Kali ini saya mau bernostalgia dalam kenangan saya dengan almarhumah nenek dan almarhum kakek. Bulan ini, bertepatan dengan 10 Mei lalu tepat setahun sudah nenek meninggalkan saya. Bagi saya nenek adalah seorang perempuan tangguh, mandiri, tidak pantang menyerah, memiliki kemauan yang keras dan penuh kasih sayang bagi anak – cucunya. Namun nenek tak pernah mengeluarkan kasih sayangnya dalam kata – kata dan ucapan. Sering kali beliau menunjukkannya dalam perbuatan. Sedangkan kakek sudah meninggalkan kami beberapa puluh tahun yang lalu.
Sejak ibu saya wafat,
saya tinggal bersama kakek dan nenek. Beliau banyak mengajarkan saya
berbagai macam hal. Etika, Sopan santun, agama dan ilmu pergaulan
dalam masyarakat. Dulu sih segala nasehat nenek biasanya bikin saya
meradang bosan. Iiih engga banget ya saya dulu, bukan cucu yang
sholehah banget deh :( Tetapi sekarang, disaat saya sudah menjadi
seorang ibu, segala nasehat nenek begitu membekas di dalam ingatan.
Masih teringat saat –
saat makan bersama nenek, beliau selalu bercerita mengenai kisah
hidupnya di masa silam. Atau lain waktu dia menceritakan kisah
percintaannya dengan almarhum kakek saya, lelaki yang menurut dia
bijaksana dan welas asih. Saat – saat di meja makan inilah menurut
nenek saat yang tepat untuk menceritakan apa saja kepada anak dan
cucunya. Memang sih sejauh yang saya ingat, nenek dan kakek saya ini
suka banget makan bersama di meja makan. Ya sarapan, makan siang
maupun makan malam. Pekerjaan kakek sebagai pengusaha membuat waktu
kerjanya fleksibel. Jadi kakek selalu mengusahakan untuk berada di
rumah sewaktu jam makan agar bisa berkumpul dan makan bersama di meja
makan. Tapi nih menurut nenek, kakek saya begitu karena nenek yang
meminta dan sedikit memaksanya hihihi. Ini semata – mata nenek
ingin kakek juga terlibat dalam pengasuhan anak-anaknya.
Hanya ini foto yang tersisa dari meja makan.Kadang terima tamu juga di meja makan |
Kakek dan nenek saya
dikaruniai 5 orang anak. Kakak ibu, ibu saya, dan 3 orang adik
-adiknya. Meja makan rumah nenek dulu berukuran sedang, muat 6 orang.
Kebiasaan ibu dan saudara-saudaranya sebelum makan adalah berebut
menyiapkan posisi di sebelah kakek. Mengapa?karena yang duduk di
sebelah kakek biasanya selalu mendapat tambahan lauk dari piring
kakek. Kakek yang suka makan ikan, selalu disiapkan nenek posi dalam
ukuran besar. Tetapi porsi besar tidak beliau habiskan sendiri,
melainkan dibagikan kepada anak – anaknya. Hihihi termasuk saya
loh...
Dari kakek dan nenek saya
belajar bagaimana menghadapi persoalan anak-anaknya Saya melihat dan
merasakan kedekatan saudara – saudara ibu satu dengan lainnya,
bahkan kedekatan itu tetap terjalin ketika mereka sudah menikah dan
hidup terpisah. Kakek adalah bapak yang tidak banyak omong kepada
anak – anaknya, tetapi beliau dengan penuh perhatian akan
mendengarkan semua keluh kesah anaknya, semua cerita bahagia anaknya.
Sedangkan nenek dengan senang hati akan mengomentari semua cerita
keseharian anak -anaknya bahkan terkadang beliau memberi solusi dari
masalah yang sedang dihadapi. Dan semua itu dilakukan di meja makan.
Sambil makan, sambil bercerita. Ya....#MejaMakanPunyaCerita.
Lalu bagaimana dengan
saya dan keluarga?apakah saya pun melakukan kebiasaan makan bersama
di meja makan?
