-coret kertas. Kebanyakan hasil gambarnya terlihat abstrak, ada gambar yang memiliki arti ada juga yang tidak, namun itu lah yang menjadi daya tarik bagi orang-orang yang melihatnya. Sedangkan daluang itu apa ya? Terus terang saya baru mendengarnya.   





Kamu tahu tidak? Ternyata, Daluang adalah kain kulit kayu, yang dalam bahasa jawa juga disebut daluwang. Terdapat catatan dalam sejarah, pada tahun 1646 pernah ada seseorang yang berjalan dari Jawa Timur ke Jawa Barat dengan memakai baju putih longgar dari kertas kayu. Meski begitu, penggunaan kain kulit kayu sebagai baju di Jawa sangat sedikit. Kebanyakan kain kulit kayu di Jawa digunakan sebagai media tulisan atau lebih dikenal sebagai druwang yang artinya kertas. Naskah-naskah kuno yang ditemukan di pulau Jawa pun kebanyakan ditulis pada kertas kulit kayu atau Daluang. Namun di Sulawesi Tengah, kain kulit kayu lebih dikenal dengan sebutan Fuya. Sedangkan Tapa, adalah sebutan untuk kain kulit kayu di seluruh dunia. Terutama di daerah pasifik, seperti Hawai dan Mexico. Tapa juga dikenalkan oleh pelaut Marcopolo.



Pada tahun 1950an, Daluang menjadi komoditas utama Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo sebagai bahan baku pembuatan kertas Gedog. Kertas tersebut dijual kepada seseorang yang kemudian membawanya ke Belanda. Kertas ini dikabarkan digunakan untuk membuat uang kertas di sana. Kertas daluang telah dipakai untuk menulis naskah kuno kerajaan nusantara, menulis Al Quran di pesantren, dan bahan baku wayang. Peneliti Belanda, K Heyne dalam bukunya Tumbuhan Berguna Indonesia menyatakan bahwa kulit pohon daluang juga berguna sebagai pakaian.*sumber Wikipedia



Dahulu, kain kulit kayu digunakan sebagai pakaian sehari – hari atau baju adat. Hingga kini kain kulit kayu masih “hidup” pada sebagaian masyarakat Sulawesi Tengah. Harga dari sebuah kayu kulit kayu pun berbeda – beda. Daluang yang digunakan sebagai media menggambar pada hari ini, berkisar Rp55/cm atau sekitar Rp550.000/m.









Workshop Doodle di Daluang



Workshop Doodle hari ini diadakan di Museum Textile, Jakarta Barat. Jujur saja sebenarnya ini kali pertama saya mengunjungi museum textile. Museum ini berada di Jl. K.S. Tubun, Petamburan No. 4, Tanah Abang, Jakarta Barat. Museum Textile sendiri diresmikan penggunaannya oleh Ibu Tien Soeharto pada 28 Juni 1976.





Acara dibuka dengan laporan kegiatan oleh Ibu Esti Utami, Kepala Museum Seni Dki Jakarta. Lalu dilanjutkan dengan sambutan dan pengenalan Kartini Blue Bird, Program CSR Blue Bird oleh Ibu Nova. Selanjutnya penyerahan kenang – kenangan berupa lukisan di daluang yang diberikan:

  • kepada Asisten Deputi Bidang Kebudayaan DKI Jakarta, Bapak Usmayadi Rameli oleh mbak Tanti Amelia. 
  • kepada Prof. Sakamoto, Ahli Kertas dari Jepang oleh mbak Nova dari Kartini Bluebird.
  • kepada Kepala Museum Seni Ibu Hesti Utami oleh mbak Astri Damayanti Founder Kriya Indonesia  



Pemberian kenang - kenangan berupa lukisan yang dilukis Mba Tanti di daluang



Menurut bapak Usmayadi, Asisten Deputi Bidang Kebudayaan DKI Jakarta, sudah seharusnya kita menjaga kelestarian budaya bangsa. Selain itu beliau berharap, perlu seringnya diadakan kegiatan seni agar museum selalu ramai dikunjungi pengunjung. Setuju pak’, bikin wisata museum dan workshop seperti ini agar museum lebih sering dan ramai dikunjungi pengunjung ya’pak!








Narasumber, pengisi materi dan founder Kriya Indonesia






Nah sekarang giliran workshop doodle bersama mbak Tanti Amelia. Workshop kali ini sedikit unik bin tricky. Mengapa?karena media yang dipakai dalam menggambar adalah daluang, kain kulit kayu. Cat yang dibubuhkan haruslah hati-hati, tidak boleh terlalu tebal dan tidak boleh terlalu basah karena akan merobek kain. 




lihatnya mudah, bikinnya puyeng 😀





Para peserta langsung antusias mencari tempat duduk. Mereka tak sabar ingin segera memulai acara. Sebelum acara dimulai, mbak Tanti menjelaskan step by step bagaimana membuat lukisan di daluang. Mbak Tanti bilang, sebelum menggoreskannya di daulang, sebaiknya menggambar terlebih dahulu di kertas. Agar tidak terdapat kesalahan. Dan gambar sepasang ondel – ondel menjadi inspirasi mbak Tanti hari itu.
















Para peserta yang antusias






Selain menggambar, Kriya Indonesia juga bagi bagi hadiah. Ada 3 pemenang yang mendapat hadiah voucher perjalanan dari Blue Bird Indonesia karena mengupload kegiatan hari itu terbanyak di Instagram. Lumayan kan...pulang – pulang tinggal duduk manis di taksi. 





Alhamdulillah...selamat ya semua




Ppssttt....semua perlengkapan menggambar, kertas daluang dan pigura yang disediakan, boleh dibawa pulang loh. Lumayan ya buat belajar di rumah. Bagaimana? Seru dan bikin nagih kan? Semoga workshopnya bermanfaat yaa....dan sampai jumpa di workshop selanjutnya!







wajah -wajah hepi dengan lukisannya










































No comments

Post a Comment

Tanda sayang

© Cerita Keluarga Fauzi
Maira Gall