Bagaimana liburan Natal dan Tahun Baru nya? Sudah terima rapot
belum? Kalau sekolah Fara tahun ini libur dahulu baru pembagian rapot. Hal ini
membuat Fara sempat deg-degan, memikirkan rapotnya. Namun NIvea Indonesia
justru memberikan suatu petualangan seru yang saya dan Fara alami bersama.
Simak cerita Fara berikut yaa……
Hallo semua, perkenalkan aku Fara. Kali ini aku mau
bercerita keseruan jalan – jalan aku kemarin bersama ibu. Ibuku mendapatkan tiket untuk datang ke acara World of Imagination, dan dibolehkan membawa
anak. Karena abangku memilih menemani bapak, jadi deh aku aja yang diajak ibu.
Ibu cuma bilang kalau acara ini berada di Ecovention, Ecopark Allianz, Ancol. Tapi
aku gak tahu pasti tempatnya di mana. Selain Dufan dan Gelanggang Samudera,
masih banyak tempat lainnya di Ancol yang belum pernah aku datangi. Dua hari
sebelum pergi, ibu mengingatkan aku untuk bangun pagi dan menyiapkan isi tas
yang akan aku bawa.
Tibalah di Sabtu pagi, 21 Desember 2019. Ibu membangunkanku
pagi-pagi. Setelah mandi dan sarapan, kami bergegas menuju halte bus
transjakarta. Aku suka sekali naik bus, apalagi bus trasjakarta. Pintunya yang
terbuka otomatis bikin aku selalu cepat-cepat masuk ke dalamnya, aku takut
ketinggalan. Apalagi bus Transjakarta punya jalan eh jalurnya sendiri. Kata ibu
naik bus transjakarta irit, hemat dan bebas macet.
Setelah sampai di Ancol, aku dan ibu kemudian cepat – cepat menuju
Ecovention di Eco Park, menggunakan ojek. Ibu bilang sebenarnya ada bus wara
wiri menuju ke sana, tapi ibu takut telat, jadi memilih naik ojek. Alhamdulillah
setibanya aku dan ibu di Ecovention, pintu masuk masih tertutup. Lalu ibu dan
aku bergegas menuju booth untuk penukaran tiket. Oiya karena tinggiku sudah
melebihi 120cm, aku dihitung 1 tiket.
Setelah melakukan penukaran tiket, ibu mendapatkan sebuah
lembar kupon dan tas berisi World of Imagination Passport serta satu kemasan
nivea cream yang kecil. Kupon yang diberikan, kata ibu nanti untuk pengambilan
paket hadiah dari Nivea. Karena tas bawaannya kami cukup berat, ibu memutuskan
akan mengambil paketnya saat pulang.
Tepat jam 10.00, pintu masuk World of Imagination pun
dibuka. Yuhuuuu aku dan ibu bergegas masuk menuju Museum Fairy Tales Legend and
Myth untuk mengetahui sejarah dan legenda tentang Ibu Semesta dan World of
Imagination yang dilanda kekeringan.
Saat di Museum, Ibu Semesta bercerita kalau ia memiliki 4
anak yang masing – masing memiliki kekuatan. Ibu Semesta berharap keempat
anaknya dapat hidup rukun dan saling tolong menolong. Tetapi sebaliknya,
keempat anak Ibu Semesta malah saling adu kekuatan, tidak ada yang mau
mengalah. Akibat perbuatan mereka, World
of Imagination dilanda kekeringan dan kerusakan di sana sini. Lalu Ibu Semesta
meminta pertolongan kepada penjaga dunia yang memiliki ketulusan hati untuk masuk menjelajahi dan berpetualangan
di World Of Imagination. Kemudian Ibu Semesta meminta penjaga dunia
mengumpulkan keempat stiker medali kearifan dari 4 Dunia untuk membantu menyelamatkan World Of
Imagination dari kekeringan.
Setelah menonton kisah Ibu Semesta, aku dan ibu memulai
petualangan menuju Dunia Hutan. Di Dunia Hutan terdapat makhluk hutan yang
sangat pemalu. Begitu kita masuk ke Dunia Hutan, kita harus menyamarkan diri
seperti makhluk hutan lainnya. Aku memakai topeng dan ibu menggunakan bando daun-daunan.
Muka kami berdua diolesi nivea cream, biar tak terlihat. Kami berdua memasuki Dunia Hutan yang gelap dan cantik, menyusuri lorong akar pohon, melewati sulur akar hijau yang penuh misteri. Aku pun mencari mantra “nivea care” yang tertulis di sulur akar hijau.
Setelah menemukan matra tersebut, aku meneriakkan matra tersebut agar dapat dapat bertemu dengan Makhluk Hutan. Aku pun bertemu Makhluk Hutan dan ia mengajakku menari bersama. Sesudah menari aku mendapatkan sebuah stiker bergambar pohon, dan menempelkannya di buku passport.
Muka kami berdua diolesi nivea cream, biar tak terlihat. Kami berdua memasuki Dunia Hutan yang gelap dan cantik, menyusuri lorong akar pohon, melewati sulur akar hijau yang penuh misteri. Aku pun mencari mantra “nivea care” yang tertulis di sulur akar hijau.
Setelah menemukan matra tersebut, aku meneriakkan matra tersebut agar dapat dapat bertemu dengan Makhluk Hutan. Aku pun bertemu Makhluk Hutan dan ia mengajakku menari bersama. Sesudah menari aku mendapatkan sebuah stiker bergambar pohon, dan menempelkannya di buku passport.
Bersama Ibu Meluncur di Dunia Angin
Sekeluarnya kami dari Dunia Hutan, aku merasa lapar dan ibu
memutuskan untuk memakan cemilan dulu. Selanjutnya aku mengajak ibu ke Dunia
Angin. Sebelum memasuki Dunia Angin, petugas memberikan seperangkat alat
pelindung tubuh untuk keselamatan yang harus aku pakai. Kemudian aku dan ibu
memasuki Dunia Angin bersama – sama. Kami diikatkan dengan sebuah gelang
Kepercayaan yang harus dijaga jangan sampai putus. Kami mendaki dan menaklukkan
rintangan angin yang menjulang tinggi.
Sesudahnya aku dan ibu menyeberangi jembatan untuk mengambil stiker medali bergambar angin, yang tergantung di atasnya. Ibu sempat menggendong aku untuk mengambil stiker medali, hihihi aku berat ya bu…. Lalu kami pun meluncur ke bawah dengan selamat.
Sesudahnya aku dan ibu menyeberangi jembatan untuk mengambil stiker medali bergambar angin, yang tergantung di atasnya. Ibu sempat menggendong aku untuk mengambil stiker medali, hihihi aku berat ya bu…. Lalu kami pun meluncur ke bawah dengan selamat.
Dunia ketiga yang kami jelajahi adalah Dunia Pasir. Di sini
aku dan ibu menaiki menara pasir untuk melihat garis biru petunjuk jalan,
menuju labirin. Hati – hati dengan Monster Pasir, sebelum bertemu dengannya,
carilah mantra “simplicity” yang tersebar di dalam labirin agar ketika bertemu
monster pasir, kita tinggal meneriakkan matra tersebut.
Karena terburu – buru dan sedikit kaget bertemu dengan monster pasir, aku malah meneriakkan “simplisinting”, dan monster pasir pun tertawa karena menurut aku, ia sinting. Setelah terbebas dari labirin dan monster pasir, aku pun mencari stiker medali yang bergambar kaktus yang terkubur di dalam pasir.
Karena terburu – buru dan sedikit kaget bertemu dengan monster pasir, aku malah meneriakkan “simplisinting”, dan monster pasir pun tertawa karena menurut aku, ia sinting. Setelah terbebas dari labirin dan monster pasir, aku pun mencari stiker medali yang bergambar kaktus yang terkubur di dalam pasir.
Yeaay… akhirnya aku dan ibu sampai juga di Dunia terakhir,
Dunia Air. Sesaat memasuki Dunia Air, aku dan ibu membuka sepatu dan memakai
jas hujan untuk melindungi kami dari
serangan musuh. Kami pun dibekali pistol air guna menghadapi bajak laut.
Rintangan ekstrim pertama aku lalui dengan mudah, tetapi di rintangan menaiki tangga, aku sempat takut, habis tangga yang aku naiki tinggi banget. Tapi karena ibu terus menyemangatiku, akhirnya aku beranikan diri menaiki tangga dan meluncur ke bawah.
Aku sempat takut karena seluncurannya licin, tapi ibu siap menungguku di bawah, jadi aku berani menghadapinya. Aku pun berhasil mendapatkan bendera dan menemukan pasangannya di kolam bola. Sesudahnya aku dan ibu naik perahu, tiba – tiba aku dikejutkan oleh serangan bajak laut. Bajak laut menembakiku dengan pistol airnya. Aku pun gak mau kalah, semakin semangat menembakkan pistol airku. Awalnya bajak laut mengaku kalah, ternyata setelah aku berhenti menembakinya, ia malah berbohong dan kembali menembakiku. Dasar bajak laut pembohong, tetap saja aku yang menang. Selesai melawan bajak laut, aku pun mendapatkan sebuah stiker medali bergambarkan kapal laut.
Rintangan ekstrim pertama aku lalui dengan mudah, tetapi di rintangan menaiki tangga, aku sempat takut, habis tangga yang aku naiki tinggi banget. Tapi karena ibu terus menyemangatiku, akhirnya aku beranikan diri menaiki tangga dan meluncur ke bawah.
Aku sempat takut karena seluncurannya licin, tapi ibu siap menungguku di bawah, jadi aku berani menghadapinya. Aku pun berhasil mendapatkan bendera dan menemukan pasangannya di kolam bola. Sesudahnya aku dan ibu naik perahu, tiba – tiba aku dikejutkan oleh serangan bajak laut. Bajak laut menembakiku dengan pistol airnya. Aku pun gak mau kalah, semakin semangat menembakkan pistol airku. Awalnya bajak laut mengaku kalah, ternyata setelah aku berhenti menembakinya, ia malah berbohong dan kembali menembakiku. Dasar bajak laut pembohong, tetap saja aku yang menang. Selesai melawan bajak laut, aku pun mendapatkan sebuah stiker medali bergambarkan kapal laut.
Akhirnya keempat stiker medali berhasil aku dapatkan.
Setelah makan siang dan beristirahat sejenak, tibalah saatnya pulang. Sebelum pulang,
aku menukarkan buku passport yang berisi keempat stiker medali dengan The Blue
Medalion di final chapter Museum.
Ibu Semesta pun mengucapkan terima kasih kepada aku dan teman – teman penjaga dunia untuk membantu menjaga World of Imagination dari kekeringan. Medali yang aku peroleh, aku berikan kepada ibu. Tanpa #SentuhanIbu hari itu, belum tentu aku sanggup menaklukan ke empat Dunia yang ada.
Ibu Semesta pun mengucapkan terima kasih kepada aku dan teman – teman penjaga dunia untuk membantu menjaga World of Imagination dari kekeringan. Medali yang aku peroleh, aku berikan kepada ibu. Tanpa #SentuhanIbu hari itu, belum tentu aku sanggup menaklukan ke empat Dunia yang ada.
Aih .. World of Imagination ini seru banget ya. Fara paling suka bermain di dunia mana nih? :)
ReplyDeleteHai Fara ... Senangnya bisa ikutan menyelamatkan dunia bersama Ibu. Pasti seru sekaligus bahagia, ya. Waduh, aku ikut deg-degan lho membaca cerita petualangan Fara. Banyak musuh yang harus segera dibasmi ya untuk menyelamatkan ibu semesta. Anak-anaknya ibu semesta nakal-nakal, ya, malah saling adu kekuatan. Fara dan saudara-saudara Fara, nanti harus rukun terus sampai tua.
ReplyDeleteSemoga Fara dan ibu terus saling menyayangi, yaaa ...
Kalau main di sini, beneran berimajinasi main-main sama pohon nih. Banyak permainannya ya, dan lihat kompak banget ibu dan anak. Pengen tahu mantranya kayak gimana :))
ReplyDeleteDek Fara.. senengnya bisa berpetualang ke 4 dunia permainan world of imagination. Beneran terkonsep banget ini eventnya Nivea, beda dari yang lain. Nggak salah deh aku suka sama produk-produknya. Sehat selalu buat Dek Fara dan Ibu.
ReplyDeleteWaah..seru sekali, Fara.. Tentunya sensng sekali bisa menyelesailan tantangan dan mendapat medali ya.. Selamat utk Fara & Ibu yaaa..semoga kompak selalu!
ReplyDeletePetualangan yang bermakna untuk dede Fara pastinya. Karena banyak hal-hal positif yang bisa ditarik hikmahnya di acara Nivea sentuhan ibu
ReplyDeleteWahhhh acaranya seruuu dan happy banget ya bisa main bareng sama anak,terus bisa mnciba semua permainan disna,ini wajib banget sih bawa anak liburan kesini 😍
ReplyDeleteSeru banget nih baca ceritanya Fara, aira dan audrey pun bisa jelajah semua wahana karena cuaca yang cerah jadi liburan sekolahnya makin seru karena World Of Imagination
ReplyDeleteWaaa mba Sally bareng dedek bisa jalan-jalan bareng belajar banyak hal ya.
ReplyDeleteNivea emang keren banget ini, mengajarkan tentang kearifan dengan hal positif yang bikin mupeng pengen ikutan.
Hai kaka Fara senang banget ya bisa bermain di world of imagination nya.. Met senang2 ya kaka..
ReplyDelete