expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>>

17 December 2018

Cerdas Kelola Uangmu untuk Hidup Lebih Baik




Besar pasak daripada tiang. Ungkapan ini sering kita dengar, apalagi kalau berhubungan dengan  keuangan. Uang yang diterima lebih sedikit dari pada uang yang kita belanjakan😁

Beberapa tahun lalu, saya pun mengalami hal ini. Awal menikah, pemasukan dalam keluarga kami ada dua sumber. Seiring berjalannya waktu, saya berhenti bekerja, hanya suami saja yang mencari nafkah. Alhasil untuk beberapa saat keuangan kami goyah, besar pasak daripada tiang. Besar pengeluaran daripada pemasukan.



Alhamdulillah kondisi tersebut tidak berlangsung lama. Saya pun mulai membuat belajar membuat catatan pengeluaran dan pemasukan, memilah mana pengeluaran yang harus diutamakan terlebih dahulu, dan mana pengeluaran yang dapat ditunda dan dihemat sebijak mungkin. Berikut beberapa hal yang saya lakukan ;

Catat Semua Pengeluaran Perbulan
Menggunakan cara lama, saya pun kembali mencatat semua pengeluaran dan pemasukan selama sebulan. Tagihan, biaya les, transport, listrik, internet, telpon dan lainnya kemudian saya anggarkan perbulannya berapa nominalnya ke dalam amplop - amplop kosong. Saya catat semua pengeluaran dalam satu hari, hingga hal yang terkecil sekalipun. Jangan salah loh, untuk belanja sehari - hari pun harus  tercatat agar tidak ada selisih. 

Saya pun membuat dua buku catatan, yang satu saya gunakan untuk mencatat arus kas seperti pengeluaran harian dan lainnya, satunya lagi saya gunakan untuk mencatat kondisi aset keuangan, invetasi danbeberapa kewajiban yang belum terselesaikan disatu periode tertentu.

Mengelompokkan Pemasukan
Belajar dari beberapa hal dalam literasi keuangan, saya pun mulai mengelompokkan pemasukan. Berapa persen untuk investasi, asuransi, biaya hidup, lifestyle dana darurat dan lainnya.



Pembagiannya sendiri 60 dan 40. 60% digunakan untuk kebutuhan harian seperti makan, transport dan lainnya. Sedangkan 40% lainnya saya gunakan untuk biaya tak terduga seperti biaya saat sakit, dana darurat, tabungan, kebutuhan mendadak dan lainnya.

Dana darurat disini dibutuhkan disaat kita gak punya uang, namun ada kebutuhan yang mendesak, hal ini terbantu sekali.

Mengubah Gaya Hidup
Duh ini susah! Beneran deh. Saya sendiri pun membutuhkan waktu penyesuaian yang cukup lama, ketika saya mulai berada di rumah, tidak berpenghasilan. Yang tadinya bebas belanja apa saja, sekarang mulai belajar padu pada pakaian sehingga gak harus sering - sering belanja pakaian. Lupakan gengsi, gak perlu terlihat wah, tetapi sejujurnya kita gak mampu atau malah terjerat hutang. Mengikuti gaya hidup gak ada habisnya, cape deh...😎

Investasi
Walaupun hal ini belum rutin saya lakukan, tetapi penjelasan mas Aulia Akbar di acara  financial class bersama MoneySmartId pada tanggal 15 Desember 2018 sedikit banyak membuat saya tertarik belajar mengenai investasi.

Ada reksadana, investasi saham, emas dan surat hutang negara. Untuk berinvetasi saya memilih emas.

Mas Aulia sendiri bilang kalau berinvetasi kita harus menentukan tujuannya apa, sehingga cara dan besaran investasi yang dianggaran sudah sesuai dengan harapan kita. Tentu saja semakin tinggi yang kita terima, resikonya pun makin tinggi.

Mas Aulia kaai tahu kalau invetasi emas, sebaiknya dalam bentuk emas batangan, jangan emas perhiasan. Dikhawatirkan emas perhiasan akan mengalami penurunan harga. Entah karena emasnya retak, atau cacat, sehingga mengurangi daya jual.

Mendengar penjelasan mas Aulia mengenai cara berinvetasi membuat saya tertarik mencobanya. Tapi tetap diskusi dahulu dengan pak suami agar jelas tujuan dan besaran dana yang diinvestasikan.


Sebagai perempuan, kita tetap harus mampu mengelola keuangan keluarga secara mandiri dan cerdas, agar kehidupan menjadi lebih baik lagi di masa depan.


Oiya buat teman - teman yang memiliki pengalaman lain mengelola keuangan, ada lomba blog MoneySmart2018 #CerdasDenganUangmu. Syarat dan ketentuannya di sini ya....

1 comment

  1. Emas memang investasi yang cukup mengiurkan, akan tetapi kita suka salah beli perhiasan daripada logam mulia.

    Cara cerdas kelola keuangan bikin kita tidak bingung lagi mengenai masa depan

    ReplyDelete

Tanda sayang

© Cerita Keluarga Fauzi
Maira Gall