Awal saya dan pak suami
menikah, kami selalu berusaha untuk makan malam bersama di meja
makan, bertukar cerita mengenai keseharian kami. Saya bercerita
mengenai suasana kantor atau kejadian di dalam mobil jemputan, pak
suami bercerita mengenai teman kantornya yang tak mau kalah latah
dengan kehidupan orang. Bahkan tak jarang kami membahas rencana
weekend pun di meja makan. Selain untuk makan, meja makan juga tempat
kami untuk rapat/berdiskusi mengenai rumahtangga kami. Ketika Fadly
lahir, suasana di meja semakin heboh dengan tingkah dan polahnya.
Fadly tak segan – segan kami dudukkan di kursi makannya walaupun
Fadly sudah selesai makan malam. Paling tidak Fadly juga merasakan
kedekatan kami dan belajar memahami rutinitas yang ada.
Hingga kemudian Fara lahir, dan pak suami berpindah kantor ke daerah yang lebih jauh lagi. Kebiasaan makan bersama mulai jarang dilakukan.Bbiasanya saat makan malam pasti rumah ramai oleh celotehan anak-anak bercerita dengan Bapaknya, begitu pak suami pindah kerja dan pulang lebih larut, keceriaan itu menghilang. Meja makan baru terasa ramai di Sabtu atau Mnggu saat weekend.
Menurut Mbak Ajeng
Raviando, Psikolog Anak dan Keluarga di acara #MejaMakanPunyaCerita
yang diadakan oleh Tupperware Indonesia bekerja sama dengan
Viva.co.id, Jumat 20 Mei 2016 lalu di kantor PT Tupperware, Jakarta,
kesibukan yang padat seperti orang tua yang keduanya bekerja maupun
agenda anak yang padat di sekolah, menjadi salah satu faktor
hilangnya tradisi makan di rumah. Dan hilangnya tradisi ini memiliki
pengaruh buruk bagi perkembangan hubungan antar anggota keluarga
karena bersantap di meja makan menjadi ajang berkomunikasi antar
anggota keluarga. Karena bersantap di rumah lebih santai, ketimbang
di restoran. “
“Jika tradisi bersantap
di rumah menghilang, maka orang tua dan pasangan tidak punya
kesempatan menanamkan nilai – nilai yang akan diangkat dalam sebuah
keluarga. Sehingga yang terjadi seperti sekarang, yakni generasi yang
acuh” ungkap Ajeng Raviando.
Duh kok ya serem banget
ya, ditambah lagi sekarang gadget menguasai anak – anak dengan
mudah, lalu budaya media sosial membuat orang malas makan di rumah
karena masakan rumahan yang kurang menarik untuk difoto dan diunggah
ke instagram sehingga budaya makan di rumah berubah menjadi budaya
makan di restoran. Saya kok takut ya tradisi makan bersama ini akan
menghilang dari keluarga Indonesia. Untuk itu Tupperware Indonesia
kembali meluncurkan kampanye #MejaMakanPunyaCerita dengan harapan
mendorong masyarakat Indonesia untuk kembali menghidupkan tradisi
berkumpul di meja makan dan bersantap di rumah. Karena tradisi ini
memberikan banyak manfaat baik. Dalam acara ini juga Tupperware
meluncurkan sebuah produk baru yang akan menciptakan suasana makan
menjadi istimewa sehingga membuat keluarga senang makan di rumah.
Hidanganpun akan terasa spesial disajikan menggunakan Petite Blossom,
koleksi terbaru dari Tupperware Indonesia.
Petite Blossom merupakan
rangkaian produk saji terbaru yang cocok digunakan untuk sajian
harian. Terdiri dari wadah untuk nasi, sup, saus, lauk tanpa kuah,
yang dilengkapi dengan sendok dan penutup. Desain modern dengan warna
hijau yang fresh diharapkan mampu mengugah selera makan dan membuat
momen makan bersama semakin ceria dan hangat. Produk Petite Blossom
ini membantu ibu menyiapkan hidangan di rumah menjadi praktis, rapi
dan bersih. Hihihi warnanya yang cantik membuat saya pengen bungkus
bawa pulang :)
“Tupperware ingin
mengajak para keluarga untuk kembali makan bersama di rumah melalui
program Meja Makan Punya Cerita dimana diharapkan dengan program ini
banyak keluarga terinspirasi untuk menumbuhkan kembali kebiasaan
makan bersama dan mendapatkan manfaat positif terutama semakin
kuatnya rasa saling menyayangi dan mendukung anatr anggota keluarga,”
ungkap Nurlaila Hidayaty, Marketing Director Tupperware Indonesia.
