Cuaca yang silih berganti
membuat kita jadi waspada dan mawas diri. Batuk-pilek-demam pun menjadi bukan sekedar hal yang biasa. Tapi tahukah kamu jika kamu mengalami batuk
berdahak lebih dari 2 minggu dengan disertai gejala seperti berat badan yang berkurang,
berkeringat di malam hari tanpa
berkegiatan fisik, demam yang tidak terlalu tinggi dan merasa nyeri di dada
adalah ciri-ciri penyakit TB. TB atau
yang dulu lebih familiar disebut TBC adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh kuman Mycobacterium Tubercolosis. Kuman ini tidak hanya terdapat di
paru-paru namun juga menyerang anggota tubuh lainnya seperti tulang, sendi,
usus, kulit, kelenjar getah bening dan selaput otak. Cara penularan dan penyebaran kuman TB melalui udara. Oleh sebab itu jika kamu merupakan pasien TB ataupun orang yang berada di sekitar pasien TB, maka kamu wajib menggunakan masker.
Jika kamu memiliki ciri-ciri
diatas, apa yang sebaiknya kamu lakukan untuk mengetahui apakah kamu
terjangkiti kuman TB atau tidak? Segera temui
dokter dan lakukan pemeriksaan dahak
Sewaktu-Pagi-Sewaktu (SPS)di laboraturium dan lakukan pemeriksaan sesuai anjuran agar
mendapat hasil yang optimal. Setelah itu jika kamu memang didiagnosa terjangkit
TB, kamu akan diberikan pengobatan teratur selama 6 – 8 bulan hingga tuntas.
Obat yang diberikan harus diminum sesuai aturan dan tidak boleh berhenti
meminumnya. Kenapa?karena jika kamu berhenti meminum obat anti TB sebelum
waktunya, kuman TB didalam tubuhmu akan kebal sehingga pengobatan yang butuhkan
akan jauh lebih lama dan lebih mahal karena jenis obatnya berbeda. Dan tentu saja,kuman yang kebal obat dapat
menularkan kepada orang lain di sekitar kamu.
Pada tahap awal pengobatan TB,
kamu akan diberikan obat yang harus diminum setiap hari selama 2-3 bulan. Lalu
tahap lanjutan kamu akan diberikan obat yang juga harus diminum 3 kali seminggu
selama 4-5 bulan. Selama masa
pengobatan, kamu juga tetap harus memeriksakan
dahak kamu yaitu pada akhir masa
pengobatan awal, 1 bulan sebelum masa pengobatan berakhir dan di akhir masa
pengobatan. Riweh ya?Tapi demi
kesembuhan kamu, hal ini harus dan wajib dilakukan.
Selama masa pengobatan, ada
sebagian pasien TB yang mengalami efek samping ringan setelah mengkonsumsi obat anti TB
seperti; hilang napsu makan, mual, sakit
perut, nyeri sendi, kesemutan di kaki
hingga terdapatnya warna kemerahan pada air senimu. Namun kamu jangan takut,
efek samping diatas tidak
berbahaya, dan sifatnya hanya sementara
saja. Obat anti TB diberikan secara
cuma-cuma dan dapat diperoleh di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat. Segera tanyakan ini pada petugas kesehatan
terdekat di kotamu ya…
Lalu apa yang sebaiknya kamu
lakukan jika ada keluarga, saudara, tetangga atau kerabatmu yang terjangkiti
TB?
- Jangan jauhi mereka, karena pasien TB butuh bantuan dan dukungan dari orang-orang terdekatnya.
- Ingatkan pasien untuk minum obat secara teratur. Setelah 2 minggu minum obat maka kuman TB tidak akan menular kepada orang lain. Tapi tetap pastikan bahwa obat harus diminum sesuai dengan aturan dan lama pemakaiannya.
- Pasien TB harus menutup mulutnya ketika batuk atau bersin. Usahakan ketika batuk, tutup hidung dan mulut dengan masker, tisu atau sapu tangan. Setelahnya buang tisu bekas batuk atau bersin pada tempat sampah. Bila menutup mulut menggunakan tangan, segera cuci tangan dengan air bersih dan sabun.
- Tidak membuang ludah atau dahak disembarang tempat, tapi buanglah pada tempat khusus yang telah disediakan.
- Rumah tinggal juga harus memiliki ventilasi udara yang baik.
Selain itu kamu juga harus makan
makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menjemur alas tidur agar tidak lembab,
membuka jendela rumah agar mendapatkan sinar matahari dan udara segar yang cukup,
memberikan suntikan BCG bagi balita,
olahraga teratur dan hentikan kebiasaan merokok.
TB bisa dicegah dan TB bisa
disembuhkan….Jadi Mari #LawanTB
Minum obatnya harus konsisten ngga boleh putus ya mba.. KAlo temenku ada yang berprinsip daripada berobat trus tahu sakit apa jadi stres mending ngga usah berobat seklaia. Padaha; mumpung penyekit belum meluas lebih baik segera diobati yaa
ReplyDeleteIya mba, pasien TB kalau putus ga tuntas pengobatannya bisa jadi TB MDR. Yaitu TB kebal obat. Penyembuhannya lebih lama lagi yaitu 18-24 bulan dan mesti minum obat sesuai dengan berat badannya. Makin berat BB nya, makin banyak obatnya. Ogah kan....
ReplyDeletePenyakit TB memang tak seharusnya menjadi momok ya, Mbak? Sudah saatnya masyarakat secara luas memahami tentang hal ini, agar paham betul bagaimana bertindak, sehingga pasien sembuh sempurna dan masyarakat/keluarga tidak tertular. Sungguh oleh-oleh yang sangat bermanfaat dari workshop kita di Bandung kemarin itu, ya, Mba. Nice share. :)
ReplyDeleteMakasih mba Al,..
DeleteIya, kalau ga ikutan workshop ini ga bakalan tau bagaimana penularan dan cara penyembuhannya. Ga rugi deh ikutan workshop..
Thanks udah mampir mak...
Ngomongin penyakit TB pasti pada parno duluan nular lewat udara, padahal gak begitu juga sih. Iya memang menular lewat udara salah satunya, tapi dengan prilaku pasien yang baik, seperti gak buang ludah sembarangan dan menutup mulut saat batuk pun udah cukup kok :)
ReplyDeleteBetul neng, kalau kita ga tau, ga waspada malah jadi membahayakan ya... makasih udah mampir
Deletecurhat ahh mbaaa, aku nyuruh yang merokok berhenti merokok tuh susah banget yaa, padahal kalo udah kena TB pasti gak enak dan baru nyesel deh. Masa iya sih harus TB dulu baru berhenti merokok, huhft
ReplyDeleteemang susah sih Cha kalau berenti merokok bukan dari keinginan yang bersangkutan. Jadi inget pengalaman kakak ipar
Delete