Gambar dari sini |
Kalau teman – teman ada yang perhatikan hastak #JakartaBandungPakaiMotor dan #PantatTerbuatDariBeton beberapa waktu yang lalu diakun socmed saya, pasti sudah tahu donk saya bakalan mau cerita apa. Hahaha itu yang terakhir gak banget ya hastaknya.
Jadi begini, sejak
pacaran dan awal – awal menikah, saya bercita – cita melakukan
sebuah perjalanan menggunakan motor, entah ke Bandung – Cirebon
maupun Tasik. Ngebayanginnya bakalan seru dan romastis, menghabiskan
waktu berdua suami sembari menikmati objek wisata di tempat yang kami
datangi. Namun rencana tinggal rencana. Kehadiran Fadly disusul Fara
memupus mimpi saya tersebut. Memasuki usia penikahan kami yang ke 9
September nanti, akhirnya cita – cita saya terwujud yihaaa....
Beberapa hari sebelum
berangkat, Fara mendadak deman dan gak enak badan. Saya sempat kuatir
untuk meninggalkannya. Namun Kamis pagi alhamdulillah demamnya
berangsur turun. Saya dan pak suami memutuskan bahwa Jumat kita tetap
berangkat ketika Fara bilang, “gpp ibu pergi aja. Aku udah baikan
kok. Tapi jangan lama – lama ya, dua hari aja, ok!”. Hihihi
makasih ya anak cantik, tau aja ibunya butuh piknik.
Cerita Perjalanan Jakarta
Bandung
Jumat pagi, setelah
menjemput Fadly dari Sekolah, Fadly dan Fara langsung kami antar ke
rumah Oom yang letaknya tidak begitu jauh dari rumah kami. Setelah itu
kami berdua kembali ke rumah, dan tepat pukul 11.00 wib kami berangkat
menuju Bandung.
Bogor
Jam 11.45 wib kami
memasuki kota Bogor yang saat itu sedikit gerimis. Udara yang
mendung membuat perjalanan menyenangkan gak kegerahan. Namun memasuki
Ciawi, hujan turun dengan derasnya. Yo wes berteduh dulu sembari
sholat Jumat. Kelar sholat, eh kok ya pas banget hujanpun reda. Buru –
buru kami melanjutkan perjalanan.
Menuju puncak, pak suami
berinisiatif mengambil jalan tikus menuju Taman Safari, Cisarua.
Menurut pak suami kami jadi bisa menghemat waktu dan sedikit terbebas
dari macet. Oke, sebagai penumpang yang baik dan sholehah, saya nunut
saja hihihi. Perjalananpun mulai memasuki jalan yang berkelok naik
turun. Rasanya seperti naik kora – kora di Dufan, sebentar menanjak
sebentar menurun.
Satu dua kali kami sempat
salah belok juga, yah namanya juga jalan tikus pasti melewati
pemukiman penduduk. Bertanya beberapa kali dengan penduduk setempat,
akhirnya sampai juga kami di jalan raya Puncak, beberapa meter
sebelum jalan masuk menuju Taman Safari. Cuss... kita lanjut lagi
melewati Puncak Pass, Mesjid Ta-awun, Cibodas, Cipanas dan tibalah di
Cianjur.
Memasuki Cianjur pukul 14.25, kami mampir makan siang dan beristirahat sejenak di sebuah rumah makan Padang. Entah karena senang bisa jalan berduaan, entah karena terlalu excited mimpi jadi kenyataan, naga dan cacing di perut saya adem -adem saja tidak minta jatah seperti biasanya. Yang minta perhatian justru pantat yang udah kepanasan hahahaha. Setelah kenyang, kami kembali melanjutkan perjalanan. Alhamdulillah sepanjang perjalanan kami tidak bertemu kembali dengan hujan, hanya gerimis sesekali menyapa. Cuss ngebut... dan tibalah kami di Bandung Barat.