Makan bersama juga asik bersama tenang. Kalau kamu? |
Di acara tersebut selain ada talkshow, ada juga games seru, doorprizes dan livetweet. Hadiahnya?tentu saja produk Tupperware yang terjamin kualitasnya. Alhamdulillah saya mendapat hadiah sebuah box multifungsi berwarna pink yang langsung saja diakui oleh Fara sebagai miliknya hihihihi.
Dan kini, saya dan
keluarga sepakat untuk tetap meneruskan kebiasaan dan tradisi makan
bersama di meja makan. Sebisa mungkin kami berempat meluangkan waktu
untuk duduk dan bersantap bersama. Dengan menu seadanya, namun
kebersamaan dan keceriaan kami di meja makan harus tetap ada, harus
tetap menjadi secuil cerita dan kenangan bagi Fadly dan Fara
selamanya.
Nah itu dia, makan bareng dirumah juga udah jarang karena kesibukan masing2 dan jadwal engga klop xixixi.
ReplyDeleteTapi kalo makannya dan suasananya pake blossom itu hmm..hmm.. sapa tauu bisa yaa barengan lagi eeeaa
Harus teh...makan pake peralatan kece bikin pengen wefie mlulu kan...
DeleteAaaahh.. farah dpt botolnya bgs warna favorit bude.. Yuk kita kembalukan tradisi makan bareng di rumh tentunya dgn petite blossom dong...
ReplyDeleteIya budhe, warna kesayangan emaknya hahahah
DeleteFoto jadulnya masih ada ya, mbaa.. Aku ga punya kenangan dgn kakek :'(
ReplyDeleteAlhamdulillah masih mba, ini juga tinggal satu...
DeleteWarna petite blossomnya menarik banget mak
ReplyDeleteIya, ijo royo royo
DeletePetite blossomnya aku suka mba
ReplyDeletecantik yaa
Deletedi rumah saya ga ada meja makan :)
ReplyDeletebiasanya, kami makan ngedeprok (lesehan) wkwkwkwk
btw, saya punya beberapa peralatan dari tupperware indonesia, yang setiap hari dibawa ya botol minumnya, kuat sih n ga pernah pecah meski sering jatuh dari motor hehehehe
Makannya ala jepang donk...
DeleteIya mas, di rumah juga botol itu yang paling awet asal gak ketinggalan aja di kelas hahahha
emang bener banget ya.. makan bersama di meja makan tuh, emang harus di adakan biar ada komunikasi sesama anggota keluarga..
ReplyDeleteBener Ke...mau berantakan apa pada asik makan, seru bisa barengan
DeleteKemaren aku pingin banget beli petite blossom. Sayang belum kesampaian. Pulang malam terus akhir pekan. Pas untuk bulan puasa. Bisa untuk menyajikan. Simpan pas malam kalau ada sisa. Trus subuh hangatkan deh. Cuma microwavenya masih di toko. H h modus colek suami. Masa iya beli petite blossom berlanjut beli microwave.
ReplyDeleteDidoain dari sini mbak, semoga petite blossom dan microwavenya jadi kenyataan
Deletehoreeee juara pertamaaaaa
ReplyDeleteAlhamdulillah mbak...makasih yaa
DeleteSelamaaat yaaa 1st winner. Lumayaan ya hadiahnya. buat tabungan lebaran mudik :D
ReplyDeleteHihihi aku kan gak mudik, makasih ya Olin
Deleteselamat ya mba juara hehehe...
ReplyDeleteTerima kasih mbak Rina....
ReplyDelete