Sosok perempuan hebat
yang akan saya bahas di Kamis Inspirasi berikut adalah sesosok
perempuan tangguh yang mampu menaklukan beberapa gunung di Indonesia.
Sepak terjangnya yang terakhir adalah menjejakkan kakinya di gunung
Rinjani, gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung ini merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 mdpl.
Bagi perempuan ini,
gunung mengajarkan banyak hal. Mengajarkannya untuk percaya pada diri
sendiri yang menghantarkannya menjuarai beberapa lomba blog. Dialah
Srikandi Gunung, Evrina Budiastuti. Hobi naik gunungnya bermula dari
kesukaannya pada sesuatu yang berwarna hijau. Keinginannya untuk
menaklukan gunung sudah terpendam sejak jaman kuliah, tetapi restu
orang tua tak kunjung didapatkannya. Namun keinginan Evrian (gpp ya sok akrab secara memang cukup sering ketemu) terwujud
ketika menikah dengan seseorang yang juga mencintai gunung.
Buat Evrina, naik gunung
itu menguras tenaga dan bikin kegerahan tapi hepi karena udaranya
tetap adem. Jadi secape apapun gak akan terasa. Beda halnya dengan
suasana pantai yang menurutnya panas dan membuatnya kegerahan. Hihihi
iya sih, kalau di pantai biarpun angin keras berhembus tetap saja
udaranya terasa gerah kan ?:D
Evrina mulai naik gunung
setelah melahirkan Alfi, anak pertamanya. Bersama sang suami mereka
berdua kompak menjelajah pegunungan di Indonesia. Namun untuk
mengajak Alfi, saat ini Evrina belum berani. Masih sebatas
mengajaknya ke gunung wisata saja. Namun Evrina berkeinginan suatu
saat nanti akan mengajak Alfi untuk menjelajah Papandayan dan camping
di sana. “Mau melihat reaksi Alfi bagaimana. Soalnya walaupun
gunung wisata tetap saja kondisinya dingin” ujar Evrina.
Mendengar cerita Evrina,
saya jadi teringat cerita seorang teman beberapa tahun silam. Ketika
itu teman saya sedang jatuh cinta pada salah satu 'anak gunung' di
kampus. Dan si cowok ini pun mengajak teman saya naik gunung
bersamanya. Salah satu keraguan teman saya untuk ikut adalah
bagaimana nanti ia harus BAK dan BAB. Hahaha buat teman saya yang
gelian, membayangkan harus pup di semak – semak bakalan bikin dia
kuat menahan hasrat untuk BAB seminggu lamanya. Ketika hal ini saya
tanyakan kepada Evrina, menurutnya tidak ada cara lain selain mencari
semak – semak :D “Usahakan gali lubang biar airnya meresap ke
dalam, mbak. Aku kemarin gak pup sama sekali karena memang tidak mau
dan tidak bisa di semak – semak. Di Rinjani banyak ranjau kemarin,
soalnya banyak yang pup gak pada gali lubang. Jorok banget deh “
gerutunya.” Kalau mau pipis gimana donk?tanyaku. Ya nunggu gelap
aja hahahaha“ jawab Evrina.
Selain masalah BAK dan
BAB, kabarnya naik gunung identik dengan hal – hal ghaib yang biasa
dialami oleh pendaki. Namun sejauh ini hal tersebut tidak pernah
dialami Evrina. Menurutnya fokus pada tujuan (bagaimana bisa selamat untuk turun), kondisi badan
fit dan kesadaran harus terjaga adalah kuncinya melewati pendakian
seberat apapun medannya. Berikut adalah tips persiapan mendaki
gunung bagi pemula ala Evrina yang berhasil saya himpun :
- Untuk awal – awal, daki gunung yang bersahabat dulu dengan ketinggian 2400 mdpl agar kita dapat mengukur stamina kita. Mampu atau tidak kondisi fisik kita.
- Miliki beberapa perlengkapan wajib untuk mendaki. Kaena harganya cukup mahal, cicil saja sedikit demi sedikit.
- Olahraga sebelum mendaki, jaga kebugaran tubuh.
- Cari tahu kondisi gunung yang akan kita daki. Letak geografisnya, medan dan jalur yang akan kita tempuh.
- Pilihlah tim mendaki yang satu visi dengan kita.
- Bawa air. Ini penting banget loh. Tas jika berat bisa ditinggal, tapi jangan sekali-sekali tidak bawa air, bisa kacau akibatnya.
- Bawa porter. Ini lumayan membantu Evrina dipendakian terakhirnya.
Bersama pak suami ...kompak selalu yaa |
Selain keberaniannya
mendaki gunung, hal lain yang saya kagumi dari Evrina adalah
semangatnya untuk berbagi. Baik itu melalui blog yang
menghantarkannya menjuarai berbagai Blog Competition maupun melalui
pekerjaannya sebagai Penyuluh Pendamping Lapangan bidang Pertanian
yang sangat sabar membimbing para bapak dan ibu petani. Luar biasa ya
sepak terjangnya. Ya jadi Ibu, istri, penyuluh, blogger yang
berprestasi dan terakhir menjadi pendaki. Lulusan IPB jurusan
Pemuliaan Tanaman & Teknologi Benih 2006 ini pertama kali saya
temui di sebuah acara pengambilan hadiah brand buah ternama,
merupakan sosok yang rendah hati, humoris, penyayang, mandiri dan
kreatif. Evrina juga aktif di sebuah komunitas blogger (Asinan
Blogger) yang berada di kota hujan, Bogor, kota domisilinya. Ngorol
dengan Evrina itu asik dan seru. Sayang kita belum sempat foto
berduaan hihihi ...
Mau kepoin Evrina lebih
lanjut, sila intip dan follow akunnya ya. Siapa tahu bisa ikut
ditraktir sehabis menang smartphone kemarin :D
Facebook : Evrina
Budiastuti
Twitter & Instagram :
@evrinasp
Blog : www.evrinasp.com
hallo mbak sally makasih ya atas reviewnya, ayo atuh ikut ke gunung, asik lho, ke gunung wisata aja dulu hehe :p bakalan ketagihan lho
ReplyDeleteMbak Ev emang keren, udah emak-emak tetep bisa naik gunung :)
ReplyDeleteWah, Sally kepengen juga nih ke gunung, hahahaa
ReplyDeleteMba Evrina, kereen bangat ya... kuat mendaki gunung, tapi pasti seru karena dukungan suaminya tercinta :)
ReplyDeleteMbak Evrina udah dapat gelar srikandi gunung, aku baru ke gunung bromo aja hehe...
ReplyDeletenice story iweblogsite
ReplyDelete