Bandung Barat
Begitu melihat beberapa
papan reklame di pinggir jalan, dan mengetahui bahwa saya sudah di
Bandung Barat, dalam hati saya sudah girang saja. Hore sudah dekat,
sebentar lagi sampai. Etapi ternyata saya salah duga, dari Bandung
Barat ke Cihampelas memakan waktu kurang lebih 2 jam. Hohoho kirain
dekat, gak tahunya masih jauuh bo... Dari Bandung Barat ke kota
Bandung, kita akan melewati pegunungan kapur di kabupaten Padalarang.
Sepanjang Padalarang kami bertemu dengan truk – truk besar yang
berada di kedua arah. Sempat seram dan deg-degan juga di sini. Parno
kenapa – napa huhuhu....
Dan alhamdulillah, tepat
pukul 17.30 wib akhirnya kami sampai juga di hotel tempat kami
menginap. Lumayan ledes deh nih pantat. Untung terbuat dari tembok,
jadi setelah beristirahat sejenak dan foto-foto, kami pun keluar
hotel untuk menikmati suasana Bandung di malam hari plus mencicipi
kulinernya (nasi Bancakan dan kue batok)
Keesokan harinya, setelah
puas mencicipi beragam aneka menu sarapan di hotel dan mandi, pukul
12.10 kami memutuskan chek out dari Hotel. Tujuan pertama mencari
buku oleh – oleh untuk duoF di Palasari. Kelar mendapat apa yang
kami cari, cacing di perut kompak menjerit minta diisi. Hihi perasaan
baru sarapan di hotel kok ya udah laper lagi. Pak suami berinisiatif
mengajak makan di mie Akung. Sekalian nostalgila nih yeee...
Sempat udah hopeless juga
di mie Akung, lama bener nungguinnya. Hahaha ya namanya juga
kelaperan kan. Menunggu 10 – 15 menit, pesananpun datang. Gak pake
tengok kanan kiri, mie yamin dan mie kuahpun pindah tempat ke dalam
perut. Alhamdulillah berkah. Kelar makan kita pun langsung berangkat.
Melirik jam di tangan waktu sudah menunjukkan pukul 14.35 wib ...duh
sampai Jakarta malam donk ya.
Perjalanan Bandung –
Jakarta
Sebelum meninggalkan
Bandung, pak suami kekeuh mengajak saya memutari taman lalu lintas
sembari berkhayal bahwa satu saat nanti kami akan kembali ke Bandung
full team bareng duoF. Bismillah mudah-mudahan jadi kenyataan.
Setelah puas berkeliling *naik motor doank :D* kamipun melanjutkan
perjalanan menuju Jakarta. Huhu namanya juga jalan berduaan ya, gak
bisa lihat toko yang jual oleh – oleh dan perlengkapan motor,
rasanya ada yang kurang kalau gak mampir. Walaupun yang dibeli cuma
celana pendek dan jas hujan doank *beli jas hujan juga akhirnya* tapi
tetep aja makan waktu lama. Pukul 15.40 akhirnya kami resmi
meninggalkan Bandung.
Entah karena sehabis
gerimis, entah pula karena perut kekenyangan, kami berdua sama –
sama ngantuk sepanjang perjalanan menuju Cimahi. Beberapa kali mata
saya sempat terpejam. Dan beberapa kali juga terdengar pak suami
menyanyi entah lagu apa. Ooo tidak, ternyata pak suamipun mengantuk.
Haduh harus berhenti dan ngopi nih kalau sudah begini. “Ok ketemu
warung kita ngopi ya bu” teriak pak suami.
Padalarang
Sepanjang akhir
perjalanan Cimahi kami tak menemui warung kopi. Tak lama kami
memasuki Padalarang. “Duh ini mata gak boleh merem, truk kanan kiri
bikin horor” ujar saya dalam hati. Jalanan yang mulai meliuk –
meliuk membuat saya mendelikkan mata lebar -lebar agar tak mengantuk.
