expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>>

06 February 2020

Lakukan Deteksi Dini Untuk Mencegah Kanker







“Mbak, udah dapat kabar belum, Ibu S**** masuk rumah sakit. Beliau didiagnosa menderita kanker payudara” , berita mengejutkan yang saya dengar di akhir bulan lalu. Ibu S adalah wali kelas Fara di kelas 1 lalu. Saat mengajar Fara pun beberapa kali beliau dirawat di Rumah Sakit dengan diagnose penyakit pada lambungnya. Kini ternyata beliau  menderita kanker payudara.



Kanker adalah salah satu penyakit tidak menular yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat dan tidak dapat dikendalikan tubuh  penderita. Pertumbuhan sel yang tidak normal ini menganggu dan merusak sel normal yang berada di sekitarnya. Kanker sendiri termasuk penyakit tidak menular yang merupakan penyebab kematian kedua di dunia, karena penyakit ini tidak menimbulkan gejala di awal tahap perkembangannya. Biasanya diketahui ketika sudah mencapai stadium lanjut.



Dalam keluarga besar almarhumah nenek, beberapa saudara kandung  dan keponakan nenek banyak yang terkena kanker. Pada awalnya mereka mengaku tidak mengetahui gejala – gejala, dan baru mengetahui di stadium lanjut. Padahal kalau sejak awal terdeteksi, insyaAllah  kankernya dapat dicegah dan dikendalikan.



Bertepatan dengan Hari Kanker Sedunia yang jatuh pada tanggal 4 Februari 2020 lalu, Kementerian Kesehatan mengundang teman – teman influencer untuk belajar dan mengetahui lebih dekat, apa dan bagaimana penanganan kanker.



Dalam kesempatan tersebut ibu Cut Putri Ariani, Direktur P2PTM, Kementerian Kesehatan, meminta kepada blogger dan influencer yang hadir untuk membantu menyebarkan informasi yang benar mengenai mengenai kanker. Jangan sampai banyak masyarakat yang justru mendengar informasi yang bersifat menyesatkan/hoax, terutama yang berkaitan dengan pengobatan.



Hingga saat ini penyebab kanker belum dapat diketahui, tetapi banyak faktor resiko yang dapat meningkatkan terjadinya kanker. Kanker menyerang siapa saja, baik laki – laki maupun perempuan, anak-anak ataupun dewasa. Bahkan tak jarang bisa muncul di semua organ tubuh.


Berikut adalah faktor resiko kanker :
  • Rokok
  • Kurang aktifitas fisik
  • Pola makan yang tidak sehat
  • Terpapar polutan dan zat karsinogenik
  • Makan makanan yang diyakini mengandung pemanis, pewarna, perasa dan pengawet.
  • Berganti – ganti pasangan
  • Stress





Namun demikian ada 7 gejala yang perlu diperhatikan dan diperiksa lebih lanjut, memastikan ada atau tidaknya kanker dengan cara WASPADA :

W : waktu buang air besar atau kecil dan perubahan kebiasaan atau gangguan.
A   : Alat pencernaan terganggu dan susah menelan
S   : Suara serak dan batuk yang tidak kunjung sembuh
P   : Payudara atau tempat lain terdapat benjolan
A   : Andeng – andeng (tahi lalat) yang berubah sifatnya
D   : Darah atau ledir yang abnormal keluar dari tubuh
: Adanya koreng atau borok yang tidak sembuh – sembuh.



Jika teman – teman mengalami satu atau beberapa gejala di atas, sesegera mungkin dokter terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kanker merupakan penyakit gaya hidup yang selanjutnya dapat dicegah dengan melakukan deteksi dini.



Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim, merupakan kanker dengan kasus terbanyak di Indonesia. Lakukan detesi dini untuk mencegahnya, melalui Sadari (Periksa Payudara Sendiri) yang dapat  dilakukan setelah 7 – 10 menstruasi setiap bulannya. Pencegahan dini berikutnya melalui test IVA, yang saat ini prosedurnya sudah bisa dilakukan di Puskesmas terdekat dengan harga terjangkau.






Untuk mencegah hal di atas, mari lakukan Germas , Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, kampanye yang dilakukan Kementerian Kesehatan menuju Indonesia Sehat dan Kuat.


No comments

Post a Comment

Tanda sayang

© Cerita Keluarga Fauzi
Maira Gall