expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>>

04 December 2019

Indonesia Untuk Dunia, Peran Indonesia di Dewan Keamanan PBB dan Joget TikTok bersama Ibu Retno Marsudi










Seberapa besar sih teman-teman bangga akan keberadaan Indonesia di mata dunia?  Teman –teman tahu tidak apa yang sudah Indonesia lakukan untuk menjaga perdamaian dunia, seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD Dasar 1945.



Salah satu cara Indonesia turut menjaga perdamaian dunia adalah berperan aktif melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa  atau PBB. Kali ini Indonesia kembali terpiih sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB (Elected Ten). Sungguh suatu hal yang membanggakan, namun sayang gaungnya tak terdengar.



Dewan Keamanan PBB  merupakan salah satu dari enam badan utama yang dimiliki PBB. Piagam PBB memberikan mandate kepada Dewan Keamanan untuk menjaga perdamaian  dan keamanan international. Dewan Keamanan PBB terdiri atas Anggota Tetap (The Big Five) dan Anggota Tidak Tetap (The Elected Ten).



Pada tanggal 8 Juni 2018, Indonesia kembali terpilih sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB untuk yang ke empat kalinya, kali ini untuk periode 2019 – 2020. Indonesia sudah memulai tugasnya sejak 1 Januari 2019 hingga 31 Desember 2020.


Apa saja sih manfaat yang bisa Indonesia dapatkan sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB :
  • Merupakan bentuk perwujudan mandate konstitusi UUD 1945 untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarakan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social. 
  • Meningkatkan peran kepemimpinan internasional Indonesia 
  • Meningkatkan  peranan dan kontribusi Indonesia pada misi pemeliharaan perdamaian  (MPP) Indonesia. 
  • Memperbesar peluang untuk mendorong reformasi DK PBB, utamanya working method.

Selain itu Indonesia juga menetapkan 1 isu perhatian khusus kepada Palestina dan 4 isu prioritas, yaitu  :
  • Melanjutkan kontribusi  Pemerintah RI dalam upayanya mewujudkan perdamaian dunia melalui ekosistem/geopolitik perdamaian dan stabilitas global dengan mengedepankan dialog dan penyelesaian konflik secara damai. 
  • Membangun sinergi antara organisasi – organisasi regional untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan. 
  • Meningkatkan kerjasama antara negara – negara dan DK-PBB untuk memerani terorisme, ekstremismene dan radikalisme. 
  • Pemerintah RI juga akan mencoba untuk mensinergikan upaya penciptaan perdamaian dengan upaya pembangunan yang berkelanjutan.


Dan selama bulan Mei 2019 kemarin, Indonesia menjabat sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB selama sebulan. Pemilihan sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB ini dilakukan bergantian setiap bulan sesuai urut abjad negara.  Selama masa jabatannya, Indonesia berhasil menunjukkan esensi kepemimpinan intelektualnya  melalui pemilihan tema investing in peace dan penyelenggaraan signature events.


Presidensi Indonesia berhasil mengesahkan 4 resolusi, 1 presidential statement, 3 press statement dan 3 element to the press. Berikutnya Indonesia memperkenalkan working method baru yang inovatif, yaitu sofa talk dan regional  wrap-up session.  Dan Indonesia pun berhasil menampilkan soft power diplomasi, diplomasi batik,  Tari Saman, dan lagu khas daerah. Hal ini diungkapkan Bapak Febrian Alphyanto Ruddyard, Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral dalam acara “Influencer  Meet Up #IndonesiaUntukDunia yang berlansung pada Jumat, 29 November 2019, di Kementerian Luar Negeri, Jakarta.




Hadir juga Bapak Narendra, Komandan Pasukan FPU yang bertugas di Afrika.  Beranggotakan 140 orang, 14 diantaranya adalah polisi perempuan.  Dan menjadi pasukan perdamaian itu gak hanya mesti bisa menggunakan senjata ataupun berdiplomasi. Mereka juga diwajibkan untuk tahu mengenai sejarah dan budaya daerahnya. Jadi gak heran kalau pasukan perdamaian yang berada di luar negeri/negara konflik, sering kali sedang terekam kamera, menyanyi atau menari, mempertunjukkan budaya kita.


Tour Gedung Pancasila

Harus banget eksis di sini


Ini kali ke dua saya menjejakkan kaki ke Gedung Pancasila. Sebelumnya, saya dan beberapa teman influencer diundang bertemu Ibu Retno Marsudi, dan berkesempatan berbincang dengan beliau. Kami yang datang waktu itu gak menyia-yiakan kesempatan yang ada. Selain berfoto bersama Ibu Retno, kami pun menjelajahi Gedung Pancasila.


Gedung yang berdiri sejak tahun 1830 ini didirikan sebagai kediaman Panglima Angkatan Perang Kerajaan Belanda, Hertog Benhard (1792 – 1862).  Namun sejak medio tahun 1950an, Gedung Pancasila dialihkan kepada Kementerian Luar Negeri dan namanya diganti menjadi Gedung Pancasila,  karena di gedung inilah, lahir Pancasila sebagai dasar negara. Gedung Pancasila ini ditujukan untuk acara – acara kenegaraan seperti pertemuan bilateral dan resepsi diplomatic, jamuan makan resmi dan tak resmi, kunjungan petinggi asing dan lainnya. Sejak tahun 1960, Gedung Pancasila digunakan untuk sekolah calon diplomat. Sayangnya gedung ini tidak dibuka untuk umum.



Memasuki area depan gedung, nampak berdiri beberapa pilar besar berwarna putih, khas rumah ala Belanda. Memasuki pintu utama, kita akan berjumpa dengan lobby dan meja registrasi yang digunakan ketika menerima kunjungan negara lain. Kami pun diantarkan mengunjungi ruangan Tete-a-tete, sebuah ruangan yang digunakan untuk berbicang empat mata, membahas persoalan yang sifatnya rahasia. Di dalam ruangan ini juga terdapat lukisan mantan Menteri Luar Negeri yang pernah bertugas di masa pemerintahan sebelumnya. Bisa dipastikan lukisan berikutnya akan berbeda karena lukisan yang terpajang merupakan satu-satunya lukisan perempuan, Ibu Retno Marsudi adalah perempuan pertama yang menjadi Menteri Luar Negeri Indonesia.

Foto by Imawan
Berikutnya ada ruang Bilateral atau disebut juga ruang Coklat karena bernuansa coklat dan emas, dengan aneka furniture klasik dan interior berupa ukiran yang mendominasi. Ruangan Bilateral terbagi antara ruang bilateral besar dan kecil. Kedua ruangan ini untuk menjamu tamu kenegaraan dan staffnya yang datang berkunjung.


Kesempatan yang luar biasa, diajak foto langsung sama Ibu

Ruang terakhir yang sayang untuk dilewatkan adalah flag room atau ruang bendera. Di dalam ruangan ini berjajar bendera sesuai negara anggota PBB, sedangkan pada pintu menuju ruang ini terdapat bendera negara anggota Asean. Ruang ini digunakan sebagai ruang utama, digunakan untuk acara pelantikan pejabat eselon 1. Dan di ruang inilah Ibu Retno Marsudi tiba-tiba mengajak kami, influencer yang hadir untuk joget tiktok bersama. Aiih Ibu, baru kali ini saya mau ikutan joget tiktok begini, apalagi lagunya “Entah Apa yang Merasukimu” bikin saya tutup telinga setiap mendengarnya. Kali ini saya ketulah, Ibu Retno sendiri yang meminta kami joget tiktok dan berfoto bersama. Sungguh sebuah pengalaman yang tak terlupakan.








No comments

Post a Comment

Tanda sayang

© Cerita Keluarga Fauzi
Maira Gall