Beberapa kali saya mengajak pak suami bercakap – cakap agar matanya
tak terpejam. Untunglah setelah menyalip sebuah truk, kami melihat
warung kopi di kejauhan. Alhamdulillah, kami bergegas turun dan
beristirahat sejenak. Menyesap segelas kopi hangat, dan membaca pesan
dari anak gadis yang menanyakan kapan kami pulang. Setelahnya kami
bergegas melanjutkan perjalanan. Jam di tangan menunjukkan pukul 16.
45 wib.
Cianjur
Memasuki Cianjur, pak
suami yang sudah kembali segar, memacu laju motornya dengan kecepatan
80-100km/jam. Hihihihi berasa lagi balapan. Gpp deh yang penting
cepat nyampe rumah. Soalnya Fara udah sedikit cranky dan nanyain
kapan ibu pulang. Kangen ya neng?ibu juga :)
Lagi asik – asik
ngebut, tiba – tiba sekumpulan motor (sok) besar *gak mau sebut
merk ntar jumawa lewat diiringi bunyi klakson yang membahana. Ooo
rupanya ada yang konvoi. Eh tapi tak lama berselang dari kejauhan
saya melihat rombongan motor (sok) besar tersebut berhenti dan
terlibat perkelahian. Menurut pak suami sih karena ada satu motor
yang berusaha menyalip konvoi rombongan si motor tadi. Antara gemes
pengen ikutan nampol dan kesel melihat ulah rombongan itu yang main
hakim sendiri. Mereka dengan gagahnya mengeroyok si bapak, sementara
si istri berteriak melerai mereka. Untunglah penduduk sekitar
berlarian membantu. Sayang saya gak sempat mengabadikan kejadian
tersebut. Huhuh masih emosi mengingatnya.
Melewati Cianjur, kami
memasuki udara yang berubah sejuk. Saya bahkan sempat menggigil
kedinginan. Ya, kami telah melewati Cibodas, Cipanas dan Puncak Pass.
Saat itu hari sudah magrib, suasana mulai gelap. Selepas Isya kami
berhenti sejenak di Cimory, membeli susu pesanan duoF. Keluar dari
Cimory menuju Ciawi, kami disambut hujan deras. Ciawi – Bogor
perjalanan ditemani gerimis dan macet. Hihihi tapi memasuki Cibinong
hingga sampai ke rumah, jalanan malah kering, gak ada tanda – tanda
hujan. Berasa aneh sendiri, cuma kami saja yang pake jas hujan.
Alhamdulillah 21.45 wib kami pun tiba dengan selamat di rumah.
Cihuy banget kan
perjalanan Bikepacker kami?hahaha perjalanan darat memang menyuguhkan
cerita tersendiri. Mudah – mudahan perjalanan singkat yang kami
lakukan dapat menambah kemesraan dan keharmonisan hubungan kami
*uhuk.
Oiya, berikut adalah tips
ala saya buat teman – teman yang sekiranya ingin mencoba Jakarta
Bandung naik motor :
- Periksa kondisi motor, apakah layak jalan jauh atau tidak. Rem – aki – lampu – oli harus dipastikan dalam kondisi prima.
- Pastikan barang bawaan berada dalam tas yang nyaman untuk digunakan saat bepergian dengan motor. Kalau saya memilih menggunakan tas ransel agar semua perlengkapan menginap mudah dibawa. Untuk dompet dan handphone saya menggunakan sling bag menghindari kejadian yang tak diinginkan.
- Siapkan helm dan aksesoris penunjang penampilan eh keselamatan yang nyaman digunakan. Sepatu, sarung tangan, buff /masker penutup mulut untuk kenyamanan berkendara. Untung saya punya boots yang nyaman dipakai. Celana jeans dan kaki sayapun aman dari cipratan air hujan.
- Jika mengantuk, jangan segan untuk berhenti sejenak. Cuci muka atau minum segelas kopi/teh/minuman hangat lainnya jika suka.
- Kalau saya lebih memilih perjalanan pagi – siang hari agar bisa menikmati pemandangan sepanjang jalan. Saat pulang ke Jakarta, jujur saja sempat membuat saya bete. Ya iyalah malam hari dan lampu jalan pun lebih banyak yang padam. Pemandangan jadi terbatas kan..
- Jangan lupa siapkan perlengkapan P3K, plus obat-obatan pribadi. Kalau saya? Cukup minyak kayu putih dan 6 sachet minuman herbal untuk menolak angin :D
- Perhitungkan juga jarak tempuh dengan ketersediaan bensin. Jangan sampai asik ngebut menikmati perjalanan, eh lupa isi bensin. Giliran cari pom bensin gak ketemu. Campur dorong deh.
- Siapkan juga tisu kering – tisu basah dan uang receh kalau – kalau kebelet pipis dan harus melipir ke toilet terdekat. Kalau gak ada air, paling gak tenang ada tisu basah hihihih
- Pakai pakaian yang nyaman. Jaket yang cukup tebal supaya gak kedinginan di jalan.
- Naik motor keliling Bandung tuh beneran bikin nagih. Kalau gak hafal jalan – jalan di Bandung, jangan lupa siapkan peta, atau siapin kuota internet biar bisa mantengin googgle maps.
- Nikmati perjalanan kamu. Gak tiap hari juga kan naik motor jarak jauh.
Itu saja sih tips dari
saya. Mohon doakan kami ya semoga beberapa bulan ke depan, kami bisa
kembali Bikepacker berdua menjelajahi kota – kota lainnya di Jawa
Barat.
Pppsst... tahu gak selama perjalanan Jakarta Bandung, si merah motor kesayangan pak suami cuma menghabiskan biaya bensin Rp60.000,- saja. Malahan mahalan jajan tuannya :p
Wah.. Seru juga mba sally... Saya mah paling jauh naik motor baru sampe Bogor.. Itu aja udah berasa pegelnya ampun2an.. Padahal cuman 1,5 jam dari priok ;)
ReplyDeleteEh busyet ....pantat sexy ku bisa tepos kalo naik motor jauh begitu hahaha
ReplyDeleteBtw itu piring seng nya unik dan aku suka
Baca tentang kumpulan motor itu, jadi ikutan gemes, deh. Mereka beraninya banyakan, keroyokan. Seenaknya aja menguasai jalanan. Padahal jalanan, kan, milik umum. Etapi, katanya gak semua gitu, ada juga yang baik,
ReplyDeleteBTW, asik juga ya, bisa berduaan naik motor..cie..cie.. :)
hahaha, untung gak copot pantatnya Mba...kudu pijat setelahnya
ReplyDeleteSeru perjalanan kakak, ane juga pernah naik motor ke Bandung heee, JKT-Karawang-Purwakarta-Bandung-Cianjur-Sukabumi-bogor-Jakarta selamat 5 Hari.
ReplyDeleteKalo yang suka makan jalan grobolan foto aj kakak club atau comunitynya , nanti juga banyak yang negur di komunitas.
salam kenal dari ane suka piknik naik motor
aku jadi kangen touriiing... hiks.udah lama vakum soalnya >.<
ReplyDeleteseru kan yaa mba sally ke bandung momotoran, meski pantat pegel tapi klo dipelukan kang mas mah asoy-asoy aja yaah..
oiya kalau melakukan perjalanan jauh, sebaiknya diusahakan 2 atau maks 3jam berhenti. kecuali emang kuat banget
selanjutnya mau kemana lagi nih mba?
Eh, itu pantat kalo bisa ngomong protes kali Mba..tepos-tepos.
ReplyDeleteKalau aku gak cuma pantat yang tersiksa, pinggang juga..
Duh Mak.. kalo aku trip naik motor sejauh itu pulang2 aku sdh minta dipijet dan minum ant###in.Masuk angin boooo'..
ReplyDelete