Pagi itu saya mengunjungi Kecamatan Tambora, sebuah
kecamatan yang berada di Jakarta Barat dan diklaim
sebagai Kecamatan Terpadat se- Asia Tenggara.
Dengan luas wilayah 542.09 Ha, dan 11 Keluarahan yang mengelilinginya, tidak
heran kalau kecamatan ini juga merupakan kecamatan termiskin dengan 80% mata
pencaharian penduduknya adalah berdagang.
Interaksi social yang ada begitu menyatukan agama, ras dan suku serta
status social ekonomi. Di sepanjang Kali Anyar, Duri, Jembatan Besi, Angke,
Pekojan, kita akan mudah menemukan masjid, gereja dan vihara bersebelahan.
Tanpa memandang SARA, penduduk kecamatan Tambora kerap menghabiskan waktu
bersama, sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara sesama warganya.
Keharmonisan yang ada tanpa ragu diperlihatkan warga Tambora
di acara Tambora Run 5K 3.0 yang berlansung pada Minggu 8 September 2019.
Diikuti sekitar 5.000 pelari yang berasal dari kalangan pelajar, masyarakat
Tambora, Umum, serta komunitas lari, Jakarta Berlari.
Tambora Run 5K 3.0
dimulai pada pukul 06.00 WIB dengan
start dan finish di Season City Mall, dan merupakan penyelengaraan ketiga
kalinya oleh Trade Mall Season City bekerja sama dengan Kecamatan Tambora. Saat
pelepasan pelari, Gun Shoot dilakukan oleh Camat Tambora, Bapak Bambang Sutarna dengan
dihadiri Walikota Jakarta Barat, Bapak Rustam Effendi, dan Bapak Mualim Wijoyo, General Manager
Trade Season City, serta pejabat yang terkait.
Menurut Bapak Mualim, kegiatan Tambora Run ini merupakan
kegiatan rutin tahunan selain Kampung Ramadan, Festival Cap Go Meh, dan Season
City Carnival. Lebih lanjut pak Mualim mengatakan kalau Tambora Run dipenyelenggaraan
ketiga kalinya, terbuka tidak hanya untuk warga Tambora tetapi juga warga
Jakarta yang mau ikut serta. Terinspirasi dari Jember Festival, sebuah kegiatan seni berskala
kabupaten dengan gaung yang mendunia, Tambora Run 5K diharapkan ke depannya
juga mampu naik level dari tingkat walikota hingga ke nasional, dan menjaring
lebih banyak peserta.
Dalam konferensi pers yang berlangsung di Season City, Bapak Camat mengatakan tujuan dari diadakannya Tambora Run 5K ialah mengolahragakan masyarakat, agar tetap sehat dan produktif. Ditambah lagi selama pelaksanaan Tambora Run, pelari akan diajak melihat beberapa situs bersejarah yang ada di Tambora.
Salah satunya Masjid Langgar Tinggi di Pekojan, yang
merupakan peninggalan Batavia lama dan
menjadi cikal bakal penyebaran agama islam di kawasan Tambora. Tak hanya itu, disepanjang rute Tambora Run 5K
juga ditemukan beberapa klenteng tua peninggalan masyarakat Tionghoa, serta
sejumlah bangunan bernuansa Eropa. Bapak Sutarna lebih lanjut mengatakan bahwa
dengan eksplorasi warisan budaya ini, diharapkan mampu membantu Pemerintah
Jakarta mengenalkan pariwisata di Kecamatan Tambora, makin banyak orang datang sehingga
mampu meningkatkan perekonomian di Tambora.
Tambora Run 5K diadakan secara gratis alias tidak dipungut
biaya pendaftaran. Selain menyediakan hadiah puluhan juta rupiah untuk para
pemenang, pelari yang datang juga berkesempatan mendapatkan doorprize puluhan
juta rupiah, beragam hadiah hiburan, panggung hiburan, pertunjukan seni tradisional,
dan aneka kuliner dari Kecamatan
Tambora.
Bagaimana, tertarik ikut serta? Yuk ikutan Tambora Run 5K
tahun depan
No comments
Post a Comment
Tanda sayang