Tinggal hampir seumur hidup di DKI, salah satu Kabupaten Administratif ini luput dari perhatian saya. Yang saya ingat, Kepulauan Seribu sedikit terpisah dari DKI Jakarta. Pemerintahan kabupaten ini terletak di Pulau Pramuka yang mulai difungsikan sebagai pusat pemerintahan kabupaten sejak tahun 2003. Terdapat dua Kecamatan di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu yakni Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan dan Kecamatan Kepulauan Seribu Utara*.
Dalam pemilu lalu, Kabupaten Kepulauan Seribu menjadi sorotan banyak pihak.
Pihak – pihak yang berkepentingan, khususnya Bawaslu, mengantisipasi segala
kemungkinan yang akan menghambat proses berlangsungnya pemungutan suara,
seperti surat suara yang hilang/rusak
atau listrik yang padam. Namun demikian hal yang ditakutkan tidak
terjadi. Dalam penyelenggaraan pemilu 2019 lalu, tidak diketemukan kecurangan
di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
Dalam acara Sosialisasi Pengembangan Pengawasan Partisipatif Melalui Sarana Kebudayaan yang berlangsung di
Sunlake Hotel, Jakarta, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DKI
Jakarta, Bapak Muhammad Jufri, mengatakan bahwa Bawaslu sudah menjalankan
tugasnya dengan baik, termasuk di wilayah Kepulauan Seribu. Namun ke depannya,
Bawaslu juga perlu menyiapkan dan
mengedukasi masyarakat sejak dini mengenai pemilu. Salah satu caranya melalui
pendekatan sarana budaya, sehingga masyarakat diharapkan dapat tersentuh dengan program – program pemilu yang ada.
Sarana budaya dianggap merupakan alat edukasi yang tepat guna untuk bisa
melibatkan masyarakat sehingga mampu bersama – sama mensukseskan pemilu ke
depannya dan meminimalisasi pelanggaran. Langkah jitu ini membuat Kepulauan
Seribu sukses menghelat pemilu 2019 lalu tanpa pelanggaran.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Bawaslu
Kepulauan Seribu, Bapak H. Syarifudin, Kepala Tata Pemerintahan dan Kesra
Kepulauan Seribu, Bapak Purnomo, beserta
Camat, Lurah, Kepolisian dan tokoh mayarakat setempat.
Hal senada juga diutarakan Bapak H. Syarifudin, Ketua Bawaslu Kepulauan Seribu. Beliau mengatakan kedepannya Bawaslu Kepulauan Seribu diharapkan terus mampu melakukan pengawasan pemilu dan terus menghadirkan kondisi yang aman serta nyaman selama pemilu di Kepulauan Seribu. Melalui pendekatan sarana kebudayaan ini diharapkan menjadi pendukung sehingga kondisi yang sudah kondusif tetap terwujud dan terjaga di pemilu kedepan nantinya.
Acara yang dibuka dengan iring-iringan marawis dan atraksi palang pintu dari
Sanggar Galeri Betawi, serta pertunjukan Lenong dari Sanggar Naga Pamungkas Rorotan ini sukses
menghadirkan gelak tawa dengan celetukan khas ala Betawi, sukses menyuguhkan
sebuah pertunjukan budaya yang mampu mengena di segenap lapisan masyarakat
Betawi.
Semoga melalui kegiatan ini,
masyarakat Kepulauan Seribu mau dan turut serta menjaga kesuksesan jalannya pemilu.
Bravo Bawaslu Kepulauan Seribu!
Ket * : wikipedia
No comments
Post a Comment
Tanda sayang