Curhat dong,
kakaaaak..
Jadi gini, sebagai blogger yang juga penikmat kuliner, aku memang sering banget mendatangi event-event masak memasak, atau opening dan launching sebuah resto. Rata-rata tuh ya, kalau baru buka mereka akan jor-joran menyajikan aneka masakan yang heiits dan wuenak tenan.. ya kale, undang blogger yang mulutnya tajam-tajam disuguhin makanan seadanya.
Dari aneka event itu, yang paling berkesan biasanya buatku yang berhadapan langsung dengan UKM alias warung kecil yang akhirnya bisa berkembang pesat jadi sebuah resto atau kafe, atau sebuah usaha jual beli makanan kemasan.
Ngomong soal resto dan kafe, ada beberapa buah yang akhirnya jadi ngetop pake banget gara-gara terbantu dengan adanya media digital. Yes. Di era serba digital -yang konon membawa banyak pengaruh negatif dalam pergaulan- ternyata banyak sekali UKM yang akhirnya menjadi maju dengan pesat!
Salah satunya Sellie Coffee.
Dulu itu yah, wilayah Prawirotaman belum terlalu ramai dengan hotel dan homestay, terus hanya ada dua warung kopi di sini.
Sellie Coffee sendiri konsepnya sederhanaaa banget. Pemiliknya, mas Wisnu memang sengaja menghadirkan konsep warung kopi yang ramah pengunjung. Dengan rasa yang sekelas kopi terkenal, semua bisa mencicipi kopi dan penganan lezatnya dengan harga terjangkau. Misalnya, pengunjung bisa memesan secangkir kopi Toraja, secangkir Cheese Milk, Singkong Goreng, dan Crispy Mushroom yang mengenyangkan hanya dengan merogoh kocek sebesar IDR 50K saja.
Sellie Coffee jadi terkenal gara-gara apaaah?
Yes, meme “mas Rangga .. kamu jaaahaaap!”
Tapi bukan hanya itu, kedai kopi mungil dengan kaca bening ini akhirnya jadi viral karena para netizen banyak yang mengambil foto dan menulis di media sosial milik mereka.
Kedua, pernah baca kan, ada seorang kakek penjual nasi uduk yang akhirnya warungnya jadi laris manis?
Yes, meme “mas Rangga .. kamu jaaahaaap!”
Tapi bukan hanya itu, kedai kopi mungil dengan kaca bening ini akhirnya jadi viral karena para netizen banyak yang mengambil foto dan menulis di media sosial milik mereka.
Kedua, pernah baca kan, ada seorang kakek penjual nasi uduk yang akhirnya warungnya jadi laris manis?
Berita ini pertama kali dishare seorang Netizen, sehabis ia pulang kantor ia melewati sebuah tenda kecil dimana terdapat penjual nasi uduk. Ia sempatkan mampir kewarung nasi tersebut karena terlihat warung nasi uduk itu nampak sepi, dan sang kakek pun tertidur.
Rasa iba menyentuh perasaan netizen tersebut, sehingga ia tergugah hatinya untuk membeli beberapa bungkus Nasi uduk yang dijual oleh sang Kakek.
Sebenarnya ada perasaan tidak tega untuk membangunkan sang kakek dari tidurnya, namun akan lebih tidak tega lagi apabila ia membiarkan kakek ini tetap tertidur dan tidak mendapatkan Rejeki malam itu.
Ia pun menulis, “Untuk anda yang berlokasi di Jakarta, marilah untuk membantu kakek ini hanya dengan membeli nasi uduknya saja. Untuk anda yang mau membeli nasi uduk sang kakek ini, Anda bisa datang langsung ke alamat dimana kakek ini berjualan, yaitu di : Depan Pertamina Maritime Training Center, sebelah pom bensin gas ( depan halte busway layur) Jl. Pemuda Rawamangun Jakarta Timur. Mari, bantu Kakek ini, Hanya sekedar untuk membantu Orang yang sudah begitu tua namun semangat untuk menafkahi keluarganya masih begitu membara.”
Dari Informasi yang ia dapat, Sang Kakek penjual nasi uduk ini berjualan sampai jam 10 malam, atau Sampai ia lelah menunggu pelanggan apabila memang dagangannya tidak laku. Alhamdulillah, saat ini, Nasi uduk sang kakek sangat Laris manis hingga habis.
Internet memang tak hanya menjadi sarana bermain – dan narsis tapi juga sarana
membantu sesama. Dan, keuntungannya untuk saya?
Saya yang hobi kepoin kuliner baru, jadi punya alternatif tempat jajan baru
yang sangat beragam. Dengan internet 4G LTE aku mengenal KEBeragaman
Yuuuk..
Yuuuk..
iya internet bisa jadi sebuah kebaikan asal digunakan dengan baik...
ReplyDeleteJujur!
ReplyDeleteSaya merinding!
Terima kasih atas kisah ini!
Si bapak mu gkin sedang lelah. Tapi kekuatan medsos emang mengerikan.
ReplyDelete