Di rumah, saya selalu
berusaha untuk menyiapkan hidangan bagi suami dan anak-anak. Biasanya
durasi saya berada di dapur antara 2 – 5 jam per hari. Tetapi itu
gak setiap hari terjadi. Sesekali saya juga perlu membeli makanan
matang di sekitaran rumah.
Terkadang, memasak dengan
durasi 2 – 5 jam perhari sukses membuat saya nyap – nyap kanan
kiri kalau anak – anak tidak menghabiskan makanannya. Namun
kejadian ini bisa dihitung dengan jari. Biasanya hidangan ludes tak
bersisa.
Di Kamis Inspirasi kali
ini, saya akan berkenalan dengan seorang ibu yang sanggup memasak
selama 20 jam nonstop tanpa jeda. Iya, sosok perempuan ini ternyata
sudah menikmati hobinya memasak sejak SD. Namun yang unik, beliau
tidak suka memasak di kala ramai orang atau memasak untuk hajatan.
Makanya begitu sang suami menyarankan untuk membuka usaha katering,
perempuan cantik ini menolaknya. Tetapi seiring waktu dan karena saat
itu, sosok perempuan ini banyak menulis buku kuliner, akhirnya
membuat ia memutuskan untuk terjun ke bisnis kuliner sebagai branding
dirinya dan untuk menunjang bukunya.
Dia adalah Sri rahayu.
Seorang ibu dengan dua orang putra yang gagah yang menjadi sumber
kekuatan dalam hidupnya. Mbak Sri sebenarnya merupakan lulusan dari
UNIBRAW jurusan sosial ekonomi dan pertanian. Sempat menjadi pedagang
sayur organic, memiliki toko online dan lainnya, kini mbak Sri
memantapkan diri menekuni hobinya. Penyuka pink, biru dan merah hati
ini meyakini memasak merupakan cara yang paling efektif untuk
mengusir sepi.
Dari kegilaannya memasak,
seorang teman sempat membuatkan mbak Sri sebuah puisi yang
ditayangkan di harian Banjarmasin post. Hihihi sepertinya mbak Sri
ini cucok kalau bertemu dengan alhmarhum nenek yang memang hobi
memasak. Pasti mereka berdua bisa ngobrol ngalor ngidul tentang
variasi masakan Indonesia.
Selain sebagai hobi, memasak
membuat mbak Sri dapat mengawasi asupan nutrisi kedua puteranya.
Kalau si sulung Farhan lebih memilih dalam soal makan (picky eater),
dan hal ini membuat mbak Sri ekstra kreatif untuk memikirkan menu –
menu yang mau dikonsumsi Farhan. Sebaliknya Favian adalah anak yang
gampang makan. Namun begitu mbak Sri gak ingin kecolongan lagi
seperti ketika Farhan kecil yang lebih menyenangi masakan dengan
penyedap MSG yang banyak dan membuat amandel Farhan harus dioperasi.
Saat ini mbak Sri menjalankan usaha katering Dapur Sehat Bunda dengan
berbagai variasi menu. Beliaupun membuka usaha lauk kering siap
santap olahan dengan merek MS alias Mbak Sri yang menyediakan kentang
balado, abon, ikan bakar madu dan lainnya
Buat yang di Bali dan
ingin mencicipi masakan mbak Sri, bisa deh kepoin akun socmednya di :
Blog :
www.istanabundavian.com
dapurummufarhan.blogspot.co.id (untuk intip resep kreasi mbak Sri)
Facebook : Sri Rahayu
Instagram :
@sri.rahayu.sp
Terima kasih mba Saly Fauzi. Ulasannya detil. Hihihi saya memang kalau sudah masak suka lupa waktu tapi alhamdulillah tidak lupa sholat. Terutama kalau saya lagi dikejar orderan..
ReplyDelete