“Mbak, udah dapat kabar belum, Ibu S**** masuk rumah sakit. Beliau didiagnosa menderita kanker payudara” , berita mengejutkan yang saya dengar di akhir bulan lalu. Ibu S adalah wali kelas Fara di kelas 1 lalu. Saat mengajar Fara pun beberapa kali beliau dirawat di Rumah Sakit dengan diagnose penyakit pada lambungnya. Kini ternyata beliau menderita kanker payudara.
Kanker adalah salah satu penyakit tidak menular yang
disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat dan
tidak dapat dikendalikan tubuh penderita.
Pertumbuhan sel yang tidak normal ini menganggu dan merusak sel normal yang
berada di sekitarnya. Kanker sendiri termasuk penyakit tidak menular yang
merupakan penyebab kematian kedua di dunia, karena penyakit ini tidak
menimbulkan gejala di awal tahap perkembangannya. Biasanya diketahui ketika
sudah mencapai stadium lanjut.
Dalam keluarga besar almarhumah nenek, beberapa saudara
kandung dan keponakan nenek banyak yang terkena kanker. Pada awalnya mereka
mengaku tidak mengetahui gejala – gejala, dan baru mengetahui di stadium
lanjut. Padahal kalau sejak awal terdeteksi, insyaAllah kankernya dapat dicegah dan dikendalikan.
Bertepatan dengan Hari Kanker Sedunia yang jatuh pada
tanggal 4 Februari 2020 lalu, Kementerian Kesehatan mengundang teman – teman influencer
untuk belajar dan mengetahui lebih dekat, apa dan bagaimana penanganan kanker.
Dalam kesempatan tersebut ibu Cut Putri Ariani, Direktur
P2PTM, Kementerian Kesehatan, meminta kepada blogger dan influencer yang hadir
untuk membantu menyebarkan informasi yang benar mengenai mengenai kanker.
Jangan sampai banyak masyarakat yang justru mendengar informasi yang bersifat
menyesatkan/hoax, terutama yang berkaitan dengan pengobatan.
Hingga saat ini penyebab kanker belum dapat diketahui,
tetapi banyak faktor resiko yang dapat meningkatkan terjadinya kanker. Kanker
menyerang siapa saja, baik laki – laki maupun perempuan, anak-anak ataupun
dewasa. Bahkan tak jarang bisa muncul di semua organ tubuh.
Berikut adalah faktor resiko kanker :
- Rokok
- Kurang aktifitas fisik
- Pola makan yang tidak sehat
- Terpapar polutan dan zat karsinogenik
- Makan makanan yang diyakini mengandung pemanis, pewarna, perasa dan pengawet.
- Berganti – ganti pasangan
- Stress
Namun demikian ada 7 gejala yang perlu diperhatikan dan
diperiksa lebih lanjut, memastikan ada atau tidaknya kanker dengan cara WASPADA
:
W : waktu buang air besar atau kecil dan perubahan kebiasaan
atau gangguan.
A : Alat pencernaan terganggu dan susah menelan
S : Suara serak dan batuk yang tidak kunjung sembuh
P : Payudara atau tempat lain terdapat benjolan
A : Andeng – andeng (tahi lalat) yang berubah sifatnya
D : Darah atau ledir yang abnormal keluar dari tubuh
A : Adanya koreng atau borok yang tidak sembuh – sembuh.
Jika teman – teman mengalami satu atau beberapa gejala di
atas, sesegera mungkin dokter terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kanker merupakan penyakit
gaya hidup yang selanjutnya dapat dicegah dengan melakukan deteksi dini.
Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim, merupakan kanker
dengan kasus terbanyak di Indonesia. Lakukan detesi dini untuk mencegahnya,
melalui Sadari (Periksa Payudara Sendiri) yang dapat dilakukan setelah 7 – 10 menstruasi setiap
bulannya. Pencegahan dini berikutnya melalui test IVA, yang saat ini
prosedurnya sudah bisa dilakukan di Puskesmas terdekat dengan harga terjangkau.
Untuk mencegah hal di atas, mari lakukan Germas , Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat, kampanye yang dilakukan Kementerian Kesehatan menuju
Indonesia Sehat dan Kuat.
No comments
Post a Comment
Tanda sayang