Foto by mas Aan |
Begitu buka mata, yang terlintas dalam pikiran saya adalah menu makanan keluarga hari itu. Hahaha bukanya baca doa atau gerak badan, malah mikirin makanan mlulu. Hal ini karena Fadly masuk sekolah jam 06.00 pagi dan selalu membawa bekal. Kelas 6 ini sudah diberlakukan jam penambahan materi hingga pukul 15.00Wib. Saya gak ingin konsentrasi Fadly berkurang karena lapar, namun saya juga gak rela kalau ia jajan sembarangan. Jadi solusinya ya harus standby di dapur sepagi mungkin.
Di rumah, dapur merupakan salah
satu tempat favorit saya. Di dapur seluruh dedikasi dan rasa cinta saya kepada
keluarga, saya coba wujudkan melalui makanan yang sehat dan enak di lidah pak
suami dan anak-anak. Saya berharap, dengan masakan kesukaan mereka, mereka
selalu ingat dengan kehangatan meja makan, dan insyaAllah kedepannya akan
selalu mengingat saya.
Namun demikian, dapur juga tempat
yang menyimpan potensi bahaya dan trauma, terlebih saat –saat memasak di dapur
biasanya membuat kedua anak saya ingin tahu dan bersikeras ikut membantu.
Padahal berada di dapur tak luput dari luka bakar yang siap mengintai. Apa
saja potensi kejadian berbahaya di
dapur? ;
- Terkena uap panas
- Terkena air panas
- Terkena api kompor
- Terkena cipratan minyak goreng
- Terkena benda tajam peralatan memasak, seperti pisau dll
- Terkena aliran listik saat menggunakan alat memasak eletronik
- Terpegang perlengkapan dapur dalam keadaan panas, dll
Lalu sebaiknya bagaimana tata
letak dapur yang aman dan nyaman bagi keluarga?
Perlu diperhatikan beberapa hal berikut:
- Tata letak kompor. Kompor harus lah diletakkan pada tempat yang mudah terjangkau, sejajar dengan pinggang orang dewasa, dan posisi memasak sebaiknya berdiri mencegah terciprat minyak dan lainnya. Bagaimana memperlakukan microwave? Bagian atas microwave tidak boleh ditaruh benda-benda yang berat, lalu perhatikan juga keberadaan stop kontak dan aneka peralatan kelistrikan lainnya.
- Memiliki sirkulasi udara yang baik.
- Siapkan fire blangket dan APAR, alat pemadam kebakaran ringan di rumah.
- Jaga kebersihan dapur dan kompor.
Potensi Bahaya Yang Bisa Terjadi Di Dapur
Salah satu potensi bahaya yang kerap terjadi di dapur adalah terjadinya luka bakar. Peralatan yang ada di dapur biasanya selalu berhubungan dengan api dan sumber panas lainnya (listrik). Terlebih jika memiliki anak kecil di rumah, keamanan dan kenyamanan di dapur jadi faktor utama.
Minggu 13 Oktober 2019, bertempat di Grand Kemang Hotel, Dr.
Afriyanti Sandhi, SpBP-RE, MARS, spesialis bedah plastic rekonstruksi dan
estetika yang berpraktek di 3 rumah sakit besar di Jabodetabek, dalam
acara Mebo - Mederma Women Community, mengatakan bahwa 69% luka bakar terjadi di rumah,
sedangkan 21.5% disebabkan oleh air dan minyak panas.
Siapa di sini yang kalau masak suka disambi pekerjaan
lainnya?*nunjuktangan*, hati-hati ya buibu, hal tersebut justru menimbulkan
kecelakaan di dapur. Tanpa saya sadari, saat menggoreng, saya sering kali
menyambi dengan mencuci piring. Yang terjadi berikutnya ada titik air yang
masuk ke minya panas dan terjadi letupan mengenai tangan yang sedang memegang
sutil. Kebayangkan gimana rasanya kulit tangan terkena minyak panas?
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luar dan melapisi
seluruh tubuh. Jadi jangan heran ketika kita terkena luka bakar, kulit kita lah
menggembung. Luka bakar sendiri merupakan kerusakan pada jaringan tubuh
terutama kulit akibat trauma panas (api, air, panas, minyak panas).
Dokter Sandhi juga menjelaskan jika terkena
api atau minyak panas, dilarang untuk mengoleskan luka bakar dengan odol,
kecap, telur, tepung maupun hal –hal lain yang merupakan mitos. Langkah pertama
pertolongan awal untuk pasien luka bakar, antara lain:
- Matikan api dan segera jauhi sumber api
- Siapkan fire blangket dan APAR di rumah
- Lakukan stop, drop, roll ketika api mengenai pakaian kamu
- Lalu dinginkan luka dengan air mengalir selama 10 -20 menit
- Berikan salep luka pada bagian yang terkena luka bakar
- Lalu balut luka dengan kasa steril yang bersih dan tidak lengket
- JIka luka bakar terjadi pada anak-anak, segera temui dokter
Mebo untuk Luka Bakar Ringan, Sahabat Ibu di Rumah
Mebo merupakan produk yang efektif mengatasi luka bakar
ringan. Mebo tidak mengandung bahan antibiotik kimia karena terbuat dari bahan
alami atau herbal, seperti minyak wijen dan beeswax. Minyak wijen dan beeswax berfungsi
untuk menciptakan kondisi lembab pada area luka sehingga mempercepat
penyembuhan luka. Selain itu, minyak wijen dapat menyerap sisa panas pada area
luka bakar, sehingga bisa mengurangi tingkat keparahan luka bakar.
Di dalam minyak wijen terdapat kandungan β-sitosterol, berfungsi mengurangi peradangan pada luka bakar, seperti adanya pembengkakan, kemerahan, gatal, serta meredakan rasa nyeri. Kandungan lipid serta vitamin E dan K-nya juga berfungsi sebagai sumber nutrisi yang dibutuhkan untuk sel-sel pada kulit serta menunjang pemulihan jaringan, sehingga mengurangi potensi timbulnya bekas luka.
Mbak Hernita Astriani, Brand Manager Mebo-Mederma Combhipar mengatakan bahwa penggunaan Mebo membuat suasana kulit yang terbakar menjadi lembab, mengurangi peradangan, menyerap sisa panas sehingga mengurangi tingkat kedalaman luka bakar, dan anti infeksi. Mebo juga mengandung 3 bahan herbal, yaitu Phellodendri chinensis, Coptidis rhizome, dan Scutellariae radix, yang berfungsi untuk pemulihan jaringan kulit.
Di dalam minyak wijen terdapat kandungan β-sitosterol, berfungsi mengurangi peradangan pada luka bakar, seperti adanya pembengkakan, kemerahan, gatal, serta meredakan rasa nyeri. Kandungan lipid serta vitamin E dan K-nya juga berfungsi sebagai sumber nutrisi yang dibutuhkan untuk sel-sel pada kulit serta menunjang pemulihan jaringan, sehingga mengurangi potensi timbulnya bekas luka.
Mbak Hernita Astriani, Brand Manager Mebo-Mederma Combhipar mengatakan bahwa penggunaan Mebo membuat suasana kulit yang terbakar menjadi lembab, mengurangi peradangan, menyerap sisa panas sehingga mengurangi tingkat kedalaman luka bakar, dan anti infeksi. Mebo juga mengandung 3 bahan herbal, yaitu Phellodendri chinensis, Coptidis rhizome, dan Scutellariae radix, yang berfungsi untuk pemulihan jaringan kulit.
Mebo dipercaya dapat mempercepat
penyembuhan luka bakar sekitar 4-7 hari dengan minimal bekas luka dan sakit.
Mebo ini juga sudah direkomendasikan oleh dokter-dokter di Indonesia, jadi
sebaiknya ibu selalu menyediakan Mebo di kotak P3K rumah.
Mederma untuk Menyamarkan Bekas Luka
Setelah luka sembuh, luka bakar biasanya menimbulkan bekas luka seiring dengan fase penyembuhan. Sekarang sudah ada Mederma, salep yang mampu menyamarkan bekas luka, melembutkan, menghaluskan serta menyamarkan bekas luka.
Mederma mengandung cepalin, allantoin dan aloe vera. Formula ketiganya membantu proses pemyembuhan kulit, mengurangi warna kemerahan dan membuat bekas luka jadi halus.
Acara diakhiri dengan penjelasan dari Chef Benny Sarta dari Grand Kemang Hotel mengenai tata letak dapur, keamanan dan kenyamanan selama di dapur, serta dua menu masakan yang bikin nagih.
Chef Benny |
Hayooo ada yang kenal gak? |
Foto by mas Aan |
Dengan adanya sharing tentang pentingnya sedia MEBO MEderma di kotak P3K, ibu ibu jadi tercerahkan
ReplyDeleteIya itu sapa sik, yang pake kemeja putih celana putih? kayak pernah liat di mana gitu