expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>>

23 January 2017

Kolaborasi Brother dan Stabilo Menghadirkan Outer Kece


Salah satu perkataan almarhumah nenek yang saya ingat hingga saat ini adalah permintaan beliau agar saya belajar menjahit.  Beliau mengingatkan bahwa sebagai seorang perempuan,  selain memasaka, menjahit juga sebagai salah satu life skill untuk bertahan hidup. Suatu ketika pasangan hidup kita tiada atau tak mampu mencari nafkah, dengan kemampuan yang kita miliki, kita bisa juga menjadi tulang punggung keluarga. Perkataan beliau ini sesuai dengan pengalaman semasa hidup. Toh saat ini, banyak juga perempuan yang mencari nafkah walaupun tak mampu menjahit *seperti saya*.



Saat ini sih menjahit bukan monopoli kaum perempuan saja. Banyak juga kok penjahit berjenis kelamin laki – laki. Seperti kang Ade Truna contohnya. Saat saya bertemu di acara Workshop Menjahit dan Doodle, di Marlo Kitchen by Chef Norman, Bandung. Workshop yang diadakan oleh Brother Indonesia dan Stabilo, menghadirkan mba Astri Damayanti dan mba Tanti Amelia yang mengajarkan teman – teman blogger yang hadir ngedoodle diatas outer yang dibuat.



Sabtu 14 Januari 2017, bertempat di Marlon Kitchen By chef Norman, dihadiri 20 orang blogger dari Bandung dan sekitarnya, mereka nampak antusias ingin belajar bersama mba Astri dan Mba Tanti. Acara dibuka oleh mba Astri, founder Kriya Indonesia. Mba Astri kemudian mengenalkan mba Maya, perwakilan dari Brother Indonesia yang juga turut hadir dalam acara tersebut.


 Mesin Jahit Brother

Mba Maya menjelaskan produk mesin jahit Brother yang saat ini sudah menjadi mesih jahit otomatis.  Mesin jahit terbaru keluaran brother ini bisa mengatur jenis jahitan, berbagai jenis bordir, bahkan tidak membutuhkan tenaga untuk menekan pedal. Cukup menekan sebuah tombol, mesin jahit brother mampu mengatur jahitan sesuai keinginan kita. Ibarat kata, sambil merem juga bisa *sombong*





Ibarat sebuah mobil, menggunakan mesin Jahit Brother, cukup tinggal pedal gas saja, maka mesin jahit pun bekerja. Selain itu, kelengkapan peralatan menjahit ternyata sudah tersedia di mesin ini. Seperti gunting, alat memasukkan benang (gak perlu melet – melet lidah lagi kan, masukin benang ke jarum), hingga lampu yang ada di badan mesin. Lampu tersebut sangat berguna ketika menjahit dalam suasana yang temaram. Atau untuk saya yang rabun jauh, lampu ini benar – benar sangat membantu. Tidak perlu juga riweh mencari gunting ke sana sini, di mesin jahit Brother sudah tersedia cutter super mini yang tajam untuk menggunting sisa benang.



Mesin jahit Brother juga dapat mencetak foto dan menjahit foto, lalu mengkonversikannya file tersebut ke bordir. Bahakn bisa juga untuk membuat name drop. Keren yaa...


Karena nyaris semua peserta adalah pemula dalam urusan jahit menjahit, maka pelajaran menjahit kali ini, para peserta diminta membuat outer/bolero (luaran), dengan pola dan model yang sederhana dan sesimpel mungkin. Setiap peserta mendapatkan  kain untuk praktek dan pouch berupa benang jahit sebanyak 1 lusin. Sedangkan untuk pola, membuat lubang untuk leher, sudah disediakan panitia. Para peserta tinggal mengikuti arahan mba Astri, menggunting sesuai pola. Setelah selesai dijahit, nah sekarang giliran outer digambar.



Peralatan Menggambar & Mewarnai Stabilo
 
Workshop kali ini selain belajar membuat outer, para peserta juga diajari membuat doodle dikain bersama mba Tanti dan Stabilo.  Pak Ray perwakilan dari Stabilo yang hadir pada acara workshop menjelaskan bahwa spidol dan peralatan mewarnai dari Stabilo itu aman untuk manusia, terbebas dari zat berbahaya. Stabilo tidak hanya mengedepankan produk, melainkan juga memikirkan akan dampak kepada keamanan pemakainya.


Siang itu Stabilo hadir  dalam beragam tipe, sebagai media gambar. Mulai dari spidol yang berukuran kecil seperti pensil, sedang hingga besar, dengan berbagai ujung pena. 


Mba Tanti mengajak peserta ngeriung duduk di lantai Marlo Kitchen By Chef Noorman. Dengan beberapa buah spidol stabilo, mba Tanti mulai membuta gambar bunga – bunga di outer, diikuti oleh sebagian peserta. Mba Tanti membebaskan para peserta untuk menggambar apa saja. Karena menurut mba Tanti, ngedoodle itu sebagian dari perwujudan emosi dan ekspresi kita. Jadi di sesi mba Tanti ini, jangan ditanya rusuh dan heboh, gak kalah sama kelas menjahit disebelahnya. 





Karena keterbatasan tempat, peserta dibagi menjadi 2 bagian. Sebagian menjahit terlenih dahulua, sebagian lainnya menggambar doodle baru menjahit. Namun acara siang itu penuh dengan gelak tawa, dan obrolan ngalor ngidul. Suasana penuh keceriaan. Di cafe Marlo Kitchen by Chef Noorman, tersedia kuliner Indonesia, selain kuliner manca negara. Juga berbagai olahan kopi dan aneka minuman lainnya yang menggugah selera.


Sang pemilik, Abu Marlo, menceritakan bahwa beliau juga memiliki sebuah project sosial bersama anak -anak kurang mampu yang berlokasi di sebuah rumah singgah di Bandung. Dan Abu juga meminta, semoga Brother dan Stabilo mau turut serta membantu di rumah singgah tersebut. Memberi keterampilan bagi anak – anak di sana. 



Eis,..semua sudah kenal sama Abu Marlo kan?yes...beliau adalah salah satu magician ternama Indonesia. Sayang kemarin gak sekalian unjuk aksi, kan seru itu...jahit – doodle – sulap. Kapan lagi coba ...


Sampai ketemu di event berikutnya yaa....








































5 comments

  1. Mupeng lihat alat tulis sebanyak itu. :D

    ReplyDelete
  2. Kolaborasi yang menarik nih! :D

    ReplyDelete
  3. Lho? Bisa dibuat kain juga, ya? :o Wah, mau

    ReplyDelete
  4. Ternyata mak Sally ke BAndung toh, waaaah sayang sekali pas acara ini saya lg ga bs ikutan

    ReplyDelete
  5. Suka banget deh sama acara-acara macam ini :3

    Salam,
    Oca

    ReplyDelete

Tanda sayang

© Cerita Keluarga Fauzi
Maira Gall