Salah satu perkataan almarhumah
nenek yang saya ingat hingga saat ini adalah permintaan beliau agar saya
belajar menjahit. Beliau mengingatkan
bahwa sebagai seorang perempuan, selain
memasaka, menjahit juga sebagai salah satu life skill untuk bertahan hidup.
Suatu ketika pasangan hidup kita tiada atau tak mampu mencari nafkah, dengan
kemampuan yang kita miliki, kita bisa juga menjadi tulang punggung keluarga.
Perkataan beliau ini sesuai dengan pengalaman semasa hidup. Toh saat ini,
banyak juga perempuan yang mencari nafkah walaupun tak mampu menjahit *seperti
saya*.
Saat ini sih menjahit bukan
monopoli kaum perempuan saja. Banyak juga kok penjahit berjenis kelamin laki –
laki. Seperti kang Ade Truna contohnya. Saat saya bertemu di acara Workshop
Menjahit dan Doodle, di Marlo Kitchen by Chef Norman, Bandung. Workshop yang
diadakan oleh Brother Indonesia dan Stabilo, menghadirkan mba Astri Damayanti
dan mba Tanti Amelia yang mengajarkan teman – teman blogger yang hadir
ngedoodle diatas outer yang dibuat.
Sabtu 14 Januari 2017, bertempat
di Marlon Kitchen By chef Norman, dihadiri 20 orang blogger dari Bandung dan
sekitarnya, mereka nampak antusias ingin belajar bersama mba Astri dan Mba
Tanti. Acara dibuka oleh mba Astri, founder Kriya Indonesia. Mba Astri kemudian
mengenalkan mba Maya, perwakilan dari Brother Indonesia yang juga turut hadir
dalam acara tersebut.
Mesin Jahit Brother
Mba Maya menjelaskan produk mesin
jahit Brother yang saat ini sudah menjadi mesih jahit otomatis. Mesin jahit terbaru keluaran brother ini bisa
mengatur jenis jahitan, berbagai jenis bordir, bahkan tidak membutuhkan tenaga
untuk menekan pedal. Cukup menekan sebuah tombol, mesin jahit brother mampu
mengatur jahitan sesuai keinginan kita. Ibarat kata, sambil merem juga bisa
*sombong*
Ibarat sebuah mobil, menggunakan
mesin Jahit Brother, cukup tinggal pedal gas saja, maka mesin jahit pun
bekerja. Selain itu, kelengkapan peralatan menjahit ternyata sudah tersedia di
mesin ini. Seperti gunting, alat memasukkan benang (gak perlu melet – melet
lidah lagi kan, masukin benang ke jarum), hingga lampu yang ada di badan mesin.
Lampu tersebut sangat berguna ketika menjahit dalam suasana yang temaram. Atau
untuk saya yang rabun jauh, lampu ini benar – benar sangat membantu. Tidak
perlu juga riweh mencari gunting ke sana sini, di mesin jahit Brother sudah
tersedia cutter super mini yang tajam untuk menggunting sisa benang.
Mesin jahit Brother juga dapat
mencetak foto dan menjahit foto, lalu mengkonversikannya file tersebut ke
bordir. Bahakn bisa juga untuk membuat name drop. Keren yaa...
Karena nyaris semua peserta
adalah pemula dalam urusan jahit menjahit, maka pelajaran menjahit kali ini,
para peserta diminta membuat outer/bolero (luaran), dengan pola dan model yang
sederhana dan sesimpel mungkin. Setiap peserta mendapatkan kain untuk praktek dan pouch berupa benang
jahit sebanyak 1 lusin. Sedangkan untuk pola, membuat lubang untuk leher, sudah
disediakan panitia. Para peserta tinggal mengikuti arahan mba Astri,
menggunting sesuai pola. Setelah selesai dijahit, nah sekarang giliran outer
digambar.
Peralatan Menggambar & Mewarnai Stabilo
Workshop kali ini selain belajar
membuat outer, para peserta juga diajari membuat doodle dikain bersama mba
Tanti dan Stabilo. Pak Ray perwakilan
dari Stabilo yang hadir pada acara workshop menjelaskan bahwa spidol dan
peralatan mewarnai dari Stabilo itu aman untuk manusia, terbebas dari zat
berbahaya. Stabilo tidak hanya mengedepankan produk, melainkan juga memikirkan
akan dampak kepada keamanan pemakainya.
Siang itu Stabilo hadir dalam beragam tipe, sebagai media gambar.
Mulai dari spidol yang berukuran kecil seperti pensil, sedang hingga besar,
dengan berbagai ujung pena.
Mba Tanti mengajak peserta ngeriung duduk di
lantai Marlo Kitchen By Chef Noorman. Dengan beberapa buah spidol stabilo, mba
Tanti mulai membuta gambar bunga – bunga di outer, diikuti oleh sebagian
peserta. Mba Tanti membebaskan para peserta untuk menggambar apa saja. Karena
menurut mba Tanti, ngedoodle itu sebagian dari perwujudan emosi dan ekspresi
kita. Jadi di sesi mba Tanti ini, jangan ditanya rusuh dan heboh, gak kalah
sama kelas menjahit disebelahnya.
Karena keterbatasan tempat, peserta dibagi
menjadi 2 bagian. Sebagian menjahit terlenih dahulua, sebagian lainnya
menggambar doodle baru menjahit. Namun acara siang itu penuh dengan gelak tawa,
dan obrolan ngalor ngidul. Suasana penuh keceriaan. Di cafe Marlo Kitchen by
Chef Noorman, tersedia kuliner Indonesia, selain kuliner manca negara. Juga
berbagai olahan kopi dan aneka minuman lainnya yang menggugah selera.
Sang pemilik, Abu Marlo, menceritakan bahwa
beliau juga memiliki sebuah project sosial bersama anak -anak kurang mampu yang
berlokasi di sebuah rumah singgah di Bandung. Dan Abu juga meminta, semoga
Brother dan Stabilo mau turut serta membantu di rumah singgah tersebut. Memberi
keterampilan bagi anak – anak di sana.
Eis,..semua sudah kenal sama Abu Marlo
kan?yes...beliau adalah salah satu magician ternama Indonesia. Sayang kemarin
gak sekalian unjuk aksi, kan seru itu...jahit – doodle – sulap. Kapan lagi coba
...
Sampai ketemu di event berikutnya yaa....
Mupeng lihat alat tulis sebanyak itu. :D
ReplyDeleteKolaborasi yang menarik nih! :D
ReplyDeleteLho? Bisa dibuat kain juga, ya? :o Wah, mau
ReplyDeleteTernyata mak Sally ke BAndung toh, waaaah sayang sekali pas acara ini saya lg ga bs ikutan
ReplyDeleteSuka banget deh sama acara-acara macam ini :3
ReplyDeleteSalam,
Oca