Pagi ini saya dikejutkan dengan celotehan Fara mengenai gigi susunya. Rupanya gigi seri depan bagian bawah mulai goyang, bersiap akan tanggal. Fara sempat bersorak, hepi karena gigi yang tanggal mengisyaratkan usianya yang sebentar lagi menginjak 6 tahun. Seyogyanya, pemeriksaan terhadap gigi dilakukan dalam 6 bulan sekali. Itu teorinya, prakteknya Fara terakhir ke dokter gigi sudah 2 tahun yang lalu*tepokjidat*
Gigi terdiri dari dua macam, gigi
susu dan gigi tetap. Gigi susu ialah gigi yang tumbuh pada usia 6 – 30
bulan, dan akan tanggal pada usia 6 – 12
tahun yang selanjutnya akan digantikan oleh gigi tetap. Gigi susu terdiri dari
8 gigi seri, 4 gigi taring dan 8 gigi geraham. Pada gigi susu yang paling
pertama tumbuh adalah gigi seri rahang bawah. Jadi kalau gigi susu Fara mulai
goyang, memang sudah waktunya yaa…
Periode gigi tetap tumbuh mulai
diusia 6-7 tahun, namun sayangnya diusia itu pemahaman anak-anak masih sangat
kurang, sehingga tidak telaten untuk mengurus giginya. Orangtua pun terkadang belum
terlalu peduli, sehingga tak jarang gigi tetap ada yang sudah terlanjur rusak
saat anak masih SD. Oleh sebab itu gigi tetap harus benar – benar dirawat,
karena jika rusak ataupun patah tidak ada penggantinya. Gigi tetap akan dibawa
seumur hidup.
Berkunjung ke dokter gigi, bagi
sebagian orang ternyata menakutkan. Hihihi itu saya doank kali ya,…mendengar
suara bor gigi, langsung jiper. Ternyata kedua anak sayapun demikian. Walaupun
mereka menyangkal, tapi begitu suara bor gigi dinyalakan, tetap saja pucat.
Mencari dokter gigi khusus anak
susah – susah gampang. Pengalaman sepupu saya yang mencari dokter gigi untuk anaknya,
berkali – kali uji coba. Bertemu dengan dokter yang sreg dengan dirinya, begitu
menangani si anak, terlihat dokter nampak tak sabaran. Ada lagi dokter yang
cocok dengan si anak, eh prakteknya jauh dari rumah.
Hingga suatu ketika, sepupu saya
beruntung berkenalan dengan Kiddozz Dental Care, yang berada di Jl. Asem Baris
Raya No. 1, Tebet. Ia bercerita kalau klinik gigi ini cocok dengan anaknya. Saya
pun penasaran, bersama beberapa orang teman, saya pergi melihat klinik
tersebut.
Begitu memasuki klinik yang
didominasi warna oranye dan hijau dengan
aksen biru muda, suasana ceria menyapa saya. Dinding kamar praktek dihias
dengan gambar mural berwujud binatang,
sementara di ruang perawatan untuk dewasa/umum, dindingnya dihias dengan gambar
mural ikon kota besar di Indonesia dan di dunia. Selain kamar praktek, tersedia
juga ruang tunggu yang didominasi dengan warna orange, tersedia beberapa buah
buku bacaan dan play station. Hahahaha bahaya ini, bakal ngaku sakit gigi mlulu
demi bisa main PS di sini.
Kadung sudah masuk ke sini, saya
pun bertanya dengan Dr. drg. Eva Fauziah, Sp KGA (dokter gigi spesialis anak).
Beliau bercerita Kiddozz Dental Care didirikan bulan Mei 2014 lalu. Didukung
oleh tenaga professional 8 orang yang berdedikasi dan integrasi dalam dunia
kedokteran gigi. Kiddozz Dental Care memberikan pelayanan terhadap pencegahan
dan perawatan penyakit gigi dan mulut anak serta keluarga. Jadi anak – anak bisa
punya dokter gigi barengan dengan orangtuanya, dan bisa periksa bareng – bareng
sekeluarga deh….
Banyak anak – anak yang takut
bahkan trauma ke dokter gigi, sehingga membuat mereka enggan memeriksakan
giginya 6 bulan sekali. Untuk menghapus stigma tersebut, dokter Eva memiliki
visi untuk membuat suasana yang nyaman,
ramah, dan dengan harga terjangkau bagi seluruh anggota keluarga.
Sayangnya siang itu saya tidak
mengajak Fara turut serta. Kalau Fara tahu ada klinik gigi yang asik begini,
pasti Fara bakalan betah dan ajak saya balik lagi ke sana untuk memeriksakan
giginya. Dari beberapa orangtua yang memeriksakan gigi di sana, rata – rata mereka
suka dengan keramahan para dokter gigi dan staff, ketelatenan, kesabaran, ruang
tunggu (ada PSnya loh), kamar perawatan untuk anak dan dewasa, musholla serta
ruang rontgent kecil. Ruang rontgent ini dibutuhkan agar pasien gak perlu
mondar mandir ke rumah sakit hanya untuk mengambil hasil foto gigi. Psstt…gak
perlu khawatir juga, semua ruangan dilengkapi dengan pendingin ruangan. Setelah
pemeriksaan, anak – anak mendapat souvenir yang kece….asiiik!
Setelah puas berbincang dan
berkeliling, saya pun pamit pulang. Berjanji dalam hati, duoF bakalan diajak ke
sana untuk memeriksakan gigi mereka nanti.
No comments
Post a Comment
Tanda